Вы находитесь на странице: 1из 46

NYERI

Aninditha Rachmah Ramadhiani, S. Farm


Hera Zalia Putri F, S. Farm
Sevia Anjani, S. Farm
Sony Eka Nugraha S. Farm

KF 428 J.City
PENGERTIAN
Nyeri: suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional
yang tidak menyenangkan akibat adanya kerusakan atau
ancaman kerusakan jaringan (IASP, 1979).

Berdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan


suatu gabungan dari komponen objektif (aspek
fisiologi sensorik nyeri) dan komponen subjektif
(aspek emosional dan psikologis).
Epidemiologi
Hasil penelitian multisenter di unit rawat jalan
pada 14 rumah sakit pendidikan di seluruh Indonesia
yang dilakukan oleh kelompok studi nyeri pada bulan
Mei 2002, didapatkan 4456 kasus nyeri yang
merupakan 25% dari total kunjungan pada bulan
tersebut. Jumlah penderita laki-laki sebanyak 2200
orang dan 2256 orang perempuan. Kasus nyeri
kepala 35.86%, nyeri punggung bawah 18,3% dan
nyeri neuropatik yang merupakan gabungan nyeri
neuropatik diabetika, nyeri paska herpes, dan
neuralgia trigeminal sebanyak 9.5% (Meilala, 2004).
Sifat-Sifat Nyeri
Menurut Mahon (1994):
Nyeri bersifat individu
Tidak menyenangkan
Merupakan suatu kekuatan yang
mendominasi
Bersifat tidak berkesudahan
Klasifikasi Nyeri
Nyeri somatik luar
Berdasarkan Nyeri somatik dalam
sumber nyeri Nyeri viseral
Nyeri nosiseptif
Berdasarkan Nyeri neurogenik
jenis nyeri Nyeri psikogenik

Berdasarkan Nyeri akut


timbulnya nyeri Nyeri kronik

Nyeri ringan
Berdasarkan Nyeri sedang
derajat nyeri Nyeri berat
FISIOLOGI NYERI
Tiga komponen fisiologi nyeri sebagai berikut:
1. Resepsi : proses perjalanan nyeri
2. Persepsi : kesadaran seseorang terhadap nyeri
3. Reaksi : respon fisiologis & perilaku setelah
mempersepsikan nyeri
Pengukuran Intensitas Nyeri
Metoda yang umumnya digunakan untuk menilai
intensitas nyeri, antara lain (Benzon, 2005):

1. Verbal Rating Scale (VRSs)


Metoda ini menggunakan suatu word list untuk
mendiskripsikan nyeri yang dirasakan. Pasien disuruh memilih
kata-kata atau kalimat yang menggambarkan karakteristik
nyeri yang dirasakan dari word list yang ada yaitu
- tidak nyeri (none)
- nyeri ringan (mild)
- nyeri sedang (moderate)
- nyeri berat (severe)
- nyeri sangat berat (very severe)
2. Numerical Rating Scale (NRSs)
Metoda ini menggunakan angka-angka
untuk menggambarkan range dari intensitas
nyeri. Umumnya pasien akan menggambarkan
intensitas nyeri yang dirasakan dari angka 0-
10. 0 menggambarkan tidak ada nyeri
sedangkan 10 menggambarkan nyeri yang
hebat
3. Visual Analogue Scale (VASs)
Metoda ini paling sering digunakan untuk
mengukur intensitas nyeri.
Metoda ini menggunakan garis sepanjang 10 cm
yang menggambarkan keadaan tidak nyeri sampai
nyeri yang sangat hebat.
Kerugiannya adalah tidak dapat digunakan pada
anak-anak dibawah 8 tahun dan mungkin sukar
diterapkan jika pasien sedang berada dalam nyeri
hebat.
4. McGill Pain Questionnaire (MPQ)
Metoda ini menggunakan check list untuk
mendiskripsikan gejala-gejala nyeri yang dirasakan. Metoda
ini menggambarkan nyeri dari berbagai aspek antara lain
sensorik, afektif dan kognitif. Intensitas nyeri digambarkan
dengan merangking dari 0 sampai 3.

5. The Faces Pain Scale


Metoda ini dengan cara melihat mimik wajah pasien
dan biasanya untuk menilai intensitas nyeri pada anak-anak
TERAPI
PENGOBATAN
Penggolongan Obat Analgesik Pereda
Nyeri
Atas dasar kerja farmakologinya, analgetik
dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu:
Analgesik perifer (non narkotik), yang terdiri
dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan
tidak bekerja sentral. Analgesik antiradang
termasuk dalam kelompok ini.
Analgesik narkotik khusus digunakan untuk
menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada
fraktur dan Kanker (Tjay dan Rahardja, 2010)
Analgesik Perifer (Non Narkotik)
Terdiri dari obat-obat yang
tidak bekerja sentral dan tidak
bersifat narkotik. Berikut ini yang
termasuk obat-obat analgesik non
narkotik, yaitu:
1. NSAIDs
2. Para amino fenol
1. NSAIDs
Mekanisme Kerja NSAIDs
2. Para Amino Fenol
Merupakan inhibitor COX-3
Memiliki potensi yang lebih tinggi sebagai
antipiretik dibandingkan analgetik.
Contoh obat: Paracetamol
Contoh Obat-Obat Pereda Nyeri
Parasetamol
contoh: Sanmol, Dumin, Pamol

Asetaminofen adalah derivat P-aminofenol /


asetanilida / anilin.
Asetaminofen merupakan metabolit fenasetin
dg efek analgetik & antipiretik yang sama
dengan senyawa induknya.
Sebagai analgetik-antipiretik paling aman untuk
swamedikasi / pengobatan sendiri.
Indikasi: nyeri ringan sedang (sakit kepala,
gigi, perut, dysmenorroe / nyeri haid), dan
demam (influenza & setelah vaksinasi).
SALISILAT
Sinonim : Asetosal, Aspirin, Aspilets, Ascardia, Naspro, Saridon,
Inzana, bodrexin dll
Memiliki sifat Analgetik-antipiretik-antiinflamasi tertua di dunia
(1899), digunakan sampai saat ini. Penggunaan sangat luas &
golongan obat bebas.
Indikasi :
Sebagai analgetik & anti-inflamasi & obat rema (artritis
reumatoid, osteoartritis).
Pengobatan nyeri ringan sampai sedang.
Penurun demam.
Profilaksis serangan iskemik transien (transient ischemic
attack / TIA).
Profilaksis infark miokard.
Efek samping aspirin
1. Iritasi mukosa lambung bahkan perdarahan pada saluran
cerna.
2. Pada dosis besar menghilangkan efek pelindung dari
prostasiklin (PGI2) sehingga terjadi dispepsia, heart burn,
mual, muntah, anoreksia, nyeri perut.
3. Sindrom Rye
Ciri sindrom Rye : muntah hebat, termangu-mangu,
gangguan pernafasan, konvulsi, koma.
hamil tidak dianjurkan menggunakan asetosal (dosis
tinggi), terutama pd triwulan terakhir & sebelum
persalinan lama persalinan & kehamilan diperpanjang,
peningkatan perdarahan.
Dosis & Cara Pemberian Aspirin

Analgetik & antipiretik


1. Dewasa (PO, Rektal) :
325 1000 mg tiap 4 6 jam sesuai kebutuhan
(tidak lebih dari 4 gram/hari).
2. Anak 2 11 tahun (PO, rektal) :
60 80 mg/kg/hari dalam 4 6 dosis terbagi.

Antiinflamasi
1. Dewasa (PO) : 2,6 6,2 gram/hari dalam dosis
terbagi.
2. Anak-anak (PO) : 60 110 mg/kg/hari dalam dosis
terbagi.
Natrium Diklofenak
MERK DAGANG :
Klotaren, Kamaflam, Atranac, Berifen 100 SR, Berifen, Deflamat 100 CR, Deflamat
75, Voltadex, Voltadex Retard, Voltaren, Voltaren Retard, Voltaren SR, Volten, Voren,
Xepathritis, Zegren, Arthrotec, Ostelox, Dolofenac.

