Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Viral Hepatitis
Kelompok 2
Pembimbing:
Feni Dwi Dayanti, S.Farm, Apt
Hepatitis
Gangguan suplay
Hipertermi Pembesaran hati
darah
Mendesak organ
Ansietas Resistensi bilirubin
intra abdominal
Kelebihan
ikterus Nyeri volume
cairan
Faktor Resiko Hepatitis B
terdapat beberapa kelompok yang berisiko terinfeksi virus
hepatitis B.
Anak baru lahir yang terinfeksi hepatitis B
Anak-anak kecil di tempat perawatan anak yang tinggal di
lingkungan yang endemis.
Tinggal serumah atau berhubungan seksual dengan penderita.
Resiko tertular untuk orang yang tinggal serumah terjadi
karena menggunakan peralatan rumah tangga yang bisa
terkena darah seperti pisau cukur, sikat gigi, dll.
Pasien cuci darah
Pengguna narkoba dengan jarum suntik
Mereka yang berganti-ganti pasangan, dan ketidaktahuan akan
kondisi kesehatan pasangan
Epidemiologi Hepatitis B
Menurut WHO (2012), sekitar 2 miliar penduduk di seluruh
dunia pernah terinfeksi dengan virus hepatitis B dan sekitar
600.000 penduduk meninggal setiap tahunnya oleh karena
komplikasi dari hepatitis B itu sendiri serta lebih dari 240 juta
menderita infeksi hati yang kronik (jangka panjang).
Indonesia digolongkan sebagai negara dengan kategori
endemisitas sedang sampai tinggi
Berdasarkan data Depkes RI (2010), resiko penularan pada
hepatitis B sebesar 27%-37%.
Prognosis Hepatitis B
Virus hepatitis B menyebabkan hepatitis akut dengan
-pemulihan dan hilangnya virus,
-hepatitis kronis non progresif,
-penyakit kronis progresif yang berakhir dengan sirosis,
-hepatitis fulminan dengan nekrosis hati masif,
-keadaan pembawa asimtomatik, dengan atau tanpa penyakit
subklinis progresif,
-kegagalan hati dan hepatocellular carcinoma.
Penatalaksanaan Terapi Hepatitis B
Tujuan utama: mengeliminasi atau menekan secara permanen
virus hepatitis B
Tujuan jangka panjang: mencegang pekembangan ke arah
sirosis dan/atau hepatocelluler carsinoma
Terapi menggunakan antiviral, seperti: interferon, lamivudin,
adenofir dipofoxil dan entecavir
IDENTITAS PASIEN
Inisial Px : Tn TU
No RM : 1.74.95.91
MRS : 4/09/2016
BB : 60 Kg
Riwayat Pasien
Riwayat Penyakit Sekarang
4 hari sebelum masuk rumah sakit pasien mulai mengeluh
perut semakin membesar, terasa begah, mbeseseg, nyeri
perut (terasa ditusuk-tusuk), nafas terasa sesak, batuk, tidak
demam, nafsu makan menurun, BAK normal, tidak BAB sejak 2
hari yang lalu.
Hari masuk rumah sakit perut semakin membesar kencang,
nafas terasa sesak, nyeri perut.
Riwayat Penyakit Terdahulu
Pasien dibawa berobat ke RS Nur Rahmah, dirawat selama 3
hari dan didiagnosa sirosis hepatis, hepatitis B, efusi pleura
bilateral.
Riwayat Pribadi
Pasien adalah seorang penderita sirosis hepatis, hepatitis B
yang telah diterapi rutin sejak 1 tahun yang lalu dengan heplav
1x1 (Desember 2015). Pasien kontrol rutin di poli gastro
Rumah sakit Sardjito (terakhir tanggal 20/8/2016). Pasien
merasa sejak kontrol terakhir perut semakin lama semakin
membesar. Bulan Januari 2016 parien pernah dilakukan
pemerikasaan endoskopi dengan kesimpulan VE F1 kolom dan
F2 kolom, gastropati hipertensi portal berat. Rencana bulan
Mei 2016 akan dilakukan evaluasi endoskopi, tetapi pasien
menolak untuk dilakukan endoskopi
Riwayat Pengobatan
Obat Rute Dosis
Diagnosis Tanggal
Ascites
Hepatitis B
Hipoalbuminemia
Malnutrisi X
Objective
Hasil Pemeriksaan Fisik & Keluhan
Lemah X
Hasil pemeriksaan lab
TANGGAL (2016)
DATA LAB. NILAI NORMAL
4/9 5/9 7/9 8/9
5.43 4.61
AL 5.64 5.64
Tbil 1.69
PPT 17.1
K 17.4
APTT 29.7
K 27.1
GDS 80-140 mg/dL 94 94
Dbil 0.46
Na 135-145 mmol/L 136 140
K 3.5-5.5 mmol/L 5.4 3.90
(8)
Simvastatin p.o 20 mg 1 x 20 mg (20)
(8)(20)
Propranolol p.o 10 mg 2 x 10mg
(8) (16)(22)
Vitamin K i.v 2 mg 3x 1 amp - - -
Assesment
Problem Terapi Regimen dosis yang Drug Related Problem
No. S/O Analisis
Medik (PM) diberikan pada pasien (DRP)
1. Hepatitis B Heplav 100 mg tiap Hasil lab SGOT Pemberian Heplav (Lamivudin) Obat simvastatin
24 jam (PO pukul tinggi: pada kasus hepatitis B kronis diberikan pada pagi hari
8.00 & 16.00 89 U/I sudah tepat, karena lamivudine yang seharusnya
iv. vitamin K 10 merupakan terapi utama untuk diberikan malam hari
mg/ml tiap 8jam Hepatitis B kronis karena sintesis
(Pukul 8.00, 16.00, lemak/kolesterol terjadi
22.00) Pemberian vitamin K sudah tepat pada malam hari, jika
Po Simvastatin 20 karena untuk mengurangi resiko diberikan pada pagi hari
mg/24 jam pendarahan. efek simvastatin tidak
optimal sehingga
Pemberian Simvastatin sudah direkomendasikan
tepat karena pada penderita penggunaan pada
hepatitis B terjadi peradangan malam hari
hati, sehingga fungsi hati
mengalami penurunan dalam
memetabolisme lemak, sehingga
simvastatin dapat membantu
meringankan fungsi hati tersebut
namun penggunaannya tidak
tepat, yaitu diberikan pada pagi
hari.
Assesment
Terapi Regimen dosis
Problem Medik Drug Related Problem
No. yang diberikan pada S/O Analisis
(PM) (DRP)
pasien
2. Asites Po furosemide 40 Perut membesar Pemberian Furosemide pada -
mg tiap 12 jam kasus asites sudah tepat,
(pukul 8 dan 16) karena penggunaan
furosemide dapat membantu
mengeluarkan cairan yang
mengumpul di perut
3. Hipoalbuminurea Vip albumin IV 100 Hasil lab albumin Vip albumin pada kasus Dosis albumin yang
mg(Pukul 08.00, rendah: hipoalbumin sudah tepat, diberikan tidak adekuat
16.00 dan 22.00) Albumin tanggal 5 tetapi dosis yang diberikan untuk menaikkan kadar
September 2016: 2,47 tidak adekuat untuk albumin yang seharusnya
mg/dL menaikkah kadar albumin dosis lazimnya 0.5-1
Albumin tanggal 6 dalam darah. g/KgBB/Dosis yang diulang
September 2016 : 2,76 setiap 1-2 hari. Sehingga
mg/dL rekomendasi dosis yang
Albumin tanggal 7 diberikan
September 2016: 2,43 0.5gx60Kg = 30g/3000
mg/Dl mg/hari yang diulang
Albumin tanggal 7 selama 2 hari
September 2016: 2,38
Assesment
Terapi Regimen dosis
Problem Medik Drug Related Problem
No. yang diberikan pada S/O Analisis
(PM) (DRP)
pasien
4. Chronic Kidney Po furosemide 40 Hasil lab BUN dan Pemberian Furosemide -
Injury St IV mg/12 jam (pukul Creatinin tinggi : pada kasus Chronic Kidney
08.00 dan 16.00) BUN : 65 mg/dl Injury St IV sudah tepat,
Creatinin: 3,2 mg/Dl karena penggunaan
furosemide dapat
menurunkan kadar BUN dan
kreatinin
5. Sirosis Hati Po Heplav 100 Hasil lab SGOT tinggi: Pemberian Heplav
mg/24 jam 89 U/I (Lamivudin) pada kasus
sirosis hati sudah tepat.
6. Gastropati Po lansoprazole 30 Terasa mbeseseg Pemberian lansoprazole -
mg/ 24 jam sudah tepat untuk
menurunkan rasa mbeseseg
pada pasien.
1 Tekanan darah Pasien memiliki tekanan darah yang rendah sehingga perlu dipantau agar tidak menurun
tekanan darahnya.
4 BUN & Creatinin Untuk mengetahui perkembangan fungsi ginjal, karena pasien terindikasi chronic kidney
injury st IV tetapi tidak diberikan obat
OBAT KONSELING
Penggunaan Furosemid untuk mengurangi cairan di perut, penggunaan furosemid pada pagi dan siang
Furosemide 40 mg hari karena
Penggunaan 1 kali sehari 1 tablet tiap 24 Jam diminum teratur pada malam hari
Simvastatin 20 mg