Вы находитесь на странице: 1из 24

Epidemiologi Gizi yang Berkaitan

dengan Osteoporosis

Puji Amalliyah
1511222010
Prodi Gizi FKM Unand
OUTLINE
Definisi
Prinsip dasar terjadinya osteoporosis
Besar masalah
Distribusi masalah
Faktor risiko
Kaitan osteoporosis dengan gizi
Pencegahan dan penanggulangan
DEFINISI
osteo artinya tulang, dan porous berarti berlubang-
lubang atau keropos.

Jadi, osteoporosis adalah tulang yang keropos, yaitu


penyakit yang mempunyai sifat khas berupa massa
tulangnya rendah atau berkurang, disertai gangguan
mikro-arsitektur tulang dan penurunan kualitas
jaringan tulang yang dapat menimbulkan kerapuhan
tulang.
PRINSIP DASAR TERJADINYA
OSTEOPOROSIS

Definisi Klinis
Kelainan skeletal sistemik yang ditandai oleh massa tulang yang rendah
Kemunduran mikroarsitektur jaringan tulang sehingga terjadi peningkatan
kecendrungan fraktur
Klasifikasi Osteoporosis
1. Osteoporosis primer, keadaan umum/biasa terjadi
dan bukan keadaan patologis (alami)

2. Osteoporosis sekunder, terjadi karena penyakit dan


obat-obatan.

3. Osteoporosis idiopatik, idiopatik= belum diketahui


penyebabnya.
BESAR MASALAH

http://klinikallergy.blogspot.co.id/2013/11/asthma-co-morbidities.html
Penjelasan data . . .
Penderita osteoporosis dari jumlah ttal populasi
dunia adalah 7,56%
Laki-laki 1,45%
Wanita 13,3 %
DISTRIBUSI MASALAH
Penjelasan Data . . .
Berdasarkan data terlihat bahwa prevalensi
osteoporosis pada wanita meningkat seiring
bertambahnya usia. Hal ini bisa disebabkan karena
menopause yang menyebabkan hormon esterogen
menurun.
Pada laki-laki osteoporosis juga meningkat seiring
bertambahanya usia namun tidak sebesar wanita.
Lanjutan . . .
Prevalensi osteoporosis untuk umur kurang dari 70 tahun
untuk wanita sebanyak 18-36%,
sedangkan pria 20-27%, untuk umur di atas 70 tahun untuk
wanita 53,6%, pria 38%.
Lebih dari 50% keretakan osteoporosis pinggang di seluruh
dunia kemungkinan terjadi di Asia pada 2050
Mereka yang terserang rata-rata berusia di atas 50 tahun,
Satu dari tiga perempuan dan satu dari lima pria di Indonesia
terserang osteoporosis atau keretakan tulang.
Dua dari lima orang Indonesia memiliki risiko terkena
penyakit osteoporosis. (depkes, 2006)

Berdasar data Depkes, jumlah penderita osteoporosis di


Indonesia jauh lebih besar dan merupakan Negara dengan
penderita osteoporosis terbesar ke 2 setelah Negara Cina.
FAKTOR RISIKO
Yang tidak dapat diubah
1. Usia
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga (genetik)
4. Ukuran badan
5. Menopause
6. Ras
Yang dapat diubah
1. Kurang aktivitas fisik
2. Asupan kalsium rendah
3. Kekurangan protein
4. Kekurangan paparan sinar matahari
5. Kurang asupan vitamin D
6. Konsumsi minimun tinggi kafein, dan tinggi alkohol
7. Kebiasaan merokok
8. Hormon esterogen rendah
KAITAN OSTEOPORORSIS DENGAN GIZI
Osteoporosis merupakan gangguan pada sistem rangka
yang sangat berhubungan dengan asupan gizi. Asupan gizi
diperlukan untuk penyusunan, pertumbuhan serta
pengaturan sistem pada tulang. Banyak zat gizi yang
diperlukan tulang dalam rangka mencegah terjadinya
keropos tulang atau osteoporosis, diantaranya adalah:
1. Kalsium
2. Fosfor
3. Vitamin D
4. Vitamin K
1. Kalsium

Total rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia


dewasa kurang lebih mencapai 1 kg, dimana 99%
terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya ada pada
cairan tubuh dan aliran darah.

