METODOLOGI PENELITIAN

Jurnalis Uddin
2016

email: jurnalis.uddin@yarsi.ac.id
 STRUKTUR SEBUAH USULAN PENELITIAN

1. JUDUL, NAMA PENELITI, NAMA LEMBAGA ASAL PENELITI,

SIFAT PENELITIAN, HALAMAN PERSETUJUAN
2. LATAR BELAKANG MASALAH
3. PERUMUSAN MASALAH
4. PERUMUSAN PERTANYAAN PENELITIAN
5. PERUMUSAN TUJUAN PENELITIAN
6. MANFAAT PENELITIAN
7. PERUMUSAN HIPOTESIS (tak mesti ada)
8. KERANGKA KONSEP
9. KERANGKA TEORETIK
10. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
11. DISAIN PENELITIAN yg meliputi:
jenis penelitian
rancangan penelitian
populasi
sampel
cara penetapan sampel
Cara penetapan besar sampel
Jenis data
Cara mengumpulkan dan mengukur data
instrumen pengumpul data
analisis data
 12. HASIL

13. PEMBAHASAN

14. KESIMPULAN

15. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN (kalau ada)

 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian:

1. JUDUL :

sedapat-dapatnya menggambarkan adanya satu atau lebih

variabel tergantung (faktor akibat)

Contoh:

Uddin J (2010). Khitan perempuan: dari sudut pandang sosial,

budaya, kesehatan dan agama. Jakarta, UNIVERSITAS YARSI
PRESS
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usul penelitian:

1. JUDUL :
sebaiknya menjelaskan adanya ruang (dimana penelitian itu
dilakukan) dan waktu (kapan penelitian itu dilakukan)

Contoh:

Farida S and Sutrisna B (1997). Relationship between clove

cigarette smoking and dentaL decay in PPD bus drivers in
Jakarta in 1992. Jurnal Kedokteran YARSI vol. 5 no. 2 Mei-
Agustus
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian

1. JUDUL :
dapat berupa uji satu metoda atau proses baru

Contoh:

Purwaningsih E (1997). Pemeriksaan kromatin seks untuk

penelitian jenis kelamin. Jurnal Kedokteran YARSI vol. 5 no. 2
Mei-Agustus
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian

1. JUDUL :
dapat berupa laporan kasus

Contoh:
Winata S and Suwitra W (1997). The Mohr syndrome (oro-facio-
digital syndrome II) A case report. JurnalKedokteran YARSI
vol. 5 no. 2 Mei-Agustus
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian

1. JUDUL :
dapat berupa pemaparan suatu kejadian

Contoh:
Cholis M (1996). Epidemiologi psoriasis. Jurnal Kedokteran
YARSI vol. 4 no. 3 Septe,ber-Desember
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian

1. JUDUL :
sekain memaparkan suatu kejadian tapi berupaya pula
mencari jawaban kenapa kejadian tsb terjadi

Contoh:
Hussein SM (1996). Penelitian sitogenetikapada bayi dan
anak-anak dengan cacad bawaan di Semarang. Jurnal
Kedokteran YARSI vol. 4 no. 2 Mei-Agustus
 SEBUAH PENELITIAN HARUS DIMULAI DENGAN
USULAN PENELITIAN:

Kandungan isi sebuah usulan penelitian

NAMA PENELITI :
harus ditulis dengan huruf besar
kalau peneliti lebih dari seorang, dahulukan peneliti utama
tidak boleh mencantumkan gelar atau jabatan akademik

NAMA LEMBAGA PENELITI

Nama lembaga ditulis denganh huruf besar sedang alamat
dengan huruf kecil

SIFAT PENELITIAN
Dijelaskan maksud dilakukannya penelitian
sekiranya penelitian adalah prasyarat untuk pendidikan
Master atau doktor, maka tuliskan dengan jelas
 2. LATAR BELAKANG MASALAH

disajikan fakta dan data suatu kejadian yang dapat

berasal dari:
sumber pustaka
pengamatan yang diambil dari seminar/konperensi dsb
pengamatan yang diambil dari fenomena alam
pengamatan dari kejadian dimasyarakat
fakta dan data tsb harus disajikan dalam dimensi waktu
dan ruang
setiap fakta dan data harus dirujuk sumbernya
fakta dan data tsb harus berkaitan dengan variabel-
variabel penelitian
dari fakta dan data akan muncul isu yang akan diteliti
isu penting/tidak penting dan bermanfaat/tidak bermanfaat
untuk diteliti
 PERUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN

masalah dapat dikelompokkan menjadi 3:

