Вы находитесь на странице: 1из 51

ADAPTASI

Oleh Kelompok 6
Anggota Kelompok
Editha Santika 1606901193
Zoya Nandina N 1606880970
Eliza Pricilia Purba 1606876550
Qotrunnada Maulina 1606875314
Srirezeki Nurannisa J. 1606875371
Akmal Dyandra 1606891822
PEMBAHASAN
Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Tujuan Penelitian
3. Hipotesis
Landasan Teori
1. Pengertian dari adaptasi
2. Adaptasi tingkah laku
Analisis
1. Strategi adaptasi berang-berang
Sumatra
Kesimpulan
Daftar Pustaka
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Adaptasi Setiap mahkluk Setiap jenis
merupakan hal yang hidup harus mampu mahkluk hidup
penting dalam beradaptasi dengan memiliki cara
kehidupan setiap lingkungannya tersendiri untuk
mahkluk hidup untuk dapat beradaptasi dengan
untuk tetap hidup mempertahankan lingkungannya
keangsungan
hidupnya
TUJUAN PENELITIAN

Memahami dan Mengetahui strategi


mengetahui adaptasi dari salah
pentingnya adaptasi satu hewan yakni
berang-berang
HIPOTESIS

Kemampuan beradaptasi menjadi


strategi penting bagi makhluk hidup
untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
LANDASAN TEORI
Adaptasi
Adaptasi Adaptation Adaptasi biologi :
Proses perubahan untuk Bagian dari ciri fenotipe suatu
menyesuaikan dengan organisme untuk menyeleksi
kondisi yang berbeda (baru). tuntutan alam.

Proses adaptasi dalam


evolusi melibatkan seleksi
genetik dan varian budaya
Makhluk Hidup

Mampu Tidak mampu


beradaptasi beradaptasi

Spix Macaw yang punah diduga


karena perburuan dan rusaknya
HIDUP MATI habitat asli.

PUNAH
Organisme yang dapat
beradaptasi adalah
organisme yang mampu:
Memperoleh makanan dan sumber nutrisi
Mempertahankan diri dari musuh
alaminya
Bereproduksi
Merespons perubahan yang terjadi di
sekitarnya
Mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti
suhu, cahaya, dan lain-lain.
Jenis Adaptasi

Morfologi Fisiologi Tingkah


(Chemica Laku
l)
MORFOLOGI
Penyesuaian bentuk tubuh, struktur
tubuh, atau alat-alat tubuh organisme
terhadap lingkungannya.

Contoh Adaptasi Morfologi adalah


sebagai berikut :
Adaptasi Morfologi
Bentuk Gigi (taring)
untuk mencabik daging
mangsa pada Harimau
Adaptasi Morfologi Bentuk Kaki
Adaptasi Morfologi Bentuk
Mulut pada Serangga
FISIOLOGI
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi
alat-alat tubuh organisme terhadap
lingkungannya.
Adaptasi fisiologi menyangkut fungsi alat-alat
tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam
tubuh.
Contoh Adaptasi Fisiologi adalah
sebagai berikut :
Mimikri pada Kadal karena
pigmen yang dikandungnya.
Ikan air tawar memproduksi
urine lebih banyak dan lebih
encer dibanding ikan di laut.
TINGKAH LAKU
Tingkah laku makhluk hidup untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungannya
agar tetap bertahan hidup.
Cara ini selain untuk mendapatkan
makanan juga untuk melindungi diri dari
musuh atau pemangsa.

Contoh Adaptasi Tingkah Laku


adalah sebagai berikut :
Hibernasi pada beruang kutub
untuk memperlambat pembakaran
makanan
Pengguguran daun pada
pohon (contoh: Pohon jati)
untuk mengurangi
penguapan
ANALISIS
Lutra
sumatrana
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mammalia
Ordo : Carnivora
Subordo : Carniformia
Famili : Mustelidae
Subfamili : Lutrinae
Spesies : Lutra
sumatrana
Ciri-ciri fisik Lutra
sumatrana :
Tubuh ditutupi rambut
kedap air Telinga kecil dan bulat.
Tungkai pendek, jari Telinga dan nostril dapat
berselaput renang. menutup ketika di dalam
Kaki depan lebih pendek air.
dari kaki belakang Kebanyakan memiliki
Ekor tertutup rambut cakar
tebal Tubuh yang panjang dan
Bagian bawah ekor pipih ramping.
Banyak rambut kaku di
Strategi
Feeding
Berang-berang
Berang-berang merupakan hewan
karnivora
Makanan utama : Ikan
Makanan yang lain : kerang, mamalia
kecil atauspesies,
Berbeda burung di habitatnya.
berang-berang
berbeda pula struktur sosial mereka,
sebagian ada yang hidup soliter dan
sebagian besar ada yang hidup
berkelompok.
Berang-berang lincah dan aktif,
memburu mangsanya di
perairan atau didasar sungai,
danau, dan laut.
Jenis hewan yang berburu
secara aktif
Berang-berang pantai
memerlukan makanan hingga
15% bobot tubuhnya per hari
Berang-berang laut berkisar
antara 20- 25% bergantung
kepada temperatur
lingkungannya.
Di perairan sedingin 100C (500F), seekor berang-
berang memerlukan sekitar 100 gram ikan per jam
agar tetap bertahan hidup.
Kebanyakan jenis berang-berang menghabiskan hingga
5 jam per hari untuk berburu mangsanya
Khusus induk berang-berang yang tengah mengasuh
anaknya memerlukan waktu yang lebih banyak, hingga
8 jam sehari.
Kebiasaan Makan Berang-berang dan Komposisi
Makan di Penangkaran
Hewan ini memiliki kecepatan metabolis yang tinggi,
berang-berang mengonsumsi kira-kira 20% dari berat
tubuhnya per hari.
Dialam berang-berang menghabiskan 40%-60%
waktunya untuk mencari makan.
Di dalam penangkaran, berang-berang harus diatur
diberi makan paling kurang dua kali per hari, dengan
tambahan dua atau tiga makanan tambahan
Pola Pemeliharaan Berang- Berang
Makanan utama : Ikan
Makanan penunjang : Larva atau ulat, keong, cacing tanah,
jangkrik, udang, moluska, kerang-kerangan, anggur, kismis, apel,
kacang-kacangan yang tidak asin seperti kacang tanah (tidak lebih
dari 3 sampai 4 butir per ekor per minggu).
Telur mentah atau rebus dapat digunakan sebagai media untuk
obat berang-berang.
Makanan disembunyikan di bawah batu, dibatang kayu, dan
lainnya untuk memberikan semangat agar selalu mencari makan
dan aktif.
Makanan sebar ini harus diberikan paling kurang dua kali per
hari dengan waktu yang bervariasi untuk mencegah terbentuknya
kebiasaan.
Kuantitas Makanan
A. Umur berang-berang yang lebih muda (sampai umur 1
tahun) membutuhkan makanan yang lebih banyak dari yang
lebih tua
B. Jenis kelamin : beberapa berang-berang jantan berukuran
sedikit lebih besar dan membutuhkan banyak makanan
C. Kehamilan/ menyusui : betina hamil atau menyusui
membutuhkan sebanyak mungkin makanan. Pada umumnya
membutuhkan paling kurang 20% lebih banyak dari
biasanya.
D. Suhu perubahan lingkungan dan musim akan
mempengaruhi kebutuhan berang-berang.
Strategi
Reproduktif
Berang-berang
L. Sumatrana ini bersifat monogami, dalam
kelompok, hanya betina alfa yang berkembang biak.
Pada penangkaran, tingkah laku seksual telah
muncul pada umur 18 bulan, namun umumnya
sukses kawin terjadi pada umur 2,1 untuk betina
tahun dan 2,8 tahun untuk jantan. Siklus estrus
setiap 24-30, selama 3 hari dan dapat melahirkan
sepanjang tahun. Tanda estrus adalah peningkatan
tingkah laku berguling dan menandai daerah.
Proses perkawinan terjadi di dalam air dan juga
teramati di darat.
Lama mengandung 60-64 hari, dengan
jumlah anak 2-7. Betina membuat sarang dari
rumput 2 minggu sebelum melahirkan.
Setelah lahir, anak akan dipelihara oleh kedua
orang tuanya. Jantan lebih banyak bertugas
menjaga dan merawat sarang, sedangkan
betina melatih yang muda.
Masa hamil berang-berang laut
adalah 4-9 bulan. Kelahiran biasanya
terjadi di dalam air dan menghasilkan
seekor anak (1,4-2,3 kg).
Kelahiran terjadi sepanjang tahun, dengan
puncaknya antara bulan Mei dan Juni pada
populasi Utara dan antara Januari dan Maret
pada populasi Selatan.
Tidak seperti banyak mamalia, berang-
berang laut terlahir dengan mata terbuka.
Air susu berang-berang laut kaya lemak.
Induk betina akan memelihara bayi hingga
4-12 bulan. Berang-berang remaja biasanya
mandiri saat umur 6-8 bulan.
Berang-berang laut adalah pelaku poligini:
jantan memiliki pasangan betina ganda.
Namun, sementara pasangan ikatan terjadi
selama beberapa hari antara betina di estrus
dan pasangannya. Perkawinan biasanya
terjadi di air dan jantan menggigit moncong
betina yang sering meninggalkan bekas luka
di hidung dan kadang-kadang memegang
kepalanya di bawah air.
Betina melakukan semua pekerjaan
membesarkan bayi, dan kadang-
kadang merawat bayi yatim. Induk
memberi bayinya perhatian
hampir konstan, menggendong di
dadanya menjauh dari air dingin
dan penuh perhatian perawatan
Strategi Adaptasi
Fisiologi
Banyak rambut kaku di sekitar hidung dan
moncong, yang sensitif terhadap turbulensi air
yang digunakan untuk mencari mangsa.

