Вы находитесь на странице: 1из 23

KONSEP DASAR ILMU GIZI

PENGERTIAN TENTANG GIZI


Ilmu gizi ( Nutrition science ) adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu tentang makanan
dalam hubungannya dengan kesehatan optimal.
Kata gizi berasal dari bahasa arab ghidza yang
berarti makanan.
Zat gizi ( nutriens ) adalah ikatan kimia yang
diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya.
Yaitu fungsi energi, membangun dan memelihara
jaringan serta mengatur proses kehidupan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat
zat gizi atau unsur kimia yang dapat diubah menjadi zat
gizi tubuh, yang berguna bila dimasukkan kedalam
tubuh.
Pangan adalah istilah umum untuk bahan yang dapat
dijadikan makanan.
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat zat gizi.
( almatsier , 2001 )
Ilmu gizi merupakan ilmu yang menggunakan
berbagai disiplin ilmu dasar, seperti, Biokimia,
ilmu hayat ( fisiologi ), ilmu penyakit ( fatologi )
dan beberapa ilmu lainnya. Jadi untuk
menguasai bagian bagian ilmu dasar tersebut
yang relevan dengan kebutuhan ilmu gizi
( ahmad ) 2004.
RUANG LINGKUP ILMU GIZI
Secara klasik kata gizi hanya dihubungkan
dengan kesehatan tubuh, serta mengatur
proses - proses kehidupan dalam tubuh,
sekarang ini kata gizi mempunyai pengertian
yang lebih luas, disamping untuk kesehatan
gizi dikaitkan dengan potensi ekonomi
seseorang, karena gizi berkaitan dengan
perkembangan otak, kemampuan belajar dan
produktivitas kerja.
SEJARAH ILMU GIZI
Ilmu gizi merupakan ilmu yang relatif baru,
pengakuan pertama gizi sebagai suatu ilmu
pada tahun 1926, ketika mary swartz
dikukuhkan sebagai professor ilmu gizi
pertama di universitas colombia Nem York
USA.
Makanan pada zaman purba dianggap sebagai hal
penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup,
munculnya unsur unsur kekuatan magis, tabu, serta
nilai nilai meyembuhkan pada masyarakat saat itu.
Tahun 400 SM, Hipocrates bapak ilmu kedokteran
mengibaratkan makanan sebagai panas yang dibutuhkan
oleh manusia. Anak anak yang sedang tumbuh
membutuhkan panas, oleh karena itu dibutuhkan
banyak makanan. Dia juga mengatakan orang gemuk
lebih pendek umurnya dibanding orang kurus.
Hipocrates mengobati orang yang menderita
rabun senja dengan menggunakan ekstra hati
dari binatang buruan, setelah ratusan tahun
kemudian ditemukan bahwa rabun senja
merupakan penyakit yang disebabkan oleh KVA
Antoine lavoiser ( 1743 1794 ) ahli kimia
perancis dikenal sebagai ilmu gizi melakukan
penelitian tentang pernapasan kalorimetri,
penggunaan energi dalam makanan.
PENEMUAN MINERAL
Kalsium ditemukan pada tahun 1808, untuk penggumpalan
darah
Zat besi ditemukan tahun 1808, oleh boussingault, sebagai
zat esensial untuk membawa oksigen dalam sel darah
merah, tahun 1840 zat besi digunakan sebagai peyembuh
anemia.
Natrium klorida, kalium dan kalsium klorida ditemukan
pada tahun 1900 oleh ringer, cairan tubuh memerlukan
konsentrasi elektrolit tertentu. Larutan yang mengandung 3
jenis mineral ini diperlukan untuk mempertahankan
integriras fungsional jaringan hewan yang diisolasi.
Loeb melanjutkan penelitian tentang
pengaruh berbagai konsentrasi garam
natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap
jaringan tubuh, sehingga ditegaskan bahwa
unsur unsur mineral merupakan zat gizi yang
mutlak diperlukan untuk fungsi tubuh dan
harus dipenuhi melalui makanan.
PENEMUAN VITAMIN
Lind dari inggris awal abad 20, menemukan penyakit scurvi yang
kemudian dikenal sebagai penyakit akibat kekurangan vitamin c
Takaki dari jepang tahun 1887, menjelaskan bahwa sindroma
beri beri yang terjadi pada pelaut jepang dan pencegahannya
melalui makanan.
Tahun 1897 seorang dokter yang berkebangsaan belanda
eijkmen ( namanya diabadikan pada pusat penelitian di jakarta ),
yang bertugas mengawasi kesehatan napi di jakarta. Meneliti
bueung yang diberi makanan dari sisa para napi menderita
radang saraf ( polineuritis ) yang disebabkan oleh kekurangan
vitamin B1.
Zaman Pelayaran vasco dagama yang berlayar dari
eropa menuju hindia tahun 1497, awak kapalnya
menderita penyakit skobut ( gejala gusi bengkak,
gigi mudah tanggal, serta gangguan pencernaan ).
Baru pada abad ke 20 para ahli medis baru dapat
menemukan, bahwa penyebab penyakit yang
banyak mematikan para awak kapal adalah akibat
kekurangan vitamin c karena tidak dapat
mengkomsumsi makanan segar selama pelayaran.
PENELITIAN PADA TINGKAT MOLEKULER
DAN SELULER
Penelitian tingkat molekuler dan seluler dimulai
pada tahun 1955
Pada era ini, dikemukakan bahwa : struktur sel yang
rumit serta peranan kompleks dan vital zat gizi
dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel sel.
Pemberian makanan yang tepat bagi sel sel adalah
esensial bagi pemberian makanan yang tepat pada
jaringan jaringan adalah dasar dari pemberian
makanan pada organ organ, sehingga bagi tapi
secara keseluruhan.
KEADAAN SEKARANG
Saat ini diketahui 45 zat gizi yang terkandung dalam
makanan sehari - hari dan masih diteliti kemungkinan
mikromineral dan unsur unsur vitamin baru
Masalah gizi kurang tersebar luas di negara negara yang
sedang berkembang, dan gizi lebih banyak ditemukan di
negara negara maju dan sebagian di negara yang sedang
berkembang.
Konsep baru yang ditemukan adalah pengaruh gizi
terhadap keturunan, perkembangan otak, dan pengaruh
terhadap kemampuan bekerja dan produktifitas serta daya
tahan terhadap penyakit infeksi.
Faktor faktor lingkungan seperti polusi obat
obatan terhadap status gizi.
Kaitan gizi dengan penyakit degeneratif
Bidang pangan, pengaruh zat tambahan
makanan terhadap kesehatan.
Pada PD II, banyak diidentifikasi penyakit akibat
kekurangan gizi, misalnya xeropthalmia.
Di Indonesia sendiri gizi baru berkembang pada
tahun 1975-an, walaupun sudah mengikuti
anjuran WHO dan PBB.
Program perbaikan gizi yang dikenal dengan
Applied Nutritional Programme ( ANP )
diselenggarakan sebagai penerapan konsep
WHO dan FAO
Sejak Pelita II, ditetapkan kebijakan tentang
perkembangan gizi yang ditetapkan melalui
INPRES No. 14 tahun 1974, program gizi mulai
dijalankan secara Nasional.
Tahun 1975 1976, program UPGK sebagai
terjemahan dari ANP, berlangsung di 8
Provinsi, dan 100 desa binaan kemudian
ditingkatkan menjadi 660 desa binaan.
Tahun 1976/1977, ditetapkan kebijakan
Vitamin A dosis tinggi pada 85 kecamatan di
pulau jawa.
Tahun 1975, dibentuk BPGD ( Badan Perbaikan
Gizi Daerah ) oleh Mendagri dalam bentuk
edaran diseluruh provinsi, tujuan dibentuknya
badan ini adalah sebagai wadah lintas sektor
yang berkedudukan di daerah, dalam rangka
peningkatan program gizi dan pangan.
Tanggal 7 9 september tahun 1976, Depkes
menyelenggarakan lokakarya lintas sektor
nasional tentang penyuluhan gizi di cimacan
Bogor, yang merintis perkembangan
pendidikan gizi, yang dirintis di jateng, DIY,
sumatera selatan.
Edaran mendagri bulan juli tahun 1976,
menginstruksikan seluruh gubernur dan
bupati dalam rangka mendukung program UKS
dilengkapi dengan PMT ASI.
PENGELOMPOKAN ILMU GIZI
MENURUT KEBUTUHAN DAN FUNGSI
Memberi energi
zat gizi yang memberikan energi, diantaranya adalah:
karbohidrat, lemak, dan protein.
Zat zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan oleh
tubuh untuk melakukan kegiatan aktifitas, termasuk ikatan
organik yang mengandung karbon yang dapat dibakar
Zat-zat gizi ini paling banyak ditemukan pada bahan pangan
Dalam fungsi sebagai zat pemberi energi, ketiga zat ini
disebut sebagai zat pembakar.
PERTUMBUHAN DAN PEMELIHARAAN JARINGAN

Protein, mineral, dan air merupakan bagian


dari jaringan tubuh.
Diperlukan untuk membentuk sel-sel baru,
dan menggantikan sel-sel yang rusak.
Dalam fungsinya ketiga zat ini, disebut sebagai
zat pembangun.
MENGATUR PROSES TUBUH
Protein, mineral, vitamin, dan air diperlukan
untuk mengatur proses tubuh.
Protein mengatur keseimbangan air dalam
tubuh.
Protein bertindak sebagai Buffer dalam upaya
memelihara netralitas tubuh dan membentuk
antibodi sebagai penangkal organisme yang
bersifat infektif.

Вам также может понравиться