Вы находитесь на странице: 1из 29

KONVENSI

HAK ANAK
Indriasari oktaviani
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Kota Yogyakarta
Jl. Batikan 20 umbulharjo telp : 0274-514.419
Email : kpai.kotayogya@gmail.com hotline : 0821.4407.4496
KHA merupakan instrumen HAM
internasional.
Mempunyai 3 fungsi :
Secara umum KHA menegaskan berlakunya HAM
pada anak-anak
Meningkatkan standar HAM sesuai dengan anak-
anak, misalnya jaminan mutlak hak atas pendidikan
dan perlindungan mutlak dari hukuman mati.
Merumuskan standar-standar baru yang khusus untuk
anak, misalnya dalam hubungan dengan orangtua.
Prinsip-Prinsip HAM
Kesetaraan
Tidak diskriminatif
Inalienability/tidak dapat direnggutkan
Responsibility/bertanggung jawab
Universal
Martabat Manusia
Indivisibility/Tidak dapat dipisahkan
Interdependency/saling tergantung
HAM: Manusia sebagai penyandang Hak,
Negara mempunyai kewajiban
Konvensi dibidang HAM ialah bahwa perjanjian yang
dibuat memang dimaksudkan untuk memberikan hak
kepada manusia dalam hal ini anak.
Dalam pakta HAM, negara-negara bersepakat untuk
mengikatkan diri pada kewajiban untuk memberikan
hak kepada manusia yang berada didalam wilayah
yurisdiksi masing-masing.
Jadi, relasi yang diatur dalam pakta HAM bukanlah
relasi antara negara-negara yang telah mengadakan
atau menyetujui konvensi, melainkan relasi antara
negara dengan manusia yang berada didalam wilayah
yurisdiksi negara masing-masing, dimana manusia
menjadi penyandang hak sedang negara diposisikan
sebagai pihak yang berkewajiban untuk memberikan
hak.
Alasannya sangat sederhana: manusia dianggap
mempunyai hak yang melekat dalam dirinya karena
keberadaannya sebagai manusia (karena itulah maka
disebut sebagai hak asasi manusia).
Kewajiban Negara dlm konteks
HAM:
Kewajiban menghormati (obligation to respect)
Kewajiban melindungi (obligation to protect), dan
Kewajiban memenuhi (obligation to fulfill).
Kewajiban memajukan ( obligation to promote )
Definisi ANAK (Ps. 1)
setiap manusia yang belum
berumur 18 tahun kecuali,
berdasarkan undang-undang yang
berlaku untuk anak-anak,
kedewasaan telah dicapai lebih
dulu.
4 PRINSIP DALAM KHA

KEPENTINGAN YANG TERBAIK UNTUK ANAK

HAK UNTUK HIDUP,


KELANGSUNGAN
HIDUP DAN
PERKEMBANGAN

NON DISKRIMINASI PARTISIPASI /


PENGHARGAAN TERHADAP
PENDAPAT ANAK
HAK-HAK ANAK
Merupakan bagian integral dari Hak Asasi Manusia

UNIVERSAL
Berlaku untuk semua manusia di mana
saja

INALIENABLE

Tidak boleh dirampas siapa pun dan


tidak boleh diserahkan walaupun
secara sukarela

INDIVISIBLE
Tidak ada hirarki antara satu hak dan
hak lainnya
Sejarah menuju KHA.
1923 : Rancangan DEKLARASI HAK ANAK 10 butir
pernyataan hak anak
(Eglante Jebb : pendiri Save the Children)
1924 : DEKLARASI JENEWA
(diadopsi oleh Liga Bangsa-Bangsa
1948 : DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI
MANUSIA (majelis umum PBB) 10 Desember

1959 : PBB mengadopsi Hak Anak


(deklarasi international kedua)
1979 : TAHUN ANAK INTERNASIONAL (dibentuk
Kelompok Kerja dalam membuat Rumusan Konvensi
Hak Anak)
1989 : KONVENSI HAK ANAK diadopsi oleh Majelis Umum
PBB
1990 : KHA sebagai HUKUM INTERNATIONAL
(2 September) 1990
Deklarasi 10 HAK HAK ANAK

1. Hak untuk Hidup dan


mendapat Makan
2. Hak untuk Kesehatan
3. Hak untuk Tumbuh
Kembang
4. Hak untuk Perlindungan
5. Hak untuk Pendidikan
6. Hak untuk Berpartisipasi
7. Hak untuk Bermain
8. Hak Persamaan
9. Hak untuk Nama dan
Kebangsaan
10. Hak untuk Rekreasi
KONVENSI HAK ANAK (KHA)
KHA adalah perjanjian yang mengikat secara

dan

YURIDIS POLITIS

di antara berbagai negara yang mengatur hal-hal yang


berhubungan dengan Hak-hak Anak
Apakah Indonesia Terikat
dengan KHA ?

