Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh:
Monia Agni Wiyatami
NIM 20140350015
Prodi Farmasi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UMY
Pendahuluan
Gagal ginjal kronik adalah kerusakan ginjal yang
terjadi selama lebih dari 3 bulan, berdasarkan
kelainan patologis atau petanda kerusakan ginjal
seperti proteinuria. Jika tidak ada kerusakan ginjal,
diagnosis penyakit ginjal kronik ditegakkann bila
nilai laju filtrasi glomerulus <60 ml/menit/1,73 m2
(Choncol,2005).
Epidemiologi
Didunia prevalensi ginjal kronis menurur ESRD (End Stage
Renal Disease) pada th 2001 sebanyak 2.786.000 org, th 2012
sebanyak 3.018.860 org, dan th 2013 sebanyak 3.200.000 org.
Dari data tersebut disimpulkan terjadi peningkatan 6% tiap th
(Frensenius Medical Care AG & Co, 2013).
Di Indonesia angka kejadian GGK berdasarkan data Riskesdas
th 2013, prevalensinya sebesar 0,2% dari total penduduk
Indonesia. Dan 60% dari pasien GGK tersebut menjalani terapi
dialisis.
Etiologi
Sasaran :
1. Meningkatkan output urine
2. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
3. Menghilangkan sampah metabolit
Tata laksana terapi
Non farmakologi:
1. Diet tinggi kalori & rendah protein (20-40 gr/hr)
2. Kontol hipertensi diet rendah garam
3. Olahraga teratur
4. Hindari stres
5. Istirahat yang cukup
Farmakologi:
Pemberian diuretik untuk menghilangkan udem
Antihipertensi untuk mengontrol tekanan darah
Suplemen besi untuk atasi anemia
Skenario
Tn. SN 57 th, 56 kg, masuk ke RS dengan keluhan mual dan muntah.
Pasien memiliki riwayat hipertensi dan gagal ginjal kronik yang
terdiagnosis 2 bulan yang lalu. Saat ini pasien rutin mengonsumsi
Amlodipin 1 x 5 tablet mg dan asam folat 1 x 1 tablet. Tampak udem
diwajah.
Tanggal
No Nama Obat Dosis & frek
1/1/15 2/1/15 3/1/15
1 Inj. Ondansetron 2x8mg/2ml V V V
2 Amlodipin 1x5mg V V
3 Asam folat 1x1 V V
4 Inj. Ranitidin 2x50mg/2ml V V
5 Inj. Lasix 20mg/2ml 1-0-0 V V
6 Binapro 3x2 V V
7 Infus albumin 20% V
100ml
Tanggal
Parameter
1/1/15 2/1/15 3/1/15
TD (mmHg) 150/100 140/110 150/90
Suhu Tubuh ( C) 36 36 36
Denyut Nadi (x/menit) 80 80 80
RR ( x/menit) 20 20 20
Tanggal
Parameter Nilai Normal 1/1/15 3/1/15
1. Inj. Mual, muntah Frekuensi mual Antagonis kompetitif pada reseptor 2 x 8 mg/ 2 ml Tidak ada Sakit kepala,
Ondansentron dan muntah 5HT3 adjusmet konstipasi
dosis
2. Amlodipin hipertensi Tekanan darah CCB ( menghambat masuknya 1 x 5 mg 1 x 5 mg Udem, sakit
kalsium ke dalam otot polos kepala, lemas,
pembuluh darah) mual,
mengantuk
3. Asam folat anemia Hemoglobin Asam folat menstimulasi produksi sel 1 x 1 mg 1 x 1 mg Insomnia,
darah merah, sel darah putih, dan kejang, mual,
platelet pada anemia megaloblastik kelelahan,
defisiensi
vitamin B12
5. Inj. Lasix diuretik Udem dimuka Menghambat penyerapan kembali 20mg / 2 ml 20-40 mg 1x Hipkalemia dan
(furosemid) Na oleh sel tubuli ginjal. Furosemid sehari hiperurisemia
juga pengeluaran air, Na, Cl, K.
7. Infus Albumin Hipoalbumin Albumin Menjaga keseimbangan sirkulasi 20% 100 ml - Ruam kulit, mual
20 % 100 ml volume darah muntah
Assesment
PM S/O Terapi Analisis DRP Ref
KIE
Mengurangi konsumsi garam
Minum air putih yang cukup
Hindari alcohol dan rokok
Olahraga teratur
Memperbanyak asupan buah dan sayur
Referensi
JNC VII
K-DOQI
K-DIGO (Kidney Desease Improving Global
Outcome)