Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Fathiyyah Rozana
(1002005130)
Pembimbing
dr. IGK Oka Nurjaya, Sp.A
RESPONSI
DIARE AKUT
DEHIDRASI RINGAN-SEDANG
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III LAPORAN KASUS
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V SIMPULAN
PENDAHULUAN
DEFINISI
Definisi
EPIDEMIOLOGI
Diare penyebab kematian dan kesakitan
tertinggi pada anak usia < 5 tahun.
6 juta anak meninggal tiap tahun karena diare di
negara berkembang, terutama Indonesia.
Riskesdas Indonesia 2007 kematian bayi akibat
diare sebesar 42% dibandingkan pneumonia
sebanyak 24%.
ETIOLOGI
Etiologi
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010; 87-120.
Craven L. Pediatric Gastrointestinal Disease. Edisi Ke-2. Jilid 1. Missouri: Mosby. 1996; 251-260.
Departemen Kesehatan RI. Profil Kesehatan Indonesia 2003. Jakarta: Depkes RI. 2005.
TINJAUAN PUSTAKA
MEKANISME DIARE
Patogenesis
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010; 87-120.
Subijanto, Ranuh R, Djupri L, Soeparto P. Manajemen Diare Pada Bayi dan Anak. 2011. [cited 2014, October 5]. Available from:
http://www.pediatrik.com/buletin/20060220-s05jfg-buletin.pdf.
TINJAUAN PUSTAKA
MANIFESTASI KLINIS
Gejala Rotavirus Shigella Salmonella ETEC EHEC Kolera
Masa tunas 17-72 jam 24-48 jam 6-72 jam 6-72 jam 6-72 jam 48-72 jam
Panas + ++ ++ - ++ -
Mual muntah sering Jarang sering + - Sering
Nyeri perut tenesmus Tenesmus, kram Tenesmus, kolik - Tenesmus, Kramp
kramp
Sakit kepala - + + - - -
Lamanya sakit 5-7 hari >7 hari 3-7 hari 2-3 hari variasi 3 hari
Sifat tinja
Volume sedang Sedikit sedikit banyak sedikit Banyak
Frekuensi 5-10 x/hr >10 x/hr sering sering sering Terus menerus
Konsistensi cair Lembek lembek cair lembek Cair
Darah - Sering kadang - + -
Bau langu busuk + tidak Amis khas
Warna Kuning-hijau Merah-hijau kehijauan Tak berwarna Merah-hijau air cucian beras
Leukosit - + + - - -
Lain-lain anoreksia Kejang Sepsis Meteorismus Infeksi sistemik
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2010; 87-120.
TINJAUAN PUSTAKA
DIAGNOSIS
Diagnosis
Derajat dehidrasi
Etiologi
Anamnesis
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak
Indonesia. 2010; 87-120.
Pemeriksaan Fisik
Kriteria
1.
WHO
Skor
Menentukan
2. Maurice
derajat dehidrasi
King
3. MTBS
Kriteria WHO
Tanda&Gejala Derajat Dehidrasi
Tanpa Ringan/Sedang Berat
Anamnesis
Diare 1-3x 3x atau lebih Terus-menerus banyak
Muntah Tidak ada/sedikit Kadang-kadang Biasanya sering
Rasa Haus Tidak ada/sedikit Haus Haus sekali/tidak mau minum
Kencing Normal Sedikit, pekat Tidak kencing (6 jam)
Nafsu makan/ Normal Berkurang/aktivitas Tidak ada/anak sangat lemas
aktivitas menurun
Pemeriksaan fisik
Inspeksi:
KU Baik Mengantuk/gelisah Gelisah/tidak sadar
Mata Normal Cekung Sangat cekung
Air mata Ada Tidak ada Tidak ada
Mulut/lidah Basah Kering Sangat kering
Nafas Normal Lebih cepat Cepat dan dalam
Palpasi:
Turgor Kembali cepat Kembali pelan Kembali sangat pelan (>2 dtk)
Nadi Normal Lebih cepat Sangat cepat/tidak teraba
Ubun-ubun Normal Cekung Sangat cekung
Kehilangan berat 2,5-5% 5-10% >10%
badan:
Kesimpulan 2 atau lebih gejala: 2 atau lebih gejala: 2 atau lebih gejala: Dehidrasi
Dehidrasi (-) Dehirasi ringan-sedang berat
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
Skor Maurice King
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
MTBS
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
Pemeriksaan Penunjang
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Buku Kuliah 1 Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta:
Percetakan Infomedika. 2005; 283-312.