1. Sesuatu yang tidak diketahui samasekali

Diawal tahun delapan puluhan terjadi kematian yg
mengenaskan didaerah Karibia dan bb negara bagian di AS
mula-mula kematian itu diditeksi hanya terjadi pd penderita
hemopili, kmd juga terjadi orang homo dan pemakai narkoba.
Ciri-cirinya: badan kurus, batuk-batuk, diikuti oleh kanker tulang
dan akhirnya mati. Penelitian dilakukan dan akhirnya
disimpulkan bahwa orang tsb menderita HIV/AIDS
 PERUMUSAN MASALAH DAN PERTANYAAN PENELITIAN

masalah dapat dikelompokkan menjadi 3:

2. Sesuatu yang bersifat kontradiktif

Dinegara maju obat A dapat menyembuhkan penyakit X. Tapi
dinegara berkembang obat tsbg tidak manjur samasekali

3. Sesuatu yg bersifat kesenjangan

Angka cakupan vaksinasi polio disebuah kecamatan
dilaporkan baru 70%, pada hal targetnya 100%

Setelah masalah dirumuskan maka perlu dilakukan:

a. oto kritik:
apa ada gunanya kegunaan teoretik
kegunaan metodologik
kegunaan aplikatif
b. apakah masalah original atau tidak atau hanya replikasi
c. apakah secara tehnis dapat dilakukan dilihat dari aspek
kemampuan tehnis peneliti
kecukupan sarana/prasarana/fasilitas dan dana
kecocokan metoda yg akan dipakai
 PERTANYAAN PENELITIAN

Sebuah masalah bisa mencakup banyak pertanyaan penelitian

Yang akan diteliti mungkin hanya satu atau dua pertanyaan
penelitian saja karena:
kemampuan peneliti terbatas
keterbatasan sarana dan prasarana
keterbatasan dana
keterbatasan waktu

TUJUAN PENELITIAN

Jumlah tujuan sama dengan jumlah pertanyaan penelitian

KESIMPULAN

JUMLAH KESEIMPULAN HARUS SAMA DENGAN JUMLAH

PERTANYAAN PENELITIAN DAN TUJUAN PENELITIAN
 JENIS PENELITIAN
A/D PRODUK YANG DIHASILKAN

1. PENELITIAN DASAR MENGHASILKAN PENGETAHUAN

BARU, KEGUNAAN PRAKTIS BELUM JELAS

2. PENELITIAN TERAPAN MENGHASILKAN

PENGETAHUAN BARU, KEGUNAAN PRAKTIS SDH JELAS

3. PENELITIAN REKAYASA MENGHASILKAN

PENGETAHUAN BARU BERUPA TEKNOLOGI SBG DASAR
MENGHASILKAN SEBUAH PRODUK

4. PENELITIAN TEKNIK PRODUKSI MENGHASILKAN

PENGETAHUAN BARU YANG MEMANFAATKAN
REKAYASA SHG. MENGHASILKAN SEBUAH PRODUK YG
RIIL DAN KONKRIT
 JENIS PENELITIAN
A/D JENIS DATA YANG DIKUMPULKAN
 JENIS PENELITIAN

PENELITIAN PENELITIAN
KUANTITATIF KUALITATIF

PENELITIAN KUANTITATIF
PENELITIAN YANG MEMERLUKAN DATA
KUANTITATIF (SEBAGAI HASIL PENGAMA-
TAN EMPIRIK) YANG RELEVAN DENGAN
VARIABEL-VARIABEL YANG DIRUMUSKAN
DALAM PENELITIAN DAN YANG DAPAT
DIANALISA SECARA STATISTIK (KALAU ADA
HIPOTESIS MAKA DILAKUKAN UJI STATISTIK)
 PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN YANG MEMERLUKAN DATA
KUALITATIF YANG MAMPU MENGGAM-
BARKAN
o LATAR BELAKANG
o MASALAH
o GAMBARAN/DESKRIPSI/MASALAH/
KEJADIAN / KEADAAN
o KENAPA TIMBUL MASALAH
o POLA MASALAH / KEJADIAN
o TEORI YANG BISA MENJELASKAN
o KESIMPULAN
PERBEDAAN PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN

PENELITIAN KUANTITATIF
DAN
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIA CIRI PENELITIAN KUALITATIF
N KUANTI-
TATIF
TAJAM + LATAR TAJAM + EKSPLISIT
EKSPLISIT BELAKANG
DIRUMUS DIRUMUSKAN DLM.
KAN DLM MASALAH USULAN
USULAN DIRUMUSKAN DI
PENELI LAPANGAN
TIAN

DIRUMUS PERTA DIRUMUSKAN DLM

KAN DLM NYAAN USPEN
USPEN. PENELI DIRUMUSKAN DI
TIAN LAPANGAN
DIRUMUS KERANGK DIRUMUSKAN DALAM
KAN A USPEN
DALAM TEORETIK DIRUMUSKAN DI
USPEN. LAPANGAN
DIRUMUS TUJUAN DIRUMUSKAN DALAM
KAN USPEN
DALAM DIRUMUSKAN DI
USPEN. LAPANGAN
DIRUMUS MANFAAT DIRUMUSKAN DALAM
KAN USPEN
DALAM DIRUMUSKAN DI
USPEN. LAPANGAN
DIRUMUS KERANG DIRUMUSKAN DALAM
KAN KA USPEN
DALAM KONSEP DIRUMUSKAN DI
DIRUMUSKAN RANCANG DIRUMUSKAN
DALAM USPEN AN DLM. USPEN
PENELITIAN BISA BEROBAH DI
TAK BOLEH LAPANGAN
BEROBAH
DIRUMUSKAN VARIABEL DIRUMUSKAN
DALAM USPEN DLM. USPEN
DITENTUKAN DI
DEFINISI LAPANGAN
TAJAM
DIRUMUSKAN DATA DIRUMUSKAN
DALAM USPEN DLM. USPEN
DITENTUKAN DI
JENIS LAPANGAN
CARA UKUR
DIRUMUSKAN ANALISA TAK
DALAM STATISTIK MUTLAK
USPEN ADA
SESUAI
YANG
DIDAPAT DI
LAPANGAN
MENJAWAB KESIMPULAN SESUAI
PERTANYA YANG
AN DIDAPAT DI
PENELITIAN LAPANGAN
UJI
HIPOTESIS
 RANCANGAN PENELITIAN
RANCANGAN KEGIATAN YANG BERISIKAN
TAHAP-TAHAP DAN PROSEDUR KEGIATAN
MENGUMPULKAN DATA YANG TER
KAIT DENGAN VARIABEL PENELITIAN DENGAN
MEMPERHATIKAN:

o VALIDITAS (pengukuran alat, metoda, peneliti

pengukuran isi, kriteria, konstruk
penelitian int+ekst)
o RELIABLE (akurat, konsisten, teliti)
o OBJEKTIF (hasil pengukuran tdk bias)

SETELAH DIOLAH
(DIUJI STATISTIK PD PEN. KUANTITATIF)

MAMPU MENJAWAB PERTANYAAN PENELITIAN

 RANCANGAN PENELITIAN

1. RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL

2. RANCANGAN PENELITIAN
NON EKSPERIMENTAL
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL

PENELITIAN PENELITIAN
EKSPERIMENTAL EKSPERIMENTAL
PALSU MURNI
1. ONE SHOT CASE STUDY (RANCANGAN
PERLAKUAN TUNGGAL)

X O

(PERLAKUAN) (PENGAMATAN)

CIRI :
* HANYA ADA 1 KEL. EKSPERIMEN
* SAMPEL TIDAK ACAK
* VARIABEL PENGACAU TIDAK DI
KONTROL
2. ONE GROUP PRE-TEST AND POST-TEST DESIGN
(RANCANGAN SATU KELOMPOK PRE-TEST POST-
TEST)

O X O
PENGAMATAN PERLAKUAN PENGAMATAN
SEBELUM PASCA
PERLAKUAN PERLAKUAN

CIRI :
* HANYA ADA SATU KELOMPOK
* SAMPEL TIDAK ACAK
* VARIABEL PENGACAU TIDAK DI KONTROL
* FAKTOR-FAKTOR YANG MENGGANGGU VALI-
DITAS LUAR + DALAM TIDAK DIKONTROL
3. STATIC GROUP COMPARISON (RANCANGAN
PERLAKUAN STATIK)
X1 O
DIBERI PERLAKUAN PENGAMATAN

XO O
TAK DIBERI PENGAMATAN
PERLAKUAN

CIRI :
* ADA DUA KELOMPOK SAMPEL SATU
DIBERI PERLAKUAN, YANG LAINNYA TIDAK
* SAMPEL TIDAK ACAK
* HANYA SEBAGIAN FAKTOR VALIDITAS DALAM
+ LUAR YANG DIKONTROL
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE MULTIPLE VARIABLE

