Вы находитесь на странице: 1из 16

Sabtu, 8 Oktober 2016

KINERJA EXPANDING ADDITIVE BARU UNTUK


MENINGKATKAN SHEAR BOND STRENGTH (Sb)
SEMEN PADA KONDISI HTHP
OUTLINE

Pendahuluan

Expanding Cement &


Expanding Additive

Metodologi & Prosedur

Hasil dan Pembahasan

Kesimpulan

PLUG C
PENDAHULUAN

Penyemenan adalah suatu proses pencampuran


(mixing) dan pendesakan (displacement) bubur semen
(slurry) melalui casing sehingga mengalir ke atas
melewati annulus di belakang casing sehingga casing
terikat ke formasi .

Pada umumnya penyemenan bertujuan untuk


melekatkan casing pada dinding lubang bor,
melindungi casing dari masalah-masalah mekanis
sewaktu pemboran berlangsung (seperti torsi yang
tinggi dan lain-lain), melindungi casing dari fluida
formasi yang bersifat korosif dan untuk memisahkan
zona yang lain di belakang casing.

PLUG C
PENDAHULUAN
Salah satu kendala pada proses penyemenan ialah
penyusutan pada semen yang telah mengering.
Penyusutan pada semen berpengaruh terhadap
shear bond strength dan compressive strength
suspensi semen.
Akibatnya ikatan antara semen dengan casing dan
antara semen dengan formasi menjadi buruk.
Untuk itu diperlukannya komposisi semen yang
baik, sehingga mencegah terjadinya penyusutan
volume suspensi semen dengan menggunakan
additive yang dapat mempertahankan volume
suspensi semen atau biasa disebut expanding
cement.
PLUG C
EXPANDING CEMENT

Secara kimia, expanding cement hampir sama dengan semen


Portland biasa, kecuali adanya kandungan anhydrous kalsium
sulfoaluminat (4CaO.3Al2O3.SO3).

Expanding cement dibuat untuk menghadapi masalah penyusutan


volume dengan membuat semen mengembang selama periode
kritis.

Expanding cement kebanyakan bergantung pada mineral ettringite


tetapi memiliki kelemahan yaitu tidak mampu bertahan pada
temperatur tinggi diatas 76C (170F).

PLUG C
EXPANDING ADDITIVE

Pengembangan suatu semen, yaitu penambahan ukuran bagian luar


semen, menurut Danjushevsky (1980) dapat terjadi melalui beberapa
proses :
1. Pada saat suspensi semen masih mampu mengalir, yang diakibatkan
efek kontraksi negatif secara kimiawi, artinya melalui pembentukan
hasil hidrat lain yang akan menambah volume, seperti terlepasnya
garam-garam saat kristalisasi pada temperatur tinggi.
2. Pada saat semen mengeras melalui kristal asing seperti CaO, MgO dan
CaSO4 dalam matriks semen.
3. Masuknya fluida formasi ke dalam kolom semen.

PLUG C
METODOLOGI

Bahan-bahan yang digunakan antara lain:


Semen klasifikasi API kelas G.
Bubuk additive silika.
Bubuk additive MgO dan CaO murni yang telah dibakar pada
temperatur 1000 dan 1400oC selama 2 jam, kemudian digiling
dengan kehalusan 2800-3200 cm2/gr.
Aquadest yang digunakan sebagai fluida pencampur.

PLUG C
HASIL & PEMBAHASAN

1. Compressive Strength
Pada penambahan additive MgO 1000C dengan bertambahnya T
memberikan peningkatan pada harga CS, sedangkan pada
penambahan additive MgO 1400C peningkatan harga CS-nya lebih
besar dibanding additive MgO 1000C.

Hal serupa juga diperlihatkan pada penggunaan bahan additive CaO


murni baik pada T bakar 1000 maupun 1400C, dimana dengan
bertambahnya T, akan mengalami kenaikan harga CS-nya.

PLUG C
HASIL & PEMBAHASAN

2. Shear Bond Strength


Pada penambahan additive MgO 1000C dan 1400C memperlihatkan
adanya peningkatan harga SBS dengan bertambahnya T seiring dengan
peningkatan konsentrasi penambahan additive tersebut.

Untuk bahan CaO murni baik pembakaran 1000 maupun 1400C kurang
memberikan kenaikan harga SBS yang signifikan.

Dengan adanya mud cake pada dinding formasi akan memperkecil harga
SBS.

PLUG C
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian di laboratorium dan analisa penelitian dapat diambil
beberapa kesimpulan, yaitu :

Compressive strength semakin menaik apabila prosentasi komposisi bahan


additive MgO murni semakin besar dalam suspensi semen.

Bahan CaO murni cenderung memberikan peningkatan compressive


strength yang lebih baik, khususnya pada bahan CaO 1000 oC dan
cenderung turun untuk bahan CaO 1400 oC.

Peningkatan shear bond strength sangat baik terutama untuk temperatur


tinggi pada bahan additive MgO 1400 oC, dimana makin tinggi temperatur
semakin baik peningkatannya.
PLUG C
KESIMPULAN

Dari hasil penelitian di laboratorium dan analisa penelitian dapat diambil


beberapa kesimpulan, yaitu :

Shear bond strength pada bahan additive CaO murni kurang


menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan.

MgO murni merupakan bahan expanding additive terbaik dari seluruh


bahan yang digunakan untuk temperatur 100 150 oC.

Komposisi optimum untuk bahan MgO murni adalah 5 10 % dan


komposisi optimum untuk bahan CaO murni adalah 1.5 3 %.

PLUG C

Вам также может понравиться