YA !!!
25 Agustus 1990 Keppres No. 36/1990
Isi KHA
1. Langkah-langkah implementasi umum
2. Definisi anak
3. Prinsip-prinsip umum
4. Hak dan kebebasan sipil
5. Lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif
6. Kesehatan dan kesejahteraan dasar
7. Pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya
8. Langkah-langkah perlindungan khusus
Langkah-langkah implementasi umum (Ps.
4, 42, 44 ayat 6)
Adalah langkah-langkah umum yang seharusnya
ditempuh oleh pemerintah guna melaksanakan
hak-hak anak

Meliputi:
Niat untuk menarik reservasi
Upaya menyesuaikan legislasi nasional terhadap
prinsip dan ketentuan KHA
Upaya merumuskan strategi nasional bagi anak
Langkah-langkah implementasi umum (Ps.
4, 42, 44 ayat 6)
Adalah langkah-langkah umum yang seharusnya
ditempuh oleh pemerintah guna melaksanakan
hak-hak anak

Meliputi:
Niat untuk menarik reservasi
Upaya menyesuaikan legislasi nasional terhadap
prinsip dan ketentuan KHA
Upaya merumuskan strategi nasional bagi anak
. Langkah-langkah implementasi umum
Penerjemahan KHA kedalam bahasa nasional &
bahasa daerah serta penyeberluasan KHA
Penyebarluaskan laporan yang disiapakan Pemerintah
berikut kesimpulan & rekomendasi oleh Komite Hak
Anak ttg laporan tersebut

dll
Prinsip prinsip umum (Ps. 2,3,6,12)
Non-diskriminasi: semua anak mempunyai hak
yang sama dan harus diperlakukan sama oleh
peraturan/perundangan dan kebijakan Negara.

Kepentingan terbaik anak: setiap tindakan


oleh kewenangan publik harus
mempertimbangkan kepentingan terbaik anak.
.. Prinsip prinsip
Hak hidup, kelangsungan hidup dan
perkembangan: anak mempunyai baik hak-hak
sipil maupun hak-hak ekonomi, sosial & budaya

Partisipasi anak: anak mempunyai hak untuk


menyatakan pendapat sesuai tingkat usia dan
perkembangannya & dipertimbangkan
pendapatnya.
HAK UNTUK HIDUP
DAN MENDAPATKAN MAKANAN YANG MEMADAI
Hak untuk Tumbuh
Kembang Pertumbuhan (growth)
proses menambahan
dalam besar, jumlah dan
ukuran sel, organ .
Mempunyai dampak
terhadap aspek fisik.

Perkembangan
(development)
bertambah kematangan
dan kemampuan fungsi
alat tubuh, termasuk
perkembangan emosi,
intelektual, dan tingkah
laku.
Hak sipil dan kemerdekaan (Ps. 7, 8, 13-17,
37.a)
Hak atas nama dan kewarganegaraan
Kebebasan berekspresi
Kebebasan berpikir & beragama
Kebebasan berserikat
Hak atas perlindungan kehidupan pribadi
Hak atas informasi
Bebas dari penyiksaan, perlakuan atau
penghukuman yg keji, tidak manusiawi atau
merendahkan martabat.
Lingkungan keluarga dan pengasuhan
alternatif (Ps. 5, 18 ayat 1-2, 9-11, 19-21, 27 ayat 4, 39)
Hak atas bimbingan dari orangtua
Tidak dipisahkan dari orangtua
Hak utk dipersatukan kembali dgn orangtua
Dilindungi dari kekerasan dan penelantaran
orangtua; pemulihan bagi re-integrasi sosial
bagi anak yg mengalami kekerasan &
penelantaran orangtua
.. Lingkungan keluarga
Perlindungan bagi anak yg tak punya orangtua
Adopsi
Ditinjau secara periodik bagi anak yg ditempatkan
di lembaga asuhan
Jaminan biaya hidup bagi anak yg orangtuanya
berpisah
Kesehatan & kesejahteraan dasar (Ps. 6,18
ayat 3, 23, 24, 26, 27 ayat 1-3)

Hak anak-anak cacat


Hak atas kesehatan dan layanan kesehatan
Hak atas jaminan sosial & layanan serta
fasilitas perawatan anak
Hak atas peningkatan standar kehidupan
Pendidikan, waktu luang & kegiatan budaya (Ps.
28, 29, 31)
Hak atas pendidikan, terutama pendidikan dasar yg wajib & gratis

Hak utk dididik agar menjadi manusia yang:


- berkepribadian & berkembang bakatnya
- menghormati hak asasi & kebebasan orang lain
- menghormati orangtua & peradaban
- bertangggungjawab & toleran dlm masyarakat yg
merdeka
- menghormati lingkungan alam

Hak atas waktu luang dan terlibat kegiatan budaya


Langkah-langkah perlindungan khusus
A. Perlindungan khusus dalam situasi
darurat (Ps. 22, 38, 39):
pengungsi anak
situasi konflik bersenjata (termasuk pemulihan
& reintegrasi sosial)

B. Perlindungan khusus bagi anak yg


melakukan pelanggaran pidana (termasuk
pemulihan & reintegrasi sosial) (Ps. 40, 37 b &
d, 39)
C. Perlindungan khusus dalam situasi
eksploitasi (termasuk pemulihan &
reintegrasi sosial) (Ps. 32 36, 39) :
Eksploitasi ekonomi
Penyalahgunaan narkoba
Eksploitasi & kekerasan seksual
Penjualan, perdagangan & penculikan anak
Eksploitasi dalam bentuk lain

D. Perlindungan khusus bagi anak dari


kelompok minoritas & masyarakat adat
terasing (Ps. 30)
PIHAK YANG BERKAITAN
DENGAN KHA

PEMEGANG HAK

Keluarga

Masyarakat

Pemerintah Lokal

Pemerintah Pusat

Masyarakat Internasional

Вам также может понравиться