Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sampel :
darah kapiler atau vena
darah EDTA,
darah heparin,
darah amonium-kalium oksalat
Metode Hayem
Jenis Larutan:
Larutan Hayem : Natrium sulfat 2.5 g, Natrium
klorid 0.5 g, Merkuri klorid 0.25 g, aquadest 100
ml.
Pada keadaan hiperglobulinemia, larutan ini tidak
dapat dipergunakan precipitasi protein,
rouleaux, aglutinasi.
Larutan Gower : Natrium sulfat 12.5 g, Asam
asetat glasial 33.3 ml, aquadest 200 ml.
mencegah aglutinasi dan rouleaux.
Natrium klorida 0.85 %
Metode Hayem
Prinsip Kerja:
Pengisian pipet (pengenceran)
Skala 0,5 darah + lar.hayem hingga skala
101 kocok
Mengisi kamar hitung
bilik hitung (Improved Neubauer) + cover
glass
Tempelkan ujung pipet menyebar
sendiri
Menghitung Eritrosit
Objektif 10x 40x ; lihat pada bidang
hitung; hitung eritrosit yg ditemukan
Hitung jumlah eritrosit
Bilik Hitung
Keterangan
W : kotak untuk hitung jumlah lekosit
R : kotak untuk hitung jumlah eritrosit
Cara menghitung
Letakkan bilik hitung di bawah mikroskop dengan perbesaran
lemah (10x). Cari kotak penghitungan yang berada di tengah.
Kotak tersebut terbagi dalam 25 kotak kecil dan setiap kotak
kecil terbagi menjadi menjadi 16 kotak kecil-kecil. Sel eritrosit
dihitung dalam 5 kotak kecil, yaitu 4 kotak di sudut dan 1
kotak lagi di tengah. Jumlah eritrosit dihitung dengan rumus :
PERHITUNGAN
1.Faktor pengenceran darah 200x
2.Volume satu bidang ditengah = 1/5 x 1/51/10 =1/250
3.Misalkan didapatkan N sel pada bidang sedang ditengah jadi jumlah
sel eritrosit per l darah
Keuntungan :
1. Metode Formal Citrat memiliki ketelitian pencampuran bahan
pemeriksaan dengan reagensia lebih tinggi dibandingkan
dengan metode Hayem.
2. Metode Formal Citrat Dapat digunakan pada Laboratorium
yang memiliki Peralatan yang terbatas ( Hanya membutuhkan
Tabung reaksi, pipet, dan Kamar Hitung Improved Neubauer).
Kerugian :
1. Metode Formal Citrat Membutuhkan Reagensia yang lebih
banyak dibandingkan dengan reagensia pada metode Hayem.
PEMERIKSAAN HEMATOKRIT
Hematokrit
Bahasa Yunani : Hema (berarti darah) dan krite (yang
memiliki arti menilai atau mengukur).
Packed Cell Volume (PCV) : sel (darah merah) yang
dimampatkan
Hematokrit merupakan volume semua eritrosit dalam 100
mL darah.
Menunjukkan kadar zat padat dalam darah. Jika cairan
keluar kadar tinggi/ pekat
Dinyatakan dalam persentase (%).
Nilai Ht = + 3 x Hb
Membantu mengetahui kekentalan darah.
Ht 40 % = 40 mL Hb dalam 100 mL darah
Hematokrit
Fungsi pemeriksaan Nilai normal hematokrit :
hematokrit : Bayi baru lahir : 55-68%
Tes skrining sederhana Usia 1 bulan : 37-49%
anemia Usia 1 tahun : 29-41%
Sebagai referensi Usia 10 tahun : 36-40%
kalibrasi pada metode
Dewasa pria : 40-50%
hitung otomatis
Dewasa perempuan : 36-
Panduan keakuratan
44%
pengukuran Hemoglobin
Pemeriksaan Hematokrit
Metode
Otomatis : Analyzer Hematology
Manual :
Makrohematokrit
Mikrohematokrit
Prosedur :
Sampel dimasukkan ke dalam tabung Wintrobe
menggunakan pipet Pasteur sampai tanda 0.
