Вы находитесь на странице: 1из 61

MATERI INTI 3

PENGELOLAAN KELAS IBU


Pelatihan Bagi Pelatih Fasilitator Kelas Ibu
Bogor, 18-23 Mei 2015

Kemenkes RI Kelas Ibu


TUJUAN UMUM PEMBELAJARAN

Pada akhir sesi, peserta mampu


melakukan pengelolaan Kelas Ibu, baik
Kelas Ibu Hamil maupun Kelas Ibu Balita
dalam upaya meningkatkan
pemanfaatan Buku KIA

2
Kemenkes RI Kelas Ibu
TUJUAN KHUSUS PEMBELAJARAN

Setelah mengikuti materi ini, peserta


mampu:
Melakukan pengelolaan umum Kelas Ibu
Melakukan pengelolaan pelaksanaan
Kelas Ibu Hamil
Melakukan pengelolaan pelaksanaan
Kelas Ibu Balita

3
Kemenkes RI Kelas Ibu
PENGERTIAN KELAS IBU
Merupakan kegiatan terencana sesuai kebutuhan untuk
membahas materi Buku KIA secara diskusi dlm kelompok & tukar
pengalaman antara ibu yg difasilitasi petugas kesehatan

KELAS IBU HAMIL


Kegiatan bagi ibu hamil, berdiskusi & tukar pengalaman utk
meningkatkan pengetahuan & keterampilan ttg kehamilan, persalinan,
perawatan nifas & perawatan bayi baru lahir melalui praktek dgn
menggunakan Buku KIA yg difasilitasi petugas kesehatan

KELAS IBU BALITA


Kegiatan bagi ibu yg mempunyai anak usia 0-5 thn berdiskusi & tukar
pengalaman utk meningkatkan pengetahuan & keterampilan ttg
pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi & stimulasi tumbuh kembang
anak dgn menggunakan Buku KIA yg difasilitasi petugas kesehatan

Kemenkes RI Kelas Ibu


TUJUAN KELAS IBU

Meningkatkan pengetahuan,
merubah sikap dan perilaku ibu
tentang kesehatan ibu hamil, bersalin
dan nifas serta
tumbuh kembang balita yg optimal

Kemenkes RI Kelas Ibu


TUJUAN KHUSUS KELAS IBU HAMIL

1. Meningkatnya interaksi dan berbagi pengalaman


antar peserta
2. Meningkatnya pemahaman, perubahan sikap dan
perilaku ibu hamil tentang :
Pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat ,
Persalinan aman, nifas nyaman, ibu selamat, bayi
sehat
Pencegahan penyakit, komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas, agar ibu dan bayi sehat
Perawatan bayi baru lahir agar tumbuh kembang
optimal
Aktivitas fisik dan senam ibu hamil

Kemenkes RI Kelas Ibu


TUJUAN KHUSUS KELAS IBU BALITA
1.Meningkatnya interaksi dan berbagi pengalaman
antar peserta
2.Meningkatnya pemahaman, perubahan sikap dan
perilaku ibu balita tentang :
kesadaran pemberian ASI secara eksklusif
pengetahuan ibu akan pentingnya imunisasi
keterampilan ibu dalam pembeian MP-ASI & gizi
seimbang
kemampuan ibu memantau pertumbuhan &
melaksanakan stimulisasi perkembangan
pengetahuan ibu cara merawat gigi & cuci tangan yg
benar
pengetahuan ibu ttg penyakit terbanyak, cara
pencegahan & perawatan
Kemenkes RI Kelas Ibu
MANFAAT
KELAS IBU HAMIL KELAS IBU BALITA
Bagi Ibu dan Keluarga Bagi Ibu dan Keluarga
1. Sarana untuk mendapat teman & 1. Sarana untuk mendapatkan teman
bertanya & bertanya
2. Memperoleh informasi penting 2. Memperoleh informasi penting ttg
tentang kehamilan, persalinan, tumbuh kembang, imunisasi, gizi &
nifas dan perawatan bayi bayi baru perawatan bayi & anak balita serta
lahir penyakit yg sering ditemukan pada
3. Membantu dalam menjalankan bayi & anak balita
kehamilan, menghadapi persalinan 3. Mempermudah untuk
& nifas dengan aman, nyaman, mendapatkan akte kelahiran bagi
sehat & selamat bayi baru lahir

Bagi Petugas Kesehatan Bagi Petugas Kesehatan


1. Lebih mengetahui masalah 1. Lebih mengetahui masalah
kesehatan ibu hamil & keluarganya kesehatan balita & keluarganya
2. Lebih dekat dengan ibu hamil, 2. Lebih dekat dengan ibu balita,
keluarganya serta masyarakat keluarganya serta masyarakat

Kemenkes RI Kelas Ibu


KONSEP KELAS IBU
Menggunakan Buku KIA sebagai referensi
utama
Buku KIA adalah referensi utama untuk dibaca
dan dibahas dalam Kelas Ibu
Pendekatan belajar orang dewasa
Metode
Partisipatif interaktif disertai praktek.
seperti: ceramah, tanya-jawab, peragaan-praktek (posisi
menyusui, membuat menu bergizi, stimulasi
perkembangan), curah pendapat, penugasan dan
simulasi PHBS

Kemenkes RI Kelas Ibu


TAHAPAN PENGELOLAAN KELAS IBU
P Penilaian kebutuhan dalam
E masyarakat, termasuk
R pemilihan materi yang
S dibutuhkan
I
A
P
A Pembentukan Tim
N

Sosialisasi kepada Masyarakat

Pelaksanaan Kelas Ibu


Pelaksanaan

Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan Pelaksanaan Kelas Ibu
Evaluasi

Kemenkes RI Kelas Ibu


PENGELOLAAN KELAS IBU

Persiapan
1 A. Organisasi Pelaksana
B. Pengkajian Kebutuhan Data Dasar dan Analisa
Situasi
C. Perencanaan Pelaksanaan Kelas Ibu

2 Pelaksanaan
A. Pelatihan Fasilitator
B. Sosialisasi Kader/PKK/Tenaga Sukarela lainnya
C. Promosi Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
D. Pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil & Kelas Ibu Balita

3 Pemantauan dan
Evaluasi

Kemenkes RI Kelas Ibu


1 Persiapan .
Organisasi Pelaksana
Penanggung jawab : Kepala Puskesmas.
Pelaksana : Bidan koordinator dan bidan terlatih kelas ibu
Penggerak : Kepala desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat,
kader, dan PKK

Pengkajian Kebutuhan Data Dasar & Analisis Situasi


A. Mengumpulkan data sekunder untuk mendapatkan gambaran
umum dan khusus tentang kebutuhan warga/masyarakat dalam
pengetahuan kesehatan ibu hamil sebagai upaya kemandirian
untuk menjaga kesehatan ibu hamil
B. Data yang dikumpulkan: data sasaran, cakupan program, fasilitas,
ketenagaan, Desa Siaga, kader, ketersediaan Buku KIA

Membuat Perencanaan untuk


A. Pertemuan organisasi pelaksana
B. Pelatihan petugas kesehatan
C. Penyeliaan, pemantauan dan evaluasi
D. Promosi
Kemenkes RI Kelas Ibu
2 Pelaksanaan .
Pelatihan Fasilitator
dilaksanakan secara berjenjang di tingkat Kabupaten/Kota
dan Puskesmas atau melalui on the job training

Sosialisasi Kader/PKK/Tenaga Sukarela lainnya


Tujuan : Meningkatkan peran kader/PKK/tenaga sukarela dalam
pelaksanaan Kelas Ibu Hamil/Kelas Ibu Balita

Promosi Kelas Ibu


agar lebih dikenal, difahami dan menjadi kebutuhan ibu hamil dan
ibu balita, suami dan keluarga, melalui : lembar info, pamflet, CD, dsb

Pelaksanaan Kegiatan Kelas Ibu Hamil & Kelas Ibu Balita


Untuk menjamin pelaksanaan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
berjalan dengan baik, berkualitas dan sesuai dengan rencana.

Kemenkes RI Kelas Ibu


3 Pemantauan dan Evaluasi
Monitoring / Pemantauan
untuk menjamin pelaksanaan Kelas Ibu Hamil & Kelas Ibu Balita
berjalan dengan baik, berkualitas dan sesuai dengan rencana

Evaluasi
dilaksanakan setelah kegiatan berjalan dlm suatu periode tertentu
Tujuan :
Mengevaluasi hasil penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu
Balita
Mengidentifikasi masukan positif dalam pelaksanaan kelas ibu
hamil dan kelas ibu balita serta kemungkinan pengembangannya.
Mengidentifikasi permasalahan/hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita serta upaya
pemecahannya.
Menyusun rencana tindak lanjut untuk tahun berikutnya

Kemenkes RI Kelas Ibu


3 Indikator Keberhasilan
Indikator Input
Persentase tenaga kesehatan terlatih sebagai fasilitator Kelas Ibu
Persentase kader yang terlibat dalam penyelenggaraan Kelas Ibu
Kelengkapan sarana dan prasarana Kelas Ibu
Tersedianya anggaran untuk pelaksanaan kelas ibu
Indikator Proses
Fasilitator: manajemen waktu, penggunaan variasi metode
pembelajaran, bahasan penyampaian, penggunaan alat bantu,
kemampuan melibatkan peserta, informasi Buku KIA
Peserta: frekuensi kehadiran, keaktifan bertanya dan berdiskusi,
hasil pra dan pasca kuesioner Kelas Ibu Penyelenggaraan: tempat,
sarana, waktu
Indikator Output
Persentase peningkatan jumlah ibu hamil dan ibu balita yang
memiliki Buku KIA

Kemenkes RI Kelas Ibu


KEKHUSUSAN
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita
PESERTA

KELAS IBU HAMIL KELAS IBU BALITA


Ibu hamil dgn usia kehamilan Ibu yg mempunyai balita usia
dari awal kehamilan antara 05 tahun, dgn
Umur kehamilan < 20 minggu pengelompokan:
aktivitas fisik Balita usia 0-1 tahun
Umur kehamilan > 20 minggu Balita usia 1-2 tahun
aktivitas fisik & senam Balita usia 2-5 tahun
hamil
Jumlah maksimal 10 orang Jumlah maksimal 15 orang per
per kelas/kelompok kelompok
Diharapkan suami / keluarga Diharapkan suami/ keluarga
ikut untuk 1 kali pertemuan ikut dalam kegiatan

Kemenkes RI Kelas Ibu


KEKHUSUSAN
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita
WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
KELAS IBU HAMIL KELAS IBU BALITA
Dilaksanakan minimal 4 kali Dilaksanakan 1 bulan sekali.
pertemuan selama Setiap materi 30 - 60 menit
kehamilan, dengan lama atau disesuaikan kondisi di
pertemuan 2 2,5 jam. tempat.

Di RS, RB, Puskesmas, Di RS, Klinik, Puskesmas,


Polindes, Posyandu, Desa, dll Poskesdes, Posyandu, Balai
sesuai situasi setempat Desa, Dusun, dll.
Sebaiknya tidak terlalu jauh Berintegrasi dgn PAUD & BKB.
dari rumah peserta.

Kemenkes RI Kelas Ibu


KEKHUSUSAN
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita
MATERI KELAS IBU BALITA
Kelompok bayi 0 1 tahun
KELAS IBU HAMIL Modul 1: Pemberian ASI
Modul 2: Pemberian Imunisasi
2 lembar balik: Modul 3: Pemberian MP-ASI usia 6-12 bln
Lembar balik I : 4 materi Modul 4: Tumbuh kembang bayi
1. Pemeriksaan kehamilan agar ibu Modul 5: Penyakit terbanyak pada bayi
dan janin sehat
2. Persalinan aman, nifas nyaman, Kelompok Anak usia 1 2 tahun
ibu dan bayi selamat Modul 1: Merawat gigi anak
3. Pencegahan penyakit, gangguan Modul 2: MP-ASI untuk anak umur 12 thn
gizi dan komplikasi Modul 3: Tumbuh Kembang usia 12 thn
4. kehamilan agar ibu & bayi sehat Modul 4: Penyakit pada anak
5. Perawatan bayi agar tumbuh Modul 5: Permainan anak
kembang optimal
Lembar balik II : 1 materi Kelompok Anak usia 2 5 tahun
Aktivitas Fisik Ibu Hamil Modul 1: Tumbuh kembang usia 2-5 thn
Modul 2: Pencegahan kecelakaan
Modul 3: Gizi seimbang
Modul 4: Penyakit pada anak
Modul 5: Obat pertolongan pertama
Modul 6: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Kemenkes RI Kelas Ibu