DESIGN (RANCANGAN DESIGN (RANCANGAN
VARIABEL TUNGGAL VARIABEL GANDA)

TRUE EXPERIMENTAL QUASI EXPERIMENTAL

DESIGN (RANCANGAN DESIGN (RANCANGAN
EXP. SEJATI) EXP. SEMU)
PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEJATI

1. RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEDERHANA (POST-TEST ONLY
CONTROL GROUP DESIGN)

CIRI :
* ADA 2 KELOMPOK SAMPEL:
KEL. 1 : KEL. PERLAKUAN
KEL. 2 : KEL. KONTROL
* SAMPEL DIAMBIL SECARA ACAK
* TAK ADA PENGUKURAN SEBELUM PERLAKUAN

MODEL DISAIN:
X1 O1
(DIBERI PERLAKUAN)

XO O2
TAK DIBERI PERLAKUAN
ATAU
DIBERI PERLAKUAN BERBEDA
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEJATI

2. RANCANGAN EKSPERIMENTAL ULANG (PRE-TEST POST-TEST
CONTROL GROUP DESIGN)
CIRI :
* SAMPEL ACAK
* S/D RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEDERHANA
* DILAKUKAN PENGUKURAN 2 X SEBELUM DAN 2 X
SESUDAH
MODEL DISAIN:
O1 X O2
O3 (-) O4
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEJATI

3. RANCANGAN EKSPERIMENTAL 4 KELOMPOK SOLOMON
(SOLOMON 4 GROUPS DESIGN)
CIRI :
* SAMPEL ACAK
* DIPERLUKAN 4 KELOMPOK :
2 KEL. DILAKUKAN PRE-TEST
2 KEL. TANPA PRE-TEST
MODEL DESAIN:
O1 X O2
O3 (-) O4
X O5
(-) O6
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU

(QUASI EXP. DESIGN)

1. NON-RANDOMZED PRE-TEST POST-TEST CONTROL GROUP DESIGN

(RANCANGAN EXP.ULANG NON-ACAK)
CIRI :
* S/D RANCANGAN PRE-TEST POST-TEST CONTROL GROUP
DESIGN
* SAMPEL TIDAK ACAK
* SERING DIPAKAI JIKA SAMPEL ACAK SULIT DILAKUKAN
* SEMUA FAKTOR INVALIDITAS DIKENDALIKAN, KECUALI INTE-
RAKSI UJI AWAL DENGAN PERLAKUAN DAN INTERAKSI SELEKSI
DENGAN PERLAKUAN
MODEL DESAIN:
O1 X O2
O3 (-) O4
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU

(QUASI EXP. DESIGN)

2. RANCANGAN EXPERIMENTAL RANGKAIAN WAKTU (TIME

SERIES EXP. DESIGN)

CIRI :
* SAMPEL TIDAK ACAK
* PENGUKURAN VARIABEL DILAKUKAN BEBERAPA KALI
SEBELUM DAN SESUDAH PERLAKUAN
* SERING DILAKUKAN PADA UJI KHASIAT OBAT TERHADAP
PENYAKIT KRONIS, DIMANA OBSERVASI BERULANG-
ULANG DAPAT DILAKUKAN
 SANGAT COCOK JIKA JUMLAH SAMPEL
TERBATAS

SEMUA FAKTOR INVALIDITAS DIKENDALI-

KAN, KECUALI:

o SEJARAH
o INSTRUMENTASI
o INTERAKSI UJI AWAL DENGAN PERLA-
KUAN

MODEL DISAIN:
O1 O2 O3 X O4 O5 O6
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU

(QUASI EXP. DESIGN)
3. RANCANGAN EKSPERIMENTAL RANGKAIAN WAKTU GANDA
(MULTIPLE TIME-SERIES EXP. DESIGN)
CIRI:
o PENGEMBANGAN DARI RANCANGAN EKSPERIMENTAL
RANGKAIAN WAKTU CIRINYA SAMA
o ADA 2 KELOMPOK :
* 1 KELOMPOK PERLAKUAN
* 1 KELOMPOK TANPA PERLAKUAN
MODEL DISAIN:
O1 O2 O3 X O4 O5 O6
O7 O8 O9 (-) O10 O11 O12
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

SINGLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL TUNGGAL)

RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU

(QUASI EXP. DESIGN)

4. RANCANGAN EXPERIMENTAL SAMPEL WAKTU

SETARA (EQUIVALENT TIME SAMPLE DESIGN)
CIRI:
o PENGEMBANGAN DARI MODEL 3
o COCOK UNTK UJI KLINIK SEPERTI UJI KHASIAT
OBAT BARU DIBANDING DENGAN OBAT LAMA
PADA PENYAKIT KRONIK
MODEL DISAIN:
(X1 O) (X2 O) (X3 O) (X4 O)
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

MULTIPLE VARIABLE DESIGN

(RANCANGAN VARIABEL GANDA ATAU
RANCANGAN FAKTORIAL

CIRI:
VARIABEL BEBAS LEBIH DARI 1
SAMPEL ACAK JUMLAH HARUS LEBIH DARI SATU
o RANCANGAN FAKTORIAL 1 TINGKAT
o RANCANGAN FAKTORIAL 2 TINGKAT
o RANCANGAN FAKTORIAL 3 TINGKAT
DSB.

CONTOH : RANCANGAN FAKTORIAL 2 TINGKAT

ADA 2 KEL. SAMPEL ACAK : S1 + S2
ADA 2 VARIABEL PERLAKUAN : X , Y
YANG DIBAGI MENJADI : X1 + X2
X 1 + Y2
MODEL DISAIN:

KEL. SAMPEL PERLAKUAN PENGAMATAN

S 1 , S2 X1 , X2 O
S 1 , S2 X1 , Y1 O
S 1 , S2 X1 , Y2 O
S 1 , S2 X2 , Y1 O
S 1 , S2 X2 , Y2 O
S 1 , S2 Y1 , Y2 O
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

UJI KLINIK
UJI KLINIK ADALAH PEN. EXPERIMENTAL YANG KHUSUS
BERTUJUAN UNTUK MENGEVALUASI SUATU TINDAKAN
MEDIK DIAGNOSTIK
CURATIF
PREVENTIF
REHABILITATIF
PROMOTIF

CONTOH:
* METODA / PROSEDUR
* ALAT
* OBAT
* BAHAN TERTENTU
* TINDAKAN OPERATIF
* TATA LAKSANA
* DSB.
ASPEK YANG DINILAI :
EFISIENSI
KETEPATAN
KEMANJURAN
EKONOMI
KEMUDAHAN KELOLA
DSB.

SUBJEK PADA UJI KLINIK: INDIVIDU

KL. KELOMPOK UJI PROGRAM
LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN S/D
PENELITIAN EKSPERIMENTAL
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL MURNI

PENELITIAN INTERVENSI

PEN. INTERVENSI MASYARAKAT

KELOMPOK

SEBAGAI SUBJEK PENELITIAN

CIRI :
PERLAKUAN DIBERIKAN KEPADA INDIVIDU
ANALISIS HASIL
DILAKUKAN PADA: INDIVIDU + KELOMPOK
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL YANG MEMPELAJARI
HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO DENGAN
KEJADIAN SATU PENYAKIT DENGAN CARA MEMBERIKAN
FAKTOR RESIKO TERSEBUT TERHADAP SUBJEK
PENELITIAN
 PENELITIAN EKSPERIMENTAL YANG MEMPELAJARI
EFEK SUATU PERLAKUAN TERHADAP PERKEMBANGAN
SUATU PENYAKIT

CIRI :
* SUBJEK PENELITIAN KELOMPOK / MASYARAKAT
 PENELITIAN YANG TIDAK MELAKUKAN
PERLAKUAN PADA SUBJEK YANG DITELITI
1. PEN.CROSS SECTIONAL = PEN.TRANSVERSAL
PENELITIAN NON-EKSPERIMENTAL YANG MEM-
PELAJARI DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
DENGAN VARIABEL TERGANTUNG DALAM SATU MOMEN
TERTENTU

DATA YANG DIKUMPULKAN DATA APA ADANYA TANPA

PERLAKUAN
PENCATATAN DATA DILAKUKAN SEKALI SAJA TANPA
PENGULANGAN
PENCATATAN DAPAT DILAKUKAN PADA SAAT YANG
BERBEDA
1.1. PEN.CROSS SECTIONAL DESKRIPTIF
DIPETAKAN BERBAGAI DESKRIPSI DARI SUBJEK
YANG DITELITI
TAK ADA ANALISA
CONTOH:
STUDI TENTANG TINGKAT KUNJUNGAN DAN
PEMINJAMAN BAHAN BACAAN DIPERPUSTAKAAN A
TAHUN 1999.
RANCANGAN PENELITIANNYA.

