Вы находитесь на странице: 1из 50

ANEMIA DEFISIENSI BESI

Oleh :
Puskesmas II Tambak
JENIS ANEMIA
ANEMIA NORMOSITIK NORMOKROM
Karena pengeluaran darah / destruksi darah
yang berlebih shg Sumsum tulang harus bekerja
keras dalam eritropoiesis. Sehingga banyak
eritrosit muda (retikulosit) yang terlihat pada
gambaran darah tepi. Jika retikulosit tidak
ditemukan, maka dicurigai adanya anemia
aplastik, anemia def besi dan b12 yang tidak
diobati, terapi radiasi, masalah endokrin,
kegagalan sumsum tulang, sindrom
mielodisplasia, dan alkoholism.
ANEMIA MAKROSITIK NORMOKROM
Terjadi krn kekurangan vitamin B12 dan
asam folat, sel darah merah berbentuk
abnormal (megaloblas) termasuk juga sel
darah putih dan trombosit. Kadang
disebabkan oleh obat tertentu yang
digunakan untuk mengobati kanker
(misalnya metotreksat, hidroksiurea,
fluorourasil dan sitarabin).
Anemia banyak ditemukan di negara
berkembang, dengan fakta bahwa anemia
terjadi apabila kadar Haemoglobin (Hb) :
1. Usia < 6 tahun : Hb < 11, 0 g/dl
2. Usia > 6 tahun : Hb < 12,0 g/dl
Di Negara Indonesia sebagian besar anemia
disebabkan karena kekurangan zat besi.
ANEMIA DEFISIENSI BESI
(ANEMIA MIKROSITIK HIPROKOMIK)

Suatu keadaan dimana jumlah sel darah


merah atau hemoglobin (protein pengangkut
oksigen) dalam sel darah berada dibawah
normal, yang disebabkan karena kekurangan
zat besi.
Terdapatnya zat Fe dalam darah baru
diketahui setelah penelitian oleh Lemery dan
Goeffy (1713), kemudian Pierre Blaud (1831)
mendapatkan bahwa FeSO4 dan K2CO3 dapat
memperbaiki keadaan krorosis, anemia akibat
defisiensi Fe.
PENYEBAB

Asupan besi yang tidak cukup misalnya pada bayi yang


diberi makan susu belaka sampai usia antara 12-24 bulan
dan pada individu tertentu yang hanya memakan sayur-
sayuran saja
Gangguan malabsorpsi seperti setelah gastrektomi.
Kehilangan darah yang menetap seperti pada perdarahan
saluran cerna yang lambat karena polip, neoplasma,
gastritis varises esophagus, makan aspirin dan hemoroid.
Pada wanita usia subur, sekunder karena kehilangan
darah sewaktu menstruasi dan peningkatan kebutuhan
besi selama hamil.
Peningkatan kebutuhan pada masa pertumbuhan
Latihan yang berlebihan/kekurangan istirahat/stress
STADIUM ANEMIA DEFISIENSI BESI

Stadium 1.Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga


menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum
tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam
darah berkurang secara progresif.
Stadium 2.Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat
memenuhi kebutuhan untuk pembentukan se darah merah,
sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.
Stadium 3.Mulai terjadi anemia.Pada awal stadium ini, sel darah
merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit.Kadar
hemoglogin dan hematokrit menurun.
Stadium 4. Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan
kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan
menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil
(mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.
Stadium 5. Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi
dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan
zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.
GEJALA
1. Badan lemah cerna
2. Letih 13. Kekurangan zat besi
3. Lesu memiliki gejala
sendiri, yaitu: Pika
4. Cepat lelah
(suatu keinginan
5. Terasa lunglai memakan zat yang
6. Mata berkunang- bukan makanan
kunang seperti es batu,
7. Telinga mendenging kotoran atau kanji)
Glositis (iritasi lidah),
8. Hb < 7 mg/dl
Keilosis (bibir pecah-
9. Sakit kepala pecah)
10. Menstruasi berhenti
11. Libido berkurang
12. Gangguan saluran
PENANGANAN DAN PENCEGAHAN

1. Melalui pendidikan kesehatan meliputi


pendidikan kesehatan lingkungan dan
penyuluhan tentang anemia
2. Penyuluhan gizi
3. Suplementasi zat besi dan zat gizi pendukung
lainnya (Vitamin C,B12, asam folat,)
4. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
5. Asupan protein hewani dalam jumlah cukup
6. Tranfusi darah pada kasus tertentu
KRITERIA ANEMIA
Kelompok Umur Hb (g/dl)
kurang dari
Anak usia 6-59 bln 11
Anak 5-11 th 11.5
Anak 12-14 th 12
Wanita tidak hamil 12
Wanita hamil 11
Laki-laki 13
WHO,2002
Derajat anemia berdasarkan kadar hemoglobin menurut
WHO adalah :
Ringan sekali : Hb 10 g/dl-batas normal
Ringan : Hb 8 g/dl-9,9 g/dl
Sedang : Hb 6 g/dl-7,9 g/dl
Berat : Hb < 6 g/dl

13
Jumlah asupan zat besi yang dibutuhkan tubuh per hari
:

pria : 8,7mg
wanita : 14,8mg (mngkt saat haid)
bayi 7-12 : 11mg
usia 1 tahun : 7mg
usia 4-8 tahun : 10mg
usia 9-13 tahun : 8mg
remaja perempuan : 15 gram
remaja laki-laki :11mg per hari.

14
KELOMPOK SASARAN :

1. Ibu hamil
2. Balita
3. Anak usia sekolah
4. Tenaga kerja wanita
5. Wanita usia subur

15
TARGET :

1. Ibu hamil 63 % menjadi 40 %


2. Balita 55 % menjadi 40 %
3. Anak usia sekolah 30 % menjadi 20 %
4. Tenaga kerja wanita 30 % menjadi 20 %
5. Wanita usia subur 40 % menjadi 25 %

16
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI :

1. Sebab langsung
a. Ketidakcukupan makanan
b. Infeksi penyakit

2. Sebab tidak langsung


a. Perhatian terhadap wanita yang masih rendah di keluarga
b. Wanita mengeluarkan energi lebih banyak di dalam
keluarga
c. Distribusi makanan
d. Kurang perhatian dan kasih sayang

3. Sebab Mendasar
a. Pendidikan rendah
b. Sosek rendah
c. Lokasi geografis yang buruk
17
STRATEGI PENANGGULANGAN
:

1. Terhadap penyebab langsung


a. Makanan bergizi dg bioavaibilitas yang cukup
b. Pengobatan penyakit infeksi
c. Penyediaan yankes mudah dijangkau

2. Terhadap penyebab tidak langsung


a. Penyediaan makan sesuai kebutuhan
b. Mendahulukan ibu hamil pada waktu makan
c. Perhtikan pekerjaan fisik wanita/ibu hamil
d. Perhatian kesembuhan wanita/ ibu hamil sakit
18
LANJUTAN.

3. Terhadap penyebab mendasar

a. Peningkatan tingkat pendidikan wanita


b. Perbaikan upah nakerwan
c. Peningkatan status wanita di masyarakat
d. Perbaikan lingkungan fisik dan biologis,
sehingga mendukung status kesehatan dan
gizi.

19
TUJUAN PROGRAM
Mempersiapkan kondisi fisik
remaja putri sebelum hamil agar
menjadi ibu yang sehat, saat
hamil tidak mengalami anemia
KERANGKA PIKIR
BAYI
TTD dan SEHAT
Aneka Ragam
KI
Makanan Ibu Sehat (Ibu
E
Hamil/Nifas Bebas
Anemia/Status Besi
Cukup
TTD dan KI
Aneka Ragam E
REMAJA PUTERI dan
Makanan
WUS
(Bebas Anemia dan
Status Besi Cukup)

Cukup Konsumsi FE (Hewani


dan Nabati)
Suplementasi
Hamil > 20 tahun
KIE Pedomasn Gizi Seimbang
KEGIATAN PENANGGULANGAN
ANEMIA
1. KIE
Makanan kaya zat besi
Manfaat TTD
Perorangan dan kelompok

2. SUPLEMENTASI TTD
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN TTD
1. PERSIAPAN
Landasan Hukum : Permenkes, SKB lintas
Menteri, Kebijakan Daerah dan Petunjuk Teknis
Indikator Keberhasilan : Penurunan Prevalensi
Anemia pada Remantri
Kerjasama/Kesepakatan LP dan LS
Penyediaan Pedoman/Juklak atau Juknis
Menetapkan Sasaran : Sasaran Langsung
Individu, kelompok dan masyarakat
KEBUTUHAN TABLET TAMBAH DARAH

Sasaran :
Seluruh rematri usia 12 18 th yg sekolah di
SMP/SMA dan yang sederajat
Dosis :
TTD 1 tablet/minggu selama 4 bulan, ketika
menstruasi diberikan setiap hari selama 10 hari13
Tablet
PENANGGULANGAN
ANEMIA GIZI
UNTUK REMAJA PUTRI DAN WANITA USIA SUBUR

OLEH :
DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS
PROVINSI JAWA TENGAH

Disampaikan dalam rangka Rapat Koordinasi Penanggulangan


Anemi Gizi Remaja Putri / WUS di Kabupaten/ Kota
LATAR BELAKANG

Prevalensi anemia masih tinggi


SKRT 1995 : 57,1% ( rematri 10-14 th)
Permaesih (2005) : 30,0% (rematri 10-19 th)
Riskesdas 2007 : 19,7%; (dewasa)

50.00

40.00 36.400 37.800 37.100

30.00

20.00

10.00

.00
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
PADA WUS TIDAK
Persentase Umur Kawin
HAMIL Pertama pada Wanita Pernah
Kawin Usia 10-59 tahun

45
41.9
22.9
25 20 40
17.8
20 35 33.6

15 30
%

25
10
anemia 20
5
15
11.5
0
15-24 25-34 35-49 10
4.8 5.7
thn thn thn
5
Wanita Usia Subur (WUS) tidak 1.9
0.6
hamil usia 15-49 tahun 0
10-14 20-24 30-34 Tdk
menjawab
Sumber: Riskesdas 2013
MENGAPA PROGRAM
PENANGGULANGAN ANEMIA PADA
REMAJA PENTING ?

Asupan zat gizi mikro yang rendah :


Body Image

Kebutuhan zat besi lebih besar :


menstruasi

Remaja putri akan mengalami hamil


dan melahirkan
RISET KESEHATAN DASAR 2013 (NASIONAL)
37,1% IBU HAMIL ANEMIA Lebih dari sepertiga anak
balita pendek (thn 2007,
Satu dari sepuluh anak 40% anak kelompok
dilahirkan dg Berat Badan termiskin dan 30% anak
Lahir Rendah - BBLR (< terkaya)
2.5kg) Satu dari 8 anak
Satu dari lima ibu hamil balita gemuk
beresiko Kurang Energi atau obes (tahun
Khronis (KEK) beresiko
melahirkan BBLR
2007: 13.6%; pd
Hampir sepertiga Ibu Hamil kelompok
pendek beresiko termiskin 13%,
melahirkan BBLR pd kelompok
terkaya 14.7)
29
MASALAH KESEHATAN

30
DERAJAT KESEHATAN
NO KONDISI 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Umur Harapan Hidup 73,46


1 71,40 72,6 72,6 72,6 73,46
(UHH) (AHH)

Angka Kematian Ibu (per 116,3 118,62


104,97 116,01 126,55 111,16
2 100.000 kelahiran (611 (668 4 (668 (619
(675 (711 kasus)
Kasus) Kasus) kasus) kasus)
hidup) Kasus)

Angka Kematian Bayi (0- 10,62 10,34 10,75 10,41 10,08 10


3 1th) (per 1000 kelahiran (6181 5954 (6235 (5865 (5666 (5.571
Kasus) Kasus) Kasus) kasus) kasus) kasus)
hidup)

Angka Kematian Balita 11,64


12,02 11,50 11,85 11,80 11,54 (6483Ka
4 (0-5th) (per 1000 (6994 (6621 (6873 (6645 (6486
Kasus) Kasus) Kasus) kasus) kasus) sus)
kelahiran hidup)

Kasus Balita Gizi Buruk


5 3468 3187 1131 964 922
(BB/TB) 933
31

Jumlah Kelahiran Hidup (KH)


Th. 2014= 561.844; Th.2013= 563.135; Th. 2012= 580.196; Th. 2011= 575.805; Th.2010= 582.074; 2009= 572.412. 31
Perkembanga
JENDELA n penting
KRITIS sebagian
PERKEMBAN organ
berlanjut
GAN JANIN
sampai 2
8 minggu tahun
pertama pertama
sejak kehidupan
pembuahan
terjadi
pembentuk
an semua
cikal bakal
organ
tubuh

Perkembangan
penting sebagian
organ berlanjut
sampai akhir
kehamilan
DEFISIENSI GIZI MIKRO AKI AKB

IBU HAMIL ANAK LAHIR


Besi : Anemia
Zinc: Aborsi Kelainan kongenital
Prematur, BBLR
Vit A: Rabun
Folic Acid: Anemia neural tube defects
(NTDs)
Vit D: Diabetes type I,
asthma,schizophrenia.
Iodine: Goiter Lahir mati, aborsi, retardasi
mental, cretin, kelainan
kongenital, tuli 33

Calcium: Hypertension. Prematur


KEBUTUHAN BESI SELAMA KEHAMILAN
Kebutuhan besi Jadi:
meningkat tajam pd Trim
II terutama pd Trim III Persediaan besi
Pada periode ini median sebelum kehamilan
kebutuhan besi adalah harus cukup untuk
5.6 mg per hari ( pada mobilisasi bila
keadaan tidak hamil: 1.5 intake tak
mg).
mencukupi, dan
Rentang kebutuhannya
kira-kira 3.54 - 8.80 mg Suplementasi besi
per hari sulit dipenuhi selama kehamilan,
hanya dari makanan. untuk: atasi
anemia/def besi;
dan u/kebutuhan
EFEK NEGATIF TERHADAP IBU
Kematian terkait sistem Reproduksi:
Lebih tinggi
Hasil Kehamilan dan Persalinan:
Usia gestasi lebih pendek prematur
BBLR IUGR
Semakin parah Anemia, semakin tinggi
risiko BBLR
Kandungan besi dalam ASI tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan bayi setelah
usia bayi 4-6 bulan (padahal simpanan bayi
minimal, hanya cukup untuk 4-6 bulan
pertama kehidupan), agar tak terjadi
Anemia di usia dini
Produktivitas/kapasitas kerja
Walaupun penelitian pada laki-laki dan perempuan tidak
hamil, seharusnya efeknya sama bahkan lebih pd ibu hamil
Status imunitas
Anemia akan menurunkan imunitas sehingga mudah
terjadi infeksi. Bila anemianya dikoreksi, biasanya
reversibel.
DEFISIENSI BESI DAN RESPON IMUN
Menurunnya proliferasi lymphocyte
Menurunnya kekuatan membunuh phagocytic

Gangguan aktivitas sel pembunuh alamiah (natural


killer cell activity)
Turunnya jumlah T-cell

Turunnya delayed cutaneous hypersensitivity

Gangguan interleukin-2 dari leucocytes


EFEK NEGATIF THD BAYI
Kesehatan dan Perkembangan Bayi
Dua penelitian di negara maju (Garn, 1981 dan Murphy,
1986) yg melibatkan 100.000 bumil menunjukkan bahwa
kematian dan kecacatan janin, kematian dini bayi dan
BBLR lbh banyak terjadi pada yg ibunya anemia.
Hubungan yg bermakna terlihat antara keparahan
anemia dengan kematian dini dan BBLR.
Penelitian lain oleh Flemming (1991) di Nigeria
menunjukkan jenis anemia yg berhubungan dg BBLR
dan kematian perinatal adalah Anemia defisiensi Besi
dan Folat. Pengobatan Anemia dg Besi dan Folat
menurunkan BBLR (<2000 grm) dari 50% menjadi 7%
dan kematian perinatal dari 38% menjadi 4%.
Kejadian BBLR lebih tinggi pada Ibu yg mengalami
Anemia pd Trimester 3. Prematur lebih banyak terjadi
pada ibu yg hamil trimester 2 dan 3 (J.Kumar et al)
BBLR mempengaruhi risiko kesakitan dan kematian
bayi, terutama di negara berkembang yg angka infeksi
dan kurang gizi masih tinggi (Vitteri)
Bagamana Anemia defisiensi besi prematur?
(Stoltzfus, chapter 3, WHO 2004)
Anemia defisiensi besi mengaktivasi respons stress
hormon, atau
Meningkatkan stres oxidative , atau
Meningkatkan risiko infeksi maternal
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI
MASYARAKAT
(RPJMN)

Target
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN
Base 2015 2016 2017 2018 2019
line

% ibu hamil KEK yang 150.000 50% 65% 80% 95%


1 -
mendapatkan PMT (13%)

Meningkatnya % ibu hamil yang


Pembinaan Gizi
3,1 pelayanan gizi mendapatkan Tablet Tambah 82%
Masyarakat 2 82% 85% 90% 95% 98%
masyarakat Darah (TTD) 90 tablet selama (2013)
masa kehamilan

% Bayi usia kurang dari 6


3 bulan yang mendapat ASI 38% 39% 42% 44% 47% 50%
Eksklusif

% Balita kurus yang mendapat


4 - 70% 75% 80% 85% 90%
makanan tambahan
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
( RENSTRA )

Target
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR
KEGIATAN Base
line 2015 2016 2017 2018 2019

% ibu hamil KEK yang 150.000 65%


1 - 50% 80% 95%
mendapatkan PMT (13%)
Persentase ibu hamil yang
Pembinaan Meningkatnya 2 mendapat Tablet Tambah Darah 82% 82% 85% 90% 95% 98%
3,1 Perbaikan Gizi pelayanan gizi (TTD)
Masyarakat masyarakat
Persentase bayi usia s/d 6 bulan
3 38% 39% 42% 44% 47% 50%
yang mendapat ASI eksklusif

Persentase bayi baru lahir


4 mendapat Inisiasi Menyusu Dini 35% 38% 41% 44% 47% 50%
(IMD)

Persentase balita kurus yang


5 0 70% 75% 80% 85% 90%
mendapat makanan tambahan

Persentase remaja puteri yang


6 mendapat Tablet Tambah Darah 0 10% 15% 20% 25% 30%
(TTD)
Masalah kekurangan gizi
dalam Siklus Hidup 9 juta
5 juta
anemi gizi

4 Juta
- 2 juta anemia gizi
- 1 juta KEK

118 juta
10 juta

4 Juta
31 Juta
- 3,5 juta rematri
18 juta - 5 juta Gizi Kurang (15-19 th) dan
- 8,1 juta anemia gizi WUS anemia gizi
- 10 juta KVA sub klinis - 30 juta usia
produktif KEK
350 ribu BBLR
setiap tahun 43
- 11 juta anak pendek
- 10 juta anemia gizi
- 3,4 juta risiko GAKY
KERANGKA PIKIR
BAYI
TTD dan SEHAT
Aneka KI
Ragam E
Ibu Sehat (Ibu
Makanan Hamil/Nifas Bebas
Anemia/Status Besi
TTD dan Cukup
Aneka KI
Ragam REMAJA PUTERI dan E
Makanan WUS
(Bebas Anemia dan
Status Besi Cukup)

Cukup Konsumsi FE (Hewani


dan Nabati)
Suplementasi
Hamil > 20 tahun
KIE Pedomasn Gizi Seimbang
KEGIATAN PENANGGULANGAN
ANEMIA
1. KIE
Makanan kaya zat besi
Manfaat TTD
Perorangan dan kelompok

2. SUPLEMENTASI TTD
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN TTD
1. PERSIAPAN
Landasan Hukum : Permenkes, SKB lintas
Menteri, Kebijakan Daerah dan Petunjuk Teknis
Indikator Keberhasilan : Penurunan Prevalensi
Anemia pada Remantri
Kerjasama/Kesepakatan LP dan LS
Penyediaan Pedoman/Juklak atau Juknis
Menetapkan Sasaran : Sasaran Langsung
Individu, kelompok dan masyarakat
KEBUTUHAN TABLET TAMBAH DARAH

Sasaran :
Seluruh rematri usia 12 18 th yg sekolah di
SMP/SMA dan yang sederajat
Dosis :
TTD 1 tablet/minggu selama 4 bulan, ketika
menstruasi diberikan setiap hari selama 10 hari13
Tablet
A. KONSELING DAN SOSIALISASI

b. Komunikasi Informasi Edukasi


- Metode KIE
- Komponen isi KIE
- Media KIE

c. Suplementasi TTD
(rekomendasi
WHO)
minimal mengandung :
60 mg elemental besi dan
0,4 mg asam folat
d. Pemantauan Kepatuhan
dalam minumTTD
49
50

Вам также может понравиться