Вы находитесь на странице: 1из 34

Kewajiban penyusunan laporan konsolidasi timbul sejak

terjadi pengendalian entitas induk atas entitas anak. Hak entitas induk
atas laba dan dividen entitas anak diperhitungkan sejak tanggal
akuisisi. Misalkan akuisisi saham yang menimbulkan hak
pengendalian berlaku efektif tanggal 1 April, sehingga pendapatan
investasi untuk tahun berjalan adalah 9 bulan. Jadi, laba perusahaan
induk atau laba konsolidasi dari sudut pandang perusahaan induk
adalah

Laba entitas induk + Pendapatan investasi atas laba entitas anak untuk 9 bulan
Laporan konsolidasi pada dasarnya juga dibuat atas
periode 9 bulan laporan keuangan entitas anak. Jadi laba
konsolidasi versi kertas kerja adalah :
Laba entitas induk periode 1 tahun xxx
Laba entitas anak untuk 9 bulan terakhir xxx
Laba kepentingan non pengendali periode 9 bulan (xxx)
Laba konsolidasi tahun berjalan xxx

Apabila akuisisi terjadi bukan pada awal tahun, laba konsolidasi dapat
dihasilkan dari laporan konsolidasi berbasis satu tahun dengan cara
sebagai berikut :
Laba entitas induk periode 12 bulan xxx
Laba entitas anak periode 12 bulan xxx
Pendapatan pra akuisisi periode 3 bulan (1/1 -1/4) (xxx)
Laba kepentingan non pengendali periode 1 tahun (xxx)
Laba konsolidasi tahun berjalan xxx
Dasar 9 bln Dasar 1 tahun
Laba entitas induk periode 1 tahun Rp200.000.000 Rp200.000.000
Laba entitas anak Rp 90.000.000 Rp120.000.000
Pendapatan pra akuisisi (3/12 x 90% x 120juta) - (Rp 27.000.000)
Laba kepentingan non pengendali (Rp 9.000.000) (Rp 12.000.000)
Laba konsolidasi tahun 2013 Rp281.000.000 Rp281.000.000

Perhitungan laba konsolidasi dengan kedua cara


tersebut memberikan hasil yang sama, tetapi cara kedua
lebih memungkinkan diterapkan. Pendapatam pra akuisisi
diperlakukan sebagai pengurang laba konsolidasi jika
kombinasi bisnis atau reakuisisi dilakukan bukan pada awal
tahun
Adakalanya pihak pengakuisisi telah
memiliki kepentingan ekuitas sebelum
pengendalian atas pihak yang diakuisisi terjadi.
Misalkan PT India memiliki 45% kepentingan
ekuitas PT Armenia. Pada tanggal 5 Januari
2012, PT India mengakuisisi kembali 10%
kepentingan ekuitas PT Armenia yang
memberikan PT India pengendalian atas PT
Armenia. Hal inilah yang disebut sebagai
kombinasi bisnis yang dilakukan secara
bertahap atau disebut juga akuisisi bertahap.
Contoh : Pada tanggal 5 Januari 2012, PT India memiliki investasi senilai Rp4,36 miliar
atas 40% saham biasa PT Armeni. Kekayaan PT Armenia pada tanggal tersebut
adalah RP11 M atas 1 juta lembar saham. Selisih nilai investasi dan nilai buku yang
dimiliki disebabkan oleh goodwill. Pada tnggal tersebut PT India mengakuisisi 15%
lagi saham PT Armenia dengan harga Rp1,65 M (15%xRp11M) disebabkan oleh
goodwill sebesar Rp60juta. Atas Akuisisi 15% ini, PT India mencatat peningkatan nilai
investasi sebesar harga akuisisi sebagai berikut :
Investasi dalam saham PT Armenia Rp. 1.710 juta
Kas Rp. 1.710 juta

Membagi goodwill yang timbul dari akusisi bertahap pada tanggal 5 januari
2012 dengan 15% kepemilikan (Rp60juta/15%=Rp400juta). Karena kepemilikan 40% PT
India sebelumnya atas ekuitas PT Armenia, maka nilai investasi atas kepemilikan 40%
tersebut adalah 40% x Rp11,4 M = Rp4,56M karena nilai investasi yang tercatat
sebesar Rp4,36M, terdapat kenaikan nilai invesatsi sebesar Rp200juta (Rp4,56M-
Rp4,36M). PSAK 22 mensyaratkan kenaikan nilai invesatsi ini dicatat sebagai
keuntungan dengan jurnal sebagai berikut :
Investasi Rp200juta
Keuntungan Rp200juta

Jadi, total nilai investasi setelah akuisisi bertahap = Rp6,27M (Rp4,56M+Rp1,71M).


Jumlah ini sama dengan 55% dari total harga akuisisi, yakni Rp11,4M yang telah
dihitung sebelumnya.
Misalkan dalam sisi ekuitas neraca PT India per 31/12/2011 terdapat pendapatan
komprehensif lainya sebesar Rp50juta atas penilaian investasi dalam 45% ekuitas PT
Armenia, yang diklasifikasi sebagai akun tersedia untuk dijual. Pada tanggal timbulnya
pengendalian, PT India harus mereklasifikasi pendapatan komprehensif lainya sebesar
Rp50juta tersebut menjadi keuntungandengan jurnal sebagai berikut :
Selisih penilaian surat berharga tersedai untuk dijual Rp50juta
Keuntungan Rp50juta
Misalkan dalam tahun 2012 PT Armenia mengumumkan laba sebesar Rp600juta
dan terjadi penurunan nilai goodwill Rp100juta, sehingga pendapatan investasi PT India
periode 2012 adalah sebagai berikut :
Laba dari entitas anak 55% Rp330.000.000
Penurunan nilai Goodwill 55% (Rp 55.000.000)
Pendapatan Investasi Rp.275.000.000
Karena itu, nilai investasi per 31/12/2012 adalah sebagai berikut
Investasi 1/1/2012 Rp 4.360.000.000
Penilaian atas nilai wajar Rp 200.000.000
Akuisisi 5/1/2012 Rp 1.710.000.000
Pendapatan investasi Rp 275.000.000
Investasi 31/12/2012 Rp 6.545.000.000
Sedangkan laba kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut:
Laba PT Armenia 45% Rp270.000.000
Penurunan nilai goodwill 45% ( Rp 45.000.000)
Laba kepentingan nonpengendali Rp225.000.000
Kertas kerja konsolidasi PT India dan PT Armenia untuk periode yang
berakhir 31/12/2012 disajikan dalam peraga 7-2. adapun jurnal eliminasi
yang diperlukan dalam kertas kerja konsolidasi adalah sebagai berikut :
1. Eliminasi pendapatan dari entitas anak dan laba dibagi anak sebesar Rp275.000.000
Pendapatan dari PT Armenia Rp275.000.000
Investasi dalam saham Rp275.000.000

2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali


Laba kepentingan nonpengendali Rp225.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp225.000.000

3. Eliminasi saldo awal


Modal saham Rp.8.000.000.000
Laba ditahan Rp.3.000.000.000
Goodwill Rp. 400.000.000
Investasi dalam saham Rp6.270.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp5.130.000.000

4. Penurunan nilai goodwill


Beban operasi Rp100.000.000
Goodwill Rp100.000.000
Misalkan pada tanggal 1 April 2013 PT India mengakuisisi kembali
15% saham PT Armenia dnegn harga Rp1,8M, sehingga pendapatan investasi
PT India tahun 2013 mengalami perubahan, yakni 55% atas laba entitas anak
dari 1 januari hingga 1 april, dan 70% dari periode April hingga desember
2013. Misalkan dalam tahun 2013 PT Armenia mengumumkan laba sebesar
Rp700juta dan tidak ada penurunan goodwill selama periode januari hingga
akhir maret.
Kekayaan PT Armenia per 1 April adalah sebagai berikut :
Kekayaan 1 Januari 2013 Rp11.600.000.000
Laba Periode Jan-Maret (3/12xRp700juta) RP 175.000.000
Kekayaan 1 April 2013 Rp11.775.000.000

Perhitungan nilai investasi per 1 April 2013 adalah sebagai berikut :


Nilai Investasi 1 Januari 2013 Rp6.545.000.000
Pendapatan Investasi (55%xRp700jtx3/12) Rp 96.250.000
Nilai buku investasi 1/4/2013 Rp6.641.250.000
Keterangan (dalam ribuan) PT India PT Armenia Eliminasi Laporan
Konsolidasi
Debet Kredit
Laporan L/R
Penjualan 15.000.000 8.000.000 23.000.000
Pendapatan dari PT Armenia 275.000 275.000
HPP (6.000.000) (3.750.000) (9.750.000)
Laba kepentingan nonpengendali 225.000 (225.000)
Beban operasi (7.555.000) (3.650.000) 100.000 (11.305.000)
Laba bersih 1.720.000 600.000 1.720.000
Laba ditahan 1/1/2012 4.025.000 3.000.000 3.000.000 4.025.000
Laba ditahan 31/12/2012 5.745.000 3.600.000 5.745.000
Neraca
Kas 810.000 500.000 1.310.000
SAMBUNGAN
Piutang Usaha 1.000.000 1.800.000 2.800.000
Utang usaha 1.555.000 500.000 2.055.000
Persediaan 3.205.000 2.700.000 5.905.000
Utang jangka panjang 3.260.000 2.400.000 5.660.000
Investasi saham PT Armenia 6.545.000 275.000
Modal Saham 15.000.000 8.000.000 8.000.000 15.000.000
6.270.000
Laba ditahan
Goodwill 5.745.000 3.600.000 400.000 100.000 5.745.000
300.000
Kepentingan
Bangunan nonpengendali 8.000.000 5.500.000 225.000 13.500.000
Tanah 6.000.000 4.000.000 5.130.000 10.000.000
Total pasiva/kewajiban 25.560.000 14.500.000 12.000.000 12.000.000 33.815.000
Total Aktiva 25.560.000 14.500.000 33.815.000
Saldo investasi yang telah ada per 1 April atas 55% saham
PT Armenia harus dinilai berdasarkan nilai wajar sesuai
dengan PSAK 22 revisi 2010, dengan merujuk pada harga
akuisisi tanggal 1 April atas 15% Saham PT Armenia. Jadi
harga wajar atas 100% saham adalah Rp12M. Karena PT
India telah memiliki saldo investasi 55% maka harga wajar
investasi tersebut adalah 55%xRp12M=Rp6,6M. Dengan
demikian,
Sementara
telah terjadi penurunan
itu, nilai investasi dalam saham
nilai Armenia
investasi dari nilai
Misalkan penurunan nilai goodwill dariPT menjadi
1 April hingga
buku sebesar
sebagai berikut Rp41,25juta (Rp6.600.000.000-6.641.250.000).
31/12/2012 adalah: Rp63.750.000 dan dividen diumumkan
Sesuai dengan ketentuan PSAK 22 revisi 2010, PT India
tanggal 1 Desember
Perhitungan
Investasi 1/1/2013
goodwill
2013 sebesarketiga
setelah akuisisi
Rp200juta. Pendapatan
menjadisebaga
6.545.000.000
sebagai berikut:
harus mencatat penurunan nilai tersebut kerugian
investasi
Harga
Penurunandihitung
wajar investasi
nilai sebagai
wajar berikut:
atasinvestasi
100% sahamberikut : 12.000.000.000
(41.250.000)
atas penilaian investasi sebagai
Nilai
Akuisisi
buku yang
bertahap
dimiliki
15%atas 100% saham 11.775.000.000
1.800.000.000
Laba dari entitasInvestasi
Goodwill
Pendapatan anak 1 Jan s/d 1 April (55%x1/4x700jt)225.000.000
96.250.000
419.125.000
Penurunan nilai goodwill 70% x 63.750.000
Dividen (70%xRp200juta) (44.625.000)
(140.000.000)
Kerugian penurunan nilai nvestasi Rp.41.250.000
Pendapatan
Investasi dari 1 April sd 31 Des (70%)
31/12/2013 367.500.000
8.582.875.000
PendapatanInvestasi
Investasi Rp.41.250.000
419.125.000
Dalam penyusunan kertas kerja konsolidasi tahun 2013 muncul pendapatan
pra akuisisi sebesar Rp26.250.000 (15%x3/12x700juta), yang mengurangi laba
konsolidasi karena akuisisi kembali selama tahun 2013 terjadi diantara tahun
berjalan, yakni 1 April. Kertas kerja konsolidasi PT India dan PT Armenia
disajikan dalam kertas kerja pada peraga 7-3.
Jurnal Eliminasi dalam kertas kerja konsolidasi 2013 adalah sebagai
berikut:
1. Pendapatan dari entitas anak dan dividen entitas anak
3. Eliminasi saldo awal
Pendapatan dari PT Armenia Rp419.125.000
Modal saham Rp8.000.000.000
Dividen Rp140.000.000
Laba ditahan Rp3.600.000.000
Investasi
Goodwilldalam PT Armenia Rp 225.000.000Rp279.125.000
Pendapatan pra akuisisi Rp 26.250.000
2. Alokasi labaInvestasi dalam
kepentingan PT Armenia
nonpengendali Rp8.303.750.000
Kepentingan
Laba entitas nonpengendali
anak Rp700jt x 30% Rp3.547.500.000
Rp210.000.000
Penurunan nilai Goodwill x 30% (19.125.000)
4. Penurunan nilai goodwill
Laba kepentingan nonpengendali Rp190.875.000
Beban operasi Rp63.750.000
Goodwill Rp63.750.000
Laba kepentingan nonpengendali Rp190.875.000
Dividen Rp60.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp130.875.000
Divestasi di Awal Tahun
Misalkan PT India melepaskan investasinya
efektif tanggal 1 Januari 2014. Nilai investasi pada
tanggal tersebut adalah Rp8.582.875.000 atau
merupakan nilai investasi per 31/12/2013 yang telah
dijelaskan sebelumnya. Penjualan 14% saham PT
Armenia yang dimiliki setara dengan 0,2 dari nilai
investasi yang dimiliki atau Rp1.716.575.000(0,2x
Rp8.582.875.000). Pelepasan pada harga Rp1,75 miliar
menghasilkan keuntungan Rp33.425.000. Pelepasan
investasi tersebut menyebabkan kepemilikan PT India
atas saham PT Armenia berkurang 14% atau menjadi
56%.
Keterangan (dalam ribuan) PT India PT Armenia Eliminasi Laporan
Konsolidasi
Debet Kredit

PERAGA 7-3
Laporan L/R
Penjualan 15.000.000 8.000.000 23.000.000
Pendapatan dari PT Armenia 419.125 419.125
HPP (6.000.000) (3.750.000) (9.750.000)
Rugi penilaian investasi Kertas Kerja Konsolidasi
(41.250) (41.250)
Beban Operasi (7.555.000) (3.550.000) 63.750 (11.168750)
PT India dan Entitas Anak PT Armenia
Laba kepentingan nonpengendali 190.875 (190.875)
Pendapatan pra akuisisi _________ _________ 26.250 (26.250)
Laba bersih 31/12/2013
1.822.875 700.000 1.822.875
Laba ditahan 1/1/2013 5.745.000 3.600.000 3.600.000 5.745.000
Dividen (800.000) (200.000) 200.000 (800.000)
Laba ditahan 31/12/2013 6.767.875 4.100.000 6.767.875
SAMBUNGAN
Neraca
Utang
Kas
usaha 1.000.000
850.000
600.000
600.000
1.600.000
1.450.000
Utang
Piutang jangka
Usaha panjang 5.070.000
1.000.000 2.400.000
1.800.000 7.470.000
2.800.000
Modal Saham
Persediaan 15.000.000
3.205.000 8.000.000
3.100.000 8.000.000 15.000.000
6.305.000
Investasi saham PT Armenia
Laba ditahan 8.582.875
6.767.875 4.100.000 279.125 6.767.875
8.303.750
Kepentingan nonpengendali 130.875 3.678.375
Goodwill 225.000 63.750 161.250
3.547.500
Bangunan 8.200.000 5.600.000 13.800.000
Total pasiva/kewajiban 27.837.875 15.100.000 12.525.000 12.525.000 34.516.250
Tanah 6.000.000 4.000.000 10.000.000
Total Aktiva 27.837.875 15.100.000 34.516.250
Pendapatan investasi PT India periode 2014 dihitung dengan presentase
kepemilikan 56% sebagai berikut :
Laba dari entitas anak (56%x600juta) Rp336.000.000
Penurunan nilai Goodwill (56%x61.250.000 (Rp 34.300.000)
Pendapatan Investasi Rp301.700.000

Sedangkan, nilai investasi pada akhir tahun 2014 menjadi sebagai berikut
Investasi 31/12/2013 Rp 8.582.875.000
Pelepasan (Rp 1.716.575.000)
Investasi 1/1/2014 setelah pelepasan Rp 6.866.300.000
Pendapatan investasi Rp 301.700.000
Dividen (56%x200juta) (Rp 112.000.000)
Investasi 31/12/2014 Rp 7.056.000.000
Kertas kerja konsolidasi PT India dan PT Armenia disajikan dalam
peraga 7-4. Jurnal eliminasi dalam kertas kerja konsolidasi tersebut
dijelaskan sebagai berikut :
1. Pendapatan dari entitas anak dan dividen entitas anak
3. Eliminasi saldodari
Pendapatan awal
PT Armenia Rp301.700.000
Modal saham Rp8.000.000.000
Dividen Rp112.000.000
Laba ditahan Rp4.100.000.000
Investasi dalam PT Armenia Rp189.700.000
Goodwill Rp 161.250.000
Pendapatan pra akuisisi Rp 26.250.000
2. Alokasi labaInvestasi
kepentingan nonpengendali
dalam PT Armenia Rp6.866.300.000
Laba entitas anak Rp600jt
Kepentingan x 44%
nonpengendali Rp264.000.000
Rp5.394.950.000
Penurunan nilai goodwill 44% x 61.250.000 ( 26.950.000)
4. Penurunan nilai goodwill
Laba kepentingan nonpengendali Rp237.050.000
Beban operasi Rp61.250.000
Goodwill
Laba kepentingan Rp61.250.000
non pengendali Rp237.050.000
Dividen Rp88.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp149.050.000
Keterangan PT India PT Armenia Eliminasi Laporan
PERAGA 7-4
(dalam ribuan) Konsolidasi
Debet Kredit
Laporan L/R
Penjualan Kertas Kerja
14.500.000 Konsolidasi
7.000.000 21.500.000
Pendapatan dari PT Armenia PT India
301.700dan Entitas Anak PT 301.700
Armenia
HPP 31/12/2014 (3.500.000)
(6.250.000) Divestasi Awal Tahun (9.750.000)
Untung penjualan 33.425 33.425
Beban operasi (7.250.000) (2.900.000) 61.250 (10.211.250)
Laba kepentingan nonpengendali ________ _________ 237.050 (237.050)
Laba bersih 1.335.125 600.000 1.335.125
Laba ditahan 1/1/2014 6.767.875 4.100.000 4.100.000 6.767.875
Dividen (1.000.000) (200.000) 200.000 (1.000.000)
Laba ditahan 31/12/2014 7.103.000 SAMBUNGAN
4.500.000 7.103.000
Total Aktiva Neraca 27.173.000 15.100.000 35.317.000
Kas usaha
Utang 917.000
1.000.000 600.000 1.517.000
2.055.000
Piutang usahapanjang
Utang jangka 1.000.000
4.070.000 1.800.000
2.000.000 2.800.000
6.070.000
Persediaan
Modal Saham 4.000.000
15.000.000 3.100.000
8.000.000 8.000.000 7.100.000
15.000.000
Investasi saham PT Armenia 7.056.000 189.700.000
Laba ditahan 7.103.000 4.500.000 7.103.000
6.866.300
Kepentingan nonpengendali 149.050 5.544.000
Goodwill 161.250 61.250 100.000
5.394.950
Bagunan 8.200.000 5.600.000 13.800.000
Total pasiva/kewajiban 27.173.000 15.100.000 12.861.250 12.861.250 35.317.000
Tanah 6.000.000 4.000.000 10.000.000
Dalam kasus sebelumnya, misalkan PT India menjual 20%
investasinya atas saham PT Armenia tanggal 1 April 2014,
sehingga nilai buku investasi yang djual harus ditetapkan
pada tanggal divestasi (1 April 2014) dengan perhitungan
sebagai berikut :

Investasi 31/12/2013 Rp8.582.875.000


Pendapatan investasi 1/1-1/42014 (70%x600jtx3/12) 105.000.000
Investasi 1/4/2014 Rp8.687.875.000
Divestasi 20% (1.737.575.000)
Harga divestasi sebesar Rp1,75M atas nilai buku RP1.737.575.000
menimbulkan kerugian pada PT India sebesar Rp12.425.000.
Presentase kepemilikan saham entitas anak mengalami perubahan
pada tahun berjalan, yang berdampak terhadap perhitungan
pendapatan investasi. Pendapatan investasi dari 1 Januari hingga 31
Maret 2014 dihitung berdasarkan presentase kepemilikan 70%, dan
sejak 1 April hingga 31/12/2014 presentase kepemilikan menjadi
56%. Perhitungan pendapatan investasi adalah sebagai berikut :
Pendapatan investasi 1/1-1/4/2014(70%x600jtx3/12) Rp105.000.000
Disisi lain, laba kepentingan nonpengendali dihitung secara
Pendapatan investasi -31/12/2014
proposional berdasarkan perubahan presentase
-Laba anak -31/12/2014 (56%x600jtx9/12) Rp 252.000.000
kepemilikan kepentingan nonpengendali.
-Penurunan nilai goodwill (56%x61.250.000) (Rp 34.300.000)
Pendapatan investasi 2014 Rp 322.700.000
Laba Entitas anak 1/1-1/4/2014(30%x600jtx3/12 Rp45.000.000
Investasi
Laba 31/12/2013 Rp8.582.875.000
entitas anak -31/12/2014 (44%x600jtx9/12) 198.000.000
Pelepasan saham
Penurunan nilai goodwill (44%x61.250.000) (Rp1.737.575.000)
(26.950.000)
Dividen
Laba kepentingan nonpengendali tahun 2014 (Rp 112.000.000)
216.050.000
Investasi 31/12/2014 Rp7.056.000.000
Kertas kerja konsolidasi untuk tahun yang berakhir
31/12/2014 pada kasus divestasi ditengah tahun berjalan
disajikan pada PERAGA 7-5. Jurnal eliminasi pada kertas
kerja konsolidasi disajikan sebagai berikut:

1. Pendapatan dari entitas anak dan dividen entitas anak


Pendapatan dari PT ArmeniaRp322.700.000
Dividen Rp112.000.000
Investasi dlm PT Armenia Rp210.700.000

2. Alokasi laba kepentingan nonpengendali


Laba kepentingan nonpengendali Rp216.050.000
Dividen Rp88.000.000
Kepentingan nonpengendali Rp128.050.000
3. Eliminasi saldo awal
Modal saham Rp8.000.000.000
Laba ditahan Rp4.100.000.000
Goodwill Rp 161.250.000
Investasi dalam PT Armenia Rp6.845.300.000
Kepentingan nonpengendali 1/1(30%) 3.678.375.000
Kepentingan nonpengendali (14%) 1.737.575.000

Pelepasan saham oleh entitas induk menyebabkan kepentingan


nonpengendali bertambah. Karena divestasi terjadi ditengah tahun berjalan,
saldo kepentingan nonpengendali bertambah 14%. Pertambahan saldo
kepentingan nonpengendali pada tanggal akuisisi adalah 14% dari total
kekayaan entitas anak pada tanggal tersebut, yakni :
Modal saham Rp 8.000.000.000
Laba ditahan 1/1/2014 Rp 4.100.000.000
4.Laba
Penurunan
entitas anak 1/1nilai goodwill
/2014 Rp 150.000.000
Kekayaan entitas anak 1/4/2014 Rp12.250.000.000
Beban Operasi Rp61.250.000
Penambahan kepentingan nonpengendali Kekayaan 14% Rp 1.715.000.000
GoodwillGoodwill
bagian kepentingan nonpengendaliRp61.250.000
14%x161.250.000 Rp 22.575.000
Total penambahan kepentingan nonpengendali Rp 1.737.575.000
Keterangan PT India PT Armenia Eliminasi Laporan
(dalam ribuan) Konsolidasi
PERAGA 7-5 Debet Kredit
Laporan L/R
Penjualan Kertas
14.500.000 Kerja Konsolidasi
7.000.000 21.500.000
Pendapatan dari PT Armenia
HPP
PT India 322.700
& Entitas
(6.250.000)
Anak Divestasi
(3.500.000)
322.700
(9.750.000)
Rugi penjualan (12.425) 1/4/2014 (12.425)
Beban operasi (7.250.000) (2.900.000) 61.250 (10.211.250)
Laba kepentingan nonpengendali ________ _________ 216.050 (216.050)
Laba bersih 1.335.125 600.000 1.310.275
Laba ditahan 1/1/2014 6.767.875 4.100.000 4.100.000 6.767.875
Dividen (1.000.000) SAMBUNGAN
(200.000) 200.000 (1.000.000)
Total Aktiva 31/12/2014
Laba ditahan 27.148.150
7.078.150 15.100.000
4.500.000 35.292.150
7.078.150
Utang usaha Neraca 1.000.000 600.000 2.055.000
Kas
Utang jangka panjang 892.150
4.070.000 600.000
2.000.000 1.492.150
6.070.000
Piutang usaha
Modal Saham 1.000.000
15.000.000 1.800.000
8.000.000 8.000.000 2.800.000
15.000.000
Persediaan 4.000.000 3.100.000 7.100.000
Laba ditahan 7.078.150 4.500.000 7.078.150
Investasi saham PT Armenia 7.056.000 210.700
Kepentingan nonpengendali 128.050
6.845.300
3.678.375 5.544.000
Goodwill 161.250 61.250 100.000
1.737.575
Bagunan 8.200.000 5.600.000 13.800.000
Total pasiva/kewajiban 27.148.150 15.100.000 12.861.250 12.861.250 35.292.150
Tanah 6.000.000 4.000.000 10.000.000
TRANSAKSI PENJUALAN SAHAM
TAMBAHAN ENTITAS ANAK

PENJUALAN SAHAM PENJUALAN SAHAM


TAMBAHAN KEPADA TAMBAHAN KEPADA
PIHAK EKSTERNAL ENTITAS INDUK
CONTOH
SOAL

Penjualan saham tambahan kepada pihak Exsternal


Misalkan PT Paula memiliki 800.000 lembar dari 1.000.000 lembar saham PT
Simon. Nilai investasi sama dengan kekayaan pemegang saham PT Simon per 1
januari 2013 adalah sebagai berikut:

Modal saham biasa (1 juta lembar) Rp. 2.000.000.000


Agio saham biasa Rp. 300.000.000
Laba ditaha Rp. 200.000.000
Total kekayaan 1/1/2013 Rp. 2.500.000.000

Laba PT Simon tahun 2013 adalah Rp600 juta yang diperoleh merata
sepanjang tahun. Dividen sebesar Rp200 juta diumumkan pada akhir bulan
Desember.
Pada tanggal 1 oktober 2013, Pt. Simon menjual saham tambahan sebanyak 250.000
lembar kepada pihak eksternal dimana penjualan ini mempengaruhi Pt. Paula
sebagai berikut:
1. Pengurangan persentase kepemilikan Pt. Paula atas Pt. Simon. Sebelum Pt.
Simon menjual saham tambahan, Pt. Paula memilikipenguasaan 80%
(800.000/1.000.000) atas Pt. Simon. Penjualan saham tambahan Pt. Simon
menyebabkan hak Pt. Paula atas Pt. Simon menjadi 64% (800.000/1.250.000),
yaitu terjadi penurunan 16%
2. Perubahan jumlah kekayaan entitas anak yang dimiliki induk. Nilai buku
kekayaan pemegang saham Pt. Simon per 1 Oktober adalah Rp.2,95 miliar,
yakni kekayaan awal ditambah laba hingga tanggal 1 Oktober 2013 Rp.450 juta
(9/12 x Rp.600 juta. Nilai buku per lembar saham adalah Rp2.950 untu saham
yang beredar sebanyak 1 juta lembar. Apabila PT Siomon menjual saham
tambahan pada harga yang sama dengan nilai bukunya (Rp 2.950 per lembar)
atau total harga Rp 737.500.000, tidak ada perubahan jumlah kekayaan PT
Simon yang dimiliki PT Paula yang dapat dijelaskan dengan perhitungan
sebagai berikut:

Sebelum penjualan saham (80% x Rp2.95 miliar) Rp 2.360.000.000


Setelah penjualan saham (64% x (Rp2,95 miliar + 737,5 juta Rp. 2.360.000.000
Perubahan jumlah kekayaan anak yang dimiliki induk
Apabila Pt. Simon menjual saham tambahan yang berbeda dengan nilai
bukunya hal ini akan mempengaruhi jumlah kekayaan entitas anak yang
dimiliki induk. Misalnya Pt. Simon menjual saham tambahan diatas nilai
buku, yakni dengan harga perlembar Rp. 3.000 atau total harga Rp. 750 juta
(250.000 x 3.000), penjualan saham tersebut menyebabkan sisi ekuitas Pt.
Simon menjadi 3,7 miliar (Rp.2,95 miliar + Rp. 750 juta). Perubahan ekuitas
ini berdampak terhadap entitas induk sebagai berikut:

Sebelum anak menjual saham (80% x Rp2,95 miliar) Rp. 2.360.000.000


Setelah penjualan saham anak (64% x Rp3,7 miliar) RP. 2.368.000.000
Kenaikan kekayaan Rp. 8.000.000

Jadi, PT Paula harus menjurnal sebagai berikut:


Investasi dalam saham Rp 8 juta
Selisih transaksi atasperubahan ekuitas anak Rp 8 juta
Apabila Pt. Simon menjual saham di bawah nilai bukunya, katakan
Rp.2.800 perlembar atau total penjualan Rp.700 juta, total kekayaan Pt.
Simon adalah Rp. 3.650.000.000 (Rp.2,95 miliar + Rp.700 juta).
Kekayaan Pt. Paula atas Pt. Simon setelah penjualan saham tambahan
menjadi Rp.2.336.000.000 (64% x Rp.3.650.000.000), sehingga
menurunkan jumlah kekayaan induk atas anak sebesar Rp.24 juta
(Rp.2,360 miliar Rp.2,336 miliar). Apabila terjadi penurunan
kekayaan induk setelah anak menjual saham dan induk memiliki saldo
akun transaksi perubahan ekuitas anak, anak tersebut di debet dengan
jurnal:
selisih transaksi perubahan ekuitas anak (STEA) Rp. 24 juta
investasi dalam saham anak Rp. 24 juta
Apabila saldo selisih transaksi perubahan ekuitas anak dalam laporan
keuangan induk adalah nol, akun laba ditahan didebet dengan jurnal:
laba ditahn Rp. 24 juta
investasi dalam saham anak Rp. 24 juta
nilai investasi setelah reakuisisi tanggal 1 Oktober adalah:

Investasi sebelum reakuisisi Rp. 2.360.000.000


Reakuisisi Rp. 50.000.000
Penilaian investasi Rp. 40.000.000
Nilai investasi 1 Oktober 2013 Rp. 3.150.000.000

Perbandingan nilai investasi dengan kekayaan yang dimiliki pada


tanggal 1 Oktober 2013 adalah:

Total investasi Rp. 2.360.000.000


Kekayaan dimiliki (84% x 3,7 miliar) Rp. 50.000.000
Penilaian investasi Rp. 40.000.000
Goodwill untuk kepemilikan 84% Rp. 3.150.000.000
Penarikan saham entitas anak
dari peredaran

Penarikan saham Penarikan saham


milik Exsternal milik induk
CONTOH
Penarikan saham milik Exsternal SOAL

Penarikan saham dari peredaran menyebabkan berkurangnya modal saham. Penarikan


saham dari peredaran dapat dilakukan secara permanen (stock retirement) atau penarikan
sementara yang bisa disebut saham perbendaharaan (treasury stock). Misalkan PT sedola
melakukan transaksi saham perbendaharaan dengan harga RP360.000.000. Transaksi tersebut
dapat dicatat dengan metod biaya (cost) dan metode pari.
Metode biaya (cost) mencatat transaksi saham perbendaharaan sebesar harga perolehannya
dengan jurnal sebagai berikut:
Saham perbendaharaan Rp 360.000.000
Kas Rp 360 .000.000

Metode pari menjurnal saham perbendaharaan dengan men debet saham


perbendaharaan dan agio saham sebesar nilai nominalnya. Misalkan PT sedola memiliki
Apabila hargapenarikan
saham sebayak atas 200.000
1 juta lembar dengan lembar
nilai persaham
lembartersebut
RP 1.500adalah Rp 400
dan agio per juta , selisih
lembar RP 300
harga penarian dengan nilai buku saham yang ditarik masuk dalam akun laba ditahan
PT sedola menarik 200.000 lembar saham dengan total harga RP 1.500 dan agio per lembar
dengan
RP300. PTjurnal sebagai
sedola berikut
menarik 200.000 lembar saham dengan total harga RP 360 juta.
Saham perbendaharaan (200.000
Pencatatan dengan metode pari adalah x Rp1.500) Rp300.000.000
sebagai berikut:
Agio
Sahamsaham (200.000 x Rp
perbendaharaan 300) x Rp1.500) Rp 300.000.000
(200.000 60.000.000
Laba
Agio ditahan
saham (200.000 x Rp300) 40.000.000
60.000.000
Kas Kas Rp 400.000.000
Rp 360.000.000
CONTOH
Penarikan saham milik induk SOAL

Misalkan saham perbendaharaan milik induk dibeli PT Sedola dengan Rp 350


juta. Bagi induk itu merupakan pelepasan investasinya (divestasi). Nilai investasi atas
700.000 lembar saham per 1 Juli mencerminkan kekayaan PT Sedola sebelum
transaksi saham perbendaharaan. Kekayaan pemegang saham PT Sedola 1 Juli adalah
2,35 miliar, sehingga nilai investasi PT Redola adalah 70% x Rp 2,35 miliar = RP
1,645 miliar. Nilai investasi perlembar saham adalah Rp 2.350 dan investasi yang
terjual adalah Rp 2.350 x 200.000 lembar = Rp 470 juta. Transaksi saham
perbendaharaan PT Sedola menimbulkan kerugian sebesar Rp 120 juta bagai PT
Redola karena nilai yang dijual Rp 470 juta. PT Redola mencatat transaksi itu sebagai
berikut:
Kas Rp 350 juta
Kerugian divestasi 120 juta
Investasi dalam saham Rp 470 jut
Nilai investasi PT Redola dengan transaksi saham perbendaharaan tersebut
menjadi Rp 1,645 miliar Rp 470 juta = Rp 1,175 miliar. Jadi, persentase kepemilikan
PT Redola atas saham PT Sedola menjadi 62,5% akibat transaksi saham
perbendaharaan tersebut, karena PT Redola kini hanya memiliki 500.000 lembar
saham beredar PT Sedola.
Kekayaan PT Sedola yang dimiliki PT Redola setelah transaksi saham
perbendaharaan adalah sebagai berikut:

Sebelum transaksi saham perbendaharaan (70% x 2,35 miliar) Rp 1.645.000.000


Setelah transaksi saham perbendaharaan (62,5 x 2 miliar) 1.250.000.000
Penurunan kekayaan Rp 395.000.000

Apabila dibandingkan dengan nilai investasi yang terjual sebesar Rp 470


juta, penurunan kekayaan sejumlah Rp 395 juta lebih kecil dari nilai investasi
yang dilepas. Hal ini sama artinya dengan peningkatan kekayaan entitas anak
yang dimiliki induk sebesar Rp 75 juta. Induk akan menjurnal sebagai berikut:
Investasi dalam saham PT Sedola Rp 75 juta
Selisih transaksi perubahan ekuitas Rp 75 juta
KOMBINASI BISNIS ENTITAS
SEPENGENDALI
PSAK 38 revisi 2011 memberi contoh contoh transaksi di antara entitas
sepengendali :
(a). Induk memindahkan sebagian asset neto dari entitas anak yang dimilikinya
menjadi asset induk yang bersangkutan. Transaksi ini menyebabkan perubahan
bentuk hukum kepemilikan atas asset neto, tetapi tidak menyebabkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan asset neto tersebut.
(b).Induk mengalihkan sebagian hak kepemilikannya dalam suatu entitas anak ke
entitas anak lainnya yang dimiliki oleh induk. Transaksi ini juga merupakan
perubahan bentuk hukum kepemilikan entitas anak, tetapi bukan merupakan
perubahan substansi ekonomi kepemilikan entitas anak tersebut.
(c).Induk menukar kepemilikan atas sebagian asset neto dalam entitas anak yang
dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas anak lain ( yang
tidak dimiliki sepenuhnya ), sehingga kepemilikan induk dalam entitas anak lain
bertambah, sedangkan persentase kepemilikan pemegang saham nonpengendali
dalam entitas anak tersebut berkurang. Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum
kepemilikan asset neto dalam entitas anak berubah ( dari milik langsung entitas induk
menjadi milik entitas anak lain ), tidak terjadi perubahan substansi ekonomi
kepemilikan atas asset neto.
Dalam kasus pengalihan kepemilikan PT A dari PT B ke PT C yang dibahas
sebelumnya, pelepasan saham PT B yang dimiliki PT A tidak menimbulkan untung atau
rugi, dan pada sisi lain akuisisi saham PT C juga tidak menimbulkan goodwill. Selisih
harga perlepasan dengan nilai investasi yang dilepas ( atas saham PT B ) disajikan pada
sisi modal sebagai SNTRES. Demikian pula, selisih harga akuisisi tambahan atas saham
dengan nilai buku saham PT C yang di peroleh termasuk SNTRES. Saldo SNTRES milik
PT A dari transaksi dengan PT B dan PT C dapat saling menghapus.

Misalkan nilai investasi PT A atas 100 % saham PT B adalah Rp 3 Milliar, dan PT


B melakukan transaksi saham perbendaharan sebanyak 200.000 lembar pada harga Rp
650 juta milik PT A. Kekayaan PT B pada tanggal transaksi saham perbendaharaan
adalah sebagai berikut :
Modal Saham ( 1 Juta Lembar ) Rp 2.000.000.000
Laba ditahan Rp 1.000.000.000
Kekayaan pemegang saham Rp 3.000.000.000

Вам также может понравиться