Suraatmaja A. Gastrohepatologi Anak. Edisi Pertama. Jakarta: Sagung Seto. 2005; 1-24.
TINJAUAN PUSTAKA
PENATALAKSANAAN
LIMA LINTAS DIARE
1 Rehidrasi
2 Dukungan Nutrisi
3 Suplementasi Zinc
4 Antibiotika Selektif
5 Edukasi Orangtua
Rehidrasi
Subagyo B, Santoso NB. Diare Akut. Dalam: Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi. Jilid I. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010; 87-120.
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
Pemberian cairan pada dehidrasi berat
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
WHO. Clinical Management of Acute Diarrhea. 2004; 1-7.
Antibiotika Selektif
Diagnosis Klinik Obat Pilihan
Kolera Anak-anak >7 tahun: tetrasiklin 50 mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama 2-3 hari.
Semua umur: Trimetropim (TMP) 8 mg/kg BB/hari
Sulfamethoxazole (SMX) 40 mg/kgBB/hari dibagi 2 dosis selama 3
hari.
Shigella disentri Anak-anak: TMP 10 mg/kgBB/hari + SMX 50 mg/kgBB/hari, dibagi
2 dosis selama 5 hari. Atau ampisillin 50mg/kgBB/hari, dibagi 4 dosis
selama 5 hari.
Bayi: eristromisin 25 mg/kgbb/hari, dibagi 4 dosis, selama 3 hari.
Pedoman Pelayan Medis Kesehatan Anak RSUP Sanglah. Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak/FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. 2010.
TINJAUAN PUSTAKA
PROGNOSIS
Sebagian besar diare disebabkan oleh infeksi virus yang
berlangsung selama tujuh hari dan biasanya sembuh sendiri (self
limiting disease).
Hanya sekitar 10% yang belanjut sampai 14 hari dan sekitar 5%
kasus berkembang menjadi diare persisten.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa prognosis pasien diare,
terutama diare akut adalah baik (dubius ad bonam).
Nama : KAP
Tanggal Lahir : 26 Mei 2013
Umur : 1 tahun 4 bulan
Jenis Kelamin : Laki - laki
Alamat : Banjar Pengiangan Kawan, Susut Bangli
Agama : Hindu
Suku : Bali
Tanggal MRS : 30 September 2014, pk. 21.00 WITA
Tanggal Pemeriksaan : 2 Oktober 2014, pk. 11.00 WITA
Heteroanamnesis
Keluhan utama
Mencret
Riwayat Pribadi/Sosial/Lingkungan
Pasien merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara. Sumber air
untuk makan dan minum adalah air isi ulang, sedangkan
sumber air untuk MCK didapatkan dari PAM. Tidak ada orang
di lingkungan tetangga yang mengalami keluhan yang sama
seperti pasien.
Riwayat Pengobatan
Pasien sempat berobat ke bidan pada sore hari SMRS,
diberikan sulfamethoxazole dan trimetroprim dalam
bentuk puyer.
Riwayat Imunisasi
Lengkap sesuai usia (BCG 1 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 4
kali, DPT 3 kali, Campak 1 kali)
Riwayat Persalinan
Pasien lahir spontan dengan bantuan bidan. Berat badan
lahir 3200 gram. Ketika lahir pasien segera menangis,
kelainan kongenital (-)
Riwayat Nutrisi
ASI eksklusif selama 6 bulan.
ASI sampai sekarang dengan frekuensi on demand.
Bubur susu sejak usia 6 bulan dengan frekuensi 4 kali sehari.
Nasi tim sejak usia 9 bulan dengan frekuensi 4 kali sehari.
Makanan dewasa mulai diperkenalkan sejak usia 13 bulan
dengan frekuensi 3 kali sehari.
Penatalaksanaan
MRS
IVFD RL 24 tpm (3 jam) 16 tpm
Kebutuhan kalori 1010 kkal/hari, protein 15,15 gram/hari
Cefotaxime 3x300 mg IV (@ 8 jam)
Probiotik (L-bio) 2x1
Zinc (Interzinc) 1x 1 cth
Sanmol 3x8,5 cc
Perkembangan Pasien
1/10/2014 2/10/2014
120
100
80
HR
RR
60 Suhu
40
20
0
1-Oct 2-Oct 3-Oct 4-Oct 5-Oct
Diagnosis
TEORI KASUS
Diare akut: Anamnesis:
Defekasi > 3 kali/hari disertai perubahan Mencret sejak pagi hari SMRS, frekuensi
konsistensi tinja menjadi cair dengan/ 6 kali/hari, konsistensi tinja cair disertai
tanpa darah dan/atau lendir yang terjadi ampas, warna kuning kehijauan, lendir
< 14 hari. (-), darah (-).
