Вы находитесь на странице: 1из 57

Case 1

Diare Akut Tanpa Dehidrasi pada Anak usia 4 tahun

Nama : Teofanus Delphine Halim (112016269)


Pembimbing : dr. Suhesti Handayani, Sp.A
Identitas
Nama : An. Chrifello Stevan Arcelius
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 16-04-2013 (4 tahun 3 bulan)
Alamat : Jalan Kanggru II No 17 Halim P Rt 10/Rw
13
Agama : Kristen
Suku : Jawa Ambon
Pendidikan : Tk
Hubungan dengan orang tua : anak kandung
Ayah
Nama : Meifry Mainake
Agama : Kristen
Tanggal lahir : 28-Mei-1976 ( 41 tahun)
Pendidikan : SMU
Suku bangsa : Ambon
Pekerjaan : TNI AU
Alamat : Jalan Kanggru II No 17 Halim P Rt 10/Rw 13
Penghasilan : Rp 5.000.000 /bulan
Ibu
Nama : Ervina Angraini
Agama : Kristen
Tanggal lahir : 5-Mei-1986 ( 37 tahun)
Pendidikan : SMU
Suku bangsa : Jawa
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jalan Kanggru II No 17 Halim P Rt 10/Rw 13
Penghasilan : -
Keluhan Utama
Bab cair 10x/hari sejak 2 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Ibu pasien mengatakan anaknya ada muntah, terdapat penurunan
berat badan, terdapat rasa sakit diseluruh perut, anaknya lemas
Alloanamesis Ibu Pasien (21 Juli 2017)
2 hari SMRS, ibu pasien mengatakan anaknya ada BAB cair
10x/hari, konsistensi cair, lendir (-), darah (-), ampas (-), warna
kuning. Ibu pasien mengatakan anaknya ada muntah 6x/hari,
muntahan berisi makanan dan minuman, anaknya ada penurunan
BB, nafsu makan baik, riwayat minum baik, riwayat BAK baik,
anaknya lemas, terdapat rasa sakit diseluruh bagian perut anak,
batuk (-), pilek (-), demam (-)
Alloanamesis Ibu Pasien (21 Juli 2017)
1 hari SMRS, ibu pasien mengatakan anaknya masih BAB cair
7x/hari, konsistensi cair, lendir (-), darah (-), ampas (-), warna
kuning, anak ada muntah 3x/hari, muntahan berisikan makanan dan
minuman, nafsu makan baik, riwayat minum baik, anaknya lemas
Alloanamesis Ibu Pasien (21 Juli 2017)
1 hari setelah dirawat, ibu pasien mengatakan anaknya bab cair 1x,
konsistensi cair, lendir (-), darah (-), ampas (-), warna kuning,
anaknya ada muntah 1x yang berisikan makanan dan minuman,
anaknya terlihat pucat, lemas dan konjungtiva anemis
Alloanamesis Ibu Pasien (21 Juli 2017)
2 hari setelah dirawat, ibu pasien mengatakan anaknya bab cair 4x,
konsistensi cair, lendir (-), darah (-), ampas (-), warna kuning,
anaknya terlihat pucat, konjungtiva anemis
Alloanamesis Ibu Pasien (21 Juli 2017)
3 hari setelah dirawat, ibu pasien mengatakan anaknya bab cair1x,
konsistensi cair, lendir (-), darah (-), ampas (-), warna kuning, anak
terlihat pucat
4 hari setelah di rawat, ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak
ada keluhan dan boleh dipulangkan
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya pasien belum pernah terkena penyakit alergi ataupun
asma
Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak memiliki riwayat dengan hipertensi, diabetes
mellitus, asma, penyakit jantung, TB
Riwayat Kehamilan
Perawatan antenatal : Kontrol rutin tiap 1 bulan 1x
Penyakit kehamilan : -
Riwayat Kelahiran
Tempat Kelahiran : Rumah Sakit
Penolong Persalinan : Dokter
Cara Persalinan : Spontan
Masa Gestasi : Cukup bulan (39 minggu)
Keadaan Bayi :
Berat Badan Lahir : 3900 gram
Panjang Badan Lahir : 51 cm
Lingkar Kepala : ibu pasien lupa
Langsung Menangis
Tidak pucat, tidak biru, tidak kuning, tidak kejang
Nilai APGAR : ibu tidak tau
Kelainan bawaan : tidak ada
Riwayat Perkembangan
Pertumbuhan gigi pertama : 8 bulan