DOSIS DAN CARA PEMAKAIAN


Osteoartritis : 2-3 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mg sesudah makan.
Rheumatoid artritis : 3-4 kali sehari 50 mg atau 2 kali sehari 75 mgINDIKASI
Bentuk peradangan & degeneratif reumatisme, artritis reumatoid
Sindroma nyeri pada rulang belakang.
Reumatik bukan pada sendi.
Serangan gout akut.

KONTRAINDIKASI
Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenak atau yang menderita asma, urtikaria
atau alergi pada pemberian aspirin atau NSAID lain.
Penderita tukak lambung.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Hati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi
jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat
menyebabkan retensi cairan dan edema.
Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi
ginjal, jantung, hati, penderia usia lanjut dan penderita
dengan luka atau perdarahan pada saluran
pencernaan.
Hindarkan penggunaan pada penderita porifiria hati.
Hati-hati penggunaan selama kehamilan karena
diklofenak dapat menembus plasenta.
Diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena
diklofenak diekskresikan melalui ASI.
Pada anak-anak efektivitas dan keamanannya belum
diketahui dengan pasti.
EFEK SAMPING
Efek samping yang umum terjadi seperti
nyeri/keram perut, sakit kepala, retensi cairan,
diare, nausea, konstipasi, flatulen, kelainan pada
hasil uji hati, indigesti, tukak lambung, pusing,
ruam, pruritis dan tinitus.
Peninggian enzim-enzim aminotransferase (SGOT,
SGPT) hepatitis.
Dalam kasus terbatas gangguan hematologi
(trombositopenia, leukopenia, anemia,
agranulositosis).
IBUPROFEN
(brufen, ibufen)
Obat ini merupakan derivat asam propionat
Obat ini merupakan golongan NSAID yang paling banyak
digunakan, berkat efek sampingnya yang relatif ringan dan
status OTC-nya di kebanyakan negara.
Daya analgetis dan antiradangnya cukup baik. (Tjay dan
Kirana, 2007). Obat ini biasanya digunakan untuk
mengatasi demam, tapi bisa juga dipakai sebagai anti nyeri
pada sakit gigi.
Absorbsi ibuprofen cepat melalui lambung dan kadar
maksimum dalam plasma dicapai setelah 1-2 jam. Waktu
paruh dalam plasma dicapai sekitar 2 jam. 90% ibuprofen
terikat dalam protein plasma.
Dosis sebagai analgesik 4 kali 400 mg sehari
tetapi sebaiknya dosis optimal pada tiap orang
ditentukan secara individual. Ibuprofen dosis 200
mg dijual sebagai obat generik bebas di beberapa
negara seperti di Indonesia ( Wilmana, 2012).

Aturan Pemakaian:
Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 4 kali sehari,.
Diminum setelah makan
Anak :
1 2 tahun : tablet 200 mg, 3 4 kali sehari
3 7 tahun : tablet 200 mg, 3 4 kali sehari
8 12 tahun : 1 tablet 200 mg, 3 4 kali sehari
Asam Mefenamat
(Topgesic, Mefinal)
Derivat-anthranilat (o-aminobenzoat) ini banyak
digunakan sebagai obat antinyeri dan anti-rematik,
walaupun dapat menimbulkan gangguan lambung-usus,
terutama dispepsia dan diare pada orang orang yang
sensitif. Tidak dianjurkan untuk anak-anak (Tjay dan
Kirana , 2007).
Bentuk Sediaan
Kaplet 250 mg dan 500 mg, Kapsul 250 mg dan 500 mg
Tablet 250 mg dan 500 mg
Efek samping
Mual, muntah, diare, pusing dan perdarahan lambung
Aturan Pemakaian
Dewasa dan anak-anak > 14 tahun
Dosis awal 500 mg lalu dilanjutkan 250 mg setiap 6
jam bila diperlukan
Dosisnya 3 kali sehari 1 tablet (500 mg) setelah makan, digunakan sampai
nyerinya hilang. Selain Ponstan masih banyak merek yang lain seperti
Pondex, Mefinal, Licostan, dan lain-lain
Metampiron (Antalgin)
MERK DAGANG
Baralgin M, Camidon, Caranal, Cornalgin, Defamidon, Duralgin, Emmer,
Erlidon, Erpha Vitalgin, Expogin, Foragin, Ginifar, Hufanal, Iphalgin,
Iphamidon, Kokogin, Mepron, Nalget, Neonovapyron, Neupharalgin,
Neuroval, Novalgin, Oralgin, Panstop, Pronto, Rapidon, Ronalgin, Samtalgin,
Scanalgin, Sohogin, Suwalgin, Trovinal, Vardiksia, Wiolgin, Yekalgin.

KANDUNGAN
antalgin / Methampyrone 500mg

INDIKASI
Sakit kepala, skiatika (rasa sakit pada pinggul/pangkal paha dan paha), nyeri
otot, sakit gigi, neuralgia (nyeri pada saraf), nyeri.

KONTRA INDIKASI
Hipersensitifitas
Hamil dan menyusui
Gangguan perdarahan
PERHATIAN
Sindroma neuropati (pada penggunaan jangka panjang).
Gangguan ginjal dan hati.
Interaksi obat : antikoagulan, kortikosteroid, antireumatik.

EFEK SAMPING
Reaksi hipersensitifitas
Urtikaria (biduran)
Gatal-gatal
Agranulositosis

DOSIS
3-4 kali sehari 1 kaplet. Maksimal : 4 kaplet/hari
Terapi Analgesik Narkotik
1. Turunan Morfin
Mekanisme Kerja:
Berikatan dengan reseptor opioid pada SSP,
menghamba jalur nyeri, mengubah persepsi
dan respon terhadap rasa sakit menghasilkan
depresi umum SSP (Taketomo, 2002-2003).
Indikasi:
Khusus pada nyeri hebat, akut dan kronis.
Seperti pada fase terminal dari Kanker (Tjay
dan Rahardja, 2010)
ESO: (Farmakoterapi, 2009)
-Alergi (seperti mual, muntah, tremor, delirium,
konvulsi, insomnia, urtikaria, eksantem,
dermatitis kontak, pruritus dan bersin.
-Intoksikasi akut (seperti tidur, koma, frekuensi
napas lambat, tekanan darah menurun, syok,
pupil mengecil, suhu badan rendah, kulit
dingin,tonus otot rangka rendah,depresi napas
dan kematian.
2. Turunan Kodein (Codipront, Codikaf)
Mekanisme Kerja:
Lihat mekanisme kerja hidromorfon

Indikasi:
Memiliki khasiat sama seperti induknya, tetapi
lebih lemah, misalnya 6-7 kali kurang kuat.(Tjay
dan Rahardja, 2010).

ESO:
Pada dosis yang lebih tinggi ( >3 dd 20 mg)
menimbulkan obstipasi dan mual (Tjay dan
Rahardja, 2010).
3. Turunan Meperidin (Dolantin, pethidin)
Durasi analgesinya pada penggunaan klinis 3-5 jam

Mekanisme Kerja:
Lihat mekanisme kerja morfin

Indikasi:
Analgesik (Hardjosaputra et.al.,2008)

ESO:
Pusing, mual, muntah, keringat dingin, mulut kering.
Pemberian secara suntikan dapat menyebabkan
penurunan tekanan darah (Hardjosaputra et.al.,
2008).
4. Fentanil
Mekanisme Kerja:
Berikatan dengan reseptor stereospesifik opioid
terhadap banyak tempat dalam SSP, meningkatkan
ambang nyeri,mengubah persepsi
nyeri,menghambat jalur nyeri (Taketomo, 2002-
2003)
Indikasi:
Penanganan nyeri dan penatalaksanaan nyeri kronik
(Taketomo, 2002-2003).
ESO:
Depresi pernafasan, kekakuan otot, hipotensi,
bradikardia, laryngospasme, mual, muntah,
menggigil, kelelahan, halusinasi pasca bedah
(Hardjosaputra et.al., 2008).
4. Turunan Lain (Tramadol)
Mekanisme Kerja:
Sebagian dari efek analgesiknya dihasilkan oleh
inhibisi intake serotonin dan norepinefrin
(Farmakoterapi 2009)
Indikasi:
nyeri yang tidak terlampau hebat (Tjay dan Rahardja,
2010).
ESO:
Termangu-mangu, berkeringat, pusing, mulut kering,
mual dan muntah juga obstipasi, gatal-gatal, rash
nyeri kepala dan letih (Tjay dan Rahardja, 2010),
ketergantungan fisik dan konvulsi (Farmakoterapi
2009)
Tindakan Non Farmakologi
Menurut Tamsuri (2006), selain tindakan farmakologi
untuk menanggulangi nyeri ada pula tindakan
nonfarmakologi untuk mengatasi nyeri terdiri dari
beberapa tindakan penaganan berdasarkan :

Penanganan fisik/stimulasi fisik meliputi :


Stimulasi kulit
Massase kulit memberikan efek penurunan kecemasan
dan ketegangan otot. Rangsangan masase otot ini dipercaya
akan merangsang serabut berdiameter besar, sehingga
mampu memblok atau menurunkan impuls nyeri
Terapi Es dan Panas
Terapi es dapat menurunkan prostaglandin, yang memperkuat sensivitas
reseptor nyeri dan subkutan lain pada tempat cedera dengan menghambat
proses inflamasi. Penggunaan panas mempunyai keuntungan meningkatkan
aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri
dengan mempercepat penyembuhan.

TENS (transcutaneus electrical nerve stimulation)


Menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang
dipasang pada kulit untuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau
mendengung pada area nyeri. TENS dapat digunakan baik pada nyeri akut
maupun pada nyeri kronis

Akupuntur
Akupuntur merupakan pengobatan yang sudah sejak lama digunakan
untuk mengobati nyeri. Jarum jarum kecil yang dimasukkan pada kulit,
bertujuan menyentuh titik-titik tertentu, tergantung pada lokasi nyeri, yang
dapat memblok transmisi nyeri ke otak.
Intervensi perilaku kognitif meliputi :
Relaksasi
Relaksasi otot rangka dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan
merelaksasikan keteganggan otot yang mendukung rasa nyeri. Teknik relaksasi
mungkin perlu diajarkan bebrapa kali agar mencapai hasil optimal. Dengan
relaksasi pasien dapat mengubah persepsi terhadap nyeri.

Umpan balik biologis


Terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu informasi
tentang respon nyeri fisiologis dan cara untuk melatih kontrol volunter
terhadap respon tersebut. Terapi ini efektif untuk mengatasi ketegangan otot
dan migren, dengan cara memasang elektroda pada pelipis.

Hipnotis
Membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif.
Distraksi
Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, efektif untuk nyeri ringan sampai
sedang. Distraksi visual (melihat TV atau pertandingan bola), distraksi audio
(mendengar musik), distraksi sentuhan (massase, memegang mainan),
distraksi intelektual (merangkai puzzle, main catur)

Guided Imagery (Imajinasi terbimbing)


Meminta klien berimajinasi membayangkan hal-hal yang menyenangkan,
tindakan ini memerlukan suasana dan ruangan yang tenang serta
konsentrasi dari klien. Apabila klien mengalami kegelisahan, tindakan harus
dihentikan. Tindakan ini dilakukan pada saat klien merasa nyaman dan tidak
sedang nyeri akut.
Penyimpanan obat
1. Simpan obat pada wadah aslinya dengan label yang jelas
2. Simpan di tempat yang kering, terlindung dari sinar matahari
langsung
3. Jauhkan obat dari jangkauan anak-anak. Perlu kita ingat bahwa
obat dapat berbahaya layaknya racun sehingga jangan sampai obat
yang kita simpan terminum oleh anak-anak.
4. Bersihkan wadah/kotak tempat penyimpanan obat secara rutin.
5. Periksa secara teratur tanggal kadaluarsa obat serta buanglah obat-
obatan yang sudah kadaluarsa dan yang sudah tidak dipergunakan
lagi.
6. Jangan meninggalkan obat obat dalam mobil terlalu lama karena
panas dalam mobil dapat cepat merusak obat
7. Jangan meletakkan obat di atas barang eletronik. Barang eletronik
biasanya akan mengeluarkan panas yang bisa merusak obat.
8. Obat hendaknya diperlakukan dengan seksama, yaitu setelah
digunakan/diminum, wadah obat perlu ditutup kembali dengan
baik, juga membersihkan pipet/sendok ukur dan mengeringkannya,
sehingga tidak ditumbuhi oleh jamur dan bakteri
TERIMA
KASIH

Вам также может понравиться