Вы находитесь на странице: 1из 60

RIZKIANI JULESHODIA W

105103003432

Pembimbing:
dr. Marwatal H. Sp.S

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN


Syarif Hidayatullah Jakarta
STATUS NEUROLOGIS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. RS
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 44 tahun
Pekerjaan : Pegawai negeri
Agama : Islam
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Komp. Batan Indah Blok L
No.3, Serpong-Tanggerang
Masuk RS : 24 Februari 2009
Pengambilan Data : 24 Februari 2009
ANAMNESA
KELUHAN UTAMA
Lemas pada lengan dan tungkai kanan
mendadak sejak 6 jam sebelum masuk
Rumah Sakit (SMRS).

KELUHAN TAMBAHAN
-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (1)
Pasien datang ke Poliklinik Saraf RSUP Fatmawati
dengan keluhan lemas pada lengan dan tungkai kanan
mendadak sejak 6 jam sebelum masuk Rumah Sakit
(SMRS). pukul 07.00 WIB sebelum berangkat ke
kantor, pasien merasa baal dan berat pada lengan dan
tungkai kanan, bicara pelo (-), mulut mencong (-) dan
pasien masih bisa berjalan sendiri. Sebelumnya, pasien
bangun tidur kemudian mandi lalu duduk-duduk sambil
merokok dan saat bangun dari duduknya pasien merasa
baal dan berat pada lengan dan tungkai kanan.
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (2)
Sesampainya di kantor pukul 08.00 WIB, pasien
merasa lengan dan tungkai kanan semakin berat,
bicara pelo (+), mulut mencong (+) dan pasien masih
bisa berjalan sendiri tetapi saat berjalan, kaki kanan
sudah menyeret. Kemudian pasien dibawa ke
Poliklinik Saraf RSUP Fatmawati pukul 11.00 WIB.
Saat turun dari mobil, mendadak pasien merasa
lemas pada lengan dan tungkai kanan sehingga
pasien harus dipapah untuk berjalan, bicara pelo (+)
dan mulut mencong (+).
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG (3)
Sakit kepala (-), muntah menyembur atau
tanpa didahului mual (-), demam (-),
penurunan kesadaran (-), kejang (-),
penglihatan dobel (-), sering tersedak (-),
kesulitan menelan (-).
Pasien adalah seorang perokok aktif sejak
berusia 16 tahun sampai sebelum serangan.
Setiap harinya pasien merokok sebanyak 24
batang.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), riwayat stroke
(-), penyakit paru (-), penyakit jantung (-), riwayat
trauma (-), riwayat tumor atau keganasan (-),
asma (-), alergi (-).

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA


Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), stroke,
penyakit paru (-), penyakit jantung (-), asma (-),
alergi (-).
PEMERISAAN FISIK (1)
KEADAAN UMUM (Tampak Sakit Sedang)
Kesadaran : Compos mentis
Sikap : Berbaring dan duduk
Kooperasi : Kooperatif
Keadaan Gizi : Cukup
Tekanan Darah : Kanan: 140/90; kiri: 150/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 37,5oC
Pernapasan : 20 x/menit
GCS : E4M6V5

KEADAAN LOKAL
Traumata stigmata : Tidak ada
Pulsasi A. Karotis : Reguler-Equal
Perdarahan Perifer : Capillary refill time < 2 detik
KGB : Tidak teraba pembesaran, nyeri tekan (-)
Columna Vertebralis : Lurus di tengah, nyeri tekan (-)
PEMERISAAN FISIK (2)
PEMERIKSAAN KEPALA
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-

PEMERIKSAAN LEHER
JVP : 5-2 cmH2O

PEMERIKSAAN JANTUNG
Inspeksi : Pulsasi ictus cordis tidak terliat
Palpasi : Pulsasi ictus cordis teraba di ICS V 1 jari ke lateral
dari linea midclavcula sinistra
Perkusi : Batas kanan : di antara linea midsternum
dan sternum dextra
Batas kiri : 1 jari ke medial dari linea
midclavicula sinistra
Pinggang jantung : di ICS III pada linea
parasternum sinistra
Auskultasi : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
PEMERISAAN FISIK (3)
PEMERIKSAAN PARU
Inspeksi : Simetrisn dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : Vokal fremitus sama di kedua lapang paru
Perkusi : Sonor di kedua lapangan paru
Auskultasi : Suara napas vesikular +/+; Ronki +/+; Wheezing -/-.