Tengkurap : 4 bulan Berbicara 11 bulan

Duduk : 6 bulan Berjalan 12 bulan

Berdiri : 11 bulan Membaca dan menulis 4 bulan

Perkembangan pubertas Laki-laki Gangguan perkembangan mental/emosi


Rambut pubis : - Tidak ada
Perubahan suara : -
Riwayat Imunisasi
VAKSIN DASAR Ulangan

BCG 1 bulan -
DPT 2, 4, 6, 18 bulan -

Polio 0, 2, 4, 6, 18 bulan -

Campak 9 bulan 18 bulan


Hepatitis B 0, 1, 6 bulan -

MMR - -
TIPA - -
Pemeriksaan Fisik (21 Juli 2017)
Kesadaran : apatis
Keadaan Umum : anak tampak sakit sedang
TTV :
Nadi : 108x/menit
Napas : 28x/menit
Suhu : 36,7x/menit
Data Antropometri :
Berat Badan : 13,5 Kg
Tinggi Badan : 103 cm
Lingkar Kepala : -
Lingkar dada : -
Lingkar lengan atas : -
Status gizi :
BB aktual/ BB ideal x100%
13,5/16x100%
84% (Gizi kurang)
Berdasarkan kurva CDC
Persentil : P=5
Berat Badan ideal : 16 Kg
Pemeriksaan Sistematis
Kepala
Bentuk dan ukuran : Normocephali
Rambut dan kulit kepala : Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : CA +/+, SI -/-, pupil ka-ki isokor, refleks cahaya
langsung dan tidak langsung (+/+),
Telinga : Normotia, nyeri tekan (-), ggn pendengaran (-), liang telinga lapang,
sekret(-)
Hidung : Deviasi septum (-), epitaksis (-), sekret (-)
Bibir : Mukosa bibir kering (-), sianosis (-), pucat (+)
Gigi geligi : Perdarahan gusi (-), caries gigi (-)
Mulut : Hiperemis (-)
Lidah : Lidah kotor (-), tremor (-)
Tonsil : T1-T1 Tenang, hiperemis (-)
Faring : Hiperemis (-)
Thorax
Leher
Dinding Thorax : Simetris saat statis &
Massa (-), Pembesaran KGB & Tiroid (-)
dinamis, tidak tampak bagian yg tertinggal,
retraksi sela iga (-), pelebaran sela iga (-)
Paru
I Retraksi sela iga (-/-), pelebaran sela Jantung
iga (-)
P Gerak napas simetris kanan dan kiri I Ictus cordis tidak tampak
tidak ada bagian yang tertinggal, nyeri P Ictus cordis teraba setinggi ICS IV Linea
tekan (-) Midclavicula sinistra
P Sonor pada kedua lapang paru P Pekak pada permukaan
A SNV (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-) A BJ I-II murni reguler, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen Genitalia

I Perut datar genitalia (+) normal Laki-laki.


A BU (+) Hiperperistaltik Tanda peradangan (-)
P Supel, Nyeri tekan (-), Hepar & lien
tidak teraba, turgor kulit kembali cukup
P Timpani pada seluruh lapang abdomen
Anggota Gerak

akral hangat, sianosis (-), edema (-),


Anus & Rectum
CRT <2 detik, tonus : normotonus

Anus dan rectum normal.


Tulang Belakang Kelenjar Getah Bening

Normal, tidak tampak skoliosis, Tidak teraba pembesaran pada


kifosis, dan lordosis bagian leher, axilla, dan
inguinal
Kulit
Rambut
Warna kulit sawo matang, turgor
kulit cukup. Ikterik (-), sianosis (-) Rambut hitam, distribusi
Ptekie (-), vesikel (-), eritema (-) merata, tidak mudah dicabut