Derajat dehidrasi berdasarkan kriteria Anamnesis:
WHO (Dehidrasi ringan-sedang) - Diare 3x/hari
- Haus
- Kencing sedikit dan pekat
- Nafsu makan & aktivitas menurun
Pemeriksaan fisik:
- KU mengantuk/gelisah
- Mata cekung
- Mulut/lidah kering
Etiologi
TEORI KASUS
Tiga penyebab utama diare cair pada Anamnesis:
anak adalah infeksi Rotavirus, V. cholera -Demam (+)
dan E.coli. Penyebab paling utama pada -Muntah (1x)
anak usia < 5 th adalah Rotavirus. -Nafsu makan menurun
-Sifat tinja: volume gelas @BAB,
frekuensi 6x/hari, konsistensi cair, darah
(-), warna kuning kehijauan
Gejala khas diare akut karena rotavirus: Pemeriksaan penunjang (FL tgl 5/10/14):
-Panas (+), mual muntah (sering), nyeri - Makroskopis: warna hijau, konsistensi
perut (tenesmus), sakit kepala (-), lembek, darah (-)
lamanya sakit (5-7 hari), anoreksia -Mikroskopis: eritrosit 0-4, leukosit 0-5
-Sifat tinja: volume (sedang), frekuensi
(5-10x/hari), konsistensi (cair), darah (-),
bau (langu), warna (kuning-hijau),
leukosit (-)
Penatalaksanaan
TEORI KASUS
LIMA LINTAS DIARE IVFD RL 24 tpm (3 jam) 16 tpm
Rehidrasi Kalori 1010 kkal/hari, protein 15,15
Nutrisi gram/hari
Zinc Zinc (Interzinc) 1x 1 cth
Antibiotika selektif Cefotaxime 3x300 mg IV @ 8 jam
Edukasi orangtua Probiotik (L-Bio) 2x1
Sanmol 3x8,5 cc
Rehidrasi dehidrasi ringan-sedang: Rehidrasi: (Usia 1 th 4 bln, BB 8,5 kg)
URO 75 ml/kg BB/3 jam bila gagal IVFD RL 595 ml/3 jam I ~ 198 ml/jam ~
IVFD RL 70 ml/kg BB/3 jam (usia > 1 th) 66 tpm makro (3jam) maintenance:
maintenance: 100 ml/kg BB/hari 850 ml/hari ~ 35 ml/jam ~ 12 tpm makro
(Tidak sesuai)
Nutrisi sesuai RDA utk usia PB 1 th 2 bln: Kalori 1010 kkal/hari, protein 15,15 g/
Kalori 100 kkal/kg BB, protein 1,5 g/kgBB hari (gizi kurang, RDA dikali BBI 10,1 kg)
Penatalaksanaan
TEORI KASUS
Zinc selama 10-14 hari: Usia pasien 1 th 4 bln mendapatkan zinc
Usia > 6 bulan dengan dosis 20 mg/hari (Interzinc) 1x 1 cth (sediaan interzinc =
20 mg/5 ml)
Antibiotika selektif: Pasien diberikan cefotaxime 3x300 mg IV
Indikasi pemberian antibiotika adalah (Tidak sesuai)
diare yang dicurigai penyebabnya oleh
karena bakteri.
Probiotik dan prebiotik: Probiotik (L-Bio) 2x1 sachet
Anak 12 th = 3 sachet/hari
Anak 2 th = 2-3 sachets/hari.
Tidak dicantumkan dosis untuk anak di
bawah 2 tahun seperti pada pasien ini.
Diare didefinisikan sebagai bertambahnya frekuensi defekasi
lebih dari biasanya (> 3 kali sehari) yang disertai dengan
perubahan konsistensi feses (menjadi lebih cair) dengan atau
tanpa darah atau/dan lendir. Diare akut berlangsung < 14 hari.
Diagnosis diare ditegakkan secara klinis berdasarkan
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Komplikasi diare yang paling sering adalah dehidrasi.
Penilaian derajat dehidrasi dapat menggunakan kriteria atau
sistem skoring seperti kriteria WHO, MTBS, atau Pedoman
Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Menurut WHO ada lima lintas penatalaksanaan diare yakni
cairan rehidrasi, zinc, nutrisi, antibiotik yang tepat, dan
edukasi.