Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Nasal intubation
Oral intubation
Neck flexion
Head extension
Tongue swept to
side and
compressed
Mandible elevated
Laryngeal
depression
- Nasal intubasi dapat dilakukan secara blind
atau non blind
- Blind nasal intubasi, ETT dimasukkan
melewati hidung kearah laring dengan
mendengar bunyi nafas spontan melalui ETT.
- Bila non blind dilakukan dengan pasien
terinduksi
BASIS CRANII
atap nasopharynx
tulang tipis mudah patah
ARAH TUBE
naso-pharyngeal
Plica vocalis
CRICOTHYROIDOTOMY
- Induksi dapat dilakukan apabila struktur
laring dan pita suara dapat divisualisasi
dengan laringoskopi
Laringeal Mask Airway
Bersifat sementara
Berbagai jenis bentuk dan ukuran
- LMA classic, unique, proseal, fastrach, c-
trach
- Untuk kasus sulit ventilasi dan intubasi
maupen prosedur singkat
- Jenis LMA fastrach dapat dipasang untuk
dilanjutkan intubasi ETT (6.0) secara
langsung atau dengan bantuan gum elastic
bougie ETT dipasang
Komplikasi yang dapat timbul
Gangguan koordinasi reflek
Aspirasi
Laryngospasme
Bronchospasme
Reflex respiratory arrest
Gangguan respirasi
Gangguan sirkulasi
Gangguan fungsi organ
Post Dural Puncture Headache (PDPH)
Nyeri Punggung (Backache)
Cauda Equina Sindrom
Meningitis
Retensi Urine
Spinal hematoma
Paling sering terjadi dengan derajat
bervariasi dan bersifat individual.
Mungkin akan lebih berat pada pasien
dengan hipovolemia.
Biasanya terjadi pada menit ke-20 setelah
antikolinergik.
Jika hipotensi tetap terjadi setelah
pemberian cairan,
maka vasopresor langsung atau tidak
langsung dapat diberikan, seperti efedrin
dengan dosis 5-10 mg bolus iv.
Efedrin merupakan vasopresor tidak