KEKHUSUSAN
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita
SARANA PRASARANA
KELAS IBU HAMIL KELAS IBU BALITA
Pedoman Pelaksanaan Kelas Pedoman Pelaksanaan Kelas
Ibu Hamil Ibu Balita
Pegangan Fasilitator Kelas Pegangan Fasilitator Kelas
Ibu Hamil Ibu Balita
Lembar Balik Kelas Ibu Lembar Balik Kelas Ibu Balita
Hamil Pedoman Kader Seri Kes
Stiker P4K Anak
Alat peraga (KB kit, boneka, Alat peraga (boneka, alat
food model, metode tulis, Alat Permainan
kangguru, dll) Kalau ada Edukatif/ Skrining Kit
VCD senam hamil SDIDTK, food model dll)
Tikar/ karpet (matras) VCD Stimulasi Tumbuh
Kembang
Kemenkes RI Kelas Ibu
KEKHUSUSAN
Kelas Ibu Hamil Kelas Ibu Balita
PROSES

KELAS IBU HAMIL KELAS IBU BALITA


Penyajian materi : Penyajian materi :
Pertemuan 1 (Materi 1) Modul A (usia 0-1 tahun) : 5 materi
Pertemuan 2 (Materi 2)
Modul B (usia 1-2 tahun) : 5 materi
Pertemuan 3 (Materi 3)
Pertemuan 4 (Materi 4)
Modul C (usia 2-5 tahun) : 6 materi
Materi 5 pd setiap akhir sesi

Jumlah kali pertemuan Jumlah kali pertemuan minimal


minimal 4x selama hamil dan 1x setiap bulan
materinya disesuaikan dgn dan materinya disesuaikan
kebutuhan kesepakatan

Kemenkes RI Kelas Ibu


CONTOH JADWALPERTEMUAN

KELAS IBU HAMIL


MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
Penjelasan Umum & perkenalan 5 mnt Buku KIA
Evaluasi awal pertemuan 10 mnt Kuesioner
Curah pendapat ttg materi 10 mnt Lembar balik
pertemuan Ceramah
Materi Kelas Ibu Hamil tanya 75 mnt Buku KIA, lembar
(sesuai materi setiap pertemuan) jawab balik, food model,
stiker P4K
Evaluasi harian pertemuan 10 mnt Kuesioner
Kesimpulan 5 mnt Buku KIA
Aktivitas Fisik / senam ibu hamil 15 mnt Lembar balik/CD

Kemenkes RI Kelas Ibu


CONTOH JADWALPERTEMUAN

KELAS IBU BALITA


MATERI METODE WAKTU ALAT BANTU
Penjelasan Umum & perkenalan 5 mnt Buku KIA

Evaluasi awal pertemuan 10 mnt Kuesioner


Curah pendapat ttg materi 10 mnt Lembar balik
pertemuan Ceramah
tanya
Materi Kelas Ibu Balita jawab 30 mnt Buku KIA, lembar
(sesuai materi setiap pertemuan) balik, food model,
skrining kit
Evaluasi harian pertemuan 10 mnt Kuesioner
Kesimpulan 5 mnt Buku KIA
Simulasi pemantauan 10 mnt VCD SDIDTK
perkembangan

Kemenkes RI Kelas Ibu


STRATEGI PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

1. Semua fasilitas pelayanan pelayanan KIA sebaiknya


melaksanakan Kelas Ibu Hamil, tetapi jika Sumber daya
terbatas, prioritaskan bagi daerah dengan cakupan
program masih rendah
2. Peningkatan komitmen Penanggung jawab dan pengelola
program KIA di semua tingkatan
3. Peningkatan SDM dalam pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
4. Pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan Kelas Ibu
Hamil
5. Pengembangan materi sesuai dengan masalah spesifik
daerah
6. Tersedianya kecukupan anggaran/dana pelaksanaan
melalui pendanaan pemerintah daerah, swasta, dan donor
yang terintegrasi dengan dana BOK maupun ADD untuk
operasionalisasi Kelas Ibu Hamil
7. Tingkatkan Pemantauan dan evaluasi

Kemenkes RI Kelas Ibu


STRATEGI PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

1. Semua fasilitas pelayanan pelayanan KIA sebaiknya melaksanakan


Kelas Ibu Balita
2. Peningkatan komitmen penanggung jawab dan pengelola program
KIA di semua tingkatan
3. Peningkatan SDM dlm pelaksanaan Kelas Ibu Balita
4. Pelaksanaan Kelas Ibu Balita dapat dilakukan secara terintegrasi
dgn BKB, PAUD, Posyandu maka perlu kerjasama lintas sektor
5. Pemberdayaan masyarakat dlm pelaksanaan Kelas Ibu Balita
termasuk dlm penyediaan sarana dan prasarana
6. Pengembangan materi sesuai dgn masalah spesifik daerah
7. Penyiapan anggaran/dana pelaksanaan melalui pendanaan
pemerintah daerah, swasta dan donor yg terintegrasi dgn dana
BOK maupun ADD utk operasionalisasi Kelas Ibu Balita
8. Pemantauan & evaluasi

Kemenkes RI Kelas Ibu


MONITORING
Bertujuan melihat perkembangan, pencapaian dan masalah
pelaksanaan Kelas Ibu (KIH & KIB)
Sebagai bahan acuan perbaikan dan pengembangan Kelas
Ibu (KIH & KIB) berikutnya
Dilakukan secara berkala dan berjenjang mulai dari Desa,
Puskesmas, Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Monitoring di tingkat Prov dan Kab/Kota dilakukan minimal 3
bulan sekali.
Hal-hal yg dimonitor :
Peserta (kehadiran, minat peserta, keaktifan)
Sarana prasarana (tempat, fasilitas belajar)
Fasilitator (persiapan, penyampaian materi, penggunaan alat
bantu, membangun suasana belajar aktif)
Waktu (ketepatan waktu, efektif )
25
Kemenkes RI Kelas Ibu
INDIKATOR KELAS IBU HAMIL
INPUT PROSES OUTPUT

1. Jumlah petugas 1. Jumlah fasilitator yg 1. Cakupan K1


kesehatan sebagai melaksanakan kelas ibu 2. Cakupan K4
fasilitator Kelas Ibu hamil
3. % ibu/keluarga
Hamil 2. Jumlah kelas ibu Hamil dengan
2. Tersedianya 3. % ibu hamil yg Perencanaan
anggaran mengikuti Kelas Ibu Persalinan
pelaksanaan Kelas Hamil 4. Cakupan Pn
Ibu Hamil
4. % suami /anggota 5. Cakupan Kf
3. Kelengkapan sarana keluarga yg hadir
dan prasarana mengikuti Kelas Ibu 6. Cakupan Kn
Kelas Ibu Hamil Hamil
(Jumlah Pedoman
5. Jumlah kader yg terlibat
dan paket Kelas
dalam penyelenggaraan
Ibu)
Kelas Ibu Hamil

Kemenkes RI Kelas Ibu


INDIKATOR KELAS IBU BALITA
INPUT PROSES OUTPUT
% petugas kes sbg Jumlah Fasilitator yg % bayi mendapat ASI
fasilitator Kelas Ibu melaksanakan Kelas eksklusif (6 bulan)
Balita Ibu Balita % bayi mendapat
Anggaran yg Jumlah Kelas Ibu Imunisasi lengkap
tersedia utk Balita % bayi mendapat Vit A
penyelenggaraan % Ibu Balita yg % bayi ditimbang 8x/th
Kelas Ibu Balita mengikuti Kelas Ibu % bayi mendapat
pelayanan SDIDTK 4x/th
Kelengkapan Balita (per klp umur)
% balita umur 1-2 th
sarana dan % suami /anggota
mendapat Vit A
prasarana Kelas keluarga yg hadir % balita ditimbang 8x/th
Ibu Balita mengikuti Kelas Ibu % balita mendapat
Balita pelayanan SDIDTK 4x/th
Jumlah kader yg % balita umur 2-5 th
terlibat dalam mendapat Vit A
penyelenggaraan % balita ditimbang 4x/th
Kelas Ibu Balita % balita mendapat
pelayanan SDIDTK 2x/th

Kemenkes RI Kelas Ibu


EVALUASI

Evaluasi dilakukan oleh pelaksana (Bidan/Bikor)


setiap selesai pertemuan Kelas Ibu ( KIH / KIB )
Dinkes Kab/Kota serta Dinkes Provinsi melakukan
evaluasi bersama setiap 1 kali setahun.
Tujuan Evaluasi :
Menilai peningkatan kemampuan ibu hamil & ibu
balita pada akhir pertemuan
Menilai kemampuan fasilitator Pelaksanaan Kelas
Ibu ( KIH / KIB )
Indikator keberhasilan

28
Kemenkes RI Kelas Ibu
PELAPORAN

Pelaporan dilakukan secara berkala dan


berjenjang
Pelaporan oleh bidan/pelaksana dilakukan
setiap selesai pertemuan atau setiap angkatan
pelaksanaan Kelas Ibu Balita
Kab/Kota dan Prov pelaporan disusun setiap 3
bulan sekali dan laporan tahunan.

29
Kemenkes RI Kelas Ibu
PELAPORAN DI TINGKAT PELAKSANA

Pelaporan dilakukan oleh bidan/pelaksana


setiap selesai pertemuan atau setiap angkatan
pelaksanaan Kelas Ibu ( KIH / KIB )
Isi laporan :
Waktu pelaksanaan
Jumlah peserta
Proses pertemuan
Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
Hasil evaluasi

Kemenkes RI Kelas Ibu


CONTOH FORMAT PELAPORAN BIDAN DESA
Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil

Kemenkes RI Kelas Ibu


CONTOH PELAPORAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

LAPORAN PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA


Tanggal :
Tempat :
Kelompok Umur :
Jumlah peserta :
Materi :
Fasilitator :
Narasumber : (jika ada)
Proses & Hasil peretemuan:

Permasalahan:

Hasil evaluasi:

Kesimpulan:

Kemenkes RI Kelas Ibu


PELAPORAN DI TINGKAT PUSKESMAS

Pelaporan oleh bidan koordinator/RS ke Dinas Kesehatan Kab /


Kota

Isi laporan :
1. Jumlah fasilitator yg melaksanakan Kelas Ibu Hamil/Kelas Ibu
Balita
2. Jumlah Kelas Ibu Hamil
3. Jumlah Kelas Ibu Balita
4. Jumlah ibu hamil yg mengikuti KIH
5. Jumlah ibu balita yg mengikuti KIB
6. Jumlah suami /anggota keluarga yg hadir mengikuti Kelas Ibu
Hamil
7. Jumlah suami /anggota keluarga yg hadir mengikuti Kelas Ibu
Balita

33
Kemenkes RI Kelas Ibu
FOTO-FOTO PELAKSANAAN KELAS IBU HAMIL

Kemenkes RI Kelas Ibu


FOTO-FOTO PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA

Kemenkes RI Kelas Ibu


CONTOH PELAKSANAAN KEGIATAN KELAS IBU BALITA

Di Posyandu,
pada meja penyuluhan
atau awal/setelah selesai kegiatan

KELOMPOKKELASIBU BALITA
JORONG BULUKASOK

Pada saat PAUD, anak-anak berkumpul untuk mendapat


materi PAUD dan para ibu melaksanakan kelas Ibu
Balita.
Terintegrasi dengan BKB. Materinya digabungkan dan
dijadwalkan sesuai umur anak.
Dijadwalkan tersendiri di RS, Klinik, Puskesmas,
Poskesdes, Balai Desa, Dusun, dll.
Memanfaatkan kelompok2 sosial: arisan, pengajian
Kemenkes RI Kelas Ibu
PENGEMBANGAN KEGIATAN POSYANDU
TERINTEGRASI

POSYANDU INTEGRASI
LANGKAH POSYANDU-PAUD-BKB

PELAYANAN PELAKSANA PELAYANAN PELAKSANA


PERTAMA PENDAFTARAN KADER PENDAFTARAN KADER

KEDUA PENIMBANGAN & KADER PENIMBANGAN KADER


PENGUKURAN & PENGUKURAN

KETIGA PENGISIAN KMS KADER PENCATATAN & KADER,


(PENCATATAN) DETEKSI PENDIDIK PAUD
PERKEMBANGAN

KEEMPAT PENYULUHAN KADER KELAS IBU KADER,


BALITA/ PET KES, PLKB
BKB

KELIMA PELAYANAN PET. KES, PLKB YANKES, TERAPI/ KADER,


KESEHATAN & KADER STIMULASI PET KES, PLKB
PERKEMBANGAN
Kemenkes RI Kelas Ibu
PENGINTEGRASIAN KELAS IBU BALITA
PADA KEGIATAN POSYANDU-PAUD-BKB (1)

MEJA 2
MEJA 1
MASUK Penimbangan &
Pendaftaran
Pengukuran

MEJA 4
MEJA 3
Penyuluhan /
Pencatatan & Deteksi
Kelas Ibu Balita / Perkembangan
BKB

MEJA 5
TAMAN Pelayanan Kes, Terapi
BERMAIN & Stimulasi
dan PMT
KELUAR

Kemenkes RI Kelas Ibu


PENGINTEGRASIAN BAYI/BALITA Contoh
DATANG
KELAS IBU BALITA
PADA KEGIATAN
MEJA I PENDAFTARAN
POSYANDU-PAUD-BKB (2)
MEJA II
PENIMBANGAN

MEJA III PENCATATAN

MEJA IV
PENYULUHAN / KELAS IBU BALITA / BKB

MEJA V
PELAY.KESEHATAN

IMUNISASI DETEKSI
PERKEMBANGAN
BAYI/BALITA
PULANG

RUJUK
Kemenkes RI Kelas Ibu
Kemenkes RI Kelas Ibu
PENUGASAN

Kemenkes RI Kelas Ibu


TUGAS KELOMPOK

Peserta dibagi atas 4 kelompok, masing-masing


kelompok terdiri dari 5 orang
Masing-masing kelompok membahas 1 kasus yang
dibagikan oleh fasilitator selama 20 menit, dan
diketik dalam bentuk power point
Masing-masing kelompok memaparkan hasil
pembahasan kelompok selama masing-masing 10
menit dan setiap peserta dapat mengajukan
pertanyaan/ tanya jawab tentang hal yang belum
dipahami.

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN

Kemenkes RI Kelas Ibu


KASUS 1

Saudara seorang bidan koordinator yang sudah dilatih


sebagai fasilitator kelas ibu di Puskesmas Sehat.
Jumlah penduduknya pada tahun 2014 sebanyak 74.500
dengan sasaran ibu hamil 1.262, sasaran ibu bersalin
1.204, sasaran bayi 1.147, dan sasaran anak balita 5.864.
Puskesmas ini terdiri dari 12 desa dengan jumlah
Posyandu sebanyak 36 dan jumlah kader sebanyak 70
orang.
Puskesmas Sehat mempunyai 2 orang dokter, 3 bidan di
Puskesmas, 12 bidan desa dan 4 BPM

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 1
a. Upaya yang akan dilakukan dalam pengelolaan Kelas Ibu di Puskesmas adalah :
1. Melakukan persiapan meliputi :
Pembentukan tim organisasipelaksanaan Kelas Ibu (kelas ibu hamil dan kelas ibu
balita)
Melakukan kajian kebutuhan dasar dan analisas situasi meliputi :
kebutuhan sarana dan prasarana (paket kelas ibu hamil dan kelas ibu balita,
Buku KIA) dan faslitas kesehatan, sumber dana, sumber daya manusia/SDM :
bidan desa : 12 Bidan Puskesmas : 3, Kader posyandu : 70 orang
menentukan sasaran ibu hamil : 1.262, bayi : 1.147, anak balita : 5.864
analisa cakupan program meliputi K1, K4, Pn
Melakukan perencanaan meliputi rencana anggaran dan rencana kegiatan
2. Melakukan pelaksanaan meliputi :
Melakukan sosialisasi (OJT) pelaksanaan kelas ibu hamil dengan 12 bidan desa
termasuk bidan puskesmas yang belum dilatih
Sosialisasi pelaksanaan kelas ibu kepada kader/PKK/tenaga sukarela/tokoh
masyarakat
Melakukan promosi pelaksanaan kelas ibu hamil
3. Melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan melalalui sistem pencatatan dan
pelaporan

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 1
b. Pengelolaan Kelas Ibu Hamil yang dapat dilakukan adalah :
1. Melakukan persiapan meliputi :
- Identifikasi semua ibu hamil yang ada saat ini di wilayah kerja
- Mempersiapkan tempat bisa di Puskesmas, poskesdes, posyandu atau di balai desa
- Mempersiapkan materi, alat bantu dan jadwal pelaksanaan
- Persiapan peserta mengundang peserta ibu hamil di wilayah kerjanya, dengan membagi peserta
sesuai dengan usia kehamilan atau lokasi tinggal ibu hamil
- Menyiapkan tim fasilitator dan nara sumber kelas ibu hamil sebanyak minimal 12 fasilitator
2. Melakukan pelaksanaan kelas ibu hamil meliuti :
- Analisa singkat untuk mengetahui kebutuhan yang diperukan dalam pelaksanaan kelas ibu hamil
- Pelaksanaan kelas ibu hamil yaitu :
pertemuan dilakukan minimal 4 kali pertemuan selama hamil. Mulai dilakukan sedini mungkin,
dengan jumlah peserta maksimal 10 orang. Diharapkan 1 kali pertemuan dapat dihadiri oleh
suami.
Pertemuan dilakukan maksimal selama 2 jam yang diakhiri dengan senam ibu hamil bagi usia
kehamilan > 20 minggu
Materi yang disampaikan meliputi materi kehamilan, persalinan, nifas dan perawatan bayi baru
lahir
Pelaksanaan dengan mengunakan prinsip belajar orang dewasa, dengan menggunakan alat
bantu lembar balik dan buku KIA

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 1
b. Pengelolaan Kelas Ibu Hamil yang dapat dilakukan adalah :
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kelas ibu hamil
Yang perlu dimonitor adalah peserta (kehadiran, keaktifan), sarana dan prasarana,
fasilitator (persiapan, penyampaian, penggunaan alat bantu), waktu (efektifitas
waktu)
Yang perlu dievaluasi adalah : evaluasi pelaksanaan melalui kuesioner awal
dankuesioner akhir, evaluasi kemampuan fasilitator, evaluasi hasil pelaksanaan
melalui pencatatan dan pelaporan meliputi : jumlah bidan yang melakukan kelas
ibu hamil, Jumlah kelas ibu hamil, jumlah ibu hamil, suami yang hadir.
Dampak pelaksanaan kelas ibu hamil juga dapat dievaluasi berdasarkan hasil
cakupan program pelayanan kesehatan ibu

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 1
c. Bagaimana pengelolaan Kelas Ibu Balita di wilayah Saudara?
1. Melakukan persiapan meliputi :
- Identifikasi semua ibu yang mempunyai balita yang ada saat ini di wilayah kerja
- Mempersiapkan tempat bisa di Puskesmas, poskesdes, posyandu atau di balai desa atau
bergabung dengan BKB-PAUD
- Mempersiapkan materi, alat bantu dan jadwal pelaksanaan
- Persiapan peserta mengundang peserta ibu balita di wilayah kerjanya, dengan membagi peserta
sesuai dengan usianya (0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun) atau lokasi tinggal ibu balita
- Menyiapkan tim fasilitator dan nara sumber kelas ibu balita sebanyak minimal 12 fasilitator
2. Melakukan pelaksanaan kelas ibu balita meliputi :
- Analisa singkat untuk mengetahui kebutuhan yang diperukan dalam pelaksanaan kelas ibu
balita
- Pelaksanaan kelas ibu balita yaitu :
pertemuan dilakukan minimal 1 kali pertemuan setiap bulan dengan jumlah peserta maksimal
15 orang
Pertemuan dilakukan maksimal selama 2 jam atau sesuai kondisi
Materi yang disampaikan sesuai usia balita
Pelaksanaan dengan mengunakan prinsip belajar orang dewasa, dengan menggunakan alat
bantu lembar balik dan buku KIA

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 1
c. Bagaimana pengelolaan Kelas Ibu Balita di wilayah Saudara?
3. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kelas ibu balita
Yang perlu dimonitor adalah peserta (kehadiran, keaktifan), sarana dan prasarana,
fasilitator (persiapan, penyampaian, penggunaan alat bantu), waktu (efektifitas
waktu)
Yang perlu dievaluasi adalah : evaluasi pelaksanaan melalui kuesioner awal
dankuesioner akhir, evaluasi kemampuan fasilitator, evaluasi hasil pelaksanaan
melalui pencatatan dan pelaporan meliputi : jumlah bidan yang melakukan kelas
ibu balita, Jumlah kelas ibu balita, jumlah ibu balita.
Dampak pelaksanaan kelas ibu balita juga dapat dievaluasi berdasarkan hasil
cakupan program pelayanan kesehatan anak

Kemenkes RI Kelas Ibu


KASUS 2

Saudara seorang bidan desa yang sudah dilatih sebagai


fasilitator kelas ibu di Puskesmas Sehat.
Saat ini jumlah ibu hamil yang sudah terdata sebanyak 30
orang dengan ibu hamil dengan usia kehamilan kurang
dari 12 minggu sebanyak 12 orang, ibu hamil dengan usia
kehamilan kurang dari 24 minggu sebanyak 9 orang dan
ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 24 minggu
sebanyak 9 orang.
Sementara, jumlah bayi (0-1 tahun) yang terdata
sebanyak 25 orang, anak usia 1-2 tahun sebanyak 23
orang, dan anak usia 2-5 tahun sebanyak 60 orang.
Sebagai seorang bidan desa Wana Sari yang sudah dilatih
sebagai fasilitator kelas ibu

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 2
a. Bagaimana rencana pelaksanaan kelas ibu hamil di desa Saudara:
- Berapa ibu hamil yang boleh ikut kelas ibu hamil?
Semua ibu hamil boleh mengikuti kelas ibu hamil. Dalam satu kelas, ibu hamil berjumlah
maksimal sepuluh orang ibu hamil (10 )
- Berapa kelas ibu hamil yang harus terbentuk?
Tiga (3) Kelas Ibu hamil
- Berapa ibu hamil yang dapat mengikuti senam ibu hamil?
Sembilan orang ibu hamil ( 9 )
b. Bagaimana rencana pelaksanaan kelas ibu balita di desa Saudara:
- Berapa ibu balita yang boleh ikut kelas ibu balita?
Seluruh ibu yang memiliki bayi dan balita boleh mengikuti kelas ibu balita dengan jumlah
peserta maksimal 15 kelas ibu balita
- Berapa kelas ibu balita yang harus terbentuk?
1. Kelompok umur 0-1 thn : dua kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi 7-
8 orang ibu balita.
2. Kelompok umur 1-2 thn : dua kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi 7-
8 orang ibu balita.
3. Kelompok umur 2-5 thn : empat kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi
15 orang ibu balita.

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 2
c. Apa yang saudara lakukan dalam pelaksanaan pelaporan, monitoring dan evaluasi kelas ibu
wilayah tersebut?
Pelaporan kelas ibu (Ibu hamil dan ibu balita) :
1. Pelaporan setiap selesai pelaksanaan kelas ibu.
Seluruh rangkaian hasil proses pelaksanaan kegiatan kelas ibu (ibu hamil dan ibu
balita)harus dibuatkan laporan. Pelaporan hasil pelaksanaan kelas ibu dijadikan sebagai
dokumen, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan informasi dan pembelajaran bagi pihak-
pihak yang berkepentingan Pelaporan disusun pada setiap selesai melaksanakan kelas ibu.
Isi laporan minimal memuat tentang :
- Waktu pelaksanaan
- Jumlah peserta
- Proses pertemuan
- Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
- Hasil evaluasi
Registrasi yang dapat digunakan antara lain kohort ibu, kohort bayi, kohort balita dan
pelaporan LB3 KIA.

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 2
c. Apa yang saudara lakukan dalam pelaksanaan pelaporan, monitoring dan evaluasi kelas ibu wilayah
tersebut?
Pelaporan kelas ibu (Ibu hamil dan ibu balita) :
2. Monitoring dan evaluasi
Monitoring dilakukan dalam rangka melihat perkembangan dan pencapaian, serta masalah dalam
pelaksanaan kelas ibu, hasil monitoring dapat dijadikaan bahan acuan untuk perbaikan dan
pengembangan kelas ibu selanjutnya. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala. Evaluasi
dilakukan untuk melihat keluaran dan dampak baik positif maupun negatif pelaksanaan kelas
ibu berdasarkan indikator. Dari hasil evaluasi tersebut bisa dijadikan sebagai bahan
pembelajaran guna melakukan perbaikan pada pelaksanaan kelas ibu berikutnya.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen evaluasi yang lebih spesifik berupa
daftar isian yang disusun dengan indikator-indikator tertentu.
- Sebelum penyajian materi pada setiap pertemuan kelas ibu , mulailah dengan
melakukan penjajakan pengetahuan awal peserta melalui curah pendapat dengan cara
memberikan pertanyaan kepada peserta dan peserta diminta untuk menjawab secara
bergilir
- Evaluasi akhir: dilakukan setelah selesai penyampaian semua materi pertemuan pada
setiap pertemuan Kelas Ibu. Evaluasi ini bertujuan untuk melihat peningkatan
pengetahuan peserta pada akhir pertemuan Kelas Ibu dengan cara memberikan
pertanyaan kepada peserta dan peserta diminta untuk menjawab secara bergilir,
kemudian bandingkan antara hasil curah pendapat pertama dengan setelah diberikan
materi.

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 2
c. Jika di desa tersebut ada Praktek Bidan Mandiri, maka Bidan Desa harus melakukan evaluasi terhadap BPM dengan cara sebagai berikut:
a) Evaluasi Kemampuan Fasilitator Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil.
(1) Untuk mengetahui kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi pelaksanaan kelas ibu hamil dilakukan evaluasi harian/setiap kali
pertemuan.
(2) Evaluasi dilakukan setiap akhir pertemuan (pertemuan I, II, III, IV)
(3) Evaluasi dilakukan oleh bidan koordinator Aspek yang dievaluasi meliputi:
(a) Pengenalan kelas ibu hamil
(b) Persiapan
(c) Keterampilan memfasilitasi Penggunaan Buku KIA pada pertemuan kelas ibu hamil.
b) Evaluasi Kemampuan Fasilitator Pelaksanaan Kelas Ibu Balita.
(1) Untuk mengetahui kemampuan fasilitator dalam memfasilitasi pelaksanaan kelas ibu hamil dilakukan evaluasi harian/setiap kali
pertemuan.
(2) Evaluasi dilakukan setiap akhir pertemuan
(3) Evaluasi dilakukan oleh koordinator bidan atau Kepala Puskesmas atau Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Dinas Kesehatan
Provinsi.
(4) Aspek yang dievaluasi:
(a) Pengenalan Kelas Ibu Balita
(b) Persiapan :
- Kemampuan mengatur ruangan yang mendukung kelancaran proses pembelajaran,
- Kemampuan mempersiapkan materi dan alat bantu
(c) Keterampilan memfasilitasi :
- Menciptakan dan membina suasana / hubungan akrab dengan peserta dan kalangan peserta,
- Kemampuan mendemonstrasikan keterampilan
- Penguasaan isi/topik pertemuan,
- Kemampuan menciptakan situasi partisipasi dalam proses dan mencapai hasil pembelajaran,
- Kemampuan memberikan umpan balik positif yang tepat,
- Keterampilan menggunakan alat bantu visual (Lembar balik, buku KIA dll),
- Penyajian materi yang kondusif sesuai situasi dan kondisi peserta dan tujuan pembelajaran,
(a)Keterampilan merangkum sesi, mengevaluasi tanggapan peserta dan membuat kesepakatan untuk membuat sesi lanjutan.
(e) Penggunaan Buku KIA pada pertemuan Kelas Ibu Balita.
(f) Lakukan review bersama fasilitator tentang hasil observasi, hal-hal positif dan kekurangan dalam memfaslitasi pertemuan
Kelas Ibu Balita agar pada penampilan Fasilitator pada pertemuan berikutnya bisa lebih baik lagi

Kemenkes RI Kelas Ibu


KASUS 3

Hari ini, jumlah ibu hamil yang datang melakukan


pelayanan antenatal ke Puskesmas Cerdas sebanyak 40
orang dengan ibu hamil dengan usia kehamilan kurang
dari 12 minggu sebanyak 18 orang, ibu hamil dengan usia
kehamilan kurang dari 24 minggu sebanyak 12 orang dan
ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 24 minggu
sebanyak 10 orang.
Sebagai seorang bidan puskesmas yang sudah dilatih
fasilitator kelas ibu ,apa yang akan Saudara lakukan
untuk pengembangan kelas ibu hamil di Puskesmas?

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 3

Untuk mengembangkan kelas ibu hamil di Puskesmas maka yang dapat


dilakukan adalah :
Memberikan informasi kepada ibu hamil pada saat pelayanan antenatal,
bahwa di Puskesmas dilakukan pelaksanaan kelas ibu hamil 1 kali dalam
1 minggu. Misalnya materi I pada minggu I, Materi ke II pada minggu ke II,
materi ke III pada minggu ke III dan materi ke IV pada minggu ke IV.
Setiap Ibu ditawarkan supaya dapat mengikuti kelas tersebut, sesuai
dengan waktu yang disepakati atau usia kehamilannya. Pada kasus ini
bisa dibentuk : 4 kelas sesuai jadwal yang disepakati, dengan
mendahulukan yang usia kehamilan di atas 24 minggu.

Pembentukan kelas ibu hamil I usia kehamilan lebih 24 minggu - 1 kelas,


usia kehamilan 12 24 minggu - 1 kelas dengan jumlah peserta maksimal
10 orang sehingga 2 orang sisa dapat digabungkan ke usia kehamilan
kurang dari 12 minggu. Maka jumlah kelas ibu hamil usia kurang dari 12
minggu dapat dibentuk 2 kelas.

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 3

Contoh Jadwal :

Kelas Kelas I Kelas II Kelas III Kelas IV


Bulan I
Minggu I Pert. I
Minggu II Pert. I
Minggu III Pert. I
Minggu IV Pert. I
Bulan II
Minggu I Pert. II
Minggu II Pert. II
Minggu III Pert. II
Minggu IV Pert. II
Bulan III
Minggu I Pert. III
Minggu II Pert. III
Minggu III Pert. III
Minggu IV Pert. III
Bulan IV
Minggu I Pert. IV
Minggu II Pert. IV
Minggu III Pert. IV
Minggu IV Pert. IV

Kemenkes RI Kelas Ibu


KASUS 4

Di desa wilayah Puskesmas Cerdas, Saat ini jumlah bayi


(0-1 tahun) yang terdata sebanyak 30 orang, anak usia 1-
2 tahun sebanyak 27 orang, dan anak usia 2-5 tahun
sebanyak 80 orang.
Di desa tersebut terdapat 1 BKB- 2 PAUD.
Saudara seorang bidan desa yang sudah dilatih sebagai
fasilitator kelas ibu.
Saudara ingin mengembangkan kelas ibu balita di desa
Saudara. Apa yang akan Saudara lakukan?

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 4

1. Melakukan Pertemuan Persiapan


Pertemuan ini untuk mensosialisasikan serta menyamakan persepsi tentang kelas ibu balita kepada
stakeholder (Kepala Desa/lurah, PKK, tokoh masyarakat, Tokoh agama, kader BKB, tenaga pendidik
PAUD) yang diakhiri dengan membuat kesepakatan seperti penentuan sasaran/peserta kelas ibu
balita dan fasilitator/narasumber.
a. Sasaran/peserta kelas ibu balita adalah kelompok belajar ibu-ibu yang mempunyai anak usia 0 5
tahun dengan pengelompokan 0-1 tahun, 1-2 tahun, 2-5 tahun. Peserta kelompok belajar paling
banyak 15 orang dengan dibantu seorang fasilitator yang memahami teknis pelaksanaan kelas ibu
balita.
Rencana membentuk kelas ibu balita sebanyak :
Kelompok umur 0-1 thn : dua kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi 15 orang
ibu balita.
Kelompok umur 1-2 thn : dua kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi 13-14
orang ibu balita.
Kelompok umur 2-5 thn : enam kelas ibu balita, dengan masing-masing kelompok berisi 13-14
orang ibu balita.
b. Fasilitator dan narasumber
Fasilitator kelas ibu balita adalah bidan/perawat/tenaga kesehatan lainnya yang telah mendapat
pelatihan fasilitator kelas ibu balita. Dalam pelaksanaan kelas ibu balita fasilitator bisa minta
bantuan narasumber untuk menyampaikan materi bidang tertentu. Narasumber adalah tenaga
kesehatan yang mempunyai keahlian bidang tertentu, misalnya dibidang gizi, gigi, tenaga
pendidik PAUD, penyakit menular, dan lain-lain

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 4

c. Mempersiapkan tempat dan sarana belajar


Tempat belajar bagi kelas ibu balita usia 2 5 tahun dapat dilakukan di PAUD atau
tempat yang tidak jauh dari PAUD dan dilaksanakan pada waktu belajar sehingga proses
pembelajaran ibu lebih fokus tidak terganggu oleh anak. Untuk kelompok kelas ibu balita
usia 0-1 tahun dan 1-2 tahun tempat belajar diharapkan dapat disediakan oleh
pemerintah setempat yang tidak terlalu jauh dari rumah warga. Sebaiknya ibu-ibu
peserta dianjurkan datang dengan suami atau kerabat yang dapat mengasuh bayi/anak
saat ibu mengikuti kelas.
d. Mempersiapkan materi
Persiapan materi mencakup pembuatan jadwal belajar yang terdiri dari jam, topik/materi,
nama fasilitator dan daftar alat bantu (flip chart/lembar balik, kertas, spidol dsb) untuk
setiap materi.
e. Mengundang ibu yang mempunyai anak berusia antara 0-5 tahun
Undangan disampaikan secara lisan dan tertulis. Pastikan apakah undangan diterima ke
sasaran.
f. Menyusun rencana anggaran
Anggaran perlu ditata dengan baik, termasuk rancangan pelaporannya. Perlu juga
dipastikan apakah ada dana bantuan keuangan pihak ketiga (donatur, CSR, dan lain-lain).

Kemenkes RI Kelas Ibu


JAWABAN KASUS 4

3. Melakukan pelaksanaan meliputi:


Analisa singkat untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan kelas ibu
balita
Pelaksanaan kelas ibu balita;
- Pertemuan dilakukan minimal 1 kali pertemuan setiap bulan dengan jumlah peserta
maksimal 15 orang
- Materi disampaikan sesuai kelompok usia balita dan materi berdasarkan kesepakatan
dengan ibu balita
- Pertemuan dilakukan selama 2 jam atau sesuai kondisi
- Pelaksanaan dengan menggunakan prinsip belajar orang dewasa dengan menggunakan
alat bantu lembar balik kelas ibu balita, buku kia dan alat bantu lain sesuai dengan materi.

4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kelas ibu balita


Yang perlu di monitor adalah peserta (kehadiran, keaktifan), sarana dan prasarana, fasilitator
(persiapan, penyampaian, penggunaan alat bantu, sikap/penampilan),waktu (efektifitas waktu).
Yang perlu dievaluasi adalah: evaluasi pelaksanaan melalui kuesioner awal dan kuesioner
akhir, evaluasi kemampuan fasilitator, evaluasi hasil pelaksanaan melalui pencatatan dan
pelaporan meliputi: jumlah kelas balita yang terbentuk dan jumlah ibu balita
Dampak pelaksanaan kelas ibu balita juga dapat dievaluasi berdasarkan hasil cakupan
program kesehatan anak balita.

Kemenkes RI Kelas Ibu

Вам также может понравиться