Вы находитесь на странице: 1из 111

TUJUAN UMUM :

Mahasiswa mengerti, memahami dasar-dasar kosmetika


dari segi :
Bahan kimia penyusun kosmetika
Formulasi kosmetika
Aplikasi kosmetika
MATERI KULIAH :
Pendahuluan
Sejarah Kosmetologi
Bahan Kimia Penyususn Kosmetika
Pengetahuan Tentang Kulit
Kosmetika Perawatan
Kosmetika Dekoratif
Kosmetika Toileteris
Aplikasi Kosmetika, Efek Samping
Kosmetika Tradisional
Formulasi Sediaan Kosmetika
Pembuatan sediaan kosmetika sesuai tugas percobaan
SEJARAH KOSMETOLOGI
Kosmetika secara sederhana didefinisikan :
Sediaan rias Kosmetika, dari kata Kosmos artinya
Sistem yang Teratur. Sedang Kosmetikos berarti Ketrampilan
Berhias
Berdasarkan Pemakaian :
Kosmetika adalah preparat untuk memperindah corak
kulit, rambut, kuku, dll.
Kosmetika merupakan multi disiplin imu, ilmu yang
mendukung :
Ilmu kedokteran, farmasi, fitokimia, ilmu kimia, ilmu
kecantikan dan masih banyak lagi.
Kosmetika telah dikenal sebelum MASEHI di negara
Mesir ---- wanita cantik yaitu CLEOPATRA dari Mesir.
Melalui kegiatan perdagangan, agama, budaya, dan politik
maka kosmetika ini terbesar di seluruh dunia.
Di Indonesia meski tidak tercatat kita kenal wanita-wanita
cantik : Ken Dedes, Roro Jonggrang dan juga wanita-
wanita keraton yang telah mengenal kecantikan seperti :
cat bibir agar bibir merah dengan cara makan sirih
penebal alis menggunakan jelaga
pewangi menggunakan daun pandan, bunga mawar,
melati, dll.
Kosmetika modern yang pertama dikenal di Indonesia :
Elizabeth Arden
Hazelin Snow
Viva
Marcks
Mustika Ratu
Sari Ayu
Mirabella
Sekarang banyak kosmetika baik dari dalam negeri
maupun luar negeri. Saat ini dari kota-kota besar
sampai dengan desa, pelosok kampung banyak
dijumpai salon-salon kecantikan. Dari perawatan
kecantikan yang mewah sampai dengan yang sederhana
ini menunjukkan bahwa kosmetika sangat berperan di
masyarakat.
PERMASALAHN DI BIDANG
KOSMETIKA
Sampai saat ini kosmetika tidak hanya diproduksi oleh pabrik
yang berijin saja, tapi banyak pihak yang ingin memproduksi
kosmetika, seperti:
Industri rumah tangga, dokter, salon kecantikan yang
tidak memiliki legalitas untuk produksi/membuat
kosmetika yang aman dan memenuhi standart mutu,
sehingga ada kemungkinan merugikan konsumen.
Untuk melindungi konsumen dari bahaya kosmetika
maka pemerintah dalam hal ini kementerian kesehatan
mengeluarkan berbagai peraturan tentang bahan baku,
bahan aktif, pewarna, produksi, peredaran, kosmetika
yang dituangkan dalam peraturan pemerintah.
DEFINISI KOSMETIKA BERDASARKAN PERMENKES
RI NO 220/MEN.KES/PER/IX/76
PRODUKSI&PEREDARAN KOSMETIKA&ALAT
KESEHATAN
Kosmetika adalah bahan atau campuran bahan untuk
digosokkan, diletakkan, dituangkan, dipercikkan pada
badan atau bagian badan manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya
tarik dan mengubah rupa dan tidak termasuk obat.
PERMENKES RI. NO.140/MEN.KES/PER.III.1991
TENTANG WAJIB DAFTAR ALAT KESEHATAN,
KOSMETIKA&PERALATAN RUMAH TANGGA
Definisi Kosmetika :
Sediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan pada bagian luar
badan (epidermis, rambut, kuku, bibir dan bagian organ kelamin luar),
gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya tarik,
mengubah penampilan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,
memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk pengobatan atau
penyembuhan suatu penykit.
Definisi Obat :
Adalah zat/bahan baik alami maupun sintetis yang dengan jumlah
tertentu dan penggunan tepat dapat digunakan sebagai diagnosa,
pencegahan, penyembuhan suatu penyakit & memelihara kesehatan.
Obat mempengaruhi FAAL sedangkan kosmetika tidak. Tapi ada beberapa
produk kosmetika yang mempengaruhi FAAL tubuh seperti :
Antiperspiran mengurangi keluarnya keingat, dalam hal ini zat
aktif mempengaruhi kelenjar dan saluran kelenjar keringat
Deodoran sebagai adstringen yang bekerja memperkecil pori
kulit untuk mengurangi keluarnya keringat
PERMASALAHAN YANG DIJUMPAI DI MASYARAKAT
1. Ada kosmetika yang belum terdaftar di BPOM, contoh : PLACENTA
2. Produk luar negeri yang beredar di masyarakat yang belum terdaftar
di BPOM (untuk dipakai sendiri).
3. Kosmetika yang mengandung bahan-bahan kimia yang dilarang
penggunaannya dalam kosmetika (Rodamin B, Asam Retinoat,
Merkuri).
4. Higienis dan sanitasi tidak memenuhi syarat.
5. Rendahnya pengetahuan masyarakat tentang kosmetika yang
memenuhi persyaratan mutu keamanan dan manfaatnya.
AGAR KOSMETIKA ITU AMAN DIGUNAKAN OLEH
MASYARAKAT, MAKA :
Diproduksi dengan menggunakan cara pembuatan kosmetika yang
baik. (Produsen harus punya ijin produksi dari BPOM)
Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat mutu dan standart
serta pesyaratan yang ditetapkan oleh KEMENKES.
Terdaftar dan memiliki ijin edar dari BPOM
Kosmetika bukan obat, tidak boleh mempengaruhi FAAL/tubuh
manusia secara keseluruhan.
PENGGOLONGAN KOSMETIKA
KOSMETIKA DIGOLONGKAN BERDASARKAN :
1. Sifat dan Cara Pembuatan
- Kosmetika Tradisional
- Kosmetika Modern
2. Berdasarkan Bentuk
- Kosmetika Bentuk Padat : tabur, cake, stik
- Kosmetika Bentuk Emulsi dan Suspnsi
- Kosmetika Bentuk Cair
3. Berdasarkan Fungsi
- Kosmetika Perawatan
- Kosmetika Dekoratif
- Kosmetika Toileteris
BAHAN KIMIA PENYUSUN KOSMETIKA
1. Bahan Padat Berbentuk Serbuk
- Anorganik : ZnO, TiO2, Talk, Bentonit, Kalamin, Zinc Stearat.
- Organik : Pati Jagung, Pati Beras, Pati Ubi Kayu, Pati Gandum,
Bahan Baku Berlemak
- Lemak Sejati (Trigliserida) : merupakan lemak netral, merupakan ester
gliserol dengan asam lemak .
- Bentuk Cair : minyak amandel, minyak jarak, minyak biji kapas, biji
rami, minyak ikan, minyak wijen.
Minyak yang sering digunakan dalam kosmetika : minyak almond, minyak
olive, minyak kacang tanah, minyak sesami.
Bahan lemak berminyak : lemak babi, lemak wol, minyak nabati yang
sudah dihidrogenasi (padat)
Bahan berlemak padat : Oleum Cacao, spermaceti
(cetaceum), cetyl alkohol, steril alkohol.
Malam (wax) : malam putih dan mlam kuning.
Lemak mineral : parafin, propilenglikol, parafin cair, polyetilenglikol.
2. Bahan Baku Cair
Air, Etanol, Eter, Gliserol, Kloroform, Larutan KOH, Larutan Sorbitol
3. Bahan Aktif
Bahan yang penting dalam kosmetika merupakan bahan yang
mempunyai daya kerja yang diunggulkan, memberi makna seluruh
kosmetika. Contoh : H2O2, ALCL3, PABA, BORAX, SABUN
4. Bahan Penstabil
Bahan pembuat preparat kosmetika stabil dalam penyimpanan tidak
berubah baik bentuk fisik, warna maupun bau.
a. Emulgator : stabilitas emulsi, suspensi
b. Pengawet : asam organik (asam benzoat, asam salisilat), asam
propionat , alkohol 70%, aldehid, senyawa phenol, minyak esensial,
perekat : zeng oksida, Mg. stearat, Zn. stearat, talk.
5. Pewangi
Hasil ekstraksi bahan alamiah seperti bunga, daun, kulit, batang/kayu.
6. Pewarna
- alami : klorofil, karasen
- sintetik : diatur dalam MEN.KES RI NO.239/ME.KES/PER/Y/85
- pewarna untuk kosmetika vs pewarna untuk makanan.
KULIT
KULIT BAGIAN TERLUAR DARI TUBUH MAHLUK
HIDUP SELALU BERHUBUNGAN DENGAN
LINGKUNGAN.
PENAMPILAN KULIT AKAN MENUNJUKKAN
PENAMPILAN SESEORANG
KULIT KOTOR AKAN KURANG SEHAT,
PENAMPILAN JELEK
KULIT PERLU DIJAGA KEBERSIHAN DAN
KESEHATANNYA
FUNGSI KULIT
1. Mencegah badan menjadi kering.
2. Menyaring bahan-bahan yang tidak diperlukan,
bahan yang berbahaya tidak dapat masuk.
3. Mengatur panas badan.
4. Melindungi badan dari ancaman luar .
5. Memberi peringatan awal akan adanya bahaya.
ANATOMI KULIT
KULIT TERSUSUN 3 LAPIS
1. Lapisan paling luar (lapisan epidermis)/kulit ari
- lapisan tanduk (stratum corneum)
- lapisan bening (stratum lucidum)
- lapisan butir (stratum granulosum)
- lapisan taju (stratum spinosum)
- lapisan tunas (stratum basale)
- Lapisan-lapisan ini tumbuh dari lapisan TUNAS (basale) kearah lapisan
tanduk.
- Makin keatas makin gepeng, pada lapisan tanduk makin gepeng dan
mati.
- Pertumbuhan dari lapisan tunas sampai lapisan tanduk butuh waktu 14-
21 hari. Ini penting pada perawatan kulit, tidak semua lapisan tanduk
mau lepas dengan sendirinya, perlu dilepas supaya kulit tidak kusam,
tebal, kotor.
2. Lapisan Dermis
Lebih tebal
Pada lapisan ini terdapat :
Kelenjar minyak kulit (kelenjar sebasea) sebagai
penghasil sebum (minyak kulit)
Pembuluh darah
Ujung syaraf
Akar rambut
Otot penggera rambut
Bagian dari dermis ini berada dalam jaringan penunjang
dan penghubung yang disebut kolagen dan elastin.
Bila jaringan ini rusak kulit tidak elastis, kendur dan
keriput
WARNA KULIT
1. Putih (Eropa) disebabkan oleh jumlah, jenis
2. Coklat (Indonesia) dan struktur butir-butir
3. Hitam (Afrika) pigmen kulit (Melanin)

Melanin dibentuk oleh sel-sel lapisan tunas dalam


lapisan epidermis, disebut sel-sel melanosit
Fungsi Melanin : menolak, memantulkan sinar matahari
terutama sinar ultraviolet.
Di Eropa kurang sinar matahari kulit putih karena
melaninnya sedikit.
Di Afrika banyak sinar matahari kulit hitam karena
banyak melanin
Di Indonesia sinar matahari cukup melanin cukup
kulit coklat
Bila terlalu banyak terpapar sinar matahari
pembentukan melanin meningkat hitam, bercak
hitam, perlu dilindungi dengan kosmetika
Bila karena keturunan orang tidak dapat
memproduksi melanin kulit putih albino (bule)
tidak normal kulit tidak memiliki malanin
Bila melanin rusak karena di bagian kulit tertentu
karena infeksi suatu penyakit Vitiligo, ini susah
disembuhkan
TIPE KULIT
1. Kulit Normal : pori kecil/medium; kelembaban
bagus; tekstur kulit bagus; halus; tidak jerawatan
2. Kulit Berminyak : kelenjar cebaceus aktif. Aktivitas
kelenjar turun setelah umur 20 th; pori besar;
kelembaban tinggi; kulit mengkilat; tumbuh
komedo
3. Kulit Kering : pori kecil; kelembaban kurang; tekstur
kulit kasar dan tipis; penuaan dini dan pigmentasi
kulit tidak rata
4. Kombinasi
Tipe kulit ini ditentukan oleh berbagai faktor :
1. Lingkungan
2. Produksi minyak kulit (sebum)
3. Kadar air pada lapisan kulit
4. Keadaan lapisan tanduk
5. Kecepatan pergantian lapisan tanduk
Kelainan pada kulit :
1. Kelainan ringan merah setelah kepanasan
pakai payung/topi
2. Kelainan berat (iritasi, jerawat) perlu perawatan,
pelindung menggunakan kosmetika
3. Penyakit kulit (kadas, panu, virus) perlu diobati
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KULIT
Matahari
Udara
Angin Kulit perlu dilindungi
atau dirawat
Kelembaban
Debu&Polusi Udara
Kuman
Jamur
KOSMETIKA PERAWATAN KULIT
1. PEMBERSIH
1.1 Dengan bahan dasar air
1.2 Dengan bahan dasar air dan alkohol
1.3 Dengan bahan dasar zat yang larut dalam air
1.4 Dengan bahan dasar minyak
1.5 Dengan bahan dasar minyak dan air
1.6 Dengan bahan dasar padat pengelupas
SYARAT PEMBERSIH
a. Dapat terserap dalam kulit ari (lapisan epidermis)
b. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat
menimbulkan iritasi
c. Viskositas rendah agar dapat merata pada kulit
d. Dapat menghaluskan dan melembutkan kulit
e. PH seimbang
f. Mudah dibersihkan dari kulit
TUJUAN PEMBERSIHAN KULIT
1. Mengangkat sisa-sisa keringat dari permukaan kulit
2. Membersihkan kotoran dari udara, tata rias dan
mengurangi iritasi kulit
3. Mengangkat/mengelupas sel-sel kulit yang mati dari
statum corneum

MACAM-MACAM KOSMETIKA PEMBERSIH


1. Susu pembersih
2. Lotion pembersih
3. Sabun pembersih
4. Pembersih tata rias
1.1 PEMBERSIH BAHAN DASAR AIR
KEUNTUNGAN :
1. Melunakkan lapisan tanduk sehingga mudah dibersihkan
2. Tidak toksik, tidak mengiritasi
3. Murah, mudah didapat

KERUGIAN :
1. Tidak dapat membersihkan seluruh kotoran
2. Bukan pembersih yang baik
1.2 PEMBERSIH BAHAN DASAR ALKOHOL
( 20% - 40%)
1. Melarutkan lemak ringan
2. Menyegarkan
3. Melarutkan parfum dan zat warna
4. Sebagai antiseptika dan adstingen lemah
1.3 PEMBERSIH DENGAN BAHAN DASAR ZAT YG
LARUT DALAM AIR

FUNGSI :
a) Sebagai astringer ( pengecil pori )
b) Pelarut lemak
c) Memberi rasa kesat pada kulit
d) Penyegar kulit

BAHAN :
ZnSO4, K2SO4, Alkohol, Gliserin, Pewarna dan Parfum
FORMULA PEMBERSIH BENTUK LARUTAN
1. R/ Minyak Mineral 10,0 (pelembut ,pelarut kotoran dan sisa
make up wajah, minyak)
2. Setil Alkohol 0,5 (meningkatkan stabilitas,
memperbaiki tekstur, sebagai emolien)
3. Asam Stearat 3,0 (sebagai pengemulsi)
4. Tri etanol amin 1,8 (stabilizer sebagai pengemulsi)
5. Air 84,7 (pelarut)
6. Pewarna dan Parfum secukupnya.
1.4 PEMBERSIH DENGAN BAHAN DASAR MINYAK
ATAU LEMAK
KELEBIHAN :
1. Dapat melarutkan/membersihkan kotoran yang larut dalam lemak
2. Tidak menyebabkan kulit kering
3. Tidak menyebabkan kulit kasar

KEKURANGAN :
1. Mahal
2. Lengket pada kulit
3. Menutup pori

MINYAK YANG SERING DIGUNAKAN :


1. Minyak zaitun
2. Minyak mineral
FORMULA
a. R/ Minyak Mineral : 94.0 g
Asam Stearat : 1,0 g
Malam : 5,0 g
Warna dan Parfum : q.s
b. Minyak Mineral : pelembut kulit, pelarut kotoran dan
minyak, pelarut sisa make up
c. Asam Stearat : pengemulsi (emulsifying agent)
d. Malam : memperbaiki tekstur
e. Warna : agar menarik
f. Parfum : pewangi, menambah penampilan, segar
1.5 PEMBERSIH DENGAN BAHAN DASAR
CAMPURAN MINYAK DAN AIR
MINYAK TIDAK DAPAT EMULGATOR CAMPURAN HOMOGEN
AIR BERCAMPUR
BENTUK EMULSI

ADA 3 TIPE BAHAN YANG PENTING DALAM


FORMULASI EMULSI :
1. Air
2. Lemak/bahan yang tidak larut dalam air seperti Cera (Bees
Wax), Spermaceti, Hidrokarbon, Lanolin (75% adeps
lanae+25% air), asam lemak, alkohol dengan BM tinggi,
Gliserida, Isopropil Miristat
3.Emulgator
Pengemulsi (Elmusifier) Propilin Glikol, P.E.G, Span, Tween
sebagai pelembut, pelembab kulit dan cara melepas air secara
lambat dari emulsi
Surfaktan (Surface Active Agent) menurunkan tegangan
permukaan air atau 2 permukaan zat cair yang tidak dapat
bercampur. Contoh : ammonium oleat, ammonium stearat,
sodium oleat, sodium stearat, sodium lauryl sulfat,
benzalkonium klorida, benzathonium klorida
Fungsi :
Untuk memperlambat penguapan air dalam minyak
Ada dua tipe emulsi :
1. Tipe Emulsi 0/w atau m/a (minyak dalam air). Contoh : Hand
cream, Deodoran, Cold Cream
2. Tipe Emulsi w/0 atau a/m (air dalam minyak). Contoh : Cold
cream

Cream Dan Lotion :


1. Cream : Sediaan setengah padat berbentuk emulsi kental
mengandung kurang dari 60% air
2. Lotion : Sediaan setengah padat berbentuk emulsi lebih
encer dari cream mengandung lebih dari 60% air
SYARAT CLEANSING CREAM YANG BAIK :
a. Harus stabil dan berpenampilan baik
b. Harus melebur atau melunak pada pemakaian
c. Harus mudah merata, dan selama pemakaian tidak terasa
berminyak
d. Setelah pemakaian kulit menjadi bercahaya
e. Dapat menyerap ke dalam epidermis
f. Tidak mengandung bahan kimia berbahaya
1.6 PEMBERSIH DENGAN BAHAN PADAT

1. Berbentuk bubuk solid yang dapat mengabsorbsi kotoran


cair
2. Berbentuk krim atau larutan yang berisi zat padat dan
cair yang mudah menguap, sehingga zat padat menempel
pada kulit
1.7 PEMBERSIH PENGELUPAS ( PEELING )

1. Pengelupas secara kimia : menambah exfoliant.


Contoh : Asam Salisilat, Sulfur
2. Pengelupas secara mekanik : menambah granul yang
abrasive
Contoh : Alumunia, Ca CO3, Ca3( PO4)2, Ca SO4,
Mg trisilikat
UJI ATAU ANALSA SEDIAAN CREAM DAN LOTION

1. Uji Organoleptis : meliputi konsistensi, warna, bau


2. Uji Tipe Cream : 0/w atau w/0
Dibuat lapisan tipis pada gelas benda + larutan metilen
blue ditutup, bila tipe o/W maka tetes-tetes minyak pada
lata r belakang biru, sedang w/O bercak biru pada latar
belakang minyak.
3. Uji pH menggunakan pH meter atau indikator universal
4. Uji Daya Lekat
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan sediaan untuk
melekat pada kulit
KOSMETIKA PELINDUNG

OLEH :

WILLY TIRZA EDEN, S.FARM., M.SC., APT.


KULIT PERLU DILINDUNGI DARI :
1. Paparan sinar matahari panas matahari
paparan sinar UV
2. Debu-debu polusi udara

A. KOSMETIK PELINDUNG PANAS SINAR MATAHARI


Panas matahari akan menyebabkan penguapan air dari
permukaan kulit sehingga kulit kering.

CARA MENCEGAH PENGUAPAN AIR DARI MINYAK :


1. Menutup kulit dengan minyak zaitun
2. Memberikan emollient atau humektan
3. Memberikan zat hidrofilik ( emulsi 0/w atau w/0 )
EMULLIENT
Emullient adalah bahan yang digunakan untuk pencegahan atau
mengurangi kekeringan kulit.
Emullient melindungi kulit dari kekeringan artinya
melindungi agar lapisan/stratum corneum tidak terlalu
banyak mengalami penguapan air yang menyebabkan
kelemahan tubuh.

Gejala kulit kering :


a) Kasar dan mengelupas (membuat lapisan)
b) Pecah-pecah
c) Kurang flexibel dibanding kulit normal
BAHAN-BAHAN EMOLLIENT :
1. Lanolin (5%) Adeps Lanae 75%
Aqua 25%
Air dalam lanolin akan menguap pelan, kulit tidak kehilangan air
karena penguapan air dari lanolin rasa dingin
2. Sterol : Kolesterol, berfungsi mengobati iritasi kulit dan kulit
tanduk yang rusak
3. Fosfolipida : Lacefitin ( 1-2% )
4. Hidrokarbon : Parafin, Patrolium
5. Asam Lemak : Asam Stearat, Asam Oleat, Asam Linoleat ( 0,5-10% )
6. Ester Asam Lemak : Butil Stearat, Propilen Glikol Mono Stearat, dll
7. Emulgator merupakan komponen penting dalam tekstur
emollient dengan kadar 10% dari total sediaan kosmetika
ADA 2 EMULGATOR :
1. Emulgator yang berfungsi sebagai pengemulsi (emulsifying agen)
Contoh : Propilen Gligol, Peg, Span, Tween
2. Penurun tekanan permukaan (Surfactan)
Berfungsi sebagai pembasah dan sebagai detergent
Contoh : Gol Fosfolipida, Asam Stearat, Asam Oleat, Linoleat, dll

FORMULASI EMOLLIENT :
R/ BEES WAY 30% Memperbaiki tekstur
Spermaceti 3%
Almold Oil 40,2% Emollient
Borax 0,2% Penganet
Aq Rosarum 45% Pelarut
B. KOSMETIKA PELINDUNG DARI SINAR ULTRA VIOLET
( TABIR SURYA)

KRITERIA SINAR ULTRAVIOLET


a. Sinar UV A : Menghitamkan kulit : 320-400
b. Sinar UV B : Merusak serat kolagen dan elastin membakar kulit,
meningkatkan resiko kanker kulit 290-300
c. Sinar UV C : Paling berbahaya, bersifat karsinogenik; 100-290

MEKANISME KERJA TABIR SURYA Secara Kimia


Secara Fisik
1. Mekanisme Kerja Tabir Surya Secara Kimia
Zat aktif seperti Paba, Benzopenon, Salsilat, Antranilat, dpat
mengabsorbsi energi radiasi dari UV.A hampir 95% tetapi tidak pat
menghalani sinar UV.B yang merusak sel-sel elastin dan penyebab
kanker.
Daya menahan/melindungi kulit dari sinar UV dinilai dari
faktor proteksi sinar-sinar (Sun Protection Faktor/SPF), yaitu
perbandingan dosis maksimal yang diperlukan untuk menimbulkan
eritema pada kulit yang diolesi oleh tabir surya dengan yang tidak
diolesi
Nilai SPF Berkisar 0-100
Tabir surya baik bila nilai SPF > 15
Tingkat kemampuan tabir surya
SPF 2-4 Tingkat kemampuan minimal
Contoh : Salisilat dan Antranilat
2. SPF 4-6 Tingkat sedang
Contoh : Cinamat, Benzofenon
3. SPF 6-8 Tingkat Kemampuan Ekstra
Contoh : Berivat, Paba
4. SPF 8-15 Tingkat Kemampuan Maksimal
Contoh : PABA
5. SPF > 15 Tingkat kemampuan Ultra
Contoh : Kombinasi PABA dengan Senyawa lain ( tabir
surya fisika )
Penggunaan tabir surya suncreen (penyerap UV) ini cukup
dioleskan tipis saja
SPF (SUN PROTECTION FACTOR)
o SPF yaitu satuan tabir surya yang lazim digunakan untuk
menunjukkan berapa lama kita bisa terpapar sinar matahari
tanpa kulit jadi terbakar.
o Angka SPF Diperolen dari percobaan di dalam reaksan
dengan pejanan berkas sinar yang mirip dengan UV.B
matahari terhadap manusia
o Perhitungan SPF : disesuaikan dengan dosis minimal
timbulnya kemerahan pada kulit
BENTUK SEDIAAN TABIR SURYA
Lotion
Cream
Tahan Air
Semprot
Tabir Surya Dalam Kosmetika
CONTOH FORMULA LOTION TABIR
SURYA
R/ Titanium Oksida 25% Bahan aktif tabir surya
Oksibenzone 6%
Vitamin E 0.1% Antioksidan
Lanolin 15% Bahan dasar cream
Asam Stearat 10% Memperbaiki Tekstur
Propilen Glikol 10% Pelarut
Tea 5% Surfaktan/Emulsirfer
Na Lauryl Sulfat 2,5%
Methyl Paraben 0,5% Pengawet
Aqua dest 100% Pelarut
2. Penghalang Fisik (Sunblock)
a. Bahab aktif berfungsi menghalangi sinar UV agar tidak
menembus masuk ke lapisan kulit.
Dalam jumlah cukup menjadi penghadang fisik yang
akan memantulkan sinar UV, Visibel dan Infra red.
b. Penggunaan harus dioleskan lapisan tebal.
Contoh : Titaniun Dioksida, Zn Oksida, Petraleum
Merah, Kromium Oksida, Kobaloksida, Mg Silikat,
Kaolin
KOSMETIKA PELINDUNG TERHADAP POLUSI
1. Dasar Bedak/Alas/Foundation
a) Sediaan yang mengandung minyak/lemakdigunakan pada siang hari
disebut day cream atau krim siang
b) Sediaan yang tidak mengandung minya, tetapi mengandung sabun
disebut vinishing cream bila dioleskan kulit muka berbentuk lapisan
film.
2. Bedak Muka
a) Bedak Tabur
b) Bedak Padat (cake)
3. Bedak Kocok
Bentuk suspensi.
Disamping sebagai pelindung terhadap polusi, berfungsi juga sebagai
kosmetika dekoratif atau rias wajah
SYARAT BAHAN YANG BIASA DIPAKAI SEBAGAI
PELINDUNG POLUTAN
1. Mempunyai daya penutup kulit (covering), menutup warna dan luka
kulit (ZnO, TiO, NgO, Kaolin, Pati, Ca CO3)
ZnO : Memberi kesejukan dan kesegaran, Sebagai antiseptika, Dalam
Jangka Waktu Tertentu ukuran partikel menjadi besar dan
menyebabkan campuran tidak homogen.
TiO: Daya penutup > baik dari ZnO, Inert, tidak menyebabkan alergi
tapi susah bercampur dengan konstituen lain

2. Mempunyai daya penyerap (absorben)


- menyerap lembab pada kulit muka
- menyerap sekret tubuh
- sebagai penyebar
BAHAN : Kaolin Koloidal ( AL Silikat Hidrat, AL2O3 SiO2, 2H2O)
Kaolin mempunyai sifat mengkilat, mudah larut dalam air dan mampu
menyerap keringat dengan baik, daya penutup dan daya serap lebih
baik dari TALK

3. Dapat melekat pada kulit (adhesion)


Membuat sediaan melekat dengan baik pada kulit muka/wajah : talk,
asam stearat, ZnStearat, Mg Stearat dengan kadar 8-10%

4. Mempunyai sifat menyebar (slip)


Bahan ini dapat menyebar rata pada kulit muka, talk, amilum, Zn
stearat
Tidak mempunyai sifat-sifat yang baik yaitu : berkemampuan
menutupi, daya melekat yang baik, menyerap di seluruh tubuh,
daya lentur yang cukup baik, mempunyai butiran yang rata,
bebas alkali dan bebas bakteri.
5. Bahan yang memberi efek mengkilat
- Guanine (bahan alam)
- Bismut oksi klorida (sintetik)
- Serbuk mutiara

6. Bahan Pewarna
Organik, anorganik yang larut dalam air /minyak. Warna dingin yaitu biru,
nila, ungu sedangkan warna hangat yaitu merah, jingga, dan kuning.

