Вы находитесь на странице: 1из 23

KONSEP DASAR

ASUHAN KEBIDANAN

Oleh :
Santi Deliani R, SST, SKM, M.Epid
Asuhan Kebidanan :

Urutan pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh


bidan kepada klien yang mempunyai kebutuhan/masalah sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya dalam bidang
kesehatan ibu masa hamil, masa persalinan, nifas, bayi setelah
lahir serta keluarga berencana

Penerapan fungsi, kegiatan, dan tanggung jawab bidan dalam


pelayanan yang di berikan kepada klien yang memiliki
kebutuhan/masalah kebidanan (kehamilan, persalinan, nifas, bayi
baru lahir, keluarga berencana, kesehatan reproduksi wanita, dan
pelayanan kesehatan masyarakat).
TUJUAN ASUHAN KEBIDANAN :

Asuhan Kebidanan upaya/aspek promotif, preventif, kuratif,


dan rehabilitatif

Mengurangi kesakitan dan kematian ibu


(hamil, bersalin, & nifas) dan anak

Menjamin kepuasan dan keselamatan ibu


Tujuan Asuhan dan bayinya sepanjang siklus reproduksi
Kebidanan
Mewujudkan keluarga bahagia dan
berkualitas melalui pemberdayaan
perempuan dan keluarganya dengan
menumbuhkan rasa percaya diri.
Postnatal care Balita/anak pra-sekolah

Intranatal care Bayi

Antenal care Neonatus

Lingkup Asuhan
Kebidanan
Masa kehamilan di mulai dari masa konsepsi sampai
lahirnya janin
Lamanya kehamilan normal adalah : 280 hari atau 40
minggu

Dibagi menjadi 3 trimester :


TM I 0 minggu s.d 14 minggu; TM II >14 minggu
s.d 28 minggu; TM III >28 minggu s.d 40
minggu/lahir

Tujuan :
Menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan,
persalinan dan nifas dengan baik dan selamat, serta
menghasilkan bayi yang sehat
Tujuan asuhan kebidanan pada masa
kehamilan :
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial
ibu dan bayi
c. Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,
ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Standar pelayanan 10 T ANC :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Pemeriksaan tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Pemeriksaan puncak rahim (tinggi fundus uteri)
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi
Tetanus Toksoid (TT) bila diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan
8. Test laboratorium (rutin dan khusus)
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan
dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah
pelayanan persalinan yang aman yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan yang kompeten.

Pada prinsipnya, penolong persalinan harus memperhatikan


hal-hal sebagai berikut :
1. Pencegahan infeksi
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar.
3. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi.
4. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
5. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru
lahir.
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN :

1) Asuhan Saat Persalinan


Bidan menilai secara tepat
bahwa persalinan sudah mulai,
kemudian memberikan asuhan
dan pemantauan yang
memadai, dengan
memperhatikan kebutuhan ibu
selama proses persalinan
berlangsung
2) Persalinan yang Aman
Bidan melakukan pertolongan
persalinan yang aman dengan
sikap sopan dan penghargaan
terhadap klien serta
memperhatikan tradisi setempat.
3) Pengeluaran Plasenta
dengan Penegangan Tali
Pusat

Bidan melakukan
penegangan tali pusat
dengan benar untuk
membantu pengeluaran
plasenta dan selaput
ketuban secara lengkap.
4) Penanganan Kala II dengan
Episiotomi

Bidan mengenali secara tepat


tanda-tanda gawat janin pada
kala II yang lama, dan segera
melakukan episiotomi dengan
aman untuk memperlancar
persalinan, diikuti dengan
penjahitan perineum.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca
bersalin oleh tenaga kesehatan

Untuk deteksi dini komplikasi pada ibu nifas diperlukan


pemantauan pemeriksaan terhadap ibu nifas dengan
melakukan kunjungan nifas minimal sebanyak 3 kali dengan
ketentuan waktu :
1) Kunjungan I : masa 6 jam sampai dengan 3 hari setelah
persalinan.
2) Kunjungan II : 2 minggu setelah persalinan (8 14 hari).
3) Kunjungan III : 6 minggu setelah persalinan (36 42 hari).
Pelayanan yang diberikan :

1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.


2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam
lainnya.
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali
6. Pelayanan KB pasca salin
Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode
0 sampai dengan 28 hari setelah lahir, baik di fasilitas
kesehatan maupun melalui kunjungan rumah.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan neonatus :


1.Kunjungan Neonatal ke-1 (KN 1) : 6 48 Jam setelah lahir.
2.Kunjungan Neonatal ke-2 (KN 2) : hari ke 3 sampai dengan
hari ke 7 setelah lahir.
3.Kunjungan Neonatal ke-3 (KN 3) : waktu hari ke 8 sampai
dengan hari ke 28 setelah lahir.
Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara
komprehensif dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan Bayi
baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan
sehat, yang meliputi :

Pemeriksaan dan perawatan BBL :


Perawatan Tali pusat
Melaksanakan ASI Eksklusif
Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1
Memastikan bayi telah diberi Salep Mata Antibiotik
Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI.
Pemberian Imunisasi Hepatitis B0 bila belum diberikan pada
waktu perawatan bayi baru lahir
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI
eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai
standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada bayi
sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah lahir

Pelayanan kesehatan bayi :


Kunjungan I : umur 29 hari 2 bulan
Kunjungan II : umur 3 5 bulan
Kunjungan III : umur 6 8 bulan
Kunjungan IV : umur 9 11 bulan
Tujuan kunjungan bayi :

Meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan kesehatan


dasar
Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada
bayi sehingga cepat mendapat pertolongan
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit
melalui pemantauan pertumbuhan, imunisasi, serta
peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh
kembang
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :

Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4,


DPT/HB 1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi
(SDIDTK).
Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 - 11 bulan).
Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping
ASI, tanda tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di
rumah menggunakan Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
Pelayanan kesehatan anak balita meliputi pelayanan pada anak balita sakit dan
sehat.
Pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai standar yang meliputi :
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang tercatat
dalam Buku KIA/KMS.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) minimal 2
kali dalam setahun.
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
5. Pelayanan anak balita sakit sesuai standar dengan menggunakan pendekatan
MTBS
Continuity of Care Empowering women

Women Center Care Women & Family


Partnership

Normal & Natural


Childbirth

Filosofi Asuhan
Kebidanan
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться