Вы находитесь на странице: 1из 32

CA MAMMAE

dr. Haqqi Pradipta Suganda


IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 56 tahun
Alamat : Sungai Limau
Agama : Islam
Mondok di bangsal : BEDAH
Tanggal masuk : 22 juli 2016
Nomer CM : diketahui
Anamnesis
Keluhan Utama : Benjolan pada payudara kiri

Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien


mengeluhkan terdapat benjolan pada
payudara kiri kurang lebih sejak 2 tahun SMRS,
benjolan tidak terasa nyeri, sesak nafas (-), mual
(-), muntah (-), sebelumnya os sudah pernah
dilakukan operasi pada bulan mei 2016, dan
dilakukan biopsi eksisi untuk dilakukan
pemeriksaan patologi anatomi.
PX Fisik
Kondisi Umum : Baik

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda vital :
Tekanan darah : 160/100 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : afebris
Status Lokalis
Inspeksi : tampak terdapat bekas luka pada
payudara kiri (+)

Palpasi : Benjolan pada payudara kiri >5cm,


padat, keras, mobile, nyeri tekan (-).
Hasil pemeriksaan Patology
anatomy biopsi eksisi
Adenocarsinoma mammae (S)

T3N0M0 stg IIIA

Carsinoma ductal invasive solid tubular

ER/DR: Negatif

HER-2 : 3+
DIAGNOSIS KERJA
Carsinoma mammae (S) stage IIIA

TERAPI / TINDAKAN
Pro masektomy mammae (S)
Anatomi
Payudara wanita dewasa berlokasi
dalam fascia superficial dari
dinding depan dada. Dasar dari
payudara terbentang dari iga
kedua di sebelah atas sampai iga
keenam atau ketujuh di sebelah
bawah, dan dari sternum batas
medialnya sampai ke garis
midaksilrasis sebagai batas
lateralnya. Duapertiga dasar
tersebut terletak di depan
M.pectoralis major dan sebagian
M.serratus anterior. Sebagian kecil
terletak di atas M.obliquus externus
ETIOLOGI
Umur : Kemungkinan untuk menjadi kanker payudara semakin meningkat seiring
bertambahnya umur seorang wanita. Angka kejadian kanker payudara rata-rata
pada wanita usia 45 tahun ke atas setelah menopause
Riwayat kanker payudara : Wanita dengan riwayat pernah mempunyai kanker
pada satu payudara mempunyai risiko untuk berkembang menjadi kanker pada
payudara yang lainnya.
Riwayat Keluarga :
Perubahan payudara tertentu : Risiko kanker akan meningkat bila memiliki tipe-
tipe sel abnormal tertentu, seperti atypical hyperplasia dan lobular carcinoma in
situ [LCIS].
Riwayat reproduksi dan menstruasi :Meningkatnya paparan estrogen
berhubungan dengan peningkatan risiko untuk berkembangnya kanker
payudara, sedangkan berkurangnya paparan justru memberikan efek protektif.
Ras : Kanker payudara lebih sering terdiagnosis pada wanita kulit putih,
dibandingkan wanita Latin Amerika, Asia, or Afrika
Wanita yang mendapat terapi radiasi pada daerah dada : Wanita yang
mendapat terapi radiasi di daerah dada (termasuk payudara) sebelum usia 30
tahun, risiko untuk berkembangnya kanker payudara akan meningkat di
kemudian hari.
Kepadatan jaringan payudara
Overweight atau Obese setelah menopause: Kemungkinan
untuk mendapatkan kanker payudara setelah menopause
meningkat pada wanita yang overweight atau obese,
karena sumber estrogen utama pada wanita
postmenopause berasal dari konversi androstenedione
menjadi estrone yang berasal dari jaringan lemak, dengan
kata lain obesitas berhubungan dengan peningkatan
paparan estrogen jangka panjang.
Kurangnya aktivitas fisik : Wanita yang aktivitas fisik
sepanjang hidupnya kurang, risiko untuk menjadi kanker
payudara meningkat. Dengan aktivitas fisik akan membantu
mengurangi peningkatan berat badan dan obesitas.
Diet : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita yang
sering minum alkohol mempunyai risiko kanker payudara
yang lebih besar. Karena alkohol akan meningkatkan kadar
estriol serum. Sering mengkonsumsi banyak makan berlemak
dalam jangka panjang akan meningkatkan kadar estrogen
serum, sehingga akan meningkatkan risiko kanker
Klasifikasi kanker payudara
Non invasive carcinoma
Ductal carcinoma in situ

Ductal carcinoma in situ, juga disebut


intraductal cancer, merujuk pada sel
kanker yang telah terbentuk dalam
saluran dan belum menyebar. Saluran
menjadi tersumbat dan membesar seiring
bertambahnya sel kanker di dalamnya.
Kalsium cenderung terkumpul dalam
saluran yang tersumbat dan terlihat
dalam mamografi sebagai kalsifikasi
terkluster atau tak beraturan (clustered or
irregular calcifications) atau disebut
kalsifikasi mikro (microcalcifications) pada
hasil mammogram seorang wanita tanpa
gejala kanker.
Lobular carcinoma in situ
Meskipun sebenarnya ini bukan kanker,
tetapi LCIS kadang digolongkan
sebagai tipe kanker payudara non-
invasif. Bermula dari kelenjar yang
memproduksi air susu, tetapi tidak
berkembang melewati dinding lobulus.
Mengacu pada National Cancer
Institute, Amerika Serikat, seorang wanita
dengan LCIS memiliki peluang 25%
munculnya kanker invasive (lobular atau
lebih umum sebagai infiltrating ductal
carcinoma) sepanjang hidupnya.
Invasive carcinoma
Pagets disease
Pagets disease dari papilla mammae pertama kali
dikemukakan pada tahun 1974. Seringnya muncul sebagai
erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat berupa lesi
bertangkai, ulserasi, atau halus. Paget's disease biasanya
berhubungan dengan DCIS (Ductal Carcinoma in situ) yang
luas dan mungkin berhubungan dengan kanker invasif. Biopsi
papilla mammae akan menunjukkan suatu populasi sel yang
identik (gambaran atau perubahan pagetoid).
Patognomonis dari kanker ini adalah terdapatnya sel besar
pucat dan bervakuola (Paget's cells) dalam deretan epitel.
Terapi pembedahan untuk Paget's disease meliputi
lumpectomy, mastectomy, atau modified radical
mastectomy, tergantung penyebaran tumor dan adanya
kanker invasif.
Invasive ductal carcinoma
Adenocarcinoma with productive fibrosis (scirrhous,
simplex, NST) (80%)

Kanker ini ditemukan sekitar 80% dari kanker payudara dan


pada 60% kasus kanker ini mengadakan metastasis (baik
mikro maupun makroskopik) ke KGB aksila. Kanker ini
biasanya terdapat pada wanita perimenopause or
postmenopause dekade kelima sampai keenam, sebagai
massa soliter dan keras. Batasnya kurang tegas dan pada
potongan meilntang, tampak permukaannya membentuk
konfigurasi bintang di bagian tengah dengan garis
berwarna putih kapur atau kuning menyebar ke sekeliling
jaringan payudara. Sel-sel kanker sering berkumpul dalam
kelompok kecil, dengan gambaran histologi yang
bervariasi.
Medullary carcinoma (4%)

Medullary carcinoma adalah tipe khusus dari kanker


payudara, berkisar 4% dari seluruh kanker payudara
yang invasif dan merupakan kanker payudara
herediter yang berhubungan dengan BRCA-1.
Peningkatan ukuran yang cepat dapat terjadi
sekunder terhadap nekrosis dan perdarahan. 20%
kasus ditemukan bilateral. Karakterisitik mikroskopik
dari medullary carcinoma berupa (1) infiltrat
limforetikular yang padat terutama terdiri dari sel
limfosit dan plasma; (2) inti pleomorfik besar yang
berdiferensiasi buruk dan mitosis aktif; (3) pola
pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau
tidak ada diferensiasi duktus atau alveolar. Sekitar
50% kanker ini berhubungan dengan DCIS dengan
karakteristik terdapatnya kanker perifer, dan kurang
dari 10% menunjukkan reseptor hormon. Wanita
dengan kanker ini mempunyai 5-year survival rate
yang lebih baik dibandingkan NST atau invasive
lobular carcinoma.
Mucinous (colloid) carcinoma (2%)

Mucinous carcinoma (colloid carcinoma), merupakan tipe


khusus lain dari kanker payudara, sekitar 2% dari semua
kanker payudara yang invasif, biasanya muncul sebagai
massa tumor yang besar dan ditemukan pada wanita yang
lebih tua. Karena komponen musinnya, sel-sel kanker ini dapat
tidak terlihat pada pemeriksaan mikroskopik.

Papillary carcinoma (2%)

Papillary carcinoma merupakan tipe khusus dari kanker


payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang
invasif. Biasanya ditemukan pada wanita dekade ketujuh dan
sering menyerang wanita non kulit putih. Ukurannya kecil dan
jarang mencapai diameter 3 cm. McDivitt dan kawan-kawan
menunjukkan frekuensi metastasis ke KGB aksila yang rendah
dan 5- and 10-year survival rate mirip mucinous dan tubular
carcinoma.

Tubular carcinoma (2%)

Tubular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari kanker


payudara sekitar 2% dari semua kanker payudara yang
invasif. Biasanya ditemukan pada wanita perimenopause dan
pada periode awal menopause. Long-term survival
mendekati 100%.
TNM Staging System untuk
Breast Cancer
TNM Stage Groupings
Diagnosis
a. Gejala
Gejala yang yang paling sering meliputi :
Penderita merasakan adanya perubahan pada
payudara atau pada puting susunya
Benjolan atau penebalan dalam atau sekitar payudara
atau di daerah ketiak
Puting susu terasa mengeras
Penderita melihat perubahan pada payudara atau pada
puting susunya
Perubahan ukuran maupun bentuk dari payudara
Puting susu tertarik ke dalam payudara
Kulit payudara, areola, atau puting bersisik, merah, atau
bengkak. Kulit mungkin berkerut-kerut seperti kulit jeruk.
Keluarnya sekret atau cairan dari puting susu
Pada awal kanker payudara biasanya penderita tidak
merasakan nyeri. Jika sel kanker telah menyebar,
biasanya sel kanker dapat ditemukan di kelenjar limfe
yang berada di sekitar payudara. Sel kanker juga dapat
menyebar ke berbagai bagian tubuh lain, paling sering
ke tulang, hati, paru-paru, dan otak.
Px Fisik
Inspeksi
Inspkesi bentuk, ukuran, dan simetris dari
kedua payudara, apakah terdapat
edema (peau dorange), retraksi kulit
atau puting susu, dan eritema.
Palpasi
Dilakukan palpasi pada payudara
apakah terdapat massa, termasuk
palpasi kelenjar limfe di aksila,
supraklavikula, dan parasternal. Setiap
massa yang teraba atau suatu
lymphadenopathy, harus dinilai
lokasinya, ukurannya, konsistensinya,
bentuk, mobilitas atau fiksasinya.
Px Penunjang
Mammografi
Mammografi merupakan pemeriksaan yang paling dapat
diandalkan untuk mendeteksi kanker payudara sebelum benjolan
atau massa dapat dipalpasi. Karsinoma yang tumbuh lambat dapat
diidentifikasi dengan mammografi setidaknya 2 tahun sebelum
mencapai ukuran yang dapat dideteksi melalui palpasi.
Ultrasonografi (USG)
Penggunaan USG merupakan pemeriksaan penunjang yang
penting untuk membantu hasil mammografi yang tidak jelas atau
meragukan, baik digunakan untuk menentukan massa yang kistik
atau massa yang padat. Pada pemeriksaan dengan USG, kista
mammae mempunyai gambaran dengan batas yang tegas
dengan batas yang halus dan daerah bebas echo di bagian
tengahnya. Massa payudara jinak biasanya menunjukkan kontur
yang halus, berbentuk oval atau bulat, echo yang lemah di bagian
sentral dengan batas yang tegas. Karsinoma mammae disertai
dengan dinding yang tidak beraturan, tetapi dapat juga berbatas
tegas dengan peningkatan akustik.
Biopsi
Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) dilanjutkan dengan pemeriksaan sitologi
merupakan cara praktis dan lebih murah daripada biopsi eksisional dengan
resiko yang rendah. Teknik ini memerlukan patologis yang ahli dalam diagnosis
sitologi dari karsinoma mammae dan juga dalam masalah pengambilan
sampel, karena lesi yang dalam mungkin terlewatkan

Large-needle (core-needle) biopsy mengambil bagian sentral atau inti


jaringan dengan jarum yang besar. Alat biopsi genggam menbuat large-core
needle biopsy dari massa yang dapat dipalpasi menjadi mudah dilakukan di
klinik dan cost-effective dengan anestesi lokal.7

Open biopsy dengan lokal anestesi sebagai prosedur awal sebelum


memutuskan tindakan defintif merupakan cara diagnosis yang paling dapat
dipercaya. FNAB atau core-needle biopsy, ketika hasilnya positif, memberikan
hasil yang cepat dengan biaya dan resiko yang rendah, tetapi ketika hasilnya
negatif maka harus dilanjutkan dengan open biopsy. Open biopsy dapat
berupa biopsy insisional atau biopsi eksisional. Pada biopsi insisional
mengambil sebagian massa payudara yang dicurigai, dilakukan bila tidak
tersedianya core-needle biopsy atau massa tersebut hanya menunjukkan
gambaran DCIS saja atau klinis curiga suatu inflammatory carcinoma tetapi
tidak tersedia core-needle biopsy. Pada biopsi eksisional, seluruh massa
payudara diambil.
Penatalaksanaan
Mastektomi partial (breast conservation)
Tindakan konservatif terhadap jaringan payudara terdiri dari
reseksi tumor primer hingga batas jaringan payudara normal,
radioterapi dan pemeriksaan status KGB (kelenjar getah bening)
aksilla. Reseksi tumor payudara primer disebut juga sebagai reseksi
segmental, lumpectomy, mastektomi partial dan tylectomy.
Tindakan konservatif, saat ini merupakan terapi standar untuk
wanita dengan karsinoma mammae invasif stadium I atau II.
Wanita dengan DCIS hanya memerlukan reseksi tumor primer dan
radioterapi adjuvan. Jaringan karsinoma diangkat dengan diliputi
oleh jaringan mammae normal yang adekuat sejauh 2 mm dari
tepi yang bebas dari jaringan tumor. Dilakukan juga permintaan
atas status reseptor hormonal dan ekspresi HER-2/neu kepada
patologis.
Setelah penutupan luka payudara, dilakukan diseksi KGB aksilla
ipsilateral untuk penentuan stadium dan mengetahui penyebaran
regional. Saat ini, sentinel node biopsy merupakan prosedur staging
yang dipilih pada aksilla yang tidak ditemukan adanya
pembesaran KGB. Ketika sentinel node biopsy menunjukkan hasil
negatif, diseksi KGB akilla tidak dilakukan.
Modified Radical Mastectomy

Modified radical mastectomy mempertahankan baik M. pectoralis


mayor and M. pectoralis minor, dengan pengangkatan KGB
aksilla level I dan II tetapi tidak level III. Modifikasi Patey
mengangkat M. pectoralis minor dan diseksi KGB axilla level III.
Batasan anatomis pada Modified radical mastectomy adalah
batas anterior M. latissimus dorsi pada bagian lateral, garis tengah
sternum pada bagian medial, bagian inferiornya 2-3 cm dari
lipatan infra-mammae dan bagian superiornya m. subcalvia.
Terapi secara medikalis
(non-pembedahan)
Radioterapi

Terapi radiasi dapat digunakan untuk semua stadium karsinoma mammae.


Untuk wanita dengan DCIS, setelah dilakukan lumpectomy, radiasi adjuvan
diberikan untuk mengurangi resiko rekurensi lokal, juga dilakukan untuk
stadium I, IIa, atau IIb setelah lumpectomy. Radiasi juga diberikan pada kasus
resiko/kecurigaan metastasis yang tinggi. Pada karsinoma mammae lanjut
(Stadium IIIa atau IIIb), dimana resiko rekurensi dan metastasis yang tinggi
maka setelah tindakan pembedahan dilanjutkan dengan terapi radiasi
adjuvan.

Kemoterapi
Kemoterapi adjuvan
Kemoterapi adjuvan memberikan hasil yang minimal pada karsinoma mammae
tanpa pembesaran KGB dengan tumor berukuran kurang dari 0,5 cm dan tidak
dianjurkan. Jika ukuran tumor 0,6 sampai 1 cm tanpa pembesaran KGB dan dengan
resiko rekurensi tinggi maka kemoterapi dapat diberikan. Faktor prognostik yang tidak
menguntungkan termasuk invasi pembuluh darah atau limfe, tingkat kelainan
histologis yang tinggi, overekspresi HER-2/neu dan status reseptor hormonal yang
negatif sehingga direkomendasikan untuk diberikan kemoterapi adjuvan.
Neoadjuvant chemotherapy

Kemoterapi neoadjuvan merupakan kemoterapi inisial yang


diberikan sebelum dilakukan tindakan pembedahan, dimana
dilakukan apabila tumor terlalu besar untuk dilakukan lumpectomy.

Rekomendasi saat ini untuk karsinoma mammae stadium lanjut


adalah kemoterapi neoadjuvan dengan regimen adriamycin diikuti
mastektomi atau lumpectomy dengan diseksi KGB aksilla bila
diperlukan, diikuti kemoterapi adjuvan, dilanjutkan dengan terapi
radiasi. Untuk Stadium IIIa inoperabel dan IIIb, kemoterapi
neoadjuvan digunakan untuk menurunkan beban atau ukuran
tumor tersebut, sehingga memungkinkan untuk dilanjutkan modified
radical mastectomy, diikuti dengan kemoterapi dan radioterapi.
Terapi anti-estrogen

Dalam sitosol sel-sel karsinoma mammae terdapat protein spesifik berupa


reseptor hormonal yaitu reseptor estrogen dan progesteron. Reseptor hormon
ini ditemukan pada lebih dari 90% karsinoma duktal dan lobular invasif yang
masih berdiferensiasi baik.

. Terapi antibodi anti-HER2/neu

Penentuan ekspresi HER-2/neu pada semua karsinoma mammae yang baru


didiagnosis, saat ini direkomendasi. Hal ini digunakan untuk tujuan prognostik
pada pasien tanpa pembesaran KGB, untuk membantu pemilihan
kemoterapi adjuvan karena dengan regimen adriamycin menberikan respon
yang lebih baik pada karsinoma mammae dengan overekspresi HER-2/neu.
Pasien dengan overekspresi Her-2/neu mungkin dapat diobati dengan
trastuzumab yang ditambahkan pada kemoterapi adjuvan.
Prognosis
Survival rates untuk wanita yang didiagnosis
karsinoma mammae antara tahun 1983-1987 telah
dikalkulasi berdasarkan pengamatan,
epidemiologi dan hasil akhir program data,
didapatkan bahwa angka 5-year survival untuk
stadium I adalah 94%, stadium IIa 85%, IIb 70%,
dimana pada stadium IIIa sekitar 52%, IIIb 48% dan
untuk stasium IV adalah 18%.
Kesimpulan
Karsinoma payudara pada wanita menduduki tempat nomor
dua setelah karsinoma serviks uterus. Pencegahannya dapat
dilakukan dengan pemeriksaan rutin payudara.

Penegakan diagnosis Karsinoma payudara dapat dilakukan


melalui prosedur pemeriksaan klinis dan beberapa pemeriksaan
penunjang, dengan Gold standard diagnostik menggunakan
pemeriksaan histopatologik

Penatalaksanaan untuk kasus Ca Payudara dapat digunakan


cara pembedahan (Masektomy parsial dan Modified Radical
Masectomy) dan non pembedahan (radio terapi, kemoterapi,
terapi anti-estrogen dan terapi anti-HER2/neu)
Daftar Pustaka
De jong, Syamsuhadi. Ilmu Bedah. EGC. Jakarta. 2005.

Kumpulan Naskah Ilmiah Muktamar Nasional VI Perhimpunan Ahli Bedah


Onkologi Indonesia. Semarang.2003

Moningkey, Shirley Ivonne, 2000. Epidemiologi Kanker Payudara. Medika;


Januari 2000. Jakarta.

Profil Kesehatan Indonesia. Pusat Data Kesehatan. Jakarta, 1997

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 1995. Badan Penelitian dan


Pengembangan Kesehatan. Jakarta.

Tjindarbumi, 2000. Deteksi Dini Kanker Payudara dan Penaggulangannya,


Dalam: Deteksi Dini Kanker. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta

Vaidya, M.P, and Shukla, H.S. A textbook of Breast Cancer. Vikas Publishing
House PVT LTD.

Вам также может понравиться