PEMERIKSAAN ABDOMEN
Inspeksi : Buncit (+)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepatosplenomegali (-)
Perkusi : Timpani di seluruh lapangan abdomen
Auskultasi : BU (+) normal.

PEMERIKSAAN FISIK EKSTREMITAS


Akral hangat +/+, edema -/-, sianosis -/-, clubbing fingers -/-.
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (1)
RANGSANGAN MENINGEAL
Kaku kuduk : (-)
Laseque : >70o/>70o
Kernig : >135o/>135o
Brudzinski I-II : -/-

PENINGKATAN TIK
Muntah proyektil (-) , penurunan kesadaran (-),
papil edema (-)
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (2)
SARAF SARAF KRANIAL
N.I
Normosmia/normosmia
N.II
Acies Visus : Baik D & S
Visus Campus : Baik D & S
Lihat warna : Baik D & S
Funduskopi : Normal
N. III,IV dan VI
Kedudukan bola mata : Ortoposisi/ortoposisi
Pergerakan bola mata : Baik kesegala arah
Eksoftalmus : -/-
Nistagmus : -/-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (3)
N. III,IV dan VI N. V
Pupil - Cab. Motorik
- Isokor, bulat, Baik D & S
3mm/3mm - Cab. Sensorik
- RCL +/+ o Opthalmicus : +/+
- RCTL +/+ o Maksilaris : +/+
- Akomodasi +/+ o Mandibularis : +/+

- Konvergensi +/+
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (4)
N. VII N. IX, X
- Motorik orbitofrontal : +/+ - Motorik : Baik D & S
- Motorik orbikularis : Deviasi - Sensorik : Baik D & S
ke kiri N. XI
- Pengecap lidah : +/+ - Mengangkat bahu : +/+
N.VIII - Menoleh : +/+
- Vestibular : Vertigo -/-, N. XII
nistagmus -/- - Pergerakan lidah :
- Koklear : Tuli konduktif -/-, Lidah kontraksi: deviasi ke
Tuli perspektif -/-. kanan
Lidah istirahat : deviasi ke kiri
- Atrofi -/-, fasikulasi -/-, tremor -/-
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (5)
SISTEM MOTORIK TROFIK
Eutrofik

1111 5555
1111 5555 TONUS
Normotonus
Ekstremitas atas dan bawah
dari proksimal-distal
SISTEM SENSORIK
GERAKAN INVOLUNTER Propioseptif : Rasa gerak dan
Tremor -/-, chorea -/-, sikap dextra
terganggu
atetose -/-, mioklonik -/-,
Ekstroseptif : Hemihipestesi
tics -/- dextra
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (6)
FUNGSI SEREBELAR FUNGSI LUHUR
Ataxia : TVD Astereognosia : (-)
Disdiadokokinesis : TVD Apraksia : (-)
Jari-jari : TVD Afasia : (-)
Jari-hidung : TVD
Tumit-lutut : TVD FUNGSI OTONOM
Rebound : TVD Miksi : Baik
phenomenon Defekasi : Baik
Hipotoni : TVD Sekresi : Baik
keringat
PEMERIKSAAN NEUROLOGIS (7)
REFLEKS FISIOLOGIS REFLEKS PATOLOGIS
Kornea : +/+ Hoffman tromer : -/-
Berbangkis : +/+ Babinski : -/-
Faring :+ Chaddok : -/-
Biceps : +2/+2 Gordon : -/-
Triceps : +2/+2 Schaeffer : -/-
Radius : +2/+2 Klonus otot : -/-
Dinding perut : +/+ Klonus tumit : -/-
Otot perut : +/+
Lutut : +2/+2 KEADAAN PSIKIS
Cremaster : Tidak Intelegensia : Baik
dilakukan Tanda regresi : (-)
Sfingter ani : Tidak Demensia : (-)
dilakukan
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Nilai Rujukan Hasil
HEMATOLOGI
Hemoglobin 13.217.3 g/dl 9,2 g/dl
Hematokrit 33-45% 28%
Leukosit 5.0-10.0 ribu/ul 10,6 ribu/ul
Trombosit 150-440 ribu/ul 404 ribu/ul
Eritrosit 4.40-5.90 juta/ul 4,21 juta/ul
LED 0,0-10,0 mm/jam 5,0 mm/jam
VER/HER/KHER/RDW
VER 80.0-100.0 fl 66,0 fl
HER 26.0-34.0 pg 21,9 pg
KHER 32.0-36.0 g/dl 33,1 g/dl
RDW 11.5-14.5% 13,1%
HITUNG JENIS
0-1% 0%
Basofil
1-3% 0%
Eosinofil
50-70% 79%
Netrofil
20-40% 20%
Limfosit
2-8% 1%
Monosit
KIMIA KLINIK
FUNGSI HATI
0-34 U/l 23 U/l
SGOT
0-40 U/l 27 U/l
SGPT
6,00-8,00g/dl 6,54 g/dl
Protein total
3,40-3,80 g/dl 3,78 g/dl
Albumin
2,50-3,00 g/dl 2,75 g/dl
Globulin
0,00-1,00 mg/dl 0,87 mg/dl
Bilirubin total
< 0,2 mg/dl 0,13 mg/dl
Bilirubin direk
< 0,6 mg/dl 0,74 mg/dl
Bilirubin indirek
FUNGSI GINJAL
< 7 mg/dl 6,7 mg/dl
Asam Urat Darah
20-40 mg/dl 14 mg/dl
Ureum Darah
0,6-1,5 mg/dl 0,7 mg/dl
Creatinin Darah
DIABETES
GLUKOSA PUASA
80-100 mg/dl 89 mg/dl
Glukosa darah puasa
- -
Glukosa urine puasa
GLUKOSA PP
80-145 mg/dl 114 mg/dl
Glukosa darah 2jam PP
- -
Glukosa urine PP
LEMAK
< 150 mg/dl 114 mg/dl
Trigliserida
< 200 mg/dl 197 mg/dl
Kolesterol total
27-67 mg/dl 40 mg/dl
Kolesterol HDL
<130 mg/dl 134 mg/dl
Kolesterol LDL
JANTUNG
175 U/l 101 U/l
CK
7-25 U/l 31 U/l
CK-MB
140-300 U/l (370C) 416 U/l (370C)
LDH
ELEKTROLIT
135-147 mmol/l 139 mmol/l
Natrium
3,10-5,10 mmol/l 3,90 mmol/l
Kalium
95-108 mmol/l 107 mmol/l
Klorida
URINALISA
< 1 U.E/dl 0,2 U.E/dl
Urobilinogen
- 2+
Protein urine
1,003-1,030 1,020
Berat jenis
- -
Bilirubin
- 2+
Keton
- -
Nitrit
4,8-7,4 7,0
pH
- -
Lekosit
- -
Darah/HB
- -
Glukosa
Yellow Yellow
Warna
clear Clear
Kejernihan
SEDIMEN URINE
Epitel +
Lekosit 0-5 /LPB 2-3 /LBP
Eritrosit 0-2 /LPB 0-1 /LBP
Silinder -
Kristal -
Bakteri - -
Lain-lain - -
PEMERIKSAAN RONTGEN THORAX
Jantung:
Kedua sinus dan diafragma baik
Tidak ada elongasi aorta
Apeks tertanam
CTR 56 %
Paru:
Kadua hilus tidak menebal
Corakan bronkovaskular
meningkat
Tulang-tulang dan soft tissue baik
Kesan:
Jantung : Kardiomegali
Pulmo : Bronkitis kronik
PEMERIKSAAN CT-SCAN
Kesan:
Infark di periventrikel
lateralis lobus
temporalis sinistra dan
parietalis sinistra
RESUME (1)
Anamnesis:
Lemas pada lengan dan tungkai kanan mendadak sejak 6
jam sebelum masuk Rumah Sakit (SMRS)
pukul 07.00 WIB sebelum berangkat ke kantor, pasien
merasa baal dan berat pada lengan dan tungkai kanan,
bicara pelo (-), mulut mencong (-) dan pasien masih bisa
berjalan sendiri
Sebelumnya, pasien bangun tidur kemudian mandi lalu
duduk-duduk sambil merokok
pukul 08.00 WIB, lengan dan tungkai kanan semakin
berat, bicara pelo (+), mulut mencong (+) dan masih bisa
berjalan sendiri tetapi kaki kanan sudah menyeret.
pukul 11.00 WIB, saat turun dari mobil, mendadak lemas
pada lengan dan tungkai kanan sehingga pasien harus
dipapah untuk berjalan, bicara pelo (+) dan mulut
mencong (+)
RESUME (2)
Sakit kepala (-), muntah menyembur atau tanpa
didahului mual (-), demam (-), penurunan kesadaran (-
), kejang (-), penglihatan dobel (-), sering tersedak (-),
kesulitan menelan (-)
Pasien adalah seorang perokok aktif sejak berusia 16
tahun sampai sebelum serangan. Setiap harinya
pasien merokok sebanyak 24 batang
RPD: Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), riwayat
stroke (-), penyakit paru (-), penyakit jantung (-),
riwayat trauma (-), riwayat tumor atau keganasan (-),
asma (-), alergi (-)
RPK: Diabetes mellitus (-), hipertensi (-), stroke,
penyakit paru (-), penyakit jantung (-).
RESUME (3)
Pemeriksaan Fisik:
Status generalis
- KU/Kes : TSS/CM, E4M6V5
- Tekanan darah : Kanan: 140/90; kiri: 150/ 90 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Pernapasan : 20 x/menit
- Suhu : 37,5oC
- Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
- Leher : KGB tidak teraba membesar, nyeri tekan (-)
JVP 5-2 cmH2O
- Jantung : Dalam batas normal
- Paru-paru : Dalam batas normal
- Abdomen : Dalam batas normal
- Ekstremitas : Dalam batas normal
RESUME (4)
Status Neurologis
Pupil : Bulat, isokhor, 3mm/ 3 mm, RCL +/+, RCTL
+/+
TRM : KK (-), >70o/>70o , >135o/>135o
Peningkatan TIK : (-)
Nervus cranialis : Parese N. VII dextra dan N. XII dextra tipe UMN
Motorik : Hemiplegia dextra
Sensorik : Hemihipestesi dextra
Fungsi cerebellar : TVD
& koordinasi
Fungsi luhur : Baik
Fungsi otonom : Baik
Refleks fisiologis : (+)
Refleks patologis : (-)
Keadaan psikis : Baik
RESUME (5)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium
Anemia, leukositosis, hiperkolesterolemia
Foto thorax
Jantung: Kardiomegali
Pulmo : Bronkitis kronik
CT-SCAN
Infark di periventrikel lateralis lobus temporalis sinistra dan
parietalis sinistra
DIAGNOSIS KERJA
Diagnosis klinis:
Parese N. VII dextra dan N. XII dextra tipe UMN,
hemiplegia dextra, rasa gerak dan sikap dextra
terganggu, hemiparesis dextra
Diagnosis etiologi:
Trombosis
Diagnosis topis:
Subcortex
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:
Asering 500 cc + pentoxyfilin 300 mg/12jam
Aspirin 1 x 80mg
Simvastatin 1 x 10 mg
Brain act 2 x 500 mg
Vitamin B1, B6, B12, asam folat, Fe 1 x 1 tab
Non-medikamentosa:
Rehabilitasi medik: bladder training, fisioterapi pasif sedini
mungkin, fisioterapi aktif bila sudah stabil
Asupan kalori: 2800 kkal/hari
PROGNOSIS
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Fungsionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
STROKE
PENDAHULUAN
Stroke salah satu penyebab kematian dan kecacatan
neurologis yang utama di Indonesia
Kegawatdaruratan medis yang harus ditangani secara
cepat, tepat, dan cermat.
Stroke non-hemoragik (stroke iskemi) disebabkan oleh
penurunan aliran darah ke otak dan terjadi sekitar 70%
dari seluruh stroke
Stroke hemoragik disebabkan oleh pecahnya pembuluh
darah otak terjadi sekitar 20-25% dari seluruh stroke.
EPIDEMIOLOGI
705.000 penderita stroke tiap tahunnya di
Amerika Serikat, baik itu kasus baru ataupun
kambuh. Dari seluruh kasus tersebut sekitar
625.000 adalah stroke iskemik.