Reflex Fisiologis
Reflex Patologis
Biceps (+/+), Triceps Babinsky (-)
(+/+), Patella (+/+), Kaku kuduk (-)
Achilles (+/+) Brudzinsky (-)
Pemeriksaan Penunjang
Lab (20/7/2017) Lab (23/7/2017)
Hb : 11,2 g/dL Hb : 10,7 g/dL
Leukosit : 5500mm3 Leukosit : 4500mm3
Hematokrit : 35% Hematokrit : 33%
Trombosit : 191.000mm3 Trombosit : 195.000mm3
Gula Sewaktu : 81 mg/dL Eritrosit : 4,3 juta mm3
Elektrolit Basofil : 0 %
Natrium : 140 mmEq/L Eosinofil : 2%
Kalium : 3,4 mmEq/L Neutrofil batang : 3%
Clorida : 111 mmEq/L Neutrofil segmen : 55%
Limfosit 38%
Lab (24/7/2017 ) Monosit : 2%
LED : 9mm/jam
Serum Iron : 43
TIBC : 264
Resume
2 hari SMRS, ibu pasien mengatakan anaknya ada BAB cair 10x/hari,
konsistensi cair, warna kuning. Ibu pasien mengatakan anaknya ada muntah
6x/hari, muntahan berisi makanan dan minuman, anaknya ada penurunan BB,
nafsu makan baik, riwayat minum baik, riwayat BAK baik, anaknya lemas,
terdapat rasa sakit diseluruh bagian perut anak.
1 hari SMRS, ibu pasien mengatakan anaknya masih BAB cair 7x/hari,
konsistensi cair, warna kuning, anak ada muntah 3x/hari, muntahan berisikan
makanan dan minuman, nafsu makan baik, riwayat minum baik, anaknya
lemas
Resume
KU: anak tampak sakit sedang, apatis
HR : 108x/menit
RR : 28x/menit
Suhu : 36,7 C
Konjungtiva anemis, mukosa bibir pucat, turgor kulit kembali
cukup, bising usus meningkat
Resume
Lab (20/7/2017) Lab (23/7/2017)
Hb : 11,2 g/dL Hb : 10,7 g/dL
Leukosit : 5500mm3 Leukosit : 4500mm3
Hematokrit : 35% Hematokrit : 33%
Trombosit : 191.000mm3 Trombosit : 195.000mm3
Gula Sewaktu : 81 mg/dL Eritrosit : 4,3 juta mm3
Elektrolit Basofil : 0 %
Natrium : 140 mmEq/L Eosinofil : 2%
Kalium : 3,4 mmEq/L Neutrofil batang : 3%
Clorida : 111 mmEq/L Neutrofil segmen : 55%
Limfosit 38%
Lab (24/7/2017 ) Monosit : 2%
LED : 9mm/jam
Serum Iron : 43
TIBC : 264
Diagnosis
Diare Akut tanpa Dehidrasi
Anemia susp ec defisiensi besi
Anjuran Pemeriksaan
Penunjang Prognosis
Darah lengkap Ad vitam : Bonam
Elektrolit Ad sanationam : Bonam
Gula sewaktu Ad function : Bonam
SI, TIBC, serum feritin
Penatalaksanaan
1. Kaen 3 B 1100 cc/ 24jam
2. Domperidone syr 2x1 cth
3. Zinc 1x1
4. Lacto B 1x1
Tinjauan Pustaka
Diare Akut
Def : buang air besar dengan frek 3x / lebih per hari,
konsistensi cair / lembek
Epidemiologi
Episode diare setiap tahun di Indonesia masih berkisar sekitar 60
juta dengan kematiannya sebanyak 200.000-250.000. Menurut
survei kesehatan rumah tangga yang dilakukan di Indonesia pada
tahun 1986 angka kematian karena diare merupakan 12% diantara
seluruh angka kematian kasar yang besarnya 7/1000 penduduk.
Angka ini merupakan angka yang tertinggi diantara semua penyebab
kematian. Sekitar 15% penyebab kematian bayi dan 26% kematian
anak balita disebabkan oleh diare
Etiologi
Infeksi :
Virus : Rotavirus, Adenovirus
Bakteri : Shigella spp., Salmonella spp., Escherecia coli, Staphylococcus
aureus, Clostridium perfringens,Vibrio cholera,Yersinia enterocolitica
Parasit : Entamoeba histolytica
Malabsorpsi : karbohidrat
Makanan : makanan basi
Patogenesis Virus
Virus => traktus digestivus => usus => epitel usus halus =>
rusak vili => kripta belum matang => menyerap makanan
minuman => diare => vili memendek => absorpsi makin
terganggu dan diare bertambah hebat
Patogenesis Bakteri
Bakteri => traktus digestivus => toksin => merangsang epitel
usus => aktifitas enzim adenil siklase => cAMP =>
merangsang sekresi dan menghambat absorpsi => hiperosmoler
lumen usus halus => hiperperistaltik usus => mengeluarkan cairan
yang berlebihan
Jenis Diare
Diare Sekretorik :
Aktifnya adenil siklase => ATP => cAMP => sekresi klorida,
air, natrium, kalium => diare => dehidrasi
Disebabkan : Vibrio, Shigella, Clostridium, Salmonella,
Campylobacter
Gejala : diare, muntah, cepat dehidrasi
Jenis Diare
Diare invasif :
Jika berlendir dan berdarah => diare disentri
Invasi mikroorganisme => mukosa kolon => kerusakan +
serbukan sel radang PMN => lendir dan berdarah
Disebakan : Rotavirus,Yersinia enterocolitica, entamoeba
histolytica
Gejala : tinja berlendir dan berdarah, badan panas
Rotavirus : berlendir dan berdarah, badan panas, tinja cair,
batuk pilek, muntah
Jenis Diare
Diare Osmotik :
Tekanan osmotik tinggi di lumen usus => menarik cairan => diare
(watery diarrhea)
Sering : malabsorpsi karbohidrat
Monosakarida => diabsorpsi baik oleh usus
Disakarida => dihidolisa => monosakarida
Defisiensi disakaridase => disakarida => absorpsi => osmotic load =>
diare
Disakarida => pH tinja asam dan perut penderita kembung
Akibat Diare (Dehidrasi)
Kriteria 1 2 3
Keadaan umum Baik Lemas Gelisah, lemas,
mengantuk, syok

