Вы находитесь на странице: 1из 101

GARIS

(Garis Lurus)

Garis merupakan himpunan (kumpulan) titik-


titik. Garis panjangnya tak terbatas, oleh karena itu
garis cukup digambar wakil garis itu.
Garis merupakan benda berdimensi nol dan
disimbolkan dengan huruf kecil.
Example :
g l
BIDANG
(Bidang Datar)
Bidang memiliki luas yang tak terbatas, oleh karena itu bidang
cukup digambar wakil bidang itu.
Bidang mempunyai ukuran panjang dan lebar, panjang dan tinggi
atau tinggi dan lebar, sebab itu bidang merupakan benda
berdimensi dua.
Bidang dapat disimbolkan dengan huruf latin (v, w, x,...dst) dan
huruf khusus ( , , ,...dst) yang biasanya pada salah satu sudut
dari bidang itu. Bidang juga bisa disimbolkan dengan menuliskan
titik-titik sudut bidang itu (Bidang ABCD).
Example :
A B

C D
KEDUDUKAN TITIK TERHADAP GARIS

Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah garis,


jika titik itu dapat dilalui oleh garis.
Sebuah titik dikatakan terletak diluar garis, jika
titik itu tidapat dilalui oleh garis
Sebuah garis dapat dibuat melalui dua buah titik.

A
g A l
KEDUDUKAN TITIK TERHADAP BIDANG

Sebuah titik dikatakan terletak pada sebuah


bidang, jika titik itu dapat dilalui bidang.
Sebuah titik dikatakan terletak diluar bidang, jika
titik itu tidak dapat dilalui bidang.
A

A
KEDUDUKAN GARIS TERHADAP GARIS

Dua garis dikatakan berimpit, jika


setiap titik digaris pertama juga
terletak dgaris kedua.Syarat cukup g h
untuk dua garis berimpit adalah
memiliki dua titik persekutuan.
A
Dua garis dikatakan
berpotongan, jika dua garis itu g
mempunyai satu titik potong. h

Dua garis dikatakan sejajar, jika


dua garis itu sbidang dan tidak h
memiliki titik potong.
g g
Dua baris dikatakan bersilangan,
jika dua buah garis itu tidak h
sebidang, tidak memiliki titik
potong dan tidak sejajar.
Catatan :
Melalui dua garis yang sejajar atau berpotongan
hanya dapat dibentuk satu bidang.
KEDUDUKAN GARIS TERHADAP BIDANG

Garis dikatakan terletak


pada bidang, jika setiap h
titik pada garis terletak
juga pada bidang.
h
Garis dikatakan sejajar
bidang, jika garis dan
bidang tidak bersekutu
pada titik apapun.
Garis dikatakan
menembus bidang, jika h
garis dan bidang A
mempunyai satu titik
potong atau titik tembus.
KEDUDUKAN DUA BIDANG
D C
Dua bidang dikatakan
berimpit, jika memiliki
daerah persekutuan. Dan A B
setiap titik dibidang
pertama juga terletak
dibidang kedua.
Dua bidang dikatakan P Q
sejajar, jika kedua bidang
itu tidak bersekutu pada
satu titik pun.
Dua bidang dikatakan
berpotongan, jika kedua
bidang itu mempunyai
sebuah garis persekutuan
atau garis potong.
PERPOTONGAN LEBIH DARI DUA BIDANG

Jika perpotongan dua


bidang selalu berupa D
garis,maka perpotongan
tiga bidang atau lebih
dapat berupa titik
ataupun garis.
h C

A B
PRISMA
Volume Prisma = L.alas x
Tinggi

Luas Permukaan Prisma= (n x


Luas sisi tegak)+(2 x Luas alas)
H G
E F S t
T
D C S
S S
A S B
Setiap kubus mempunyai 6
buah limas , maka;
H G
Vkubus = 6 x Vlimas
E F Vlimas = Vkubus : 6
T = 16 x S2 x 2t
D C = 1 x S2 t
3
S = 1 x L.alas x tinggi
3
A S B
t

ts
t

S
t Limas yang terbentuk dari
sebuah kubus terdiri dari
S
alas berbentuk persegi,
dan 4 buah segitiga sama
S luas
Luas limas :

= L. alas + 4. L. segitiga
= (s x s) + (4 . 12 at)
= S2 + 2at
Sebuah kerucut

mempunyai kita pandang


s sebagai limas khusus
t
dengan alas berbentuk
r lingkaran.sehingga

volume limas adalah:


KERUCUT

1
3

1
3
t
1
3
r
Sisi kerucut terdiri dari alas berbentuk
lingkaran dan selimut berbentuk
juring.
Luas sisi kerucut terdiri dari alas
berbentuk lingkaran dan
selimutnya berbentuk juring.

Luas sisi = L.alas + L. selimut


= r2 + rs
=r(r+s)
Jadi, luas sisi kerucut = r ( r + s )
VOLUME TABUNG

Tabung adalah sebuah prisma


khusus karena mempunyai alas
berbentuk lingkaran, jadi untuk
mencari volume tabung maka
kita gunakan volume prisma.
Vtabung = L.alas x tinggi
r

t
= r2 x t

Jadi, Vtabung = r2t


LUAS PERMUKAAN TABUNG

r
r

t
t

2r

r
Luas permukaan tabung terdiri dari alas dan
tutup berbentuk lingkaran dan selimutnya
berbentuk persegi panjang.

Luas sisi = 2L.alas + L. selimut


= 2 r2 + 2rt
= 2 r ( r + t)
Jadi, luas sisi kerucut = 2 r ( r + t )
BOLA
Vbola = 1 r3
3

luas permukaan bola = 4 r2

r
r r
proyeksi titik pada garis
proyeksi titik pada bidang
proyeksi garis pada bidang
Proyeksi titik pada garis

P Dari titik P
ditarik garis m garis k
m
garis m memotong k di Q,
titik Q adalah
k hasil proyeksi
Q
titik P pada k
Contoh
H G
Diketahui
E F
kubus ABCD.EFGH
Tentukan proyeksi
D T C titik A pada garis
A B a. BC
b. BD
c. ET (T perpotongan
AC dan BD).
Pembahasan

Proyeksi titik A pada

1. BC adalah titik B
H G (AB BC)
E F

A 2. BD adalah titik T
D T C (AC BD)
A B
3. ET adalah titik A
(AC ET)
Proyeksi Titik pada Bidang
Dari titik P
di luar bidang H
P
ditarik garis g H.
Garis g menembus
g
bidang H di titik P.
Titik P adalah
P proyeksi titik P
di bidang H
Contoh
H G Diketahui kubus
E F ABCD.EFGH
a. Proyeksi titik E
D C pada bidang ABCD
A B adalah.
b. Proyeksi titik C
pada bidang BDG
adalah.
Pembahasan
H G
E F a. Proyeksi titik E
pada bidang ABCD
P
adalah A
D C (EA ABCD)
A B b. Proyeksi titik C
pada bidang BDG
adalah P
(CE BDG)
Proyeksi garis pada bidang
Proyeksi sebuah garis
A
B ke sebuah bidang
g dapat diperoleh
dengan memproyek-
sikan titik-titik yang
terletak pada garis itu
A g ke bidang.
B
Jadi proyeksi garis g pada bidang H
adalah g
PERLU DIINGAT!!!!!

1. Proyeksi garis pada bidang umumnya berupa


garis. (untuk garis yang tidak tegak lurus bidang)
2. Jika garis h maka proyeksi garis h pada
bidang berupa titik.
3. Jika garis g // bidang maka g yaitu proyeksi
garis g pada dan sejajar garis g
Contoh 1
H G
E Diketahui kubus
F
ABCD.EFGH
a. Proyeksi garis EF
D C pada bidang ABCD
A B adalah.
b. Jika panjang rusuk kubus 6 cm,
Panjang proyeksi garis CG
pada bidang BDG adalah.
Pembahasan
H G
E a. Proyeksi garis EF
F
pada bidang ABCD
berarti menentukan
D C proyeksi titik E dan F
A B pada bidang ABCD,
yaitu titik A dan B
Jadi proyeksi EF pada ABCD
adalah garis AB
b. Proyeksi garis CG
H G pada bidang BDG
E F berarti menentukan
P proyeksi titik C
dan titik G
D C pada bidang BDG,
A 6 cm B yaitu titik P dan G

Jadi proyeksi CG pada BDG


adalah garis PG
H G Panjang proyeksi CG
E F pada BDG adalah
panjang garis PG.
P 2
PG GR
D C 3
R
A 6 cm B 2 1
a 6
3 2
1
a 6
3
1
Jadi panjang proyeksi garis CG 6 6
2
pada bidang BDG adalah 26 cm
2 6
Berikut ini adalh H G

contoh dari bangun E F

ruang dengan
menggunakan aturan
yang jelas. D C

Ada pun hal-hal yang A B

menjadi acuan dalam


menggambar antara
lain :
Bidang gambar, yaitu bidang datar
tempat kita menggambar.
Bidang frontal, yaitu bidang pada
gambar yang akan digambar. (ABFE,
...)
Bidang ortogonal, yaitu bidang yang H G

tegak lurus bidang frontal. (BCGF, E F


...)
Garis frontal, yaitu garis-garis yang D C
membentuk bidang frontal. (AB, ...) A B

Garis ortogonal, yaitu garis-garis


yang tegak lurus pada bidang
frontal. (BC, ...)
Sudut surut/sudut menyisi, yaitu
sudut yang dibentuk antara garis
frontal horizontal ke kanan dengan
garis ortogonal ke belakang. (sudut
DAB)
Perbandingan proyeksi, yaitu
H G
perbandingan antara panjang garis
orortogonal dalam gambar dengan
E F

panjang garis ortogonal


sebenarnya. D C

A B
Menu :
Menu
-Langkah-langkah
-Bidang Frontal
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
Langkah-
-Menggambar Kubus Langkah
-Evaluasi
Melukis
Kubus

Kembali

Maju
Langkah-Langkah Menggambar Bangun Ruang :
Menu 1. Lukis bidang frontal yang di-
-Langkah-langkah
inginkan dgn ukuran sebe-
-Bidang Frontal
-Sudut Surut
narnya
-Perbandingan proyeksi
2. Lukis sudut surut
-Menggambar Kubus
-Evaluasi 3. Lukis bidang ortogonal ba-
wah sesuai dg sudut surut
dan perbandingan proyeksi
Kembali
yg diminta
4. Lengkapi lukisan bidang-
bidang yg ada sesuai dasar
langkah 1, 2 dan 3

Maju
Bidang Frontal
Menu Bidang Frontal adalah bidang sisi benda
-Langkah-langkah yang sejajar dengan bidang gambar.
-Bidang Frontal Unsur - unsur ruang pada bidang frontal
-Sudut Surut bentuk dan ukurannya sesuai dengan
-Perbandingan proyeksi ukuran sebenarnya.
-Menggambar Kubus
Bidang frontal : ABFE dan DCGH
-Evaluasi
H G H G

E F E F
Kembali

D C D C

A B A B
Maju
Sudut Surut
Menu Sudut Surut (menyisi) adalah sudut pada
-Langkah-langkah gambar antara garis frontal horizontal yg
-Bidang Frontal arahnya ke kanan dengan dengan garis
-Sudut Surut ortogonal yang arahnya ke belakang
-Perbandingan proyeksi (berlawanan dgn arah jarum jam)
-Menggambar Kubus
-Evaluasi
H G
Garis Frontal horizontal
AB, EF,DC, HG
E F E Garis ortogonal,
AD, BC, EH, FG
Kembali
Sudut Surut

D C

A BB
Maju
Perbandingan Proyeksi
Menu Perbadingan proyeksi adalah
-Langkah-langkah perbandingan antara panjang garis
-Bidang Frontal ortogonal pada gambar dengan panjang
-Sudut Surut sebenarnya.
-Perbandingan proyeksi
Misal : perbandingan proyeksi 0,5 maka
-Menggambar Kubus
untuk Kubus yang sisinya 6 cm, pada
-Evaluasi
gambar panjang garis ortogonalnya
adalah 0,5 x 6 = 3 cm

Kembali

Maju
Menggambar Bangun Ruang (Kubus)
Menu
-Langkah-langkah
-Bidang Frontal
Kubus ABCD.EFGH dgn Panjang Rusuk 6 satuan
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

Maju
Pilih Bidang Frontal dan Sudut Surut
(Perbandingan Proyeksi yg dipakai pada media ini adalah 0,5)
Menu
-Langkah-langkah
-Bidang Frontal
Bidang Frontal
-Sudut Surut
Sudut
-Perbandingan proyeksi ABFE BCGF EFGH ACGE
Surut
-Menggambar Kubus
-Evaluasi
30o Lukisan 1 Lukisan 2 Lukisan 3 Lukisan 4

60o Lukisan 5 Lukisan 6 Lukisan 7 Lukisan 8

Kembali
120o Lukisan 9 Lukisan 10 Lukisan 11 Lukisan 12

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah
-Bidang Frontal
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali

30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali

30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali
C

30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah G Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali
C

30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah
H G Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali
C

30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah
H G Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan
4. Lengkapi dgn meng
gambar sisi-sisi ku
bus yang lain

Kembali
C
D
30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah
H G Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan
4. Lengkapi dgn meng
gambar sisi-sisi ku
bus yang lain

Kembali
C
D
30
A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah
-Bidang Frontal
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
(Perjanjian : Huruf pertama sebutan bidang frontal selalu terletak pada pojok kiri bawah)
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 120o
-Perbandingan proyeksi
-Menggambar Kubus
-Evaluasi

Kembali

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

D C

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
H
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

D C

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
H G
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan

D C

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
H G
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan
4. Lengkapi dgn meng
D C gambar sisi-sisi ku
bus yang lain

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Lukisan Kubus Dgn Bidangn Frontal ABFE
H G
Menu
-Langkah-langkah Langkah Langkah :
-Bidang Frontal 1. Lukis bidang frontal
ABFE
-Sudut Surut
E F 2. Lukis Susut Surut 30o
-Perbandingan proyeksi
3. Lukis garis ortogonal
-Menggambar Kubus BC, FG, AD dab EH
dg panjang 0,5 x 6 = 3
-Evaluasi
satuan
4. Lengkapi dgn meng
D C gambar sisi-sisi ku
bus yang lain

Kembali

120o

A B

Maju

Kubus ABCD.EFGH
dgn Panjang Rusuk
6 cm
Jarak antara Dua Titik
Langkah menentukan jarak (d) titik A ke titik
B:
Hubungkan titik A ke titik B
Jarak titik A ke titik B adalah AB

A
Jarak titik ke Garis
A Jarak titik A ke
garis g adalah
panjang ruas garis
yang ditarik dari
titik A dan tegak
lurus garis g

69
Garis tegak lurus Bidang
Garis tegak lurus
g sebuah bidang
jika garis tersebut
a tegak lurus dua
b buah garis berpo-
g a, g b,
tongan yang ter-
Jadi g V
dapat pada bidang

70
Jarak titik ke bidang
Peragaan ini
A menunjukan jarak
antara titik A ke
bidang V adalah
panjang ruas garis
yang
menghubungkan
tegak lurus titik A
ke bidang V
71
Langkah menentukan jarak
(d) garis g ke garis h (g & h
bersilangan)
Buat bidang melalui salah
satu garis dan sejajar garis
lainnya (misal bidang
h
melalui garis g sejajar d g
garis h) d
d
Proyeksikan garis h pada
bidang (menghasilkan
garis h)
h
Jarak garis g ke garis h adl
= jarak garis h ke garis h
Jarak garis ke garis
g Jarak antara garis
P g ke garis h
adalah panjang
ruas garis
yang
menghubungkan
Q
tegak lurus kedua
h
garis tersebut

73
Contoh
H G Diketahui kubus
E F ABCD.EFGH
dengan panjang
rusuk 4 cm.
D C Tentukan jarak:
A 4 cm B
a.Garis AB ke garis HG
b.Garis AD ke garis HF
c.Garis BD ke garis EG
74
Lukis kubus
H G ABCD.EFGH
E F dengan panjang
rusuk 6 cm,sudut
surut 30 dan
D C perbandingan
A 4 cm B proyeksi 1:3

75
Penyelesaian
H G
Jarak garis:
E a. AB ke garis HG
F
= AH (AH AB,
AH HG)
D C = 42 (diagonal sisi)
A 4 cm B b.AD ke garis HF
= DH (DH AD,
DH HF
= 4 cm
76
Penyelesaian
H Q G
E F Jarak garis:
b.BD ke garis EG
D C = PQ (PQ BD,
A P
4 cm B PQ EG
= AE
= 4 cm

77
Jarak garis ke bidang
g Jarak antara
garis g ke
bidang V adalah
panjang ruas garis
yang
menghubungkan
tegak lurus garis
dan bidang

79
Jarak Bidang dan Bidang
W
Jarak antara bidang
W dengan bidang V
adalah panjang
ruas garis yang
tegak lurus
bidang W dan V
tegak lurus bidang V

80
Sudut-sudut dalam ruang
sudut antara dua garis
sudut antara garis dan bidang
sudut antara dua bidang
Sudut antara dua garis
Berpotongan
jika dua garis berpotongan,maka kedua garis
berada dalam bidang yang sama
P g
sudut yang dibentuk
Q
oleh garis g dan h
P O

Q h adalah POQ dan


POQ
Bersilangan
jika dua garis bersilangan, maka
dua garis tersebut berada dalam
bidang yang berlainan sudut
antara garis FH dan garis AD
sama dengan sudut antara garis
BD dan AD
sudut antara garis dan bidang
k jika sebuah garis k menembus/memotong
B sebuah bidang ,maka sudut antara bidang
dan garis k dapat dicari sebagai berikut:
ambil titik B pada k
A buat garis melalui B melalui bidang dan
C memotong bidang di titik C
jadi k,bidang = BAC

