Вы находитесь на странице: 1из 24

LAPORAN KASUS

Pembimbing:
dr Hendryk Kwandang, M.Kes (Pembimbing
IGD dan Rawat Inap)
dr Benidiktus Setyo Untoro
(Pembimbing Rawat Jalan)

Oleh:
dr Aulia Kurnia Fanani

RSUD Kepanjen
PENDAHULUAN

Hidrokel adalah
penimbunan cairan
dalam selaput yang
membungkus testis,
yang menyebabkan
pembengkakan lunak
pada salah satu testis
LAPORAN KASUS
Identitas

Nama : An. R
Usia : 9 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Alamat : Turen
Pekerjaan : Pelajar
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Benjolan di skrotum kanan.

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mengeluhkan adanya benjolan di skrotum kanan sejak 8 bulan yang lalu.
Pada awalnya benjolannya kecil namun semakin membesar. Benjolan tidak nyeri,
namun terasa mengganjal saat pasien berlari. Pasien mengaku benjolan tidak hilang
timbul dalam perubahan posisi ataupun saat mengejan. Tidak ada keluhan saat BAK.
Pasien tidak demam, tidak mual atau muntah.
Riwayat Penyakit Dahulu
- Penderita tidak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
- Riwayat benjolan di bagian tubuh lain disangkal oleh pasien.

Riwayat Penyakit Keluarga


- Riwayat benjolan di bagian tubuh lain pada keluarga disangkal oleh pasien.

Riwayat Pemberian Obat


- Pasien tidak pernah berobat ke dokter.

Riwayat Gizi
- Pasien makan 2-3 kali dalam sehari. Menu yang sering dikonsumsi berupa nasi,
lauk pauk dan sayur.
Pemeriksaan Fisik
1. Kesan Umum : cukup
2. Kesadaran : kompos mentis
3. Tanda Vital
Tekanan Darah : -
Denyut nadi : 80 x/menit, reguler
Frekuensi napas : 20 x/menit
Suhu aksilla : 36,50 C
4. Status Generalis
Kepala :
Mata : sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, tidak ada edema palpebra,
refleks cahaya +/+ normal, pupil isokor, diameter 3/3 mm, mata kanan dan kiri tidak
cowong, air mata +/+ normal.
Hidung : tidak ada sekret, tidak ada napas cuping hidung, tidak ada perdarahan
Telinga : tidak ada sekret, tidak ada perdarahan
Mulut : mukosa mulut basah, tidak pucat, tidak ada pendarahan gusi
Bibir : mukosa bibir basah, tidak pucat dan tidak sianosis
Lidah : tidak kotor
Tenggorokan : faring tidak hiperemis, tonsil tidak hipertrofi.
Kesan: kepala dalam batas normal dan tidak ada kelainan

Leher :
Pembesaran kelenjar limfe : tidak teraba
Desakan vena jugularis : tidak meningkat
Kesan: leher tidak ada kelainan (dalam batas normal)
Thorax : Cor : I : ictus cordis tidak terlihat Abdomen : I : flat
P : ictus cordis tidak teraba A : BU (+)
P : redup di ICS IV PSL normal
A : S1S2 tunggal P : timpani
P : soepel,
hepar/ lien tak teraba,
Pulmo : I : simetris +/+, retraksi -/-, undulasi (-)
ketertinggalan gerak dada -/-
P : fremitus raba +/+ normal
Extremitas : atas : akral hangat +/+,
P : sonor +/+ odem -/-
A : Vesikuler +/+, Rhonci -/-, bawah : akral hangat
Wheezing -/- +/+, odem -/-
Regio skrotalis
5. Statusdextra
Lokalis : benjolan
(+), bulat, berukuran d = 6 cm,
kistus, nyeri (-). Fluktuasi (+),
transiluminasi (+)

Diagnosis Kerja

Hidrokel Testis dextra.


PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
USG
DIAGNOSIS BANDING
Hernia inguinoskrotal
Varikokel
Torsio testis
Epididimitis
Ortitis
Spermatokel
PENATALAKSANAAN
Pro Hidrokolektomy
Rujuk RSSA poli Bedah Urologi
Hidrokel
??? What is
the
maksud ??
penumpukan cairan
berbatas tegas yang
definisi berlebihan di antara
lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis

USA sekitar 10-20 per 1000 kelahiran hidup dan


lebih sering terjadi pada bayi premature. Lokasi
tersering adalah di sebelah kanan, dan hanya 10%
yang terjadi secara bilateral.

epidemiologi Insidensi PPPVP menurun seiring dengan


bertambahnya umur. Pada neonates, 80%-94%
memiliki PPPVP. Risiko hidrokel lebih tinggi pada
bayi premature dengan berat badan lahir kurang
dari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm.
Etiologi
Pada bayi baru Pada orang
lahir - anak dewasa

belum sempurnanya
penutupan prosesus vaginalis
dapat terjadi secara
sehingga terjadi aliran
idiopatik (primer)
cairan peritoneum ke
prosesus vaginalis

sekunder dapat terjadi


karena didapatkan kelainan
belum sempurnanya sistem
pada testis atau epididimis
limfatik di daerah skrotum
yang menyebabkan
dalam melakukan reabsorbsi
terganggunya sistem sekresi
cairan hidrokel
atau reabsorbsi cairan di
kantong hidrokel
KlasifiKasi
Berdasarkan kapan terjadinya
2. Hidrokel sekunder
Pada orang dewasa, hidrokel sekunder
cenderung berkembang lambat dalam
1. Hidrokel primer
suatu masa dan dianggap sekunder
Hidrokel primer terlihat pada anak
terhadap obstruksi aliran keluar
akibat kegagalan penutupan prosesus
limfe. Dapat disebabkan oleh
vaginalis
kelainan testis atau epididimis.
Keadaan ini dapat karena radang atau
karena suatu proses neoplastik
Berdasarkan kejadiaannya
2. Hidrokel kronis
1. Hidrokel akut
Hidrokel jenis ini hanya
Biasanya berlangsung
menyebabkan peregangan
dengan cepat dan dapat
tunika secara perlahan
menyebabkan nyeri.
dan walaupun akan
Cairan berrwarna
menjadi besar dan
kemerahan mengandung
memberikan rasa berat,
protein, fibrin, eritrosit
jarang menyebabkan
dan sel polimorf.
nyeri.
Gambaran klinis
berdasarkan letak
kantong hidrokel
2. Hidrokel 3. Hidrokel
funikulus komunikan
1. Hidrokel testis
Palpasi: testis dpt Anamnesa: kantong
Testis tak dpt diraba & berada hidrokel besarnya
diraba, anamnesa: diluar kantong dpt berubah-ubah.
besarnya kantong hidrokel
hidrokel tak Palpasi: kantong
berubah spanjang Anamnesa: hidrokel terpisah
hari kantong hidrokel dari testis & dpt
besarnya ttp dimasukkan ke dlm
spanjang hari rongga abdomen
Gambaran Klinis
Keluhan utama: ada benjolan pada
kantong skrotum.
Tidak nyeri
Bisa berubah ukuran (tidak selalu)
Unilateral/bilateral
Transiluminasi +
Pemeriksaan
penunjang

transiluminasi ultrasonografi
Hernia
scrotalis

Tumor tetis varikokel

Diagnosis
banding

hematocele Torsi testis


terapi

Bayi ditunggu sampai usia 1 tahun dengan harapan setelah proc. Vaginalis,
hidrokel akan sembuh sendiri.
Indikasi operasi:
- Gagal untuk hilang pada umur 2 tahun
- Rasa tidak nyaman terus-menerus
- Pembesaran volume cairan hidrokel sehingga dapat menekan pembuluh
darah
- Adanya infeksi sekunder (sangat jarang)
Penatalaksanaan Post Operasi Hidrokel

Penyembuhan post-operasi hidrokel biasanya cepat.


Terapi yang diberikan antara lain :
Analgetik
- Bayi Ibuprofen 10mg/kg setiap 6-8 jam; paracetamol 15 mg/kg setiap 6-8
jam; hindari penggunaan narkotika pada bayi karena adanya risiko apneu
- Anak yang lebih besar Paracetamol dengan kodein (1mg/kg kodein) setiap
6-8 jam
Komplikasi operasi

Komplikasi pasca bedah ialah


perdarahan dan infeksi luka
operasi.

Prognosis

Bonam
kesimpulan
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas
yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan
viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal,
cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada
dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan
reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya

Penyebab: (1) belum sempurnanya penutupan


prosesus vaginalis sehingga terjadi aliran cairan
peritoneum ke prosesus vaginalis atau (2) belum
sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum
dalam melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.

Gambaran klinis pasien mengeluh adanya benjolan di


kantong skrotum yang tidak nyeri. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan adanya benjolan di kantong skrotum
dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan
penerawangan menunjukkan adanya transiluminas

Вам также может понравиться