Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Deny Kurniawan
12700124 / 2012-B
Eksitasi pada sel olfaktori
- Reseptor penghidu terletak pada superior nostril, yaitu pada septum
superior pada struktur yang disebut membran olfaktori. Bagian dari saraf
penghidu yang berkaitan langsung dengan odoran, molekul penghidu, yaitu
sillia dari sel olfaktori.
- Sebelum dapat menempel dengan sillia sel olfaktori, odoran tersebut
harus dapat larut dalam mukus yang melapisi sillia tersebut.
- Odoran yang hidrofilik dapat larut dalam mukus dan berikatan dengan
reseptor pada silia tersebut ialah : Protein reseptor pada membran sillia sel
olfaktori
- Pengikatan antara reseptor dengan odoran menyebabkan aktivasi dari
protein G, sehingga mengaktivasi enzim adenil siklase dan mengaktifkan
cAMP.
- Pengaktifan cAMP ini
membuka kanal Na+
sehingga terjadi influks
natrium dan
menyebabkan
depolarisasi dari sel
olfaktorius
- Depolarisasi ini
kemudian menyebabkan
potensial aksi pada saraf
olfaktorius dan
ditransmisikan hingga
sampai ke korteks serebi.
POTENSIAL MEMBRAN DAN POTENSIAL AKSI SEL-
SEL OLFAKTORIUS
Adanya inflamasi pada saraf olfaktorius: seperti infeksi virus yang merusak
sel olfaktori, sarkoidosis,
Kelainan kongenital yang menyebabkan tidak terbentuknya jaras saraf
tertentu
Gangguan endokrin
Trauma kepala
Anosmia : Merupakan hilangnya kemampuan untuk menghidu, dan bersifat
parsial(sebagian)/total. Hal ini disebabkan oleh kongesti nasal atau
terhambatnya hidung dalam membau, sehingga udara yang berisi odoran
tidak dapat larut dalam membran mukus dan berikatan dengan reseptor
pada silia sel olfaktorius Penyebabnya : 1. Alergi, 2. Penyakit flu, 3. Polip
nasal, 4. Deformitas septum nasal, 5. Tumor nasal