Mata Biasa Cekung Sangat Cekung


Mulut Biasa Kering Sangat Kering
Pernapasan <30x/menit 30-40x/menit >40x/menit
Turgor Baik Kurang Jelek
Nadi <120x/menit 120-140x/menit >140x/menit
6 : tidak dehidrasi
7-12 : dehidrasi ringan-sedang
>13: dehidrasi berat
Akibat Diare
Ggn asam basa
Gangguan sirkulasi
Hipoglikemia
Pemeriksaan Fisik
Dehidrasi : turgor kulit, mata cekung, penurunan kesadaran
Nyeri Perut : nyeri perut nonspesifik, palpasi
Peristaltik usus
Komplikasi
Dehidrasi berat
Syok Hipovolemik
Malnutrisi
Anemia
Def : kadar Hb dan hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal
MenurutWHO, dikatakan anemia jika :
Pada orang dewasa Hb < 12,5 g/dl
Pada anak-anak berumur 6-14 tahun < 12 g/dl
Epidemiologi
Database WHO untuk anemia 1993-2005 meliputi hampir setengah
populasi dunia , jumlah anemia diseluruh dunia yaitu 1,62 miliar
dengan prevalensi 293 juta anak-anak usia presekolah, 56 juta
wanita hamil dan 468 juta wanita yang tidak hamil.
Klasifikasi Anemia
MCV
MCH
MCHC
MCV : Ht(%)x10/ jmlh eri (juta/UL)
80-100 Fl
MCH : Hb (g/dL)x10/ jmlh eri (juta/UL)
27-31 pg
MCHC : Hb(g/dL)/Ht x 100%
32-36%
Klasifikasi Anemia
Anemia normositik normokrom
MCV : 80-100 Fl , MCHC : 32-36%
Cth penyakitn :
Perdarahan akut
Penyakit kronik
Anemia makrositik normokrom
MCV : >100 Fl , MCHC : 32-36%
Anemia megaloblastik akibat defisiensi vitamin B12 atau asam
folat
Klasifikasi Anemia
Anemia mikrositik hipokrom
MCV : < 80 Fl , MCHC : < 32%
Anemia defisiensi besi
Anemia Def Besi
Morfologis : anemia mikrositik hipokrom
Akibat : kurang zat besi
Fungsi zat besi : sintesis Hb
Etiologi Anemia Def Besi
Berkurangnya zat besi
Kebutuhan zat besi meningkat
Tahap Defisiensi Besi
Tahap Pertama :
Cadanan besi berkurang
Hb masih normal
Tahap Kedua :
Besi serum menurun
Saturasi transferin menurun
TIBC naik
Tahap Ketiga:
Penurunan kadar Hb
Morfologi mikrositik hipokrom
Tahap Defisiensi besi
Hemoglobin Tahap I Tahap II Tahap III
(Normal) (sedikit menurun) (menurun jelas)

Fe serum (ug/dl) 50-150 <60 <40


TIBC (ug/dl) 250-390 >390 >410
Saturasi transferin (%) 20-30 <15 <10

Feritin serum (ug/dl) <20 <12 <12

Morfologi Normal Normal Mikrositik Hipokrom


Manifestasi Klinis
Pucat
Lemas
Konjungtiva anemis
Atrofi papil lidah
Koilonychia
Kriteria Diagnosis ADB
MenurutWHO:
Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia
MCHC<31%
Kadar Fe serum <50
Saturasi transferin (ST) <15%
Komplikasi ADB Pada Anak
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Anak tidak konsentrasi
Kemampuan belajar berkurang
Pencegahan
Terima Kasih

Вам также может понравиться