JUMLAH KUNJUNGAN

PERPUSTAKAAN A

JUMLAH PEMINJAMAN
1.2.PEN.CROSS SECTIONAL DESKRIPTIF ANALITIK
S/D 1.1
BEDANYA: DISINI DILAKUKAN ANALISA
HUBUNGAN ANTARA VARIABEL-VARIABEL YANG
DITELITI
FAKTOR PENYEBAB DAN AKIBAT DIAMATI PADA
SAAT YANG SAMA

CONTOH:
PENELITIAN TENTANG TINGKAT PENGGUNAAN
BAHAN KEPUSTAKAAN DENGAN TINGKAT
KELULUSAN MAHASISWA FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
RANCANGAN PENELITIANNYA:

LULUS
PENGGUNAAN
KEPUSTAKAAN
TINGGI
TIDAK LULUS

SAMPEL

LULUS
PENGGUNAAN
KEPUSTAKAAN
RENDAH
TIDAK LULUS
DISEBUT JUGA SEBAGAI:
PENELITIAN KASUS KELOLA
PENELITIAN RETROSPEKTIF
BACKWARD STUDY
EFFECT CAUSE STUDY
PENELITIAN TROHOC
PENELITIAN EX POST FACTO
CIRI :
PENELITIAN S/D PENELITIAN CROSS SECTIONAL
TAK ADA PERLAKUAN
BEDANYA:
PENELITIAN CROS-SECTIONAL : POINT TIME
APPROACH
PENELITIAN CASE CONTROL: WAKTU MUNDUR
KEBELAKANG
CONTOH:
PENELITIAN TENTANG HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGUNA-KAN
PERPUSTAKAAN DENGAN KELULUSAN MAHASISWA FISI-UY
RANCANGAN PENELITIANNYA:

MENGGUNA-
KAN PERP.
TINGGI RETRO-
SPEKTIF LULUS
MENGGUNA-
KAN PERP.
RENDAH
SAMPEL
MENGGUNA-
KAN PERP.
TINGGI RETRO- TIDAK
SPEKTIF LULUS
MENGGUNA-
KAN PERP.
RENDAH
DISEBUT JUGA SEBAGAI:
PENELITIAN PROSPEKTIF
FORWARD STUDY
CAUSE EFFECT STUDY
CIRI :
PENELITIAN S/D PENELITIAN CASE - CONTROL
TAK ADA PERLAKUAN
BEDANYA:
PADA PEN.CASE-CONTROL WAKTUNYA MUN-
DUR KEBELAKANG
PADA PEN. COHORT WAKTUNYA MAJU
KEDEPAN
DISINI FAKTOR PENYEBAB DIKETAHUI LEBIH DULU,
BARU KEMUDIAN DIIKUTI AKIBAT YANG TERJADI
TAK ADA KEL. KONTROL
CONTOH:
STUDI TENTANG HUBUNGAN KEBIASAAN MENGGU-
NAKAN PERPUSTAKAAN DENGAN KELULUSAN MHS.
FIPI-UNIV.YARSI.
RANCANGAN PENELITIANNYA:

LULUS
MENGGUNA-
KAN PERP. PROSPEKTIF
TINGGI TIDAK
LULUS

SAMPEL MHS

LULUS
MENGGUNA-
KAN PERP. PROSPEKTIF
RENDAH TIDAK
LULUS
PENELITIAN CROSS SECTIONAL ANALITIK DI-
MANA SUBJEKNYA BISA INDIVIDUAL, KELOM-
POK, ETNIK ATAU NEGARA

CIRI:
* TIDAK ADA PERLAKUAN
* SEBAB DAN AKIBAT DICATAT PADA SAAT
YANG SAMA

CONTOH:
SISTEM PELAYANAN KEPUSTAKAAN.
STUDI KASUS DI UNIVERSITAS YARSI
 PENELITIAN CROSS SECTIONAL ANALITIK
YANG MEMETAKAN / MENDESKRIPSIKAN
SUATU MASALAH

CIRI:
PALING BANYAK DIPAKAI PADA BIDANG
SOSIAL
TIDAK ADA PERLAKUAN
BIASANYA JUMLAH SAMPEL BESAR BISA
ACAK, BISA JUGA PURPOSIF
 QUIZ:

MANA RANCANGAN PENELITIAN YANG

TERBAIK?