Dengan total tersebut dan merupakan pembentuk utama


tulang, kalsium sangat dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya osteoporosis, yaitu untuk menjaga kepadatan
dan massa tulang.
2. fosfor
Kekurangan fosfor menyebabkan peningkatan enzim
fosfatase yang diperlukan untuk melepas fosfor dari
jaringan tubuh ke dalam darah agar diperoleh
perbandingan kalsium terhadap fosfor yang sesuai untuk
pertumbuhan tulang.

3. Vitamin D
Vitamin D merupakan prohormon steroid. Dalam sistem
rangka, vitamin ini berguna untuk metabolisme kalsium,
yang menjadi komponen utama pembentuk tulang.
4. Vitamin K

Vitamin K dapat meningkatkan kepadatan tulang


sehingga terbentuk struktur rangka tubuh yang kuat.
Vitamin K juga dapat menurunkan risiko terkena
osteoporosis. Di dalam tulang, vitamin K ini akan
membantu senyawa osteokals yang berperan dalam
penyerapan mineral untuk membentuk stuktur tulang
yang kuat. Osteoklas sendiri diproduksi oleh osteoblas,
kumpulan sel pembentuk tulang.
PENCEGAHAN
Mengkonsumsi kalsium dalam jumlah yang cukup
sangat efektif, terutama sebelum tercapainya
kepadatan tulang maksimal (sekitar umur 30 tahun).

Konsumsi vitamin D (lewat makanan kaya vitamin D)

Olah raga beban (misalnya berjalan dan menaiki


tangga) akan meningkatkan kepadatan tulang.
Lanjutan . . .
Konsumsi protein dan energi : Asupan protein dan
energi mempengaruhi pertumbuhan tulang pada usia
anak-anak dan risiko fraktur di usia lebih lanjut
Konsumsi Magnesium : Mempengaruhi metabolisme
jaringan keras dan jaringan lunak berdampak pada
pergantian tulang
Konsumsi Fosfat : Berperan pada metabolisme tulang
Konsumsi Vitamin dan mineral lainnya : Vitamin C
diperlukan untuk sintesis dan maturasi kolagen tipe I
Kebutuhan kalsium
0-6 bulan 210 mg/hari
7-12 bulan 270 mg/hari
1-3 tahun 500 mg/hari
4-8 tahun 800 mg/hari
19-50 tahun 1000 mg/hari
>50 tahun 1200 mg/hari
Lanjutan . . .
Estrogen membantu mempertahankan kepadatan
tulang pada wanita dan sering diminum bersamaan
dengan progesteron. Terapi sulih estrogen paling
efektif dimulai dalam 4-6 tahun setelah menopause;
tetapi jika baru dimulai lebih dari 6 tahun setelah
menopause, masih bisa memperlambat kerapuhan
tulang dan mengurangi resiko patah tulang.
REFERENSI
Gibney, Michael, dkk. 2009. Gizi Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : EGC
http://youngqie.blogspot.co.id/2014/12/epidemiologi-
osteoporosis.html
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin
/infodatin/infodatin-osteoporosis.pdf
http://klinikallergy.blogspot.co.id/2013/11/asthma-co-
morbidities.html
http://srirahmayuli.com/epidemiologi-gizi-berkaitan-
dengan-osteoporosis
http://rifkyanindika-fkm10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50318-
Catatan%20Kuliah-
PROSES%20TERJADINYA%20DAN%20KAITAN%20PERANAN%20ZAT
%20GIZI%20DENGAN%20PENYAKIT%20DEGENERATIF%20(OSTEOP
OROSIS)%20.html
PERTANYAAN
Salah satu faktor risiko osteoporosis adalah asupan
minuman tinggi kafein dan tinggi alkohol, lalu kalau
minuman bersoda bagaimana? Apakah juga
berpengaruh?

Вам также может понравиться