Вы находитесь на странице: 1из 61

KONSEP HIV/AIDS

OLEH :
YULY PERISTIOWATI, S.Kep Ns

1
PENYAKIT MEMATIKAN
NEW EMERGING DISEASE
1. HIV/AIDS disebabkan Human Immunodeficiency
Viral Acquired Immune Deficiency Syndrome
2. Flu Burung
EMERGING DISEASE
1. Tuberculosis
2. Malaria

2
Pengertian HIV
HIV : Human Immunodeficiency Virus
: virus yg menyerang sistem kekebalan tubuh
manusia
bentuk: seperti binatang bulu babi (binatang laut) yg
berbulu tegak dan tajam

3
HIV/AIDS
Disebabkan virus Human Immunodeficiency
Viral (HIV)
Menular melalui:
1. Produk darah : injeksi, tranfusi
2. Hubungan seksual tidak aman
3. Plasenta, persalinan, air susu ibu
4. Kontak luka
5. Transplantasi organ
Menyerang sel kelenjar getah bening tempat
pembuatan pertahanan tubuh
4
AIDS : Kasus Baru dan Kumulatif
1987 s/d 30 Juni 2006
6500
6332

5500
AIDS-Baru dilaporkan 5320

AIDS-Kumulatif
4500
Kasus yg di laporkan

3500

2682 2638
2500

1487
1500 1171 1195
826 1011
607
258 352
500
32 45 69 89 112 154 198 255 219 345 316
5 7 12 17

5
1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Jun
-500 '06
KUMULATIF KASUS AIDS
DIPERKIRAKAN PADA 2010
93.968 130.000

159
5392
2040 253
4099 410
573 1263 3296
2338 230 294
292 3615 302
1396
639 61
25678
2621 3620 1377
12850
13884 924
5088 136 554
16
6
PERKIRAAN INFEKSI HIV
TAHUN 2010 DI INDONESIA

7 16
HIV dalam Tubuh Manusia
u/ dpt berada di dlm tubuh mns, HIV harus masuk
langsung ke aliran darah
Di luar tubuh mns, HIV sangat cepat mati
HIV mati oleh air panas, sabun, bahan pencuci hama lain
HIV tdk dpt menular lewat udara spt virus lainnya
Dlm tb mns, HIV bersarang dlm sel darah putih tertentu
yg disebut sel T4
Sel T4 terdapat pd cairan tubuh, maka HIV ditemukan
terutama dlm:darah, air mani, cairan vagina

8
Lanjutan..
HIV ditemukan dlm jml kecil di:
air mata, air liur, cairan otak, keringat,
ASI
tdk ada bukti dpt menularkan
* HIV tdk terdapat dlm: urine, faeces,
muntahan
* HIV tdk dpt menembus kulit utuh

9
Persyaratan transmisi
HIV fragil: cepat mati di luar tubuh => hindari
kontak langsung dg subjek

* sanggama
* pertukaran darah
Infeksi perlu dosis minimal
(nilai ambang)

hanya cairan genital/darah


10
Penularan
Sejak awal wabah, tiga jalur penularan HIV sudah
diketahui:
Jalur seksual, yang menjadi penyebab utama infeksi
HIV.
Jalur darah atau produk darah, yang terutama
mengancam pemakai narkoba, orang dengan
hemophilia, dan penerima transfusi darah.
Jalur ibu-anak, dengan penularan pada minggu-
minggu terakhir kehamilan dan saat kelahiran.
Awalnya, tingkat penularan jalur ini adalah 20%.
Setelah ada penanganan, menurun hingga tinggal
1%

11
Perilaku risiko tinggi terinfeksi
HIV

12
STADIUM INFEKSI HIV
-----------------------------------------------------------------------------
Stadium &Gambaran Klinis Durasi khas
-----------------------------------------------------------------------------
1. ST.1: Infeksi HIV primer akut
(SINDROM SEROKONVERSI 1-2 minggu
2. ST 2: Asimtomatik 10+ tahun
(TANPA GEJALA kecuali PGL)

3. ST 3: Simtomatik dini 0-5 tahun


(Infeksi tidak megancam hidup;
atau gejala kronik/intermiten)

4. ST 4: Simtomatik lanjut 0-3 tahun


(Gejala berat, infeksi atau kanker
mengancam hidup)