Berang dibedakan dengan mustelidae lainnya dari


kemampuan beradaptasi yang tinggi untuk hidup
di dalam air dengan kaki yang memiliki selaput
renang, ekor yang tebal dan rambut yang tebal.
Di perairan sedingin 100C (500F),
seekor berang-berang memerlukan
sekitar 100 gram ikan per jam agar
tetap bertahan hidup.

Berang-berang tertentu pandai


membuka cangkang kerang untuk
memangsanya, sementara jenis lainnya
cukup tangkas untuk menangkap
mamalia kecil atau burung di
habitatnya.
Strategi Adaptasi
Tingkah Laku
Berbeda spesies, berang-berang berbeda
pula struktur social mereka, sebagian ada
yang hidup soliter dan sebagain besar ada
yang hidup berkelompok.

Di alam berang-berang menghabiskan


40%-60% waktunya untuk mencari makan,
dalam sesi selama dua sampai tiga hari. Di
dalam penangkaran, berang-berang harus
diatur diberi makan paling kurang dua kali
perhari, dengan tambahan dua atau tiga
makanan tambahan (yaitu makanan yang
disebarkan atau makanan dalam keadaan
hidup sehingga membutuhkan usaha untuk
mendapatkan makanannya).

Saat kawin, jantan menggigit hidung


betina.
KESIMPULAN
Setiap jenis mahkluk hidup memiliki strategi adaptasi
masing-masing. Strategi adaptasi ini tentu dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti, makanan, tempat tinggal,
predator, dsb
Adaptasi merupakan sebuah strategi yang dilakukan
oleh makhluk hidup untuk bisa mempertahankan
hidupnya.
Hipotesis terbukti benar.
Daftar Pustaka
http://www.nature.com/scitable/knowledge/library/plant-resistance-against-herbivory-
96675700
https://www.britannica.com/science/adaptation-biology-and-physiology
Tim Biologi Umum Lanjut ATA 2016/2017. 2017. Ppt Biologi Umum Lanjut Mengenai Adaptasi.
Dep.Biologi, FMIPA UI
Carol. 2010. Ringkasan Panduan pemeliharaan berang-berang cakar kecil di dalam
Hussain, S. A. 2004a.
penangkarang. 3-7 Lutra sumatrana. In: IUCN 2007. 2007 IUCN Red List of Threatened
Species. http://www.iucnredlist.org. 2 Agustus 2008.
IUCN. 2006. Lutra sumatrana (Gray, 1865), the Hairy-Nosed Otter.
http://www.otterspecialistgroup.org/Species/Lutra_sumatrana.html. 2 Agustus 2008.
Try Susanti. 2013. Adaptasi Perilaku Berang-berang Sumatra (Lutra Sumatrana). Edu-Bio,
Vol 4. e-journal
Terimakasih

Вам также может понравиться