Вы находитесь на странице: 1из 19

UU No.

40 /2004 tentang SJSN


UU No. 24/2011 tentang BPJS
UU No. 3/1992 tentang jamsostek
UU No. 19/2003 tentang Badan Usaha Mulik Negara
Penerapan UU Pajak Penghasilan Thn. 2008
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang selanjutnya
disingkat BPJS adalah badan hukum yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program jaminan sosial

Jaminan Sosial adalah salah satu bentuk perlindungan


sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.
Dana Jaminan Sosial adalah dana amanat milik
seluruh peserta yang merupakan himpunan iuran
beserta hasil pengembangannya yang dikelola oleh
BPJS untuk pembayaran manfaat kepada peserta dan
pembiayaan operasional penyelenggaraan program
Jaminan Sosial.
Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing
yang bekerja paling singkat 6 (enam) bulan di
Indonesia, yang telah membayar iuran.
Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi
hak peserta dan/atau anggota keluarganya.
Iuran adalah sejumlah uang yang dibayar secara
teratur oleh Peserta, pemberi kerja, dan/atau
Pemerintah.
Pekerja adalah setiap orang yang bekerja dengan
menerima gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk lain.
Pemberi Kerja adalah orang perseorangan, pengusaha,
badan hukum, atau badan lainnya yang
mempekerjakan tenaga kerja atau penyelenggara
negara yang mempekerjakan pegawai negeri dengan
membayar gaji, upah, atau imbalan dalam bentuk
lainnya.
Gaji atau Upah adalah hak Pekerja yang diterima dan
dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
Pemberi Kerja kepada Pekerja yang ditetapkan dan
dibayar menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang-undangan, termasuk
tunjangan bagi Pekerja dan keluarganya atas suatu
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
Dewan Pengawas adalah organ BPJS yang bertugas
melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengurusan
BPJS oleh direksi dan memberikan nasihat kepada
direksi dalam penyelenggaraan program Jaminan
Sosial.
Direksi adalah organ BPJS yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan BPJS untuk
kepentingan BPJS, sesuai dengan asas, tujuan, dan
prinsip BPJS, serta mewakili BPJS, baik di dalam
maupun di luar pengadilan, sesuai dengan ketentuan
Undang-Undang ini.
BPJS Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (2) huruf b menyelenggarakan program:
a. jaminan kecelakaan kerja;
b. jaminan hari tua;
c. jaminan pensiun; dan
d. jaminan kematian.
BPJS bertanggung jawab kepada Presiden.
BPJS berkedudukan dan berkantor pusat di ibu kota
Negara Republik Indonesia.
BPJS dapat mempunyai kantor perwakilan di provinsi
dan kantor cabang di kabupaten/kota.
BPJS Ketenagakerjaan berfungsi menyelenggarakan
program jaminan kecelakaan kerja, program jaminan
kematian, program jaminan pensiun, dan jaminan hari
tua.
Dalam melaksanakan fungsi, BPJS bertugas untuk:
a. melakukan dan/atau menerima pendaftaran Peserta;
b. memungut dan mengumpulkan Iuran dari Peserta dan
Pemberi Kerja;
c. menerima Bantuan Iuran dari Pemerintah;
d. mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan
Peserta;
e. mengumpulkan dan mengelola data Peserta program
Jaminan Sosial;
f. membayarkan Manfaat dan/atau membiayai pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan program Jaminan
Sosial; dan
g. memberikan informasi mengenai penyelenggaraan
program Jaminan Sosial kepada Peserta
Perlindungan bagi TK dalam bentuk santunan
berupa uang sebagai pengganti sebagian dari
penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan
yang dialami TK berupa kecelakaan kerja, sakit,
hamil, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia

(UU No. 3 Tahun 1992)


PHILOSOFI JAMINAN SOSIAL T.K
DILANDASI OLEH FILOSOFI
KEMANDIRIAN DAN HARGA DIRI
MANUSIA DALAM MENGHADAPI
RESIKO SOSIAL EKONOMI

KEMANDIRIAN
BERARTI TIDAK TERGANTUNG
PADA ORANG LAIN, DALAM
MENANGGULANGI RESIKO
SOSIAL YANG TIMBUL

JAMINAN SOSIAL TERSEBUT


DIPEROLEH SEBAGAI HAK DAN BUKAN
DARI BELAS KASIHAN ORANG LAIN
YANG MUDA
MEMBANTU YANG TUA

YANG SEHAT
MEMBANTU YANG SAKIT

YANG MEMPUNYAI
PENGHASILAN TINGGI
MEMBANTU
YANG BERPENGHASILAN
RENDAH
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945
PASAL 27 AYAT 2

UNDANG-UNDANG UNDANG-UNDANG
NO. 2 TAHUN 1951 NO. 14 TAHUN 1969

PERATURAN PEMERINTAH SKB MENNAKER


NO. 33 TAHUN 1977 MENKES TAHUN 1990

UNDANG-UNDANG
NO. 3 TAHUN 1992
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 14 TAHUN 1993 KEPUTUSAN PRISIDEN
NO.22 TAHUN 1993
PERATURAN PEMERINTAH
NO. 83 TAHUN 2000
PERATURAN PEMERINTAH
NO.28 TAHUN 2002

PERATURAN PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH


NO. 36 TAHUN 1995 NO. 28 TAHUN 1996

PERATURAN MENAKERTRANS
NO. PER 12/MEN/VI/2007
A.BAGI PENGUSAHA:
1. TERCIPTANYA RASA AMAN DAN KETENANGAN KERJA YANG
PADA GILIRANNYA AKAN MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
2. BERALIHNYA TANGGUNG JAWAB PENGUSAHA ATAS KEWAJIBAN
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN BAGI TENAGA KERJANYA KEPADA
PT JAMSOSTEK (PERSERO).
3. ADANYA KEPASTIAN ANGGARAN PEMBIAYAAN .

B. BAGI PEKERJA
1. ADANYA KEPASTIAN JAMINAN BERUPA PENGGANTIAN BIAYA ATAU
SANTUNAN ATAS PENGHASILAN YANG HILANG /BERKURANG DALAM
HAL TENAGA KERJA MENGALAMI :
- KECELAKAAN KERJA, CACAT, SAKIT, HAMIL, BERSALIN, HARI TUA
DAN MENINGGAL DUNIA

2. TERCIPTANYA KETENANGAN BEKERJA


Pelayanan dalam bentuk santunan biaya / uang
(cash benefit) :
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Hari Tua (JHT)
Jaminan Kematian (JKM)

Pemberian pelayanan langsung (in kind


benefit) :
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться