Вы находитесь на странице: 1из 23

Ikterus Neonatorum

Kevina Suwandi
112016043
Definisi

Ikterus neonatorum:
keadaan klinis pada bayi yang
ditandai dengan adanya warna
kuning pada kulit dan sklera akibat
akumulasi bilirubin tak terkonjugasi
yang berlebih.
Berdasarkan KRAMER
Cara yang mudah untuk memeriksa warna kuning ini adalah dengan
menekan jari pada kulit yang diamati dan sebaiknya dilakukan di
bawah cahaya/sinar matahari.
Hiperbilirubinemia Fisiologis

Terlihat pada usia 2-3hari dengan nilai bilirubin tak


terkonjugasi dapat mencapai 6-8 mg/dL
Kadar bilirubin akan mencapai <2 mg/dL setelah usia 1
bulan, baik pada bayi cukup bulan maupun prematur.
Etiologi Hiperbilirubinemia Fisiologis

a. Peningkatan produksi bilirubin, yang disebabkan oleh:


- Masa hidup eritrosit yang lebih singkat
- Peningkatan eritropoiesis inefektif
b. Peningkatan sirkulasi enterohepatik
c. Defek uptake bilirubin oleh hati
d. Defek konjugasi karena aktivitas UDPG-T yang rendah
e. Penurunan ekskresi hepatik
Hiperbilirubinemia Patologis

- Awitan ikterus sebelum usia 24 jam


- Peningkatan bilirubin serum yang membutuhkan fototerapi
- Peningkatan bilirubin serum >5 mg/dL/24 jam
- Kadar bilirubin terkonjugasi >2 mg/dl
- Muntah, letargi, kesulitan minum, penurunan berat badan, apneu,
takipnu, instablilitas suhu
- Ikterus yang menetap >2 minggu
Etiologi Hiperbilirubinemia Patologis

Hemolisis akibat inkompatibilitas ABO atau isoimunisasi


rhesus, defisiensi G6PD, sferositas herediter dan pengaruh obat
Infeksi, septikemia, sepsis, meningitis, infeksi saluran kemih,
infeksi intrauterin
Polisitemia
Lanjutan..

Ekstravasasi sel darah merah, sefalhematom, kontusio, trauma


lahir
Ibu diabetes
Asidosis
Hipoksia/asfiksia
Sumbatan traktus digestivus yang mengakibatkan peningkatan
sirkulasi enterohepatik
BREAST FEEDING JAUNDICE

Disebabkan karena kekurangan asupan ASI


Biasanya timbul pada hari ke-2 atau ke-3 pada waktu produksi
ASI belum banyak.
Keadaan ini dapat memicu terjadinya hiperbilirubinemia, yang
disebabkan peningkatan sirkulasi enterohepatik akibat
kurangnya asupan ASI.
Tatalaksana Breast Feeding Jaundice

Pantau jumlah ASI yang diberikan, apakah sudah mencukupi atau


belum.
- Pemberian ASI sejak lahir minimal 8 kali sehari.
- Pemberian air putih, air gula, dan formula pengganti tidak
diperlukan.
- Pemantauan kenaikan berat badan serta frekuensi buang air kecil
dan buang air besar.
Lanjutan

Jika kadar bilirubin mencapai 15 mg/dL, perlu dilakukan


penambahan volume cairan dan stimulasi produksi ASI dengan
melakukan pemerasan payudara.

Pemeriksaan komponen ASI dilakukan bila hiperbilirubinemia


menetap >6 hari, kadar bilirubin >20 mg/dL, atau riwayat terjadi
breastfeeding jaundice pada anak sebelumnya.
BREAST MILK JAUNDICE

Disebabkan oleh ASI.


Pada sebagian besar bayi, kadar bilirubin turun pada hari ke-4,
tetapi pada breast-milk jaundice, bilirubin terus naik, bahkan dapat
mencapai 20-30 mg/dL pada usia 14 hari. Bila ASI dihentikan,
bilirubin akan turun secara drastis dalam 48 jam. Bila ASI diberikan
kembali, maka bilirubin akan kembali naik tetapi umumnya tidak
akan setinggi sebelumnya.
Lanjutan..

Bayi menunjukkan pertambahan berat badan yang baik, fungsi hati


normal, dan tidak terdapat bukti hemolisis.
Mekanisme sesungguhnya yang menyebabkan breast-milk jaundice
belum diketahui, tetapi diduga timbul akibat terhambatnya uridine
diphosphoglucuronic acid glucuronyl transferase (UDGPA) oleh
hasil metabolisme progesteron, yaitu pregnane-3-alpha 2-beta-diol
yang ada di dalam ASI sebagian ibu.
Tatalaksana Breast Milk Jaundice

1.American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan penghentian


ASI (Terus diberikan)

2.Gartner dan Aurbach : penghentian ASI sementara untuk memberi


kesempatan hati mengkonjugasi bilirubin indirek yang berlebihan.
Lanjutan

Bila kadar bilirubin tidak turun, maka penghentian ASI dilanjutkan sampai
24 jam dan dilakukan pengukuran kadar bilirubin tiap 6 jam. Bila kadar
bilirubin tetap meningkat setelah penghentian ASI selama 24 jam, maka
jelas penyebabnya bukan karena ASI. Air susu ibu kembali diberikan
sambil mencari penyebab hiperbilirubinemia yang lain.
Jadi penghentian ASI untuk sementara adalah untuk
menegakkan diagnosis.
Tabel 1. Penatalaksanaan ikterus non patologis pada NCB

Usia Pertimbangkan Fototerapi Transfusi tukar bila Transfusi tukar dan

(jam) fototerapi fototerapi gagal fototerapi intensif

Kadar bilirubin serum (mg/dl)

24 - - - -

25-48 12 15 20 25

49-72 15 18 25 30

>72 17 20 25 30

American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2004


Tabel 2. Penatalaksanaan ikterus (fototerapi) pada NKB

Usia (jam) BB < 1500 g BB 1500-2000 g BB > 2000 g

Kadar bilirubin serum (mg/dl)

24 4 4 5

25-48 5 7 8

49-72 7 9 12

>72 8 10 14

American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2004


Tabel 3. Penatalaksanaan ikterus (transfusi tukar) pada NKB

Usia (jam) BB < 1500 g BB 1500-2000 g BB > 2000 g

Kadar bilirubin serum (mg/dl)

24 10-15 15 16-18

25-48 10-15 15 16-18

49-72 10-15 16 17-19

>72 15 17 18-20

American Academy of Pediatrics (AAP) tahun 2004


Kern Ikterus

Bilirubin indirek yang larut dalam lemak bila menembus sawar


darah otak akan terikat oleh sel otak yang terdiri terutama dari
lemak. Sel otak dapat menjadi rusak, bayi kejang, menderita
kernikterus, bahkan menyebabkan kematian.
Bila kernikterus dapat dilalui, bayi dapat tumbuh tapi tidak
berkembang.

Вам также может понравиться

  • Tugas
    Tugas
    Документ89 страниц
    Tugas
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Case
    Case
    Документ18 страниц
    Case
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Mini Cex Proliferatif Diabetik Retinopati
    Mini Cex Proliferatif Diabetik Retinopati
    Документ16 страниц
    Mini Cex Proliferatif Diabetik Retinopati
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • PICO Kevina
    PICO Kevina
    Документ4 страницы
    PICO Kevina
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Referaet Panti Sosial
    Referaet Panti Sosial
    Документ12 страниц
    Referaet Panti Sosial
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Hormon
    Hormon
    Документ1 страница
    Hormon
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Документ8 страниц
    Journal Reading
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Proliferatif Diabetik Retinopati
    Proliferatif Diabetik Retinopati
    Документ17 страниц
    Proliferatif Diabetik Retinopati
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Campak Presentation Alif
    Campak Presentation Alif
    Документ12 страниц
    Campak Presentation Alif
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Parese Vs Plegi
    Parese Vs Plegi
    Документ2 страницы
    Parese Vs Plegi
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • PR Bimbingan Gabungan 14:9:2017
    PR Bimbingan Gabungan 14:9:2017
    Документ9 страниц
    PR Bimbingan Gabungan 14:9:2017
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Sindrom Nefrotik Pada Anak
    Sindrom Nefrotik Pada Anak
    Документ8 страниц
    Sindrom Nefrotik Pada Anak
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Tugasan
    Tugasan
    Документ2 страницы
    Tugasan
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Ikterus Kevina
    Ikterus Kevina
    Документ23 страницы
    Ikterus Kevina
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Case Ipd 22 Kolelithiasis
    Case Ipd 22 Kolelithiasis
    Документ19 страниц
    Case Ipd 22 Kolelithiasis
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Interpretasi Pertumbuhan Pada Anak (WHO)
    Interpretasi Pertumbuhan Pada Anak (WHO)
    Документ44 страницы
    Interpretasi Pertumbuhan Pada Anak (WHO)
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Mirza Joe Vol 1 No 1 Des 2011
    Mirza Joe Vol 1 No 1 Des 2011
    Документ8 страниц
    Mirza Joe Vol 1 No 1 Des 2011
    Novita Wulandari
    Оценок пока нет
  • Case Anestesi
    Case Anestesi
    Документ2 страницы
    Case Anestesi
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Referat Appendicitis Anak
    Referat Appendicitis Anak
    Документ20 страниц
    Referat Appendicitis Anak
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Kejang Demam Giovanni
    Kejang Demam Giovanni
    Документ13 страниц
    Kejang Demam Giovanni
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Ileus
    Ileus
    Документ24 страницы
    Ileus
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Journal Reading
    Journal Reading
    Документ1 страница
    Journal Reading
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Ikterus Obstruktif
    Ikterus Obstruktif
    Документ62 страницы
    Ikterus Obstruktif
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Case Anestesi
    Case Anestesi
    Документ2 страницы
    Case Anestesi
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Imunisasi
    Imunisasi
    Документ51 страница
    Imunisasi
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Ileus
    Ileus
    Документ24 страницы
    Ileus
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Kejang Demam
    Kejang Demam
    Документ5 страниц
    Kejang Demam
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Referat Appendicitis
    Referat Appendicitis
    Документ8 страниц
    Referat Appendicitis
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет
  • Nefrolithiasis
    Nefrolithiasis
    Документ10 страниц
    Nefrolithiasis
    kevinasuwandi
    Оценок пока нет