Вы находитесь на странице: 1из 10

ENDOMETRITIS

NAMA KELOMPOK:
Nur Jannah. (165130100111001)
M. Krisnadi. (165130100111011)
Ageng Ilham R. (165130101111005)
Zesha Saesta P. (165130101111006)
M. Sholihuddin F. (165130101111012)
M. Aviv Firdaus. (165130107111001)
Naura Fahira C. (165130107111005)
Iffa Fanadila F. (165130107111010)
Indah Aretha M. (165130107111013)
ENDOMETRITIS
Endometritis adalah peradangan yang
terjadi pada endometrium, yaitu lapisan
sebelah dalam pada dinding rahim, yang
terjadi akibat infeksi.
TIPE ENDOMETRITIS
Terdapat berbagai tipe endometritis, yaitu
endometritis post partum (radang dinding rahim
sesudah melahirkan), endometritis sinsitial
(peradangan dinding rahim akibat tumor jinak
disertai sel sintitial dan trofoblas yang banyak),
serta endometritis tuberkulosa (peradangan
pada dinding rahim endometrium dan tuba
fallopi, biasanya akibat Mycobacterium
tuberculosis
P ENYEBAB
ENDOMETRITIS
Mikroorganisme yang menyebabkan endometritis diantaranya
Campylobacter foetus, Brucella sp., Vibrio sp. dan
Trichomonas foetus. Endometritis juga dapat diakibatkan oleh
bakteri oportunistik spesifik seperti Corynebacterium
pyogenes, Eschericia coli dan Fusobacterium necrophorum.
MACAM-MACAM ENDOMETRITIS

Endometritis Akut Endometritis Kronik


Endometritis akut adalah radang pada Endometritis kronik adalah radang pada
endometrium yang terjadi secara akut, endometrium yang terjadi secara kronik.
ditandai dengan demam, pada Penyebabnya antara lain tuberculosis,
endometritis saat post abortus kadang- tertinggalnya sisa-sisa abortus dan partus,
kadang keluar flour yang purulent. polip uterus dengan infeksi, tumor ganas
uterus.
Pada postbortum dan postpartum
sering terdapat luka luka pada serviks Pada abortus inkompletus dengan sisa-sisa
Uteri, luka dinding uterus bekas tempat tertinggal dalam uterus terdapat desidua
plasenta, yang merupakan jalur masuk dan villi korialis di tengah-tengah radang
bagi kuman-kuman pathogen. Selain menahun.
itu, alat-alat yang Digunakan pada Pada partus dengan sisa plasenta masih
abortus dan partus tidak steril dapat tertinggal dalam uterus, terdapat
membawa kuman ke dalam uterus. peradangan dan organisasi dari jaringan
Terapinya antara lain uterotonika, tersebut disertai dengan gumpalan darah
pemberian antibiotik. dan terbentuklah polip plasenta. Kuretase
untuk DD dengan karsinoma corpus uteri,
polip atau mioma submukosa (Bobak, 2005).
Gejala klinis endometritis yaitu lendir vagina
KLINIS
GEJAL
yang berwarna keputihan sampai kekuningan
yang berlebihan, dan rahim membesar
Penderita dapat nampak sehat, walaupun
dengan lendir vagina yang kekuningan dan
A

dalam rahimnya tertimbun cairan


PATOGENESIS
Mikroorgnisme pada
Infeksi pada rahim Terjadi Endometritis
reproduksi

Bakteri non spesifik (E. coli,


Staphilylococcus, Streptococcus
dan Salmonella), maupun bakteri
spesifik (Brucella sp, Vibrio foetus
dan Trichomonas foetus)

Ciri :
1. Merasa tidak sehat dan perut nyeri
2. Suhu meningkat, nadi cepat
3. Lochea pada endometritis bertambah dan berbau
DIAGNOSIS ENDOMETRITIS
Diagnosis endometritis dapat didasarkan pada
Riwayat kesehatan
Pemeriksaan rektal
Pemeriksaan vaginal dan biopsi.
Keluhan kasus endometritis biasanya beberapa kali dikawinkan tetapi tidak
bunting, siklus birahi diperpanjang kecuali pada endometritis yang sangat
ringan.
Pemeriksaan vaginal dapat dilakukan dengan menggunakan VAGINOSKOP
dengan melihat adanya lendir, lubang leher rahim (serviks) agak terbuka dan
kemerahan di daerah vagina dan leher rahim. Pada palpasi per rektal akan
teraba dinding rahim agak kaku dan di dalam rahim ada cairan tetapi tidak
dirasakan sebagai fluktuasi (tergantung derajat infeksi)
TERAPI PENGOBATAN

Terapi dapat dilakukan melalui pemberian


antibiotik sistemik
irigasi rahim
pemberian hormon estrogen untuk menginduksi respon rahim
injeksi prostaglandin untuk menginduksi estrus.
Pengobatan yang direkomendasikan untuk endometritis yang agak berat
adalah memperbaiki vaskularisasi dengan mengirigasi uterus
mempergunakan antiseptik ringan seperti lugol dengan konsentrasi yang
rendah. Irigasi diulangi beberapa kali dengan interval 2-3 hari. Antibiotik
diberikan secara intra uterin dan intra muskular. Leleran dapat dikeluarkan
dengan menyuntikkan preparat estrogen. Untuk endometritis ringan cukup
diberikan antibiotika intra uterine (Doengoes, 2001).

Вам также может понравиться