5. ST 5: ST PARAH (ADVANCED) 1-2 tahun 50-0


(> cepat meninggal,
dan infeksi oportunistik berat
13
Stadium awal infeksi
* sakit bbrp hari/mgg sesudah infeksi
* gejala mirip influensa
* demam
* lesu/lemah
* nyeri sendi
* batuk/sakit tenggorokan
* pembesaran kelenjar
14
Stadium tanpa gejala
* tidak timbul gejala apapun
* tampak sehat
* HIV (+)
* dpt berlangsung 5-7 th
* virus terus menyerang pertahanan tubuh

15
Stadium simtomatik dini
Istilah klinis bila terjadi 2 atau lebih gejala klinis yg
berlangsung 3 bl/lebih:
* kelainan darah
* demam > 38 C, keringat malam, berkala/terus
* BB turun > 10 %, dlm 3 bl
* Kelemahan tubuh mengganggu aktivitas
* Lnn. Membesar multipel, leher, inguinal, axila
* diare berkala/terus, lama, sebab tak jelas
* batuk & sesak > 1 bl
* kulit gatal, bercak merah-kebiruan
* sakit tenggorokan
* pendarahan tak jelas sebabnya
16
Stadium AIDS (sim.lanjut)
* kekebalan tubuh sangat rusak
* infeksi oportunistik
* TBC
* Candidiasis
* Toxoplasmosis
* Pneumocystis
* Sarkoma kaposi
* Limfoma

17
Infeksi oportunistik pada pasien
AIDS di Jakarta
Total %
Kandidiasis oral/ 42 80,8
Esofagus
Tuberkulosis 24 46,1
- Paru 12
- Ekstraparu 2
- Paru+ekstraparu 10
Infeksi CMV 15 28,8
Pneumonia rekurens 14 26,9
Ensefalitis Tokosplasma 9 17,3
Pneumonia P.Carinii 7 13,4
Infeksi HSV 5 9,6
Kriptosporodiosis 1 2
Histoplasmosis 1 2
M.avium kompleks 1 2
18
Pengertian AIDS
(Acquired Immunodeficiency Syndrome)
:Merupakan kumpulan berbagai gejala dan infeksi
sebagai akibat dari hilangnya sistem kekebalan
tubuh karena infeksi dari Human
Immunodeficiency Virus (HIV).

19
TANDA & GEJALA
Demam 96%
Pembesaran kelenjar 74% (leher,ketiak,selangkang)
Pharyngitis 71% (suara serak)
Kelainan kulit 67% (gatal,jamur,koreng)
Kelainan Mulut 62% (jamur,sariawan)
Penurunan Berat Badan 53%
Nyeri otot 54%
Diarrhea 32%
Sakit kepala 32%
Mual & Muntah 27%
Pembesaran Hati & Limpa 14%
Kelainan syaraf 12% (lumpuh,kejang,koma)
20
KELAINAN MULUT
Orang Dengan HIV AIDS (ODHA)
mewaspadai / mengenali gejala yang timbul
di mulut sedini mungkin agar segera dapat
dilakukan perawatan sebelum penyakit
mulut menjadi parah

21
PALING SERING
30-80 % ODHA mengalami kelainan di rongga
mulut terutama JAMUR
Nyeri mulut tak mau makan gizi (-)
Kelainan mulut perlu obat Anti Retroviral
Faktor yang mempengaruhi timbulnya kelainan:
CD4 kurang dari 200 sel/mm3
Mulut kering
infeksi di mulut
Reaktivasi dari kuman/virus endogen
Merokok
22
Kelainan mulut HIV/AIDS
Candidiasis jamur mulut
kemerahan
Selaput putih
Kanker mulut
Penyakit periodontal
- Gusi merah radang
- Koreng di gusi
- Koreng tepi gigi
Kanker getah bening
23
Kelainan mulut HIV/AIDS
Infeksi bakteri
TBC burung (Mycobacterium Avium Complex)
TBC mulut
Kanker tahi lalat di mulut
Sariawan lidah + mulut
Kelainan kelenjar ludah
- Mulut kering
- Pembengkakan kel. ludah
24
lanjutan
Infeksi virus
Sariawan sekitar bibir dan mulut
Penyakit kelamin jengger ayam
Penyakit kulit: Dompo (Herpes zoster)

25
Prinsip perawatan HIV-di mulut
Menghindari penularan
Mempertahankan fungsi imunitas
Pencegahan terhadap infeksi oportunistik
Diagnosis dini dan perawatan infeksi
oportunistik
Mengoptimalkan kualitas hidup

26
INFEKSI JAMUR-di mulut
CANDIDIASIS
Sering merupakan gejala awal dari infeksi
HIV/AIDS, dan dapat terjadi bersamaan
dengan timbulnya Kandidiasis saluran
makan
Penyebabnya: Candida Albicans
Lebih 90 % ODHA mengalaminya

27
CANDIDIASIS jamur putih berlapis
(panu di mulut)
Tanda dan Gejala:
Bercak-bercak atau plak putih kekuningan yang dapat
dijumpai di mukosa mulut terutama langit2 dan
tenggorok
Jika lapisan diangkat meninggalkan permukaan yang
kemerahan atau berdarah
Pemeriksaan:
Deteksi dengan tes pemeriksaan langsung hapusan dan
biakan jamur atau biopsi

28
INDIKASI RAWAT INAP
HIV-AIDS STADIUM 3
Demam > 2 minggu
Diare > 2 minggu
Jamur di mulut
Penurunan berat badan >15%
HIV-AIDS STADIUM 4
Tbc paru
Penyakit infeksi oportunistik paru (PCP,Pneumonia)
Penurunan kesadaran (kejang,lumpuh,koma)
Infeksi organ lain (Hepatitis, ensefalitis)
29
PENGOBATAN
DIUTAMAKAN INFEKSI OPORTUNISTIK
Jamur : mulut,kulit,saluran cerna dan nafas
Pneumonia, Pneumocystis Carinii (PCP)
TBC : paru dan extra paru
Diare (disentri,jamur,giardia)
Herpes zoster, herpes simplex
Toxoplasma
Sepsis,shock,gagal nafas

30
HIV/AIDS TERMINAL CASE

31
32
Asuhan Keperawatan Pasien
dengan HIV / AIDS
Oleh :
Yuly Peristiowati, S.Kep Ns

33
Pengkajian
Anamnesa tentang riwayat kesehatan pasien:
pengenalan faktor resiko, praktik seksual yg
beresiko, penggunaan jarum suntik
Observasi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang

34
Pengkajian Status Nutrisi
Riwayat diit : anoreksia, mual, vomiting,
nyeri oral, kesulitan menelan
BB
Pemeriksaan lab : BUN, protein serum,
albumin
Kemampuan pasien membeli dan
mempersiapkan makanan
Pengukuran antropometri
35
Gambar penderita HIV/AIDS

36
Pengkajian
Kulit dan Membran Mukosa
Tanda-tanda lesi, ulserasi, infeksi
Periksa rongga mulut: adanya kemerahan ,
ulserasi, bercak-bercak putih seperti krim,
menunjukkan kandidiasis
Daerah perineal: adanya ekskoriasi, jengger
ayam pada vagina dan infeksi pd pasien dg
diare

37
Gb. Kandidiasis Pseudomembran

38
KANDIDIASIS
PSEUDOMEMBRAN

39
JAMUR MULUT:
CANDIDIASIS

40
JAMUR MULUT:
CANDIDIASIS

41
Oral Bacterial Infections

Mycobacterium Tuberculosis

Oral Syphilis 42
HERPES DI KULIT 43
HERPES KULIT 44
KELAINAN KULIT HERPES 45
Herpes di dubur

46
Penyakit Jengger ayam
di vagina (Condiloma)

47
Infeksi virus herpes simplek

48
Virus varisela zoster
(Herpes zoster)

49
HPV= Human papilloma Virus

Condiloma acuminata

50
Pengkajian Status Respiratorius
Deteksi gejala batuk
Produksi sputum
Nafas pendek
Ortopnea
Takipnea
Nyeri dada
Suara pernafasan
51
Pengkajian status neurologis
Tingkat kesadaran pasien
Orientasi terhadap orang,tempat,waktu
Gangguan sensorik(perubahan visual, sakit
kepala, matirasa, parestesia pd ekstremitas)
Gangguan motorik (perubahan gaya jalan,
paralisis, kejang)

52
Pengkajian status cairan dan
elektrolit
Pemeriksaan kulit, membran mukosa untuk
menentukan turgor kulit, peningkatan rasa haus,
penurunan haluran urin
Gangguan keseimbangan kadar elektrolit: natrium,
kalium, kalsium, magnesium tjd karena diare
Tanda kekurangan elektrolit: penurunan status
mental,keduten otot, kram otot, denyut nadi tdk
teratur, nual, vomiting, pernafasan dangkal.

53
Pengkajian Tingkat pengetahuan
Pengetahuan pasien ttg penyakit, cara-cara
penularan
Tingkat penegtahuan keluarga
Reaksi psikologis terhadap diagnosa HIV:
penolakan, marah, rasa takut, menarik
diri,depresi
Pemahaman tentang carapasien menghadapi
sakitnya dan riwayat stres utama yg dialami
54
Diagnosa Keperawatan
Kerusakan integritas kulit b/d manivestasi
HIV, ekskoriasi, diare
Resiko terhadap infeksi b/d imunodefisiensi
Intoleransi aktivitas b/d keadaan mudah
lelah, letih, malnutrisi
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d
pneumonia, peningkatan sekresi bronkus,
penurunan kemampuan untuk batuk
55
Lanjutan
Nyeri b/d gangguan integritas kulit
Perubahan nutrisi kurang dari krbutuhan tubuh
b/d penurunan asupan oral
Isolasi sosial b/d stigma penyakitnya, ketakutan
bila menulari orang lain
Kurang pengetahuan b/d cara-cara pencegahan
penularan HIV dan perawatan secara mandiri

56
Masalah kolaboratif
Infeksi oportunistik
Kerusakan pernafasan atau kegagalan respirasi

57
Intervensi keperawatan
Masalah intervensi
OLESI PELEMBAB
Kerusakan integritas kulit MASSAGE UNTUK MEMPERLANCAR ALIRAN DARAH
OBAT-OBAT A. B. TOPIKAL B/P
PERAWATAN KHUSUS PADA KASUS STEVEN
JONSON. S

PANTAU TANDA2 INFEKSI


Resiko infeksi CEK LAB LEUKOSIT, KULTUR
HE PENCEGAHAN INFEKSI
PERTAHANKAN TEHNIK ASEPTIKBILA MELAKUKAN
PROSEDUR INVASIF
AJARKAN TEKNIK RELAXASI UNTUK MENGURANGI
Bersihan jalan nafas KEGELISAHAN
BERI OKSIGEN
OBAT-OBATAN SESUAI TINDAKAN / TX. MEDIS
POSISI DUDUK, POSTURAL DRAINASE
BILA PERLU LAKUKAN SECTION

LAKUKAN PENCEGAHAN DICUBITUS


Perubahan nutrisi CEK HB / ALBUMIN
58
BERI MAKAN YANG MUDAH DI CERNA
Lanjutan.. Intervensi
Masalah
G3 keseimbangan cairan dan MENCEGAH DEHIDRASI
BERI MINUM BANYAK
elektrolit b/d diare BERI TERAPI PARENTERAL, SESUAI
KONDISI
PASIEN
PERAWATAN KULIT PERIANAL

Isolasi sosial

Kurang pengetahuan

59
Universal Precaution
bagi petugas kesehatan
Menghindari kontak langsung dg cairan tubuh
penderita
Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
tindakan
Dekontaminasi cairan tubuh pasien
Pemakaian alat medis sekali pakai
Memelihara kebersihan tempat pelayanan
kesehatan
Membuang limbah secara benar
60
Kesimpulan
AGAR MAMPU MERAWAT PASIEN HIV / AIDS PERAWAT
PERLU MEMAHAMI TENTANG PENYAKIT HIV / AIDS.

PERAWAT DALAM MENJALANKAN PRAKTIK KEPERAWATAN


HARUS SELALU MENERAPKAN PRINSIP KEWASPADAAN
UMU PADA KASUS APA SAJA. TANPA MEMANDANG STATUS
SEROLOGIS PASIEN

MERAWAT PASIEN HIV / AIDS SAMA DENGAN MERAWAT


PASIEN LAINNYA SESUAI MANIFESTASI KLINIS YANG
MUNCUL

AGAR BISA HIDUP OPTIMAL, PASIEN HARUS MENDAPAT


PENGOBATAN, DUKUNGAN KELUARGA, MASYARAKAT,
MENTAL SPIRITUAL YANG BAIK, DAN MELIBATKAN
BANYAK PIHAK.
61

Вам также может понравиться