Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
KELOMPOK 5 KELAS B
Parabellina Cahya K.
1720343808
Prisca Anggela
1720343809
Purwanita Indah K.
1720343810
Rahmatul Insyirah
1720343811
Rambu Konda A. Praing
1720343812
Rani Widyastuti
1720343813
Resawati Permata D.
1720343814
Definisi
Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan/menyerahkan Sediaan
Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai dari tempat penyimpanan sampai kepada
unit pelayanan/pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu.
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai di unit pelayanan.
Harapan Sistem Distribusi Obat:
1. Tepat Penderita
2. Tepat Obat
3. Tepat Jadwal pemberian
4. Tepat pemberian
5. Informasi Obat penderita, tepat personel pemberi ke penderita
Kegiatan distribusi
1. Farmasi dan alat kesehatan melalui Pedagang Besar Farmasi, penyalur
alat kesehatan,
2. Instalasi Sediaan Farmasi dan alat kesehatan milik Pemerintah,
pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota
Ciri distribusi Perbekalan Farmasi yang baik
1. menjamin kesinambungan penyaluran & penyerahan
2. mempertahankan mutu
3. meminimalkan kehilangan, kerusakan dan kadaluarsa
4. menjaga ketelitian pencatatan
5. menggunakan metode distribusi yang efisien, dengan memperhatikan
peraturan
6. perundangan dan ketentuan lain yang berlaku.
7. menggunakan sistem informasi manajemen.
Persyaratan Distribusi Efektif & Efisien
1. Ketersediaan obat yang tetap terpelihara.
2. Mutu dan kondisi obat/ sediaan obat tetap stabil selama proses distribusi.
3. Meminimalkan kesalahan obat dan memaksimalkan keamanan pada penderita.
4. Meminimalkan obat yang rusak atau kadaluwarsa.
5. Efisiensi penggunaan SDM.
6. Meminimalkan pencurian dan atau kehilangan obat.
7. IFRS mempunyai semua akses dalam semua tahap proses distribusi untuk pengendalian
pengawasan dan penerapan pelayanan farmasi klinik.
8. Terjadinya interaksi profesional antara apoteker, dokter, perawat, dan penderita.
9. Meminimalkan pemborosan dan penyalahgunaan obat.
10.Harga terkendali.
11.Peningkatan penggunaan obat yang rasional.
Sistem Distribusi
a. Sistem Persediaan Lengkap di Ruangan (floor stock)
1) Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai untuk
persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh Instalasi Farmasi.
2) Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang disimpan di ruang rawat
harus dalam jenis dan jumlah yang sangat dibutuhkan.
3) Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang mengelola (di atas jam kerja)
maka pendistribusiannya didelegasikan kepada penanggung jawab ruangan.
4) Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock kepada petugas farmasi
dari penanggung jawab ruangan.
5) Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan interaksi Obat pada
setiap jenis Obat yang disediakan di floor stock.
Dokter
Interpretasi
Resep
oleh perawat
Pengen dalian
Persed iaan di ruang Persed iaan
oleh perawat
Penyiapan
Kereta obat
oleh perawat
Pengen dalian
oleh ap oteker
Pemberian
Penderita
oleh perawat
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
berdasarkan Resep perorangan/pasien rawat jalan dan rawat inap melalui Instalasi
Farmasi.
Dokter menuliskan resep,
Perawat menuliskan resep ini ke dalam profil pemberian obat dan menyampaikan
permintaan obat ke intalasi farmasi.
Instalasi farmasi meracikkan obat tersebut untuk dua sampai lima hari atau
sesuai dengan waktu yang tertera dalam resep.
Perawat menyimpannya dan memberikan obat tersebut kepada penderita setiap kali
waktu pemberian obat
Alur sistem distribusi obat resep individual
Keuntungan & Kerugian
Keuntungan Kerugian
1. Semua resep dikaji langsung oleh Apt
2. Memberi kesempatanberinterakasi 1. Kemungkinan keterlambatan
antara dr.perawat, penderita sediaan obat
3. Memungkinkan pengendalian yangdekat 2. Jumlah kebutuhan personel IFRS
pada perbekalan di IFRS meningkat
3. Memerlukan jumlah perawat dan
4. Mempermudah penagihanbiaya ke
penderita waktu perawat banyak untuk
menyiapkan obat untuk penderita
4. Terjadi kesalahan penyiapan obat
karena kurang pemeriksaan
c. Sistem Unit Dosis (Unit Dose Dispensing)
dan Once Daily Dose (ODD)
Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
berdasarkan Resep perorangan yang disiapkan dalam unit dosis tunggal atau ganda,
untuk penggunaan satu kali dosis/pasien. Sistem unit dosis ini digunakan untuk
pasien rawat inap.
Ciri-ciri :
1. Obat dikemas dalam unit tunggal
2. Dispensing dalam bentuk siap dikonsumsi
3. Kebanyakan obat disediakan tidak lebih dari 24 jam
4. Dihantarkan ke ruang penderita setiap waktu konsumsi
Alur SistemUnit Dose
Keuntungan
1. Penderita menerima pelayanan IFRS 24 jam sehari dan penderita membayar hanya obat yang dikonsumsi saja.
2. Semua dosis yang diperlukan pada pada unit perawat telah disiapkan oleh IFRS Jadi perawat mempunyai
waktu lebih banyak untuk perawatan langsung penderita.
3. Adanya sistem pemeriksaan ganda dengan menginterpretasikan resep/ dokter dan membuat profil
pengobatan penderita (p3) oleh apoteker dan perawat memeriksa obat yang disiapkan IFRS sebelum
dikonsumsi. Dengan kata lain, sistem ini mengurangi kesalahan obat.
4. Peniadaan duplikasi order obat yang berlebihan dan pengurangan pekerjaan menulis di unit perawatan dan
IFRS.
5. Pengurangan kerugian biaya obat yang tidak terbayar oleh penderita
6. Penyiapan sediaan intravena dan rekonstitusi obat oleh IFRS
7. Meningkatkan penggunaan personal professional dan nonprofessional yang lebih efisien.
8. Mengurangi kehilangan pendapatan
9. Menghemat ruangan di unit perawatan dengan meniadakan persediaan ruah obat-obatan.
10. Meniadakan pencurian dan pemborosan obat.
Lanjutan...
11.Memerlukan cakupan dan pengendalian IFRS di rumah sakit secara keseluruhan sejak dari dokter
menulis resep / order sampai penderita menerima dosis unit.
12.Kemasan dosis unit secara tersendiri-sendiri diberi etiket dengan nama obat, kekuatan, nomor
kendali dan kemasan tetap utuh sampai obat siap dikonsumsi pada penderita. Hal ini mengurangi
kesempatan salah obat juga membantu daalam penelusuran kembali kemasan apabila terjadi
penarikan obat.
13.Sistem komunikasi pengorderan dan penghantaran obat bertambah baik.
14.Apoteker dapat dating ke unit perawat/ ruang penderita untuk melakukan konsultasi obat,
membantu memberikan masukan kepada tim, sebagai upaya yang diperlukan untuk perawatan
yang lebih baik lagi.
15.Pengurangan biaya total kegiatan yang berkaitan dengan obat.
16.Pening katan pengendalian obat dan pemantauan penggunaan obat menyeluruh.
17.Pengendalian yang lebih besar oleh apoteker atas pola beban kerja IFRS dan penjadwalan staf.
18.Penyesuaian yang lebih besar untuk prosedur komputerisasi dan otomastisasi.
Kerugian
1. Obat harus ada beberapa saat sebelum diberikan
2. Membutuhkan tenaga kefarmasian yang banyak
d. Sistem Kombinasi
Sistem pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
bagi pasien rawat inap dengan menggunakan kombinasi a + b atau b + c atau a + c.
Sistem distribusi Unit Dose Dispensing (UDD) sangat dianjurkan untuk pasien rawat inap
mengingat dengan sistem ini tingkat kesalahan pemberian Obat dapat diminimalkan
sampai kurang dari 5% dibandingkan dengan sistem floor stock atau Resep individu yang
mencapai 18%.
Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan untuk dijangkau oleh pasien dengan
mempertimbangkan:
a. efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada; dan
b. metode sentralisasi atau desentralisasi.
Dokter
Interpretasi Interpretasi
Resep
oleh apoteker oleh perawat
Penyiapan
Kereta Ob at oleh perawat
Penderita Pemberian
oleh perawat
Keuntungan & Kerugian
Keuntungan
1. R/ order dikaji oleh apoteker, juga ada kesempatan untuk interaksi dari perawat dan
penderita
2. Obat-obat penggunaan umum dapat langsung tersedia di Ruangan
3. Beban IFRs berkurang, karena hanya melayani R/
Kerugian
1. Kemungkinan keterlambatan sediaan obat untuk sampai ke penderita
2. Kesalahan obat dapat terjadi di persediaan ruangan
Metode pelaksanaan dari tiap sistem distribusi
1. Berdasarkan ada atau tidaknya satelit farmasi
a) Sentralisasi (apoteker tidak ada di ruang perawatan)
b) Desentralisasi (apoteker ada di ruang perawatan)
c) Kombinasi sentralisasi dan desentralisasi