Вы находитесь на странице: 1из 28

CLINICAL AND BACTERIOLOGICAL EFFICACY OF TWICE

DAILY TOPICAL RETAPAMULIN


OINTMENT 1% IN THE MANAGEMENT OF IMPETIGO
AND OTHER UNCOMPLICATED
SUPERFICIAL SKIN INFECTION

Journal Reading Report

Rr. Ratna Sari K. Dewi (42160026)

DPK :
dr. Trijanto Agung N., M.Kes, Sp.KK
1
2
Identitas Jurnal

Title Clinical and bacteriological efficacy of twice daily


topical retapamulin ointment 1% in the management
of impetigo and other uncomplicated superficial skin
infection
Author Benjamin R. Bohaty, MD, Sangbum Choi, PhD,
Chunyan Cai, PhD, Adelaide A. Hebert, MD
Publish International Journal of Women's Dermatology 1
(2015) 1320

3
Pendahuluan

Impetigo, folikulitis dan infeksi minor soft tissue merupakan


infeksi yang paling sering terjadi pada anak-anak maupun
orang dewasa.

Impetigo merupakan salah satu infeksi superfisial yang


sering terjadi di seluruh dunia.

Bakteri yang menyebabkan infeksi adalah bakteri


Staphylococcus aureus (70%) and Streptococcus pyogenes
(Group A Streptococcus). 4
aksila, leher

Bulosa
GK: vesikel kantong
tipis berisi cairan
erosi
Impetigo

Area wajah
Penyebaran impetigo
melalui orang ke orang
Non-Bulosa (70%)
(autoinoculation)
GK : papul eritem &
vesikel superfisial
krusta madu
5
Pengobatan untuk mencegah penyebaran secara
sistemik maupun pencegahan komplikasi
diperlukan penggunaan Antibiotik
Beberapa bakteri sudah mengalami resistensi
akibat dari pengobatan yang tidak tuntas, contoh :
methicillin resistantmS. aureus (MRSA) dan
macrolide-resistant S. pyogenes (Kaplan, 2008)
Pada 11 medical centre ditemukan MRSA sebagaai
penyebab tersering terjadinya impetigo sebesar
59% (moran, 2006)

6
Penelitian Dessphande 2008 menemukan adanya
resistensi mupirocin terhadap bakteri S aureus di
amerika sebanyak 6,8%

Terjadi peningkatan resistensi MRSA terhadap agen


topikal mupirocin dan asam fusidat (oranje, 2007)

7
Manajemen Impetigo (Bangert et al, 2012)

manajemen

Mandi dengan
Antibiotik
Non-intervensi sodium Agen topical +Oral AB
topical
choride

Asam fusidat Mupirocin

8
Tahun 2007 Retapamulin oint 1% dikembangkan untuk
bakteri yang resisten (Glaxo, 2007).

Retapamulin oint termasuk dalam antibiotic kelas


pleuromutilan agents dan membantu untuk mencegah
berkembangnya resistensi obat ( Bangert et al, 2012)

Retapamulin punya efek samping yang kecil

9
PENELITIAN HASIL
Oranje 2007 membandingkan retapamulin
1% dengan sodium fusidat 2%
untuk impetigo hasilnya
retapamulin 1% (99,1%),
sodium fusidat 2% (94%)
dengan efektifitas nilai p :
0,003
Bangart 2012 Membandingkan mupirocin
cream dan retapamulin 1%
untuk infeksi kulit sekunder
hasilnya memiliki outcome yang
sama baiknya 10
Tujuan

Melihat efikasi retapamulin oint 1% terhadap pasien dengan


infeksi bacterial seperti impetigo, folikulitis dan penyakit infeksi
minor lainnya

11
Metode
Metode prospective, nonrandomized, uncontrolled,
penelitian open label, single center trial

Strategi Pasien di rekrut dari The University of Texas


pencarian Health Science Center at Houston outpatient
dermatology clinic.
Pemilihan Penelitian dilakukan mulai bulan April 2008 -
November 2012
Sampel Berdasar kriteria inklusi

12
Metode
KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI

MENGGUNAKAN AB TOPIKAL
PRIA MAUPUN WANITA USIA 9 DALAM 48H
BULAN - 98 TH YG TERDIAGNOSA DALAM 30D MENGUIKUTI
IMPETIGO, FOLIKULITIS ATAU PENELITIAN
INFEKSI MINOR ADA TANDA INFEKSI SISTEMIK
DAPAT MENGGUNAKAN OBAT (DEMAM)
SECARA TOPIKAL ADA ABSES ATAU SELULITIS
PADA WANITA USIA SUBUR TIDAK BISA DENGAN
DIPERLUKAN PX KEHAMILAN PENGGUNAAN TOPIKAL
HAMIIL DAN MENYUSUI
SENSITIF TERHADAP PENGOBATAN
13
INTERVENSI
Pasien datang 2x visit dgn Pemberian max 100cm2
periode 5-7 hari pada dewasa pada anak
2% dari body surface
Tindakan dilakukan pada
visit 1 Setelah digunakan boleh
ditutup apabila ada risiko
Area yang terinfeksi
untuk bahan masuk mulut
dibersihkan dgn kassa
(anak)
steril pemberian 10gr
tube topical retapamulin Pasien diperbolehkan
oint 1% tidak lanjut penelitian jika
terdapat tanda tidak
Diminta mengoleskan
membaik
sebanyak 2x sehari
selama 5 hari Evaluasi dimulai dari
baseline sampai dengan
Max dosis 1 gr/hari
visit II ( day6- day8) 14
15
HASIL

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Diskusi
PADA POPULASI MRSA TIDAK TAMPAK HASIL YANG SIGNIFIKAN
SECARA STATISTIK, WALAUPUN SECARA CLINICAL SUCCESS MAUPUN
IMPROVEMENT OUTCOME BAIK

DISTRIBUSI USIA PASIEN <18TH (73,7%) >18 (26,3%), OUTCOME


SECARA KLINIS MIKROBILOGI DAN TERAPI RESPON DARI SUB GRUP
MIC RES DAN PED KETIGANYA MEMILIKI RATES YANG BAIK

ANALISA KORELASI PADA PROGNOSIS (UKURAN LUKA, SEX, USIA, DAN


PATHOGEN) DENGAN RESPON KLINIS TIDAK MEMUNCULKAN HASIL
YANG SIGNIFIKAN

TOPIKAL RETAPAMULIN OINT 1% PADA PENELITIAN INI MENUNJUKAN


EFEK SAMPING YANG KECIL. TIDAK ADA LAPORAN EFEK SAMPING
YANG BERARTI
26
KESIMPULAN

Studi desain dan eksekusi membatasi kesimpulan yang dapat ditarik mengenai
efektivitas topikal retapamulin 1 % salep dalam pengobatan kulit infeksi bakteri,
termasuk disebabkan oleh s. Aureus dan mrsa.
Kecil responden sampel, serta plasebo pembanding, dan kegagalan untuk
memastikan microbiological post-treatment adalah keterbatasan dalam studi ini.
Namun demikian, studi ini mendukung penggunaan topikal retapamulin 1 % salep
dalam pengobatan kulit infeksi bakteri, khususnya disebabkan oleh s. Aureus,
termasuk mrsa.

27
TERIMA KASIH

28

Вам также может понравиться