Kesimpulan:
sudut antara garis k dan bidang adalah
sudut antara garis k dan garis hasil proyeksi
garis k pada bidang yaitu garis AC
sudut antara dua bidang
bidang dan bidang bepotongan
dan garis k adalah garis potong
kedua bidang, maka sudut antara
l kedua bidang dapat dicari sbb:
P
ambil titik pada k, misal A

Buat garis g pada bidang ,melalui
g
A Q titik A dan tegak lurus garis k
Buat garis l pada bidang ,melalui
titik A dan tegak lurus garis k
k
sudut antara bidang dan bidang
adalah PAQ
Irisan Bangun Ruang

L Pada gambar disamping Bidang


H R
G
T KLM mengiris kubus ABCD.EFGH.
E F
Bidang irisannya berbentuk

S
segienam PQSRTU.
U D C K
Q Pada bagian ini akan dipelajari
A P B
M
cara melukis irisan suatu bangun
ruang.
Melukis irisan bangun ruang dapat dilakukan dengan menggunakan:

1. Sumbu Afinitas

2. Perpotongan Bidang Diagonal

3. Perluasan Sisi Tegak


Sumbu Afinitas Irisan Bangun Ruang

Sumbu afinitas adalah


garis potong antara H W
G
bidang pengiris dengan Q

bidang pemuat alas. E


F

Pada gambar di samping V


S
garis LR merupakan
sumbu afinitas R
D C

U
A T B
L
Sumbu Afinitas Irisan Bangun Ruang
Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R

H R
G
T

E
F
Q

D C K

S
A P B
M
Sumbu Afinitas Irisan
Irisan Bangun
Bangun Ruang
Ruang

Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R

H G
S
E
F

K D C
Q T

A P B
L
Sumbu Afinitas Irisan Bangun Ruang
T
Lukislah bidang irisan
limas T.ABCD yang melalui
P
titik P, Q, dan R
R

L
Q
D

A
S

M
B C

K
Sumbu Afinitas Irisan
Irisan Bangun
Bangun Ruang
Ruang

Lukislah bidang irisan prisma ABCD.EFGH yang melalui titik E, P, dan Q

E H

F
G

Q
P

L
D
A
R

B
M
C

K
Sumbu Afinitas Irisan Bangun Ruang

Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R


dengan titik Q pada bidang TCD.

P
U

Q
D

A
T K
Q

B R C

L
Perpotongan Bidang Diagonal Irisan Bangun Ruang

1. Menggambar irisan bangun ruang dengan cara perpotongan


bidang diagonal dilakukan dengan memanfaatkan garis
potong bidang diagonal bangun ruang tersebut.

2. Menggambar irisan dengan cara ini tidak memerlukan


perluasan daerah gambar, tetapi jika alasnya merupakan
segi-n dengan n yang cukup besar, maka gambarnya
menjadi lebih rumit.
Perpotongan Bidang Diagonal Irisan Bangun Ruang

Lukislah bidang irisan kubus ABCD.EFGH yang melalui titik P, Q, dan R

H
G
K

E
F
R

M
S
P

D C

L Q

A B
Perpotongan Bidang Diagonal Irisan Bangun Ruang

Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R

L
Q
D

A
S

B C
Perpotongan Bidang Diagonal Irisan Bangun Ruang

Lukislah bidang irisan prisma ABCD.EFGH yang melalui titik E, P, dan Q

E H

F
G

M Q
P

D
A
R
L
B
C
Perluasan Sisi Tegak Irisan
Irisan Bangun
Bangun Ruang
Ruang

Menggambar irisan bangun ruang dengan cara perpotongan


perluasan sisi tegak dapat dilakukan jika sisi-sisi tegaknya
berpotongan pada daerah bidang gambar, bukan di luar
bidang gambar.
Perluasan Sisi Tegak Irisan
Irisan Bangun
Bangun Ruang
Ruang

Lukislah bidang irisan limas T.ABCD yang melalui titik P, Q, dan R

Q
D

A S

B C
K

E
Perluasan Sisi Tegak Irisan
Irisan Bangun
Bangun Ruang
Ruang

Lukislah bidang irisan prisma ABCD.EFGH yang melalui titik E, P, dan Q

E H

F
G
L
Q
P

D
A
R

B
S C

K
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться