Вы находитесь на странице: 1из 24

Setianingsih, M.

Kep
LINGKUP MANAJEMEN PROTEKSI

LINGKUNGAN

SARANA
PASIEN
UMUM

RUANGAN
PRT GEDUNG

PETUGAS
SARANA
KESEHATAN
PENUNJANG
MEDIK
KEBAKARAN
Masalah limbah medis RS infeksi / non infeksi,
Jenis limbah yang dihasilkan:
Limbah cair, padat, nuklir, kimia, radiasi pengion, limbah
dapur/rumah tangga,
Kemudahan pembuangan / pengendalian limbah,
Dampak ekonomi-sosial-kes.ling :
Alam yang terganggu: ekosistem flora-fauna (lalat, populasi
binatang, bau, pencemaran air tanah/permukaan, kebisingan,
vibrasi, resapan air, banjir/ketersedian air tanah)
Sosial/ekonomi: kemacetan, kenaikan harga tanah, kenyamanan
lingkungan, keamanan,
Limbah cair yang dihasilkan RS bisa berasal dari air bekas
mandi/cuci, air kotor WC, air kotor dari dapur, limbah kimia,
limbah isotop, limbah air hujan dan lain-lain tergantung jenis RS.
Berdasarkan tingkat bahaya yang ditimbulkannya, limbah
tersebut memerlukan perlakuan-perlakuan tertentu yang
tujuannya agar tetap aman jika dibuang ke saluran umum.
Perlu menjadi perhatian bahwa pertemuan antara saluran limbah
rumah sakit dan limbah umum kadangkala menimbulkan
persoalan khususnya jika terdapat sampah2 yang dapat
menyumbat saluran.
Managemen AMDAL (Analisa Mengenai dampak lingkungan)
BERDASARKAN UU NO.8 / 1999 TENTANG PERLINDUNGAN
KONSUMEN
Kenyamanan, keamanan, dan keselamatan
Memilih informasi yang benar, jelas, dan jujur
Didengar pendapat dan keluhannya
Mendapatkan advokasi, pendidikan & perlindungan konsumen
Dilayani secara benar, jujur, tidak diskriminatif
Memperoleh kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian
BERDASARKAN UU NO.23/1992 TENTANG KESEHATAN
Informasi
Memberikan persetujuan
Rahasia kedokteran
Pendapat kedua (second opinion)
Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
Beritikad baik
Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati
Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.
Memberikan perawatan ke pasien dengan basis patient
safety
Menginformasikan segala tindakan dan prosedur yang akan
diberikan dengan komunikasi terapeutik
Double check (identitas dan terapi)
Meningkatkan nutrisi pasien agar terhindar dari infeksi
Menganjurkan pasien untuk menjaga kebersihan diri
Menjaga kebersihan ruangan dan makanan
Cuci tangan 5 moment
Menggunakan APD
Rumah sakit memasang tanda arah yang menunjukkan lokasi
alternatif Eksit untuk setiap orang yang berada di area itu.
Rumah sakit memiliki instalasi listrik dan genset
Rumah sakit memasang tanda penunjuk di setiap ruang dan
tempat (ruang rawat inap, laoratorium, CSSD, dll)
Rumah sakit memasang denah yang menunjukkan lokasi setiap
orang yang berada di area tersebut (posisi anda)
Penempatan pintu yang mudah dicapai
Bangunan dibuat menyesuaikan kebutuhan konsumen dan tata
ruang serta letak (area parkir, jenis ruangan isolasi, efektif dan
efisien letak ruang misalnya IGD, IBS, ICU)
Green Hospital (ramah lingkungan)
KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN UU NO. 23
/ 1992 TENTANG KESEHATAN
Mematuhi standar profesi dan menghormati hak pasien

HAK TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN UU NO. 23 / 1992


TENTANG KESEHATAN
Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya
Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri )
Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga kesehatan untuk
melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya terhadap
kemungkinan adanya potensi bahaya
Cuci tangan 5 moment
Mendapat vaksinasi
Menjaga imunitas dan kebersihan diri
Mendapat perlindungan di lingkungan kerja (misal medical check
up berkala, asuransi kesehatan, alur needle stick)
Istirahat dan asupan nutrisi yang cukup
Berhati hati dan konsentrasi saat bekerja
Dokumentasikan semua tindakan TULIS APA YANG DILAKUKAN
DAN LAKUKAN APA YANG DITULIS serta divalidasi dengan
nama terang dan tanda tangan
Bertanggung jawab terhadap asuhan keperawatan yang
dilakukan sesuai SPO (Standar Prosedur Operasional)
Adanya sistem Alarm di Rumah Sakit
Adanya penyebaran informasi sentral dengan kode merah code Red
Adanya training kebakaran secara berkala
Adanya APAR di tiap ruangan dan hidran gedung
Adanya titik kumpul atau assembly point
Simpan tabung gas ke tempat yang aman dan jauh dari pasien
Dilarang merokok di area rumah sakit
Kontrol rutin adanya sambungan kabel dan kabel putus
Pastikan bahwa tanda-tanda EKSIT (EXIT) selalu diterangi dan
pencahayaan darurat menyala dengan baik
pindahkan pasien yang berada dalam bahaya asap atau api ke tempat
yang aman
Padamkan api sejak api kecil pada awal kebakaran
Pastikan semua alat siap pakai
Adanya proses desinfeksi dan sterilisasi
Adanya SPO di setiap alat yang akan digunakan
Alat disposable (syringe, needle)
Hindari penggunaan alat secara bersamaan antar pasien
Cek secara berkala expired date di setiap alat dan fungsi alat
baik digunakan secara rutin ataupun tidak
Adanya petugas teknisi
Ketersediaan sarana prasarana yang memadai sesuai tingkat
atau tipe RS
Adanya Komite Medik / Malpractice Review Committee yang independen
(tidak dibawah Direktur) pada setiap RS yang bertugas membahas
keadaan RS secara periodik tentang kesalahan tenaga kesehatan personil
RS tersebut. Di masa mendatang, audit medik hendaknya diatur dengan
peraturan perundang-undangan dan dapat dilakukan pula terhadap
praktik dokter pribadi.
Pertanggungjawaban terpusat pada RS baik pemerintah maupun swasta
(central responsibility). Dengan demikian, bila pasien tidak puas atas sikap
RS maka dapat menuntut dan menggugat RS. Pimpinan RS yang akan
menetapkan siapa yang bersalah dan melakukan hak Regres (hak
menuntut orang yang bersalah dalam kenyataan). Untuk itu RS dapat
mengasuransikan diri dengan batas kerugian sebagai akibat gugatan
pasien.
Terpenuhinya jaminan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, terutama
bagi pasien
Informasi yang benar, jelas, dan jujur agar tidak terjadi mis interpretasi
antara tenaga kesehatan dengan pasien / keluarganya.
Universal precaution (cuci tangan dan APD)

Вам также может понравиться