Вы находитесь на странице: 1из 26

ANAMNESA PADA PASIEN

DENGAN GANGGUAN SISTEM


PERKEMIHAN

Kelompok 3 :
Adellia Fiskasari
Devira Anindyah Savitri
Hanna Mutiah
ANAMNESA
Anamnesis merupakan suatu proses pengumpulan
data atau informasi yang sistematik tentang klien
termasuk kekuatan dan kelemahan klien.

Pengumpulan
data

alloanamnesa autoanamnesa
ANAMNESIS MASALAH PADA GANGGUAN
SISTEM PERKEMIHAN

1. Keluhan utama
a. Keluhan sistematik
Sesak nafas

Edema

Malaise

2. Keluhan lokal
Nyeri. Dalam mengkaji nyeri, perawat dapat
melakukan pendekatan PQRST
PENGKAJIAN NYERI DENGAN PENDEKATAN PQRST

P : Provoking incident : Pengkajian untuk


menentukan faktor mencetus keluhan nyeri
Q : Quality of Pain : Pengkajian sifat keluhan
dan (karakter). Seperti apa rasa nyeri yang
dirasakan.
R : Region : Pengkajian utk menentukan area

S : Severity skale of pain : pengkajian seberapa


jauh nyeri yang dirasakan
T : Time : berapa lama berlangsung nyeri
KARAKTERISTIK NYERI SISTEM PERKEMIHAN
Nyeri ginjal : terjadi akibat rengangan kapsul ginjal.
Nyeri kolik : akibat spasme otot polosureter karena
gerakan peristaltiknya terhambat oleh batu, bekuan
darah atau benda asing lain.
Nyeri vesika : dirasakan pada daerah suprasimfisis
Nyeri prostat : disebabkan karena inflamasi yang
mengakibatkan edema kelenjar postat dan distensi
kapsul prostat.
Nyeri testis : dirasakan pada kantong skrotum dapat
berupa nyeri primer (yakni berasal dari kelainan
organ di kantong skrotum)
Nyeri penis : dirasakan pada penis yang sedang
flaccid (tidak ereksi) biasanya merupakan refered
pain dari inflamasi pada mukosa buli buli atau
ueretra, terutama pada meatus uretra eksternum.
3. Keluhan miksi
a. Gejala iritasi
Urgensi adalah rasa sangat ingin kencing
hingga terasa sakit, akibat hiperiritabilitas
dan hiperaktivitas buli-buli sehingga
inflamasi.
Nokturia adalah polaksuria yang terjadi
pada malam hari.
b. Gejala obstruksi
Apabila terdapat obstruksi intravesika, awal
keluarnya urine menjadi lebih lama dan
sering pasien harus mengejan untuk memulai
miksi.
c. Inkontinensia urine
ketidak mampuan seseorang untuk menahan urine
yang keluar dari buli buli, baik disadari ataupun
tidak disadari.
d. Hematuria
Didapatkannya darah atau sel darah merah di dalam
urine.
e. Pneumaturia
Berkemih yang tercampur dengan udara, dapat terjadi
karena adanya fistula antara buli-buli dengan usus, atau
terdapat proses fermentasi glukosa menjadi gas
karbondioksida di dalam urine, seperti pada pasien
diabetes mellitus.
f. Hematospermia
Adanya darah di dalam ejakulat,
g. Cloudy Urine
Urine bewarna keruh dan berbau busuk akibat adanya
infeksi saluran kemih.
h. Keluhan Disfungsi Seksual
Pada pria meliputi libido menurun, kekuatan ereksi
menurun, disfungsi ereksi, ejakulasi retrograd (air mani
tidak keluar pada saat ejakulasi),
4. Riwayat kesehatan sekarang
sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama
dan berapa kali keluhan tersebut terjadi,
bagaimana sifat dan hebatnya keluhan, di mana
pertama kali keluhan timbul, apa yang sedang
dilakukan ketika keluhan ini terjadi, keadaan
apa yang memperberat atau memperingan
keluhan, adakah usaha mengatasi keluhan ini
sebelum meminta pertolongan, berhasil atau
tidakkah usaha tersebut, dan sebagainya
5. Riwayat kesehatan dahulu
apakah pasien pernah dirawat sebelumnya, dengan penyakit
apa, apakah pernah mengalami sakit yang berat,
mengklarifikasi pengobatan masa lalu dan riwayat alergi