7. Pewangi yang memenuhi sayarat yaitu tidak merangsang kulit, stabil pada
media yang sedikit alkalis, tidak mudah menguap, tidak teroksidasi kadar 2,0
1%

8. Bahan lain yang serimg ditambahkan dalam bedak adalah asam borat
sebagai pengawet, silika mudah diratakan.
BEDAK (POWDERS)
BEDAK
adalah sediaan kosmetika dalam bentuk serbuk butiran halus dari
campuran beberapa zat kimia yang digunakan untuk memulas kulit
wajah dengan sentuhan artistik untuk meningkatkan penampilan
wajah

FUNGSI BEDAK :
1) memberi kesan melembutkan
2) Dapat menutup cacat ringan seperti pori terlalu lebar, kulit kurang
rata
3) Menghilangkan kilauan kulit
BEDAK TABUR
Sediaan kosmetika berupa bubuk halus, lembut, homogen,
sehingga mudah ditaburkan atau disaputkan merata kulit
wajah.

SYARAT BEDAK :
1) Mudah disaputkan
2) Bebas partikel keras dan tajam
3) Tidak mudah menggumpal
4) Tidak mengiritasi kulit
5) Memenuhi derajat halus tertentu
SIFAT SIFAT BEDAK YANG BAIK :
1. Dapat menutupi kekurangan kulit
2. Dapat tersebar rata pada kulit muka dan memberi kesan
licin
3. Dapat melekat pada kulit muka
4. Dapat menyerap sekresi kulit muka (minyak, keringat)
5. Memberi kesan lembut pada wajah
BEDAK PADAT
BEDAK PADAT adalah sediaan kosmetika berupa padatan, lembut,
homogen, mudah disapukan merata pada kulit dengan spon.
BAHAN BEDAK PADAT :
1. Bahan dasar sama dengan bedak tabur
2. Bahan pengikat
3. Bahab pengawet, pewarna, parfum
BAHAN PENGIKAT :
a) Bahan pengikat kering : Mg Stearat, Zn Stearat
b) Bahan pengikat minyak : Gliserol
c) Bahan larut dalam air : CMC, Tragakan, PGA
d) Tidak campur dengan air : Minyak mineral
e) Pengemulsi : TEA, Emulgator, Surfaktan
SYARAT BEDAK PADAT
Mudah disaputkan dengan spon
Bebas partikel keras dan tajam
Tidak mudah remuk dan pecah
Tidak mengiritasi kulit
Dalam penyimpanan pada suhu kamar, kualitas tetap
FORMULA : FOUNDATION & BEDAK
1. DAY CREAM
R/ Acid Stearinic 18g
TEA 1,8
Ades Lanae 2
Glycerin 8
Alkohol 6,5
Aqua dest 63,7
Pewarna dan Parfum q.s
2. VANISHING CREAM
R/ Acid Stearinic 24 g
Kalium Hidroksida 1
Glycerin 5
OL Cacao 6
Aq Dest 64
Pewarna dan parfum q.s

3. BEDAK TABUR
R/ Oxydzinc 100 g
Carb.megnesicus 50
Talk 750
Acid Stearinic 100
Pewarna dan parfum q.s
4. BEDAK MUKA BENTUK PADAT (CAKE)
R/ Talk 54
Kaolin 26
Oxy zinc 10
Ti Oksida 3
Mucilago Tragacant 6
Parafin Liq 1
Pewarna dan Parfum q.s
Mucilago Tragakant
R/ Serbuk Tragakant 2 bagian
Aqua dest 40 bagian
Aduk sampai didapatkan adonan yang homogen ini harus baru
5. BEDAK MUKA BENTUK CAIR
R/ Bentonite 30 g
Calamine 54
Carb Calcicus 54
Glyserin 20 ml
Aq Dest 1000 ml
Zat Warna dan Parfum q.s
SHAMPOO

OLEH :

WILLY TIRZA EDEN, S.FARM., M.SC., APT.


I. SHAMPOO
adalah sediaan kosmetik yng digunakan untuk maksud pembersih
rambut (keramas) sehingga diharapkan kulit kepala dan rambut
menjadi bersih, lembut, mudah diatur dan berkilau.

ISI SHAMPOO :
a) Surfaktan
b) Pelembut
c) Pembentuk busa
d) Pengental
e) Pengeruh
f) Pemisah Logam
g) pH balance (8 warna dan bau, 9 bahan tambahan)
1. SURFAKTAN :
Sebagai bahan aktif dalam shampoo
Berupa detergen pembersih sintetis, cocok untuk kondisi rambut
pemakai
Bekerja dengan menurunkan tegangan permukaan cairan karena
bersifat amfifilik, sehingga dapat melarutkan kotoran yang melekat
pada permukaan rambut
SURFAKTAN ANIONIK :
Lauril sulfat (Na, NH3, TEA)pembersih yang baik namun mengeraskan
rambut
Lauret Sulfat (Na, NH3, TEA)pembentuk busa yang baik dan kondisioner
yang baik
Sakrosinat (Na, LAURIL, LAURIL)daya bersih yang kurang, kondisioner yng
baik
Sulfosuksinat (DINETRIUM OLEAMIN, NATRIUM DIOKTIL)pelarut lemak
yang kuat untuk rambut berminyak
Biasanya sabun/detergen yang digunakan dalam shampoo bukan
hanya satu, tapi ada tambahan sufraktan lain
Surfaktan utama disebut surfaktan primer, selebihnya surfaktan
pelengkap atau sekunder
Sufraktan sekunder dapat dipilih dari golongan sama/gol lain
(anfoterik yang tidak mengiritasi mata seperti coca amido propil
betain, Na lauril propinat)
ANIONIK PEMBENTUK BUSA
Sorbitan lauret lauramida, dietanol amida.
DETERJEN UNTUK SHAMPOO HARUS MEMPUNYAI SIFAT :
a. Harus bebas reaksi iritasi&tosik, terutama pada kulit dan mata atau
selaput lendir lain
b. Tidak boleh memberikan bau yang tidak enak
c. Warna tidak boleh mencolok
2. PELEMBUT (Gliserol, Sorbitol, Propilenglikol) berfungsi
sebagai :
Sebagai pelembut mudah disisir dan diatur karena dapat menurunkan
tegangan antar rambut
Mengkilatkan rambut karena dapat memperbaiki refleksi cahaya yang
mengenai batang rambut
Dapat memperbaiki rambut yang rusak

SHAMPOO yang baik adalah shampoo yang


membersihkan rambut dan kulit kepala tanpa
menyebabkan iritasi dan sebaiknya tidak bnyak
membuang minyak alami dari kulit kepala
SYARAT SHAMPOO
1) Dapat membentuk busa yang lebih cepat, lembut,
mudah dihilangkan dengan dibilas air
2) Mempunyai sifat detergen tapi tidak menyebabkan kulit
kepala jadi kering
3) Harus dapat menghilangkan semua kotoran pada
rambut tetapi dapat mengganti lemak natural yang ikut
tercuci dengan suatu lipid dalam komposisi shampoo
4) Tidak mengiritasi kulit kepala dan mata
5) Harus stabil baik viskositasnya, pH. parfum (bau) tanpa
dipengaruhi oleh wadah dan M.O
SHAMPO bersifat alkalis akan menyebabkan batang
rambut mengembang bila keramas, sehingga sel-sel
batang rambut membuka dan deterjen dapat masuk
ke sel dan melarutkan lemak serta kotoran yang
melekat pada batang rambut dan kulit kepala
sehingga merasa enteng dan bersih.
3. PEMBENTUK BUSA (FOAM BUILDER)
Busa adalah emulsi udara dalam cairan. Agar busa lebih lama perlu
diberi penstabil dengan menambah sodium lauryl sulfat, laurilamid
D.E
4. PENGENTAL ( THICKENER) dan
PENYURAM/PENGERUH (OPACIFIER)
Bahan yang ditambahkan untuk menyenangkan konsumen tapi zat
tambahan ini tidak menggambarkan daya bersih . Contoh :
Ammonium Klorida
5. PEMISAH LOGAM (SEQUETERING AGENT)
Dibutuhkan untuk mengikat logam berat dalam shampoo. Zat yang
dimaksud antara lain EDTA
6. pH BALACE
Zat yang ditambahkan dalam shampoo untuk menetralkan reaksi
basa yang terjadi dalam shampoo. Contoh : Asam sitrat
II. KONDISIONER RAMBUT
Sediaan kosmetika rambut yang digunakan untuk memperbaiki
penampilan agar rambut berkilau dan tebal.
Mengandung detergent kationik 0,1-1% sebagai zat utama
Dalam bentuk cream
Dapat digunakan pada rambut basah maupun kering yang habis
keramas lalu dibilas
TONIK RAMBUT :
Fungsi mencegah kebotakan dan timbulnya ketombe
Umumnya dalam bentuk cair (larutan) atau emulsi m/a
Mengandung zat aktif seperti kartrida, pilokarpin, kolesterol, vit
E, VIF (campuran asam oleat&aracatidonat) vit H, asam
salisilat, resorsin, sulfur (sebagai anti jamur untuk mencegah
ketonbe)
III. LOSIO SET RAMBUT (HAIR SETTING, LOTION,
HAIR STYLING)
1. Lasio set rambut adalah sediaan kosmetika yang digunakan agar
rambut tetap ada pada letak yang dikenakan untuk beberapa waktu
tanpa mengalami perubahan bentuk dan letaknya
2. Sediaan berbentuk suspensi dari zat pensuspensi seperti PVP
dengan air dan etanol
3. Mengandung diklormetna tidak lebih dari 35%, metanol 5%

IV. PERNIS RAMBUT


1. Adalah sediaan kosmetika yang digunakan pada rambut setelah
setting untuk memperkokoh bentuk rambut tetap pada temptnya
2. Sediaan ini terdiri dari damar seperti shelack yang dilarutkan dalam
pelarut yang sesuai seperti etanol, isopranol
3. Dalam bentuk herasol
V. BRELIATIN

1. Sediaan kosmetika berupa cairan lembek atau padt


mengandung lemak/minyak
2. Digunakan agar rambut berkilau
3. Bahan baku minyak nabati, minyak hewani, minyak
mineral
4. Beberapa sediaan ditambah Pb Acetat atau perak mitrat
sebagai penghitam rambut
5. Kadar timbal acetat tidak boleh lebih dari 2%
6. Perak dan timbal merupakan logam berat, seharusnya tidak
ada dalam sediaan
VI. CREAM RAMBUT

1. Merupakan sediaan kosmetika untuk emoolien dan pelicin


rambut agar rambut mudah diatur, lembut berkilau
2. Bahannya minyak atau lemak mineral
3. Ditambah pengawet
4. Penghitam rambut : Aq NO3 atau Pb Acetat
5. Pada uji mutu tidak boleh mengandung Ag dan Kadar Pb
Acetat 2%
VII. PEWARNA RAMBUT
Adalah sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut
untuk mewarnai rambut baik untuk mengembalikan warna rambut
asalnya atau warna lain.

Ada 3 jenis pewarna rambut yaitu :


1. Pewarna Rambut Temporer
- yaitu sediaan kosmetika yang digunakan dalam tata rias rambut
untuk mewarnai rambut
- warna ini hilang bila rambut dicuci
- sediaan : bentuk cair, serbuk, krayon dan aerosol
2. Pewarna Rambut Semi Permanent
Sediaan kosmetika tata rambut untuk mewarnai rambut dalam hal
ini warna lebih tahan terhadap pencucian rambut dan dapat tahan
kurang lebih 2 bulan
Pewarna yang digunakan adalah pewarna alamiindigo
Pewarna sintetik
Gol Nitro : 2,4 Dinitro 6 Aminofenol
Gol Antrakinon : 1,4 diamino antrakinon

*sediaan dalam bentuk cair atau krim


digunakan sebagai shampoo*
3. Pewarna Rambut Permanent
a) Sediaan pewarna rambyt permanent ini warna akan tetap
menempel pada rambut
b) Sediaan dalam bentuk krim dan cair
c) Pewarna yang digunakan : Pb Acetat, Bi (NO3)2, CdSO4, Aq NO3.
Warna warna logam tidak digunakan lagi karena tidak dapat
dicampur dengan pewarna organik dan pengeriting rambut
d) Zat warna yang sering digunakan : zat warna organik : p-
fenilendiamine, pirogalol, resorsiwol
VIII.PEMUCAT RAMBUT

1. Sediaan kosmetika untuk pemucat rambut, pemucat ini dalam


proses pewarnaan rambut
2. Sediaan pemucat H2O2 yang distabilkan dengan asam encer
silikagel, P.hidroksi benzoat dan diaktifkan dengan amoniak
Konsentrasi H2O2 3-4% Rumah tangga
5-7% Salon
Pemucat dalam bentuk padat : urea, perosida. Campuran Na
Perbonat dan Asam yang harus dilarutkan dalam air bila
digunakan
IX. PREPARAT KERITING RAMBUT

a. Mengandung zat aktif alkalis (boraks, ammonia, ammonium karbonat


dengan pH Alkalis kuat pH 9-11)
b. Mengandung zat pereduksi misal K/Na Sulfit kadang ditambah
Tioglikolat, atau Ammonium Tioglikolat atau Gliserol Monomerkaptan
c. Dalam sediaan ini banyak terdapat senyawa Ammonium Tioglikolat
hasi reaksi asam Tioglikolat dan Ammonia
d. Tioglikolat (TGA) merupakan senywa reduktoryang memecah ikatan
Disulfida dari Cysteine
e. Cystin terdapat sebanyak kurang lebih 17% dalam rambut
f. Cystin diubah menjadi Cystein yang menyebabkan rambut mudah
diatur
g. Kadar TGA digunakan kadar 5-8% pH 8,9-9,5%
h. Dalam penyimpanan TGA teroksidasi oleh udara
Selain TGA sebagai konduktor : Tiogliserol, Tiosulfat, 2-Merkaptoetanol
X. PREPARAT PELURUS RAMBUT

a) Zat aktif paada pelurus rambut pada dasarnya sama


b) Berbeda hasil karena perbedaan konsentrasi, pH
c) Kadar basa 0,8-0,9%
d) Kadar asam tioglikolat 4-6%
XI. PENETRAL

a) Untuk menetralkan (mengoksidasi) kelebihan zat


pengeriting atau pelurus rambut
b) Disalon biasa dipakai H2O2, yang dicampur dengan
asam sitrat/asam tartrat sebagai stabilisator
c) Bila dipakai sendiri Na Perborat/Na Perkarbonat,
kadang Na Bronat atau K.Bronat (ini sangat toksis
JENIS SHAMPOO
1. SHAMPOO KRIM/PASTA
Bahan dasar Na lkyl Sulfat dengan alkohol rantai panjang/sedang
sehingga memberikan konsistensi kental, disamping itu ditambah bahan
pengental yaitu malam (setil alkohol)
2. SHAMPOO LARUTAN
Bentuk larutan jernih, dengan berbagai zat penstabil viskositas,
pewarna, pengharum, pembentuk busa, bahan pengawt seperti
(foermadehide 40% hati-hati dengan fenil raksa karena zat ini beracun)
FORMULA SHAMPOO SERBUK :
R/ Amylum 50
Bicarbonas Natrikas 50
Parfum q.s
Amylum+Bicarbonas Na dicampurdiayak, tambahkan parfumkemas
dalam wadah tertutup
SEDIAAN SHAMPOO CAIR
FORMULA :
R/ Lauryl sulfat 10% 1
Amm chlorida 5& 2
Na oH 0,5% 3
Gliserol 3% 4
Etanol 0,1% 5
Formaldehide 0,1% 6
Menthol 0,05% 7
Ci blue 1 0,05 8
Aqua 100% 9
FUNGSI MASING-MASING BAHAN :
1. Na lauryl sulfat : surfraktan
2. Amm chlorida : pengental
3. Na oH : pembentuk sabun
4. Gliserol : pelembut
5. Etanol : anti foaming agent (pencegah pembuih)
6. Formaldehide : pengawet
7. Menthol : tambahan berfungsi sebagai penyejuk kult kepala
8. C1 blue 1 : pewarna
9. Aqua : pelarut
CARA PEMBUATAN
SEMUA BAHAN DITIMBAG KECUAI AQUA (DIUKUR)
a) Bahan (1) dilarutkan dalam aqua hangat, diaduk dengan mixer
b) Bahan (2) dilarutkan dalam aqua
c) Na oH+aqu+formaldehide
d) Menthol (7) digerus, sedikit ditambah eter, gerus dan ditambah aqua
supaya larut
e) NH Cl+Na oH+formaldehide masukkan dalam larutan menthol
kemudian campuran ini dimasukkan dalam larutan Na lauryl sulfat
f) Kemudian tambahkan gliserol, etanol, C1 blue 1, diaduk sampai
homogen
g) Campuran didiamkan supaya busa hilang
h) Ditambahkan sisa aqua
RIAS MATA
OLEH :
WILLY TIRZA EDEN, S.FARM., M.SC., APT
Mata serng dinilai keindahannya sehingga rias mata merupakan hal
yag tidak boleh dilupakan bila ingin berpenampilan lebih

Bagian mata yang sering dirias :


1. Kelopak mata eye shadow dan setting cream
2. Bulu mata mascara
3. Alis mata aye brow pwncil/alis mata

Rias kelopak mata dipakai agar kelopak mata lebih cekung ke dalam,
warna yang digunakan adalah pewarna yang diijinkan setting mata
sebagai krim dasar agar eye shadow lebih melekat dan tidak meleleh
pada kelipatan keopak mata
Bahan :
1. Lilin lebah (bees wax)
2. Talk
3. Siklometikon
Rias bulu mata mascara
eye liner
FUNGSI :
Menghitamkan, menebalkan dan memanjangkan buu mata
BENTUK :
Emulsi 0/10, bahan baku, petrolatum dan lilin perlu mengandung
pengawet agar tidak terkontaminasi MO
EYE LINER : Untuk memperjelas garis bulu mata dapat dijumpai
dalam bentuk cake, liquid, pesil
Rias alis mata : pensil rias (eyebrow pencil)
FUNGSI :
a) Membentuk alis mata. Bentuk tebal dan panjang yang estetik pada
alis mata ditentukan oleh besar mata dan jarak sudut mata
b) Untuk memperjelas warna rambut alis mata
Efek samping penggunaan alis mata
1) Rasa tersengat (strining) dan rasa terbakar (burning) atau iritasi yang
masuk kemata. Seperti alkohol, propilen glikol , sabun
2) Alergi dengan atau tanpa dermatitis akibat masuknya partikel
mascara, eye shadow, eye liner dalam mata
3) Infeksi mata ringan sampai berat karena kosmetika tercemar kuman
pseudomonas aeruginosae
Bahan yang digunakan :
1. Bahan baku/basis/pembawa
2. Pewarna
3. Pengawet
4. Perekat
5. Bahan lain yang membuat sediaan homogen, kompak dan padat
1. BAHAN DASAR/BAHAN BAKU/PEMBAWA
- Jumlah lebih besar dari bahan lain
- Propilen glikol, petroleum, jelly, spermaceti, minyak mineral, lilin
lebah
2. PEWARNA : BAHAN ANORGANIK YANG DIIJINKAN
Warna hijau : CO2
Warna biru : lutramine, iron blue, ferry ferro cyanida
Warna merah : carmine, lithorubio
Warna coklat hitam : iron oxide, carbo black
Warna kuning : sunset yellow
Warna orange : tartrozine, TiO dan brom
Warna metalik : Cn, Al dan Ag
3. Pengawet : nipagin, nipasol, asam benzoat, hexa klorofen
4. Perekat : Mg stearat, lanolin, carnauba wax, cera flafa, spermaceti,
PGA, gliserol, parafin
FORMULA EYE SHADOW
R/ Talk 45% Pewarna :
Mg stearat 14 Iron oxide yellow
TiO 10 Iron oxide red
Mg carbonat 10 Iron oxide brown
Pewarna 10
Nipagin 1
Pengikat 10
Pengikat/Perekat :
R/ PGA 1% 0,1
Gliserol 5% 0,5
Air 94% 9,4
FORMULA EYE SHADOW
R/ Talk 45% Pewarna :
Mg stearat 14 Iron oxide yellow
TiO 10 Iron oxide red
Mg carbonat 10 Iron oxide brown
Pewarna 10
Nipagin 1
PGA 0,1 0,1 %
Gliserol 0,5 0,5%
Air 9,4 0,5%
RIAS PIPI ( BLUSH ON)
Rias pipi adalah sediaan kosmetika yang digunakan untuk mewarnai
pipi
Bentuk sediaan cat pipi :
- bentuk tabur/kompak
- gel
- krim
- krim
- larutan
Pewarna rias pipi :
a) Warna (pigmen) yang digunakan harus tahan terhadap air, minyak,
alkohol atau parfum
b) Dapat dipakai langsung pada kult pipi atau sesudah memakai alat
rias, sebelum atau sesudah memakai bedak
c) Cat pipi disebut juga rouge atau blasher
Pada etiket cat pipi harus tertulis :
- jenis dan kadar zat warna
- jenis dan kadar zat pengawet
Formula cat pipi :
a. R/ Kaolin 50
b. Ca CO3 endap 50
c. Mg CO3 50
d. Zn stearat 50
e. Talk 750
f. Pigmen 50
g. Parfum 2,0
h. Zat pengikat q.s
Zat pengikat : isopropil miristat dalam lanolin
KOSMETIKA DEKORATIF ( KOSMETIKA RIAS )
I. KOSMETIKA RIAS WAJAH
1. Kosmetika rias bibir
2. Kosmetika rias mata
3. Cat pipi (blusher)
II. KOSMETIKA RIAS RAMBUT
a) Cat rambut (hair color)
b) Pemucat rambut ( hair bleacher)
c) Keriting rambut (hair waver)
d) Pelurus rambut (hair straightener)
e) Penata rambut (hair dressing)
f) Perangsang pertumbuhan rambut (hair tonic)
g) Perontok rambut (hair depilator)
h) Pencuci rambut dan conditioner
I.1 KOSMETIKA RIAS BIBIR
FUNGSI merias bibir
pelembab bibir pelindung dri lingkungan
SYARAT RIAS BIBIR :
1. Tidak mengandung zat warna beracun, warna tahan lama dan mudah
dipulas
2. Tidak berasa
3. Tidak terlampau berminyak atau terlalu kering
4. Tidak terlampau wangi
5. Tidak boleh retak-retak atau berbintik
6. Tidak terlampau mengkilat
MACAM BIBIR RIAS :
a. Lipstik dan lipcrayon
b. Krim bibir (lip cream)
c. Pengkilat bibir(Lip gloss)
d. Penggaris bibir
e. Lip sealers
BAHAN DASAR LIPSTIK
1. BAHAN LILIN
Berfungsi memberi bentuk dan menjaga bentuk lipstik agar selalu
dalam keadaan padat walaupun masih panas