Dua puluh delapan persen stroke terjadi pada
orang dibawah 65 tahun
penyebab kematian ketiga di bawah penyakit
jantung dan kanker di Amerika serikat.
Pada tahun 2025, diperkirakan penderita stroke
akan bertambah mencapai satu juta.
DEFINISI
Stroke adalah suatu keadaan hilangnya sebagian atau
seluruh fungsi neurologis (defisit neurologik fokal
atau global) yang terjadi secara mendadak, disertai
gangguan kesadaran atau tidak yang disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak karena
berkurangnya suplai darah (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah secara spontan (stroke
hemoragik).
KLASIFIKASI STROKE
Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya
Stroke iskemik
Trombosis
Emboli
Stroke hemoragik
Berdasarkan stadium
Transient Ischemic Attack (TIA)
Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND)
Stroke in evolution
Completed Stroke
Berdasarkan sistem pembuluh darah
Sistem karotis
Sistem vertebrobasiler
PERBEDAAN SH DENGAN SI
Stroke Hemoragik Stroke Iskemik
Onset Sedang atau setelah Istirahat > aktivitas
aktivitas
Tekanan darah Hampir selalu tinggi Normal atau tinggi
Kesadaran Menurun Baik
Nyeri kepala +++
Muntah + -
Kejang + -
Kaku kuduk + -
FAKTOR RISIKO STROKE (1)
Tidak Dapat Diubah: Dapat Diubah:
- Usia - Hipertensi
- Jenis kelamin - Diabetes mellitus
- Penyakit jantung
- Keturunan
- Hiperkolesterolemia
- Ras - Merokok
- Intake alkohol berlebihan
(pria: 60 g/hari, wanita
40 g/hari)
- Obesitas
- Hiperuricemia
FAKTOR RISIKO STROKE (2)
Mayor: Minor:
- Hipertensi (sistolik >140 - Hiperkolesterolemia
(kolesterol total >5.0
mmHg , diastolik >90
mmol/l, LDL >3 mmol/l, HDL
mmHg) <0.91.2 mmol/l)
- Diabetes mellitus - Merokok
- Penyakit jantung - Obesitas
- Usia lanjut
- Hiperuricemia
- Riwayat stroke dalam
keluarga
GEJALA KLINIK (1)
Gejala klinik stroke berdasarkan:
Pembuluh darah:
A. cerebri anterior
A. cerebri media
A. cerebri posterior
Letak lesi:
Cortex
Subcortex
Capsula interna
Batang otak
Luas lesi
GEJALA KLINIK (2)
Pusing atau vertigo
Sakit kepala
Mual dan muntah
Kejang
Hemiparese
Gangguan sensorik: hemihipestesi
Gangguan bicara: disartria, disfasia, disfoni
Gangguan penglihatan: hemianopsia
Gangguan kesadaran
STROKE ISKEMIK
DEFINISI
Stroke iskemik ialah stroke yang disebabkan
oleh penyumbatan lumen pembuluh darah
otak oleh trombus atau embolus, perubahan
viskositas darah maupun kualitas darah, dan
gangguan aliran darah sistemik yang
menimbulkan gejala serebral fokal, terjadi
mendadak, dan tidak menghilang dalam
waktu 24 jam atau lebih.
PATOFISIOLOGI (1)
Trombosis:
Angka kejadian 25%
Kaitan dengan kerusakan lokal dinding
pembuluh darah akibat aterosklerosis.
Stary I lesion: permukaan endotel mengekspresikan
suatu molekul adhesi yaitu molekul selektin E dan
selektin P, menarik lebih banyak lagi sel
polimorfonuklear dan monosit pada ruang
subendotel
Stary II lesion: makrofag mulai memfagosit sejumlah
besar LDL (fatty streak)
Stary III lesion: karena proses terus berlanjut
makrofag pada akhirnya berubah menjadi sel foam
(foam cell)
Stary IV lesion: akumulasi lipid di ruang ekstrasel dan mulai
bersatu untuk membentuk suatu inti lipid
Stary V lesion: sel otot polos dan fibroblas berpindah
membentuk fibroateroma dengan di dalamnya terdapat inti
lipid dan lapisan luarnya tertutupi suatu fibrosa (fibrous cap)
Stary VI lesion: ruptur fibrous cap menyebabkan timbulnya
trombosis
Stary VII and VIII lesions: lesi stabil, berubah menjadi
fibrokalsifikasi (Stary VII lesion) dan akhir terjadi lesi fibrosis
dengan banyak kolagen didalamnya (Stary VIII lesion)
PATOFISIOLOGI (2)
Emboli:
Angka kejadian 75%
Disebabkan oleh:
Valvular heart disease (mitral stenosis, mitral
regurgitation, rheumatic heart disease)
Intracardiac thrombus along the left ventricular
wall (mural thrombus) after anterior myocardial
infarction
Atrial fibrillation
Ventricular or septal aneurysm
Cardiomyopathies leading to stagnation of blood
flow
3 Lapisan Area yang Berbeda pada Iskemik
2 Perubahan Sekunder pada Periode
Reperfusi Jaringan Iskemia Otak
Hyperemic paska iskemik atau hiperemia reaktif yang
disebabkan oleh melebarnya pembuluh darah di daerah
iskemia. Keadaan ini terjadi pada 20 menit pertama setelah
penyumbatan pembuluh darah otak terutama pada iskemia
global otak.
Hipoperfusi paska iskemik yang berlangsung antara 6-24 jam
berikutnya. Keadaan ini ditandai dengan vasokontriksi (akibat
asidosis jaringan), naiknya produksi tromboksan A2 dan edem
jaringan. Diduga proses ini yag akhirnya menghasilkan
nekrosis dan kerusakan sel yang diikuti oleh munculnya gejala
neurologik
Perubahan Daerah Penumbra pada
Iskemi Fokal
Kerusakan membran sel
Aliran masuk Ca++ ke dalam sel melalui kerusakan
reseptor Ca++
Meningkatnya asam arakidonat dalam jaringan,
diikuti oleh naiknya kadar prostaglandin yang
menyebabkan vasokontriksi dan meningkatnya
agregasi trombosit
Lepasnya neurotransmiter asam amino
eksitatorik didaerah otak tertentu
Lepasnya radikal bebas
DIAGNOSA
Anamnesa
Pemeriksaan intrinsik
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan penunjang (laboratorium, EKG,
foto thorax, pungsi lumbal, CT-SCAN, MRI)
PENATALAKSANAAN (1)
Suportif:
Bebaskan jalan napas dan usahakan ventilasi adekuat, bila perlu
berikan O2 1-2 lt/mnt, sampai hasil gas darah
Cairan infus: asering, ringer laktat, NaCl 0,9%
TD diturunkan: bila MABP > 140 mmHg atau TD sistolik > 220 mmHg
atau TD diastolik > 120 mmHg
Medikamentosa:
Antiedema:
Manitol 20%: 1-2 gr/kgBB/30/6 jam
Trombolisis:
Recombinant tissue-type plasminogen activator (rt-PA), diberikan
dalam 3 jam sejak onset stroke, dosis 0,9 mg/kgBB/IV (maksimum 90
mg), 10% bolus/90% drip dalam 60 menit
PENATALAKSANAAN (2)
Obat hemoreologik:
Antiagregasi eritrosit : pentoxifyllin
Antiagregasi trombosit: aspirin, dipyridamole, ticlopidin,
clopidogrel
Antikoagulan:
Low Molecular Weight Heparin (LMWH)
Enoxaparin Na 2 x 0,4 ml/SC
Nadroparin Ca 2 x 0,4 ml/SC
Antikoagulan oral: warfarin, coumadin
Obat anti hipertensi:
Nitrogliserin, ACE-inhibitor, Ca-antagonis, -bloker
PENATALAKSANAAN (3)
Rehabilitasi medik:
Bladder training
Fisioterapi pasif sedini mungkin
Fisioterapi aktif
Gizi:
Diet rendah kolesterol/lemak/purin/garam
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, arif, suprohaita, dkk. Kapita Selekta Kedokteran jilid 2. Ed III. Fakultas
Kedokteran UI: Media Aesculapius.hal 17
Becker, Joseph U , Charles R Wira, Jeffrey L Arnold. Stroke, Ischemic. Emedicine.
Article Last Updated: Oct 9, 2008.
Jauch ,Edward C, Brett Kissela, Brian Stettler. Acute Stroke Management.
Emedicine. Article Last Updated: Feb 5, 2008.
Adams and Victors. Principles of Neurology. 8th ed. Ropper AH, Brown RH
PERDOSI. Standar Pelayanan Medis (SPM) dan Standar Prosedur Operasional (SPO)
Neurologi.2006. hal17.
RSCM. PANDUAN PELAYANAN MEDIS DEPARTEMEN NEUROLOGI.2005.
Misbach, Jusuf. STROKE Aspek Diagnostik, Patofisiologi, Manajemen. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.hal:2-7,52-53.

Вам также может понравиться