Вы находитесь на странице: 1из 23

SUSUNAN ORGANISASI KOMITE DAN TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA

PALANGKA RAYA POLDA KALTENG

JABATAN
O NAMA PANGKAT/NRP/NIP STRUKTURAL DALAM PPI KET
2 3 4 5 7
KARUMKIT
dr. ANTON SUDARTO KOMPOL/78091231 KETUA KOMITE
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
dr. NIRMA DONNA RATU
TKK DOKTER UMUM IPCO
RUMENGAN
MELITA SIAGIAN,
TKK PERAWAT PELAKSANA IPCN
Amd.Kep.
EDWIN SINTO RIADI, Ka. CSSD RUMKIT
BRIPKA/78090540 ANGGOTA KOMITE
Amd.An. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
ROMY IRAWAN PATIKU, Pj. ICU RUMKIT
BRIPKA/82111080 ANGGOTA KOMITE
Amd.Kep. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
PENDA/ KAURYANWAT RUMKIT
ISTIYADAH, Amd. Kep ANGGOTA KOMITE
198006182006042004 BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
TITIK NURCAHYANI, PENDA/ KAURWASOPSYAN RUMKIT
ANGGOTA KOMITE
Amd.Kep. 198002122006042002 BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
PENGATUR/ ASISTEN APOTEKER PELAKSANA RUMKIT
ISNANIAH, Amd.Farm. IPCLN
198901162011012001 BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
PERMANA DWI STAF IGD URYANMED RUMKIT
TKK IPCLN
SAPUTRA, SKep.Ners. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
DONI PRASETYA, STAF IBS URYANMED RUMKIT
. TKK IPCLN
Amd.Kep. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
LAELA SUMARYATI, STAF IRJA URYANMED RUMKIT
. TKK IPCLN
Amd.Kep. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF IRNA DEWASA URYANMED RUMKIT
. ANIS AFIFA, Amd.Kep. TKK
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA IPCLN

FRANCISCA YULIA, STAF IRNA ANAK URYANMED RUMKIT


. TKK IPCLN
Amd.Kep. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA

SISKA ANGGRENI, STAF IRNA BERSALIN URYANMED RUMKIT


FRESILIA YUNITA, STAF ICU URYANMED RUMKIT
15. TKK IPCLN
Skep.Ners. BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF RADIOLOGI URJANGMED RUMKIT
16. FAIZAL AMIR, Amd.Rad. TKK IPCLN
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF KESGILUT URJANGMED RUMKIT
17. RIKANI, Amd.KG. TKK IPCLN
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF REHAB MEDIK URJANGMED RUMKIT
18. SAHAWUNG, Amd.Fis. TKK IPCLN
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
NOVIANA ARDILLA, STAF LABORATORIUM URJANGMED
19. TKK IPCLN
Amd.Kep. RUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF GIZI URJANGMED RUMKIT
20. RINA AISYAH MUIN, AMG. TKK IPCLN
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF POKIKLINIK KIA/KB URYANMED
21. FATIMAH, Amd.Keb. TKK IPCLN
RUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF LAUNDRY URJANGUM RUMKIT
22. PURYANI TKK IPCLN
BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
STAF CLEANING SERVICE URJANGUM
23. ANANG PARIANI TKK IPCLN
RUMKIT BHAYANGKARA PALANGKA RAYA
Kewaspadaan isolasi
segala usaha yang dilakukan guna mencegah terjadinya sesuatu
(infeksi) pada orang yang sensitf.

Kewaspadaan standar
panduan yang dirancang untuk mencegah penyebaran infeksi
dengan memutus siklus transmisi penyakit melalui pembatas fisik,
mekanik, atau kimiawi antara mikroorganisme dan seseorang.
Mencegah penyebaran infeksi dan
terjadinya infeksi pada petugas kesehatan

Menerapkan standar pelayanan yang aman

Melindungi baik tenaga kesehatan maupun


staf RS terhadap penularan infeksi baik resiko
diketahui maupun tidak diketahui
Untuk memastikan perlindungan maksimum
terhadap pasien, pengunjung dan staf tanpa
membuka rahasia kedokteran
SK Menkes SK Menkes No.
No.27/MENKES/2007 382/Menkes/2007 tentang
tentang manajerial PPI di pedoman PPI di RS fasilitas
RS dan fasilitas Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Kesehatan lainnya. lainnya.

SK Menkes SK Menkes
No.129/Menkes/SK/II/2008 1165.A/Menkes/SK/X/2004
tentang SPM RS tentang KARS

SE Dirjen Bina Yanmed


No.HK.03.01/III/3744/08
tentang Pembentukan
Komite PPI RS dan Tim PPI
RS
Untuk pasien dengan Higly infectious : TB dengan hemaptoe
dan difteri dipisah dengan pasien Non Infeksi dan Infeksi.
Dapat dirawat bersama dengan pasien TB Hemaptoe dan
Difteri yang lain dengan tehnik kewaspadaan berdasar
Transmisi (Transmisi melalui udara) yaitu :
1. Kamar tersendiri jika memungkinkan
2. Jika tidak memungkinkan rawat dengan pasien dengan
penyakit yang sama tetapi tidak dengan infeksi yang lain.
3. Masker di lepas setelah keluar, letakan di kantong plastik
tertutup buang ke tempat sampah medis
4. Batasi transport pasien
5. Selama transport gunakan masker
6. Beri tahu penerima pasien
Tempatkan pasien di ruangan terpisah yang mempunyai pertukaran udara 6-
12x/jam

Pengeluaran udara terfiltrasi sebelum udara mengalir ke ruang atau tempat


lain di RS.

Usahakan pintu ruang pasien tertutup.

Bila ruang terpisah tidak memungkinkan, tempatkan pasien dengan pasien


lain yang mengidap mikroba yang sama, jangan dicampur dengan infeksi lain
(kohorting) dengan jarak >1 meter.

Konsultasikan dengan petugas PPI RS sebelum menempatkan pasien bila


tidak ada ruang isolasi dan kohorting tidak memungkinkan
Batasi
gerakan dan transportasi pasien
hanya kalau di perlukan saja. Untuk
pemeriksaan pasien dapat di berikan
masker untuk mencegah penyebaran
droplet.
Perlindungan Saluran Napas: Orang yang rentan tidak boleh
masuk ruang pasien yang di
Kenakan masker ketahui atau suspek campak,
Orang yang telah pernah sakit
Respirator (N95/kategori cacar air kecuali petugas yang
campak atau cacar air tidak
N pada efisiensi 95%) saat telah imun bila terpaksa harus
perlu memakai masker.
masuk ruangan pasien masuk maka harus
mengenakan masker
atau suspek TB paru. respirator.

Masker bedah/sesuai Sarung tangan/sesuai


Gaun/sesuai prosedur
prosedur prosedur
Alat perlindungan diri
adalah alat-alat yang
Alat perlindungan diri harus digunakan sebagai
digunakan bila ada resiko pelindung saluran nafas,
terpajan infeksi. selaput lendir, kulit dan
pakaian terhadap kontak
agent infeksius.

Pemilihan APD tergantung


Sebelum dan setelah
pada jenis interaksi dengan
memakai APD, wajib
pasien dan kemungkinan
melakukan cuci tangan.
cara penularan.
Sarung Tangan
Pakai sarung tangan (bersih dan tidak perlu steril) bila menyentuh
darah, cairan tubuh, dan barang-barang terkontaminasi
Ganti sarung tangan di antara dua prosedur berbeda pada pasien
yang sama

Pelindung wajah
Masker, Pelindung Mata, dan Pelindung Wajah

Apron plastik/gaun tahan air dan sepatu boot


Proses
kegiatan untuk menangani,
membersihkan, dan mengelola
tumpahan darah dan cairan tubuh
Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah untuk Melindungi penyebaran infeksi
mencegah infeksi pada terhadap para petugas
pelayanan kesehatan dan kesehatan.
tersedia peralatan penanganan
tumpahan darah atau cairan
tubuh.

Mencegah penularan infeksi


pada masyarakat sekitarnya.
1. Persiapan alat
Spill kit yang berisi antara Plastik medis
lain: Chlorine/ bayclin
Celemek Sprayer
Kacamata Gelas ukur
Masker Lap bersih
Sarung tangan Papan peringatan tanda
Tissu/ kertas koran lantai basah
bekas/ kertas merang/
kain bekas
Penjepit
2.
3.
Petugas
menyiapkan spill 4.
Petugas
kit dan memakai APD
memasang tanda Petugas
(masker, menyiapkan
peringatan. kacamata, plastik kuning
celemek/apron). untuk limbah
medis.
5. Tumpahan cairan tubuh (darah) diserap menggunakan kertas
merang/tissue hingga bersih dengan memakai penjepit. Jika
tumpahan sudah mengering maka disemprot dulu menggunakan
cairan perhidrol (H2O2) kemudian diserap menggunakan kertas
merang.

6. Kertas merang/tisu dimasukkan kedalam plastik kuning yang telah


disiapkan.

7. Bekas tumpahan cairan tubuh disemprotkan dengan menggunakan


larutan chlorine 0,5% dan di diamkan sampai 10 menit.

8. Sepuluh menit kemudian angkat larutan chlorine dengan


menggunakan lap basah
Masukkan lap basah ke dalam larutan air dan desinfektan
(chlorin 0,5%).
Ikat plastik berisi kertas merang/tisu yang telah terkontaminasi,
masukkan ke dalam tempat sampah infeksius

Buka sarung tangan, buang ke tempat sampah infeksius.


Lepaskan APD (kacamata dan apron), bersihkan dan masukkan
kembali dalam spill kit.

Kembalikan spill kit ke tempat penyimpanannya.


Melakukan cuci tangan dengan benar.
5ml larutan Chlorin
dilarutkan dengan air
sampai volume 1 liter.
Larutan dapat dipakai
selama 24 jam. Lebih dari itu
harus membuat larutan
baru.

Вам также может понравиться