6. Riwayat Psikospiritual
Pengkajian psikologis pasien meliputi beberapa dimensi yang
memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang jelas
mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku pasien.
Faktor riwayat pekerja yang timbulnya resiko kencing batu
(kantoran, penjahit yang lebih banyak duduknya). Apakah
lingkungan pekerjaan mempengaruhi ? (contoh : polusi, bahan-
bahan kimia, radiasi).
PEMERIKSAAN FISIK SISTEM PERKEMIHAN
1. Inspeksi
Keadaan umum sistem perkemihan

Keadaan lokalis sistem perkemihan (ginjal,


kandung kemih, alat genitalia, rectum, dll)
Penggunaan alat bantu seperti : condom
catheter, folleys catheter, silikon kateter atau
urostomy atau supra publik kateter
2. Palpasi
Pemeriksaan fisik dengan menggunakan teknik
palpasi dapat dilakukan pada ginjal, kandung
kemih, alat genitalia dan rectum
3. Perkusi
Ginjal
1. Atur posisi klien duduk membelakangi pemeriksa.

2. Letakkan telapak tangan tidak dominan pada


sudut costavertebral (CVA), lakukan perkusi atau
tumbukan diatas telapak tangan dengan
menggunakan kepalan tangan dominan.
3. Ulangi prosedur untuk ginjal kanan.

Tenderness dan nyeri pada perkusi CVA merupakan


indikasi glomerulonefritis atau glomerulonefrosis
Kandung kemih
1. Perkusi area diatas kandung kemih dimulai
5cm diatas sympisis
2. Untuk mendeteksi perbedaan bunyi, perkusi
kearah dasar kandung kemih
3. Jika berisi urin menghasilkan bunyi pekak
4. Auskultasi
Gunakan diafragma atau bell stetoskop untuk
mengauskultasi bagian atau sudut
kostovertebral dan kuadran atas abdomen. Jika
terdengar bunyi bruit (bising) pada aorta
abdomen dan arteri renalis maka indikasi
adanya gangguan aliran darah keginjal (stenosis
arteri ginjal)
KASUS
Seorang pasien laki-laki, usia 58 tahun, dirawat
dirumah sakit dengan keluhan sesak napas, sesak
nafas tidak di pengaruhi oleh aktifitas, batuk tidak ada,
nyeri di bagian pinggang belakang (-), buang air kecil
sedikit 200cc/24 jam, edema (+), pasien lebih nyaman
dengan posisi tidur miring kekanan dengan
menggunakan bantuan dua bantal pada kedua
ekstermitas bawah, kesadaran composmentis, observasi
TD: 149/90 mmHg, N: 98x/menit, RR; 29x/menit, s:36,7
oc.

Hasil laboratorium : ureum 237mg/dl, creatinin 9,8


mg/dl. Pasien mengalami peningkatan berat badan + 6
kg selama 2 minggu (BB saat ini 76 kg). Selama
dirawat pasien mendapatkan terapi oksigen 3l/mnt,
lasik inj. 2x1 ampul. Dilakukan hemodialisis 1x/minggu
. Pasien tersebut didiagnosis menderita gagal ginjal
kronik
ANAMNESA PADA GAGAL GINJAL
1. Identitas pasien
Nama : Tn. A
Usia : 58 th
Jenis kelamin : Laki-laki
BB/ TB : 76/-
2. Keluhan utama
Apakah keluhan bapak datang ke Rumah Sakit ?
Apakah ada keluhan lain selain yang bapak
sebutkan tadi ?
Apakah selama ini bapa mengkonsumsi obat-obatan
untuk mengatasi masalah bapak? Nama obatnya
apa ? Berapa dosisnya ? Rajin kontrol tidak dengan
mengkonsumsi obat-obatan tersebut ?
Anamnesa terkait Edema
Sejak kapan bapak timbulnya pembengkakan pada kedua kaki
bapak?
Apa yang bapak lakukan dirumah ketika terjadi bengkak ?
Sudah berapa lama terjadinya bengkak ?
Berapa jumlah minum yang dikonsumsi ketika dirumah ?
Bagaimana dengan BAK nya ? (urine diperhatikan)
Berapa sering bapak BAK ?
Pada saat BAK, ada tidak rasa sakit pada saat buang air kecil ?
Bagaiman dengan warna urinennya ? (beresiko ke penyakit lainnya)
Apakah bapak sudah pernah berobat ?
Kerumah sakit datang dengan siapa ?
Bagaimana dengan aktivitas bapak ketika terjadi pembengkakan ?
Kapan berat badan terakhir ditimbang ?
Ada tidak kebiasan meminum-minuman tertentu ? Seperti minuman
bersoda ?
Anamnesa terkait Keletihan (malaise)
Apakah bapak mudah lelah ?
Apakah bapak sering kram pada kaki?
Bagaimana upaya bapak pada saat mengalami kekakuan
otot kaki atau kram?
Apakah dengan cara istirahat dapat mengurangi rasa
kaku pada otot kaki atau kram nya?
Berapa lama bapak istirahat?
Anamnesa terkait Sesak nafas
Apakah bapak ada sesak nafas ?
Kapan terasa sesak nafasnya muncul ?
Apa yang membuat terasa sesak lebih baik atau bahkan
membuat bapak menjadi terasa lebih sesak nafas ?
Apakah aktifitas mempengaruhi pola nafas bapak seperti
sesak napas?
3. Keluhana lokal
Apakah ada keluhan nyeri ? Nyeri yang dirasakan seperti
apa ? Dimana lokasi nyeri yang dirasakan? Dengan
menggunakan metode PQRST
4. Riwayat kesehatan sekarang dan dahulu
Apakah pernah mengalami penyakit ginjal sebelumnya ?
Apakah bapa pernah memiliki riwayat penyakit darah tinggi
atau diabetes ?
Apakah bapak pernah melakukan cuci darah ?
Adakah riwayat penyakit ginjal dalam keluarga ?
5. Keluhan miksi
Apakah ada penurunan frekuensi miksi dan urine output ?
Kira-kira setiap bak berapa cc ? Apakah ada 1 gelas ? Kalau
bapa tidak mengukur pada saat BAK, bapa bisa setelah ini
mencoba mengukur berapa cc ketika mengularkan urin
FORMAT PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Anamnesis
1. Riwayat pasien (identitas pasien)
Nama :.
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Tanggal Pengkajian : .
2. Data subjektif yang dikaji
Frekuensi berkemih
Tak dapat menahan berkemih (mendesak)
Nyeri saat berkemih
Berkemih menetes
Inkontinensia : fungsional, refleks, stress, total, urge.
Keragu-raguan (ingin berkemih tapi tidak dapat)
Kekuatan pancaran urine (lemah, kuat)
Nokturia
Eneurisis
Hematuria
Pneumaturia
Keluhan nyeri punggung, panggul, sendi
kostovertebrae, abdominal, spasme kandung
kemih, uretra, genetalia, skrotalis, testikuler,
perineal/kemaluan, rektal.
Mual/muntah

Anoreksia

Diare

Konstipasi

Nyeri saat koitus

Impotensi
3. Data objektif yang dikaji
Pemeriksaan fisik
Ginjal (massa pada perut, panggul, nyeri tekan sudut
kostovertebrae)
Kandung kemih (nyeri, distensi)
Uretra (drainase, rabas)
Vagina (drainase, rabas, inflamasi, kemerahan)
Genetalia eksterna (kemerahan, luka, ulkus/lesi, ruam, inflamasi,
nyeri)
Skrotum/testis (pembesaran, massa, nyeri tekan)
Prostat melalui rektal toucher (ukuran, konsistensi, indurasi)
Urine (warna, bau, jumlah, poliuri, oliguria, anuria, BJ, pola
berkemih sehari-hari, pemakaian kateter)
Nyeri (lokasi, tipe, durasi, faktor pencetusdan penghilang nyeri)
Vital signs (TD, S, N, P)
Berat Badan
Balance cairan (I/O)
Dehidrasi
Edema (ektremitas, kelopak mata, asites)
Kulit (kering, pucat, bersisik atau kuning kecoklatan)
Uremia
Anemia
Tanda CHF
Perikarditis
4. Riwayat penyakit lainnya
Perlu ditanyakan tentang penyakit-penyakit
lainnya yang diderita oleh penderita apakah
terjadi sebelumnya atau bersamaan dengan
penyakit yang ada sekarang ini seperti
Hypertensi, DM, Tuberkulosis, Alergi makanan,
obat, zat, dsb, Gangguan hormonal, anemia,
SLE, Mieloma Multiple, Penyakit vaskuler,
poliartritis, Penyakit sel sabit, amiloidosis,
leukemia, pirai, Cidera Serebrovaskuler, Tumor
otak, Cidera otak traumatik, Alzheimer, Cidera
Medula Spinalis, SGB, AIDS, Kemoterapi,
trauma, Kateterisasi, STD, Trauma persalinan.
4. Riwayat sebelum sakit
Riwayat operasi atau perawatan di RS
terdahulu (ginjal, atau saluran kemih lain)
Riwayat trauma (cidera genitourinari)
Riwayat pengobatan : tanyakan obat-obatan
yang dipakai sebelumnya (hormon,AB,
Analgetik dsb yang bersifat nefrotoksik).
Ditanyakan pula riwayat alergi pada obat-
obatan.
Riwayat Diabetes Militus, Hypertensi,
Hyperlipidemia, Penyakit Pembuluh Darah,
Infeksi, Kanker, Tranfusi, ISK, Batu Ginjal,
Anomali kongenital
5. riwayat sistem tubuh lainnya
Secara sistematis dilakukan anamnesis
terhadap keluhan pada sistem tubuh lainnya
termasuk kelainan dan keluhan sebelumnya.
5. Riwayat keluarga
Penelusuran riwayat keluarga penting karena
beberapa penyakit diturunkan secara
familial. Yang perlu ditanyakan :
Riwayat Penyakit ginjal bawaan atau bukan
bawaan
Hypertensi
Diabetes
Anomali kongenital
Kanker
6. Latar belakang sosial dan pekerjaannya
Anamnesis : peminum alkohol. pemajanan
terhadap zat toksik di tempat kerja (aspal,
plastik, ter, dll), merokok, minum kopi, the, cola,
aktivitas seksual, pembersih vagina, sabun
parfum, mandi dalam bathtub
7. Pemeriksaan penunjang
Urinalisis : warna, kejernihan, bau, pH, BJ,
Osmolaritas, Sedimen, Pus, Bakteri, Warna
tambahan, Kristal/batu, Darah, Protein,
Glukosa, Kreatinin, Urea, AsamUrat,
Elektrolit, Kultur, Klirens Kreatinin.
Analisis Serum : Osmolalitas, Elektrolit,
BUN, Kreatinin, Asam Urat, Protein Total,
Albumin, Sel Darah, Faktor koagulasi.
Radiografi : CT Scan Ginjal, USG Ginjal,
Biopsi, Foto sinar x ginjal, ureter,
kandungkemih, Pielogram retrograde,
Angiografi ginjal, uretrogram, Citra
Radionukleid, Sistoskopi, ureteroskopi,
nefroskopi, pemeriksaan urodinamik, MRI

Вам также может понравиться