Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPERTENSI GRADE II
Dipresentasikan Oleh:
Asep Darussalam
Rossy Iftah Nurdiyana
Pembimbing:
dr. Primahati Riana Rosy, Sp. PD
Nama : Tn. I
Umur : 50 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Bojong Sari, Cijeungjing, Ciamis
Suku/Bangsa : Sunda
No CM : 189-410
Tgl masuk RS : 03 Oktober 2017
Tgl keluar RS : 08 Oktober 2017
Anamnesa
Keluhan Utama:
Kaki kesemutan
Riwayat Alergi:
Os tidak memiliki riwayat alergi terhadap makanan
atau obat
Riwayat habituasi:
- Sering makan berminyak dan santan
- Sering makan makanan manis dan asin
- Jarang berolahraga
Penilaian awal IGD RSUD Ciamis:
Tanda vital
Tekanan darah: 161/102 mmHg
Nadi: 86 x/m regular
Respirasi: 20 x/m
Suhu: tidak diukur
Status generalisata
Kepala : normocephali
Ekstremitas anterior :
look : deformitas (-), oedem (-/-),
Th / - IVFD RL 20 tpm
- Metformin 3 x 500 mg
- Glimepiride 1 mg 0-0-1
- Amlodipine 5 mg 1 x 1
Th / - IVFD RL 20 tpm
Konsul dokter
- inj Insuline 20 IU sliding scale
Setyo Sp.pd
( mulai besok Novomix 2 x 12 IU sebelum makan )
GDS: 713
- Amlodipine 5 mg 1 x 1
O/: DBN
O/: DBN
O/: DBN
O/: DBN
- Diabetes Melitus
tipe II
- Hipertensi grade II
Dokumentasi pasien
Pembahasan kasus
DM Tipe 1 DM Tipe 2
Gejala klasik :
Polifagia
Poliuria
Polidipsia
BB menurun
Gejala lain - lain :
Luka tak sembuh
Lemah badan
Mata kabur
kesemutan
Penyebab mengalami diabetes melitus?
Patofisiologi diabetes melitus?
polidipsi kesemutan
Komplikasi
Komplikasi
Hiperglikemi
Mikrovaskular Makrovaskular
Hipoglikemi
KAD
Retinopati Penyakit
jantung
SHH
Nefropati
Neuropati
Penyakit
pembuluh
darah perifer
Penatalaksaan DM
Penatalaksanaan
4 Pilar pengelolaan DM
1. Diet
2. Latihan jasmani
3. Edukasi
4. Medikamentosa
. Sitagliptin
Causes increased Incretin
levels . linagliptin
Insuli basal
Timbul hiperglikemia
pada keadaan puasa
insulin
Kombinasi :
1. Subkutan 1 kali insulin basal + 2 kali insulin
Insulin yg digunakan prandial atau 1 kali insulin basal + 1 kali prandial
adalah insulin kerja 2. Isulin basal dapat dikombinasikan dengan OHO
cepat atau pendek untuk menurunkan gula darah prandial
Indikasi Insulin
DM tipe I memerlukan insulin eksogen karena produksi insulin oleh sel beta
tidak ada atau hampir tidak ada.
Penyandang DM tipe II tertentu mungkin membutuhkan insulin bila terapi jenis
lain tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
Keadaan stress berat, seperti pada infeksi berat, tindakan pembedahan, infark
miokard akut atau stroke.
DM gestasional dan penyandang DM yang hamil membutuhkan insulin bila diet
saja tidak dapat mengendalikan kadar glukosa darah.
Ketoasidosis diabetik.
Hiperglikemik hiperosmolar non ketotik.
Penyandang DM yang mendapat nutrisi parenteral atau yang memerlukan
suplemen tinggi kalori, untuk memenuhi kebutuhan energi yang meningkat, secara
bertahap akan memerlukan insulin eksogen untuk mempertahankan kadar glukosa
darah mendekati normal selama periode resistensi insulin atau ketika terjadi
peningkatan kebutuhan insulin.
Gangguan fungsi ginjal atau hati yang berat.
Kontra indikasi atau alergi terhadap obat hipoglikemi oral.
Jenis-jenis insulin
Tempat
Tempat penyuntikan insulin
penyuntikan
PENCEGAHAN
Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah upaya yang ditujukan
kepada kelompok yang memiliki faktor risiko, yakni
mereka yang belum terkena, tetapi berpotensi untuk
mendapat DM dan kelompok intoleransi glukosa.
Pencegahan tersier
Ditujukan pada kelompok penyandang diabetes yang telah
mengalami penyulit dalam upaya mencegah terjadinya
kecacatan lebih lanjut.
Materi penyuluhan termasuk upaya rehabilitasi yang dapat
dilakukan untuk mencapai kualitas hidup yang optimal.
Prognosis
Diabetes tipe 1
Banyak orang dengan diabetes tipe 1 memiliki kesehatan yang baik namun ada
peningkatan risiko gangguan penglihatan yang parah, penyakit ginjal stadium
akhir, penyakit kardiovaskular dan, dalam beberapa kasus, kematian dini.
Mengontrol glukosa darah, lipid, tekanan darah dan berat adalah faktor
prognostik yang penting.
Diabetes tipe 2
75% penderita diabetes tipe 2 akan meninggal karena penyakit jantung dan
15% stroke.
Tingkat kematian akibat penyakit kardiovaskular meningkat hingga lima kali
lebih tinggi pada penderita diabetes dibandingkan orang yang tidak menderita
diabetes.
Untuk setiap kenaikan 1 juta di tingkat HbA1c, risiko kematian akibat diabetes
terkait meningkat 21%.