Вы находитесь на странице: 1из 35

BAB I

SUMBER BELAJAR PEDAGOGIK


Menurut Lampiran Permendiknas No. 103 tahun 2014
menyebutkan bahwa konsep PEMBELAJARAN;
pengembangan potensi
pembangunan karakter
setiap peserta didik berkesempatan mengembangkan potensi
mereka
mempunyai kemampuan dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk
hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta
berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.
Guru sebagai tokoh penting, dimana
langsung berhadapan dengan siswa harus
mewujudkan pembelajaran yang demikian
Penguasaan materi dan penyampaian
belum cukup untuk mewujudkannya
Butuh penguasaan karakteristik peserta
didik dan penguasaan teori belajar beserta
prinsip pembelajaran
Sehingga guru dapat menyiapkan
pembelajaran yang pas atau sesuai
dengan peserta didik
Karakteristik peserta didik
Karakteristikpeserta didik berbeda antara
satu dengan yang lain
Berbeda dipengaruhi oleh
perkembangannya
Beberapa Kajian perkembangan menurut
psikologi perkembang manusia
2 metode dalam mengkaji perkembangan
manusia; metode longitudinal dan metode
cross sectional
2 pendekatan dalam mengkajinya, yaitu
pendekatan secara menyeluruh/ global dan
pendekatan secara khusus/ spesifik
Kajian teori perkembangan
menyeluruh/ global
Jean Jacques Rousseau
Jean Jacques Rousseau
Menurut JJ Rousseau, pakar pendidikan
liberal yang menjadi penggagas
pembelajaran discovery, menurutnya
perkembangan anak dibagi menjadi 4
tahap, antara lain;
Masa bayi infacy (usia 0-2 tahun),
Pada tahap ini anak mengalami
perkembangan fisik yang dominan daripada
perkembangan aspek lainnya. Anak
diibaratkan sebagai binatang yang sehat.
Masa anak/ childhood (usia 2-12 tahun),
Dalam tahapan ini, pertumbuhan aspek
I. PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

HARTA = KEWAJIBAN + EKUITAS

(PENDAPATAN - BEBAN
HARTA = KEWAJIBAN + EKUITAS +
PRIVE)
II. SIKLUS AKUNTANSI
PERUSAHAAN JASA
Penggunaan siklus akuntansi memudahkan
dalam penyusunan laporan keuangan oleh
perusahaan.
Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
III. AKUNTANSI
PERUSAHAAN DAGANG
Perusahaan membeli barang dijual
Akuntansi perusahaan dagang tidak jauh berbeda
dengan akuntansi perusahaan jasa.
Aspek Akuntansi Perusahaan Jasa Akuntansi Perusahaan Dagang

Pendapatan Pendapatan Jasa dan Pendapatan lainnya Penjualan dan Pendapatan


lainnya
Beban Terdiri dari beban usaha dan beban non Terdiri dari Beban/ Harga
usaha Pokok Penjualan (HPP), beban
usaha dan beban di luar
usaha

Laba Laba Usaha dan Laba Bersih Laba Kotor Penjualan, Laba
Usaha dan Laba Bersih
Oleh karena karakteristiknya, maka
pencatatan terkait dengan barang
dagangan harus diperhatikan
2 metode pencatatan yang dapat
digunakan, yaitu; metode fisik dan metode
perpetual, dimana penggunaanya harus
secara konsisten
XVII. AKUNTANSI PERSEDIAAN
A. Pengertian Persediaan dan
cara Pencatatan
1. Pengertian
Barang yang diperoleh untuk dijual kembali
Bahan untuk diolah menjadi barang jadi
Barang jadi yang akan dijual
Barang yang akan digunakan
2. 2 Sistem Pencatatan Persediaan, antara
lain;
a. Sistem Periodik
b. Sistem Perpetual
Transaksi Sistem Pencatatan
Sistem Periodik Sistem Perpetual
1 Pembelian Pembelian XXX Persediaan XXX

Hutang/ Kas XXX Hutang/ Kas XXX

2 Retur Hutang/ Kas XXX Hutang/ Kas XXX


Pembelian

Retur Pembelian XXX Persediaan XXX

3 Penjualan Piutang/ Kas XXX Piutang/ Kas XXX

Penjualan XXX Penjualan XXX

HPP XXX

Persediaan XXX

4 Akhir Periode Mutlak harus dilakukan inventarisasi fisik karena Tanpa inventarisasi sudah dapat
tanpa inventarisasi fisik barang, tidak dapat diketahui persediaan, namun
diketahui persediaan yang ada. inventarisasi perlu dilakukan.
Jurnal yang dibuat antara lain;
Ikhtisar L/R atau HPP XXX Jika hasil inventarisasi fisik tidak sama
dengan saldo rekening persediaan,
Persediaan (awal periode) XXX perusahaan perlu membuat jurnal, jika
sama tidak perlu membuat jurnal.
Persediaan (akhir perode) XXX

Ikhtisar L/R atau HPP XXX


B. Menentukan Nilai dari
Persediaan Akhir
1. FIFO (First In First Out)
2. Average/ rata-rata

Kedua asumsi tersebut berlaku untuk sistem


pencatatan periodik maupun sistem
perpetual
1. FIFO
barang yang masuk terlebih dahulu
diasumsikan sebagai barang yang pertama kali
dijual/ keluar, SEHINGGA persediaan akhir akan
berasal dari pembelian terakhir
2. AVERAGE
pengeluaran barang secara acak dan harga
pokok barang yang sudah digunakan maupun
yang masih ada ditentukan dengan cara dicari
rata-ratanya.
C. Menaksir Nilai Persediaan
Menaksir nilai persediaan dapat dilakukan dengan cara lain,
yaitu;
1. Metode Harga Eceran
Konversi peersediaan dilakukan dengan mengggunakan
prosentase cost terhadap harga eceran.
2. Metode Laba Kotor
Persediaan akhir ditentukan dengan cara persediaan awal
ditambah dengan pembelian selama satu periode kemudian
dikurangi dengan harga pokok barang yang dijual pada periode
yang bersangkutan. Dimana harga pokok barang yang dijual
diperoleh dari mengurangkan penjualan dengan % laba kotor
yang diasumsikan.
D. Menyajikan Nilai
Persediaan Akhir di Neraca
Nilai persediaan akhir di neraca dapat
disajikan sebesar;
1. Nilai costnya, sesuai asumsi arus barang
(FIFO/ Average)
2. Nilai pasarnya
3. Nilai terendah antara cost dengan harga
pasarnya
Pada umumnya nilai yang disajikan sebesar
nilai yang terendah antara cost dengan
harga pasarnya (LCOM)
PENENTUAN PERSEDIAAN (LCOM)
Nilai terendah antara harga pokok dan harga
pasar
dengan harga pasar dibatasi;
Tidak melebihi nilai realisasi bersih
Tidak lebih rendah dari nilai realisasi bersih

Nilai Realisasi bersih = Harga Jual Biaya Penjualan

Batas bawah = Nilai realisasi bersih margin laba normal


Tahapan penentuan nilai persediaan LCOM;
1. Bandingkan antara harga pokok persediaan
dengan harga pasar, pilih yang lebih
rendah.
2. Jumlah yang lebih rendah selanjutