Вы находитесь на странице: 1из 39

Kejang Akut akibat Gangguan

Elektrolit

Oleh :
Arina Sabila Haq G99152101
Emma Ayu Lirani G99152102
Fatmanisa Laila G99152111
Latifa Zulfa G99152094
Sarah Luthfiani G99152098

KEPANITERAAN KLINIK SMF ILMU PENYAKIT SYARAF


FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2016
PENDAHULUAN

Dapat menimbulkan kejang


Sering ditemui dalam praktik klinik sehari-hari
Berbahaya bagi otak, dapat ireversibel
Komplikasi mengancam jiwa
Perlu deteksi dini agar bisa segera menangani
Klasifikasi Gangguan elektrolit

Gangguan elektrolit Ringan Sedang Berat


130-134 125 - 129
Hiponatremia <125 mEq/L
mEq/L mEq/L
145 - 149 150 - 169
Hipernatremia 170 mEq/L
mEq/L mEq/L
1,9 - 2,2
Hipokalsemia 1,9 - 2,2 mEq/L < 1,9 mEq/L
mEq/L
Hiperkalsemia 2,5 - 3 mEq/L 3 - 3,5 mEq/L 3,5 - 4 mEq/L
0,8 - 1,6
Hipomagnesemia 0,8 - 1,6 mEq/L < 0,8 mEq/L
mEq/L
Definisi kejang akut ILAE

Kejang klinis yang terjadi pada saat ada gangguan


sistemik

Terjadi dalam waktu 1 minggu pasca stroke, trauma


otak, anoxic ensefalopati, pembedahan intrakranial,
infeksi sistem saraf pusat

Gegagalan metabolik (durasi 24 jam akibat kelainan


biokimia atau hematologi), keracunan obat atau
alkohol, atau paparan obat-obatan epileptogenik.
Gangguan
natrium dan
Gangguan
osmolalitas
elektrolit tahap
ensefalopati Perubahan
awal: tidak
depresi neuron Struktur
merubah
bingung, Permanen
morfologi SSP
mudah marah,
dan reversibel
nyeri kepala,
letargi.

Rakhmat (2008)
10% dari 375 pasien kejang dengan penyebab utama
gangguan metabolik

Semua umur (termasuk anak-anak)

EEG kurang membantu (spesifitas kecil dan pola


yang tidak khas)
Hiponatremia
Definisi

Natrium
serum
<135
mEq/L

Berbahaya
jika <125
mEq/L
Penyebab tersering kejang epilepsi
Kejang pada 70% bayi kurang dari 6 bulan
Komplikasi utama: edem serebri dan herniasi
Resiko tinggi pada anak karena rasio
otak:tengkorak lebih besar
Hiponatremia kronik: asimtomatis
Tipe kejang: tonik klonik
Wanita cenderung mengalami hiponatremia
postoperatif.
Wanita usia produktif 25 kali lebih tinggi risiko
kematian atau kerusakan neurologik
permanennya daripada laki-laki atau wanita
postmenopause.
Sangat penting untuk mempertahankan ambang
batas rendah dari hiponatremia dan ensefalopati
hiponatremia yang gejalanya berupa sakit kepala,
muntah, nausea, dan letargi setelah operasi,
terutama pada wanita usia produktif.
Gejala klinis

Enuresis dan perubahan status mental


54 kasus hiponatremia sekunder terjadi pada pasien yang mendapat desmopressin.

Penurunan kesadaran, jatuh, kejang


Pada pasien yang mengonsumsi diuretik tiazid

Kejang
Bayi di bawah 6 bulan dan suhu 36,5C.
Antidepresan trisiklik, SSRI. Antipsikotik
Sakit kepala, kebingungan, malaise seluruh tubuh, mengantuk, kejang
Konsumsi OAE
Anak dengan hiponatremia mengalami kejang
lebih lama daripada anak dengan kadar
natrium normal (6,4 menit dibandingkan 1,9
menit) terlepas dari pengaruh suhu tubuh.
Kejang terjadi paling singkat selama 3 menit
(rentang beberapa detik hingga 20 menit).
Tatalaksana

Garam hipertonik (3%) cepat mengurangi volume LCS dan TIK.

Target terapi: natrium serum 120 mEq/L - 125 mEq/L.

Pengobatan hiponatremia agresif dengan garam hipertonik berisiko


menyebabkan penyusutan otak sindrom osmotik demielinisasi
gejala neurologis berat quadriplegia, pseudobulbar palsy, koma,
dan bahkan kematian.
Tatalaksana

Hiponatremi dikoreksi dengan kecepatan 0,5 mEq/L/jam.

Koreksi lebih tinggi (1 mEq/L atau 2 mEq/L/h) digunakan pada


pasien usia muda yang beresiko henti nafas, gejala neurologis
berat, dan kematian, dan lebih dapat ditoleransi dengan baik
pada anak-anak.

Hiponatremia akibat OAE atau obat penurun natrium lainnya dapat


ditangani dengan pembatasan air, pengurangan dosis obat, dan jika
perlu, penghentian obat.
HIPERNATREMIA
Definisi

Natrium
serum
>145
mEq / L.
Mekanisme
Hipernatremia adalah dampak dari kejang
(terutama kejang umum tonik-klonik).
Selama kejang glikogen intraseluler di dalam
otot laktat osmolalitas intraseluler pada
serat otot meningkat (laktat lebih bersifat
osmotik dari glikogen) cairan bergerak ke
dalam sel hipernatremia.
Gejala klinis
Gejala neurologis akibat hipernatremia parah
biasanya akibat peningkatan akut >158-160
mEq/L. Hipernatremia >180 mEq/L
menyebabkan resiko kematian lebih tinggi
pada orang dewasa dibandingkan anak-anak.
Tipe kejang hipernatremia pada bayi: absant
Penyebab kejang hipernatremia
Pecah pembuluh darah otak
ICH, SAH
Loading infus natrium
Koreksi natrium cepat
Tatalaksana
Rehidrasi dengan cairan hipotonis IV atau
dekstrosa PO/IV
Target koreksi 5-0,7 mEq/L/jam dan 10
mEq/L/hari
Hiponatremia akut: turunkan 1 mEq/L/ jam
Komplikasi akibat rehidrasi terlalu cepat:
kejang, edem serebri, koma, kematian
HIPOKALSEMI
Definisi
Kalsium dalam plasma <8.5 mg/dL atau
konsentrasi kalsium terionisasi <4.0 mg/dL.
Gejala klinis
Hipokalsemia akut terutama disebabkan
peningkatan eksitabilitas neuromuskular dan
tetani.
Gejala: gangguan status mental dan kejang.
Kejang tonik-klonik umum, motorik fokal, dan
(lebih jarang) atipikal absant atau bahkan
kejang akinetik.
Penyebab
Hipoparatiroidisme (komplikasi tiroidektomi)
Muncul bulanan hingga tahunan setelah operasi
Defisiensi vitamin D berat
Sering pada anak dan nenonatus
Lebih sering di negara berkembang yang belum
mewajibkan suplemen vitamin D
Pengaruh obat-obatan
Withdrawal obat anti kejang (fenitoin, valproat,
CBZ)
Tatalaksana
Kalsium intravena dosis 100mg - 300mg lewat
infus IV selama 10 - 20 menit. Tetesan infus
kalsium dimulai dari 0,5 mg/kgbb/jam dan
berlangsung selama beberapa jam dengan
pemantauan ketat kadar kalsium.
HIPERKALSEMIA
Definisi
Kadar kalsium serum 2.5 mmol/L.
Gejala klinis
Peningkatan hiperkalsemia cepat hingga sedang
(12-13,9 mg/dL) sering menyebabkan disfungsi
neurologis yang jelas. Sebaliknya, hiperkalsemia
berat yang kronis (14 mg/dL) biasanya
menunjukkan hanya sedikit gejala neurologis.
Terjadi penurunan eksitabilitas membran neuron
sehingga jarang menyebabkan kejang. Namun
vasokonstriksi dan ensefalopati hipertensi yang
dipicu hiperkalsemia diduga menimbulkan kejang.
Rehidrasi adekuat dengan normal salin kecepatan
200-500 mL/jam dengan monitoring ketat untuk
menghindari kelebihan cairan.
20-40 mg furosemid IV diberikan setelah
rehidrasi.
Jika kadar kalsium tetap tinggi, lini pertama:
bifosfonat intravena, lini kedua: glukokortikoid,
kalsitonin, mithramycin, gallium nitrat.
HIPOMAGNESEMIA
Definisi
Magnesium plasma <1,6 mEq/L. Magnesium
<0,8 mEq/L berarti hipomagnesemia berat.
Gejala klinis
Iritabilitas neuromuskuler
Hipereksitabilitas system saraf pusat
Aritmia
Kejang (biasanya tonik klonik umum) dapat
terjadi pada neonatus dan orang dewasa jika
hipomagnesemia berat, yaitu <1 mEq/L.
Anak-anak (terutama bayi) mungkin
mengalami kejang akibat hipomagnesemia
berat (<0,8 mEq/L).
Hipomagnesemia akhir-akhir ini telah diakui
sebagai efek samping penting dari obat
inhibitor pompa proton (PPI), beberapa kasus
kejang akibat hipomagnesemia yang diinduksi
oleh PPI telah dilaporkan.
Tatalaksana
Infus harus diberikan hingga serum magnesium meningkat
dari 0,81 mM hingga 3,5 mM.
Hipomagnesemia ringan (0,8 - 1,6 mEq/L) dan atau yang
tanpa gejala
Magnesium oral (magnesium glukonat) diberikan dalam dosis
terbagi (dosis total harian 500 mg).
Hipomagnesemia berat (<0,8 mEq/L) atau yang bergejala,
atau disertai kejang,
Suntikan 1 - 2 gram magnesium sulfat dalam 5 menit, diikuti
infus 1 - 2 gram perjam dalam beberapa jam berikutnya, dapat
diulang jika kejang bertahan.
Pada wanita eklampsia atau preeclampsia
Magnesium sulfat 4 6 gram loading dose diencerkan dalam
100 mL cairan selama 15 menit, diikuti infus 1 2 gram per jam,
dihentikan 24 jam setelah melahirkan atau kejang terakhir.
Gangguan kalium
Hipokalemia atau hiperkalemia jarang
menyebabkan gejala pada sistem saraf pusat,
dan kejang tidak terjadi.
Gejala gangguan kalium:
Aritmia
Kelumpuhan otot
Gejala SSP
Kejang akibat gangguan elektrolit
terjadi jika 5 kriteria terpenuhi:
Paparan faktor risiko berupa ketidakseimbangan
elektrolit harus ada sebelum kejang.
Semakin besar perbedaan yang terjadi pada pasien
ketika ada dan tidak ada ketidakseimbangan elektrolit
tertentu, maka semakin besar pula kemungkinannya
terjadi kejang akibat ketidakseimbangan elektrolit.
Faktor resiko ketidakseimbangan elektrolit harus bisa
dikurangi.
Harus ada bukti berupa respon terhadap dosis
pengobatan.
Mekanisme terjadinya kejang harus berhubungan
dengan kelainan elektrolit.
Penting untuk segera menangani penyebab
kejang akut, karena kejang akut mortalitasnya
lebih tinggi jika dibandingkan dengan kejang
tanpa provokasi.
Sebagian besar pasien yang mengalami kejang
akut mungkin tidak membutuhkan
pengobatan anti epilepsi yang
berkepanjangan.
Kesimpulan
Dokter seharusnya menyadari kemungkinan
kejang akut akibat ketidakseimbangan
elektrolit dan memiliki pemahaman yang baik
tentang kondisi medis apa saja yang dapat
menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit,
agar dapat mengendalikan kejang dan
memulai terapi secara cepat dan tepat

Вам также может понравиться