Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Ginjal
Ureter
Kandung Kemih
Uretra
Fungsi Masing2 Organ:
Korteks
Medula
Pelvis Renalis
Calyces
Arteri Renalis
Vena Renalis
Korteks
Inkotinensia Dorongan
Inkontinensia total
Inkontinensia stress
Inkotinensia Refleks
Inkontinensia fugsional
Inkotinensia Dorongan
keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine
tanpa sadar, terjadi segera setelah merasa dorongan yang
kuat untuk berkemih
Kemungkinan penyebab
Penurunan kapasitas kandung kemih
Iritasi pada reseptor regangan kandung kemih yang
menyebabkan sepasme
Minum alkohol atau caffeine
Peningkatan cairan
Peningkatan konsentrasi urine
Distensi kandung kemih yang berlebihan
Tanda-tanda inkotinensia dorongan:
Sering miksi (miksi lebih dari 2 jam sekali)
Spasme kandung kemih
Inkontinensia total
keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang terus-
menerus dan tidak dapat diperkirakan
Kemungkinan penyebab:
Disfungsi neurologis
Kontraksi independent dan refleks detrusor karena pembedahan
Trauma atau penyakit yang mempengaruhi syaraf medula spinalis
Fistula
Neuropati
Tanda-tanda inkontinensial total:
Aliran konstant yang terjadi pada saat tidak diperkirakan
Tidak ada distensi kandung kemih
Nocturia
Pengobatan inkontinensia tidak berhasil
Inkontinensia stress
keadaan seseorang yang mengalami kehilangan urine kurang dari 50 ml,
terjadi dengan peningkatan tekanan abdomen.
Kemungkinan penyebab:
Perubahan degeneratif pada otot pelfis dan struktur penunjang yang
berhubungan dengan penuaan.
Tekanan intra abdominal tinggi (obesitas)
Distensi kandung kemih
Otot pelfis dan struktur penunjang lemah
Tanda-tanda inkontensia setres:
Adanya urine menetes dengan peningkatan tekanan abdomen
Adanya dorongan berkemih
Sering miksi (lebih dari 2 jam sekali)
Inkotinensia Refleks
keadaan dimana seseorang mengalami pengeluaran urine yang tidak
dirasakan, terjadi pada interval yang dapat diperkirakan bila volume
kandung kemih mencapai jumlah tertentu.
Kemungkinan penyebab:
Kerusakan neurologis (lesi medula spinalis)
Tanda-tanda Inkontinensia refleks:
Tidak ada dorongan berkemih.
Merasa bahwa kandung kemih penuh.
Kontraksi atau spasme kandung kemih tidak di hambat pada interval
teratur.
Inkontinensia fugsional
Usia
1
1 2 hari 15- 60 ml
2
3 10 hari 100 300 ml
3
10 2 bulan 250 400 ml
4
2 bln 1 tahun 400 500 ml
5
1 3 tahun 500 600 ml
6
3 5 tahun 600 700 ml
7
5 8 tahun 700 1000 ml
8
8 13 tahun 800 1400 ml
9
14 dewasa > 1500 ml
10
Dewasa tua 1500 ml
ASUHAN KEPERAWATAN
300
290
280
270
260
250
240
230
220
210
200
190
Pengkajian
180
170
160
150
140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
2. Retensi urin
(def : kondisi dimana seseorang tdk mampu
mengosongkan blader scr tuntas)
Kmk bd : obstruksi mekanik, pembesaran
prostat, trauma, pembedahan, kehamilan
Kmk ditemukan data : tdk tuntasnya
pengeluaran urin, distensi blader, hipertropi
prostat dan kangker, ISK, pembedahan besar
abdomen
Intervensi
1. Monitor kead blader/2 jam
2. Ukur ntake dan ourput cairan/4 jam
3. Berikan cairan 2000 ml/hari dg kolaborasi
4. Kurangi minum setelah jam 6 malam.
5. Kaji dan monitor analisis urin elektrolit dan BB
6. Lakukan latihan pergerakan
7. Lakukan relaksasi ketika duduk berkemih
8. Ajarkan tehnik latihan dg kolaborasi
dokter/fisioterapi
9. Kolaborasi dlm pemasangan kateter.
SEKIAN-TERIMAKASIH