BEBERAPA BAHAN LILIN :


a. Lilin karnauba (carnauba wax) : lilin keras, menambah kelembutan
b. Lilin kandelila : titik lebur lebih rendah
c. Lilin lebah : pelunak lipstik, lipstik mengkilat
d. Parafin : lipstik jadi lembek dan mudah rusak untuk menambah
mengkilat
e. Spermaceti : lipstik jadi lunak, dipakai hanya sedikit
f. Setil alkohol : sepert spermaceti
2. Minyak :
syarat minyak yang baik antara lain : melarutkan zat warna,
viskositas rendah, tidak berbau, stabil, mudah di dapat.
Jenis MINYAK:

1. Minyak tumbuh-tumbuhan : ol. Sesami, ol. Olivarum minyak


ini mudah tengik dan melarutkan zat wana kecil.
2. Minyak mineral : menyebabkan lipstik kotor dan mudah hilang
3. Minyak jarak : minyak ini kekentalan tinggi
4. Butil stearat
5. Miyak biji gandum
6. Oleil Alkohol
3. Bahan Berlemak :

a. Lemak asli : lemak babi


b. Oleum cacao : titik lebur mendekati suhu tubuh, mudah
dipakai, kadang-kadang menyebabkan keluarnya tonjulan
tidak rata
c. Vaselin : sangat stabil, menambah kilauan, dipakai daam jumlh
kecil
d. Lanolin : membantu meratakan warna, bila banyak bau tidak
enak
e. Lecitin : digunakan dalam jumlah kecil, menambah
kelembutan/melunakkan dan mempermudah pemakai
4. Parfum
Dipilih yang sederhana, lembut, menyenangkan dan
mempermdah pemakai
PARFUM HARUS MEMPUYAI SIFAT :
a) Tidak menyebabkan iritasi
b) Tanpa rasa
c) Dapat menutup bau lemak dari basisnya atau karena lama
pada penyimpanan

5. Anti oksidan
Untuk mencegah terjadinya oksidasi karena udara atau pada
penyimpanan. Contoh : propil gaat, 2,5 di tertier butil
hidrokinan
BAHAN YANG DIGUNAKAN DALAM
PEMBUATAN LIPSTIK
A. BAHAN DASAR
1) Minyak
- Minyak tumbuhan (zaitun, wijen)
- Minyak jeruk
- Butyl stearat
- Tetrahido fulfuryl ester
- Propilen glikol
- Petrolatum
- Lanolin
- Lecithin
2) Lilin
- Carnauba wax
- Bess wax
- Candelila wax
- Parafin
B.
1. ZAT PEWARNA PIGMEN
D&C Red No 7, No 11, No 12, No 13, dan No 34

2. GOLONGAN PEWARNA YANG BERFLOURESENSI


D&C Red No 14 (Tetra Color)
D&C Red No 19 (Tetra Cethyl Diamine)
D&C Red No 3 (Tetra Lodo)
D&C Orange No 8 (Dicloro)
D&C Orange No 10 (Dilodo)
D&C Orange No 16 (Dibimodilodo)
C. PARFUM
Parfum mempunyai syarat yaitu bau stabil meskipun kontak dengan
bahan lain
PARFUM ALAMI :
- Oleum Anisi
- Cinnamomi
- Lemon
- Orange dll
- Parfum dari ekstraksi bahan alam (bunga, daun, kulit batang,
batang)
D. PENGAWET
Berfungsi untuk memcegah preparat terurai (dekomposisi) dengan
menghambat/membunuh mikroorganisme. Contoh : nipagin,
nipasol
Perlu adanya pengawet karena produk digunakan berulang-ulang
CONTOH FORMULA LIPSTIK
R/ Oleum resini 50%
Oleum cacao 10 10,08 %
Cera alba 20 20,16%
Lanolin 15 15,12%
Cetil alkohol 2 2,016%
Essens strawberry 0,5 0,504%
FDC red 1 1,008%
Wax olin red 1,1 1,108%
M.F lipstik 3 gram
ALASAN PEMILIHAN BAHAN
1. Oleum Recini
Minyak jarak dibuat dari biji jarak yang telah dikupas kemudian
dipanasi dengan minyak cair, kental, jernih, tidak berwarna/sedikit
kuning, bau lemak, rasa tawar, tidak berbau
Larut dalam etanol 95%, kloroform, asam acetat glasial
FUNGSI :
- zat tambahan dalam lipstik
- dapat mengkilatkan warna
- sebagai pelarut
- menambah kelembutan
2. Oleum Cacao
berfungsi :
- menambah keras
- menikkan titik lebur agar tidak mudah meleleh pada waktu
digunakan dan disimpan
3. Cera Alba
berfungsi sebagai tambahan untuk memperkeras agar tidak melelh
pda penggunaan dan penyimpanan
4. Lanolin (zat tambahan)
- membantu penyebar warna
- mencegah lipstik pecah
- memberi efek lentur
- pelembut
5. Cetil Alkohol (zat tambahan)
Memperkeras lipstik agar tidak mudah melelh pada pemakaian dan
penyimpanan
6. Nipagin
- zat pengawet bentuk serbuk putih
- digunakan 0,01%
7. Wax Olin Red.O
- pewarna, digunakan 1-25%
- larut dalam lemak
8. FDC Red
pewarna digunakan 1-25% larut dalam air
ALAT :
- Mortir dan stemfer
- batang pengaduk
- pipet tetes
- penangas air
- cawan porselen
- pencetak suppositoria
BAHAN : Sesuai Formula
CARA PEMBUATAN :
1) Bahan ditambahkan sesuai ukuran
2) Adeps Lanae+Cera alba dimasukkan dalam cawan porselen kemudian
dilebur dalam penangas air
3) Diangkat+ Ol cacao diaduk sampai Ol cacao melebur
4) FDC red dilarutkan dala aquadest dan campur ke campuran es ke 3
5) Nipagin digerus masukkan ka campura ke 4
6) Essence strawbery tambahkan kempuran 5 aduk sampai homogen
7) Masukkan dalam pencetak dengan cara dituang
8) Masukkan dalam pendingin
PENGUJIAN LIPSTIK
1. Organoleptis :
warna :
bentuk :
bau :
2. Berat netto :
Bagian lipstik yang digunakan dipotong, ditimbang
3. Titik leleh :
Lipstik sebagian masukkan dalam cawan porselen diatas water bath
Setelah leleh masukkan dalam pipa kapilermembekuuji titik lelehnya
4. Homogenitas
Lipstik dipotong diamati bila perlu dengan kaca pembesar
5. Uji Daya Lekat
Sejumlah sampel lipstik ditimbang letakkan di obyek glass
Diberi beban 50gram/5 menit
Amati : amat lekat, lekat, kurang lekat
6. Uji Nipagin KLT Kualitatif, HPLC Kuantitatif

Вам также может понравиться