Letakkan tabung dengan posisi tegak lurus.
Biarkan tepat 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya
eritrosit.
Nilai Normal :
Laki - laki : < 10 mm/jam
Perempuan : < 29 mm/jam
Faktor faktor yang memengaruhi
nilai LED
Kadar fibrinogen (protein utk hemostasis)
Meningkat pada kondisi luka bakar/operasi, infeksi, radang,
tumor Eritrosit berkumpul roleux berat cepat
mengendap
Hamil : fibrinogen meningkat
Rasio sel darah merah terhadap plasma
Rasio tinggi (sel > plasma) berat cepat mengendap
Abnormalitas sel darah merah (anemia)
Bentuk abnormal (kecil/ tdk beraturan) lambat mengendap
Faktor teknis
Pengenceran, suhu, kemiringan miring 3o cepat 30%,
Usia : tua lebih cepat
Obat : aspirin (antiagregasi) LED lambat
Gangguan Nilai Normal
Penurunan LED/ Lambat:
polisitemia vera,
CHF,
anemia sel sabit,
mononukleus infeksiosa,
defisiensi faktor V,
artritis degeneratif,
angina pektoris.
Pengaruh obat : Etambutol (myambutol), kinin,
salisilat (aspirin), kortison, prednison.
Gangguan Nilai Normal
Peningkatan kadar : Anemia berat
Infeksi : Leukimia
Infeksi bakteri Limfoma
Hepatitis Metastasis tumor
Post-perfusion syndrome penyakit Hodgkin,
Pneumonia mieloma multipel,
tuberkulosis limfosarkoma,
Sifilis Penyakit Gastrointestinal
Leptospirosis Pankreatitits akut
Infeksi jamur (sistemik) Kolestitis
Penyakit hematologik- Peritonisitis
Neoplasia Sirosis
Contd...
Penyakit kardiovaskular & gout,
kolagen inflamasi panggul akut,
Demam penyakit hemolitik pada bayi
Myocard infarct akut baru lahir (eritroblastosis
artirits reumatoid & SLE, fetalis),
demam rematik, Pengaruh obat : Dextran,
metildopa (Aldomet),
Penyakit ginjal : metilsergid (Sansert),
Glomerulonefritis akit & kronis penisilamin (Cuprimine),
Pyelonefritis prokainamid (Pronestyl),
teofilin, kontrasepsi oral,
Nefrosis vitamin A.
Lainnya : Kehamilan
kanker (lambung, kolon, Luka bakar/ operasi
payudara, hati, ginjal),
endokarditis bakterial,
METODE AUTOMATIS / ANALYZER
HEMATOLOGY
Metode Automatis
Kemampuan mesin: menghitung multiparameter
Pengukuran RBC/PLT dihitung dan diukur dengan
metode impedansi pengukuran perubahan daya
tahan elektris sel darah.
Setiap partikel (RBC) yang melewati celah ber arus
listrik perubahan pada daya tahan
Perubahan dapat diukur getaran elektrisnya sinyal
jumlah partikel yang melewati celah/lubang.
Setiap getaran diperkuat dan di bandingkan dengan
saluran voltasi referensi yang hanya diterima oleh
getaran dengan amplitude tertentu.
Jika getaran yang di bandingkan melebihi range
terendah RBC/PLT maka dihitung sebagai RBC/PLT.
BC-2600 Auto Analyzer Hematology
Perbandingan Perhitungan Manual dan
Otomatis (Eritrosit & Hematokrit)
Manual Otomatis
+ basic examination + hasil lebih cepat, mudah,
+ yang terhitung adalah benar akurat
eritrosit + reproducible
+ murah
+ Dapat dilakukan di daerah
- kadang eritrosit dibaca
- Perlu ketelitian (kesalahan sebagai lekosit/ trombosit.
orang teliti : 15%) - Harga & maintenance mahal
- Perlu waktu
ESR ves-MATIC 20
Sensor
optoelektrik
secara
otomatis
membaca
tingkat
sedimentasi
eritrosit