PENGKAJIAN Beberapa hal yang perlu dikaji dalam asuhan keperawatan pada ibu dengan retensio placenta adalah sebagai berikut: 1. Identitas klien - Nama : Ny. H - Usia : 31 tahun - Riwayat kesehatan masa lalu : klien pernah mengalami abortus 2 tahun yang lalu - Riwayat penyakit keluarga : keluarga pernah mengalami kehamilan ganda - Riwayat obstetri a. Riwayat Haid/Menstruasi Minarche : 12 th Siklus : 28 hari Lamanya : 7 hari Baunya : amis Keluhan pada haid : tidak ada keluhan nyeri haid b. Riwayat kehamilan dan persalinan Multigravida G2P1001 A1 laki laki/6tahun/SC/2500 gram A2 hamil ini Riwayat kehamilan solutio plasenta 5 tahun yang lalu Riwayat SC
2. Keluhan utama : perut terasa mules dan kenceng kenceng
3. Tanda tanda vital : TD : 130/80 mmHg Nadi : 100 kali/menit RR : 24 kali /menit Suhu : 37 ANALISA DATA Ds : Klien mengatakan perut terasa mules dan kenceng kenceng sejak 4 jam yang lalu. Do : G2P1001 UK 33 minggu TD : 130/80 Nadi : 100 Wajah meringis, kadang kadang mendesah kesakitan sambil memegang perut tidak ada rembesan cairan, ada flek darah warna merah gelap Pemeriksaan Leopold I : Letak fundus 28 cm, bagian teratas bokong Leopold II : punggung kiri DJJ : 12 12 12 Leopold III : kepala belum masuk PAP Palpasi perut teraba keras seperti papan Hasil USG : solusio plasenta DIAGNOSA a. Risiko cedera tinggi pada janin berhubungan dengan risiko melahirkan prematur b. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus sekunder terhadap solution plasenta c. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional, ancaman yng dirasakan atau aktual pada diri dan janin. INTERVENSI RISIKO CEDERA TINGGI PADA JANIN BERHUBUNGAN DENGAN RISIKO MELAHIRKAN PREMATUR 1. Kaji kondisi ibu yang di kontraindikasikan terhadap terapi steroid untuk memudahkan maturitas paru janin. Pada HKK dan korioamnionitis, terapi steroid dapat memperberat hipertensi dan menutupi tanda infeksi. Steroid dapat meningkatkan glukosa darah pada pasien dengan diabetes. Obat tidak akan efektif bila tidak mampu menunda kelahiran sedikitnya 48 jam. 2. Kaji DJJ ; perhatikan adanya aktifitas uterus atau perubahan sevikal. Siapkan terhadap kemungkinan kelahiran preterm.Tokolitik dapat meningkatkan DJJ. Kelahiran dapat sangat cepat pada bayi kecil bila kontraksi uterus menetap tidak responsif pada tokolitik, atau bila perubahan servikal berlanjut. 3. Tekankan pentingnya perawatan tindak lanjut Jika janin tidak dilahirkan dalam 7 hari dari pemberian ateroid, dosis harus diulang setiap minggu. 4. Berikan terapi tokolitik sesuai pesanan Membantu menurunkan aktifitas smiometrial untuk mencegah / menunda kelahiran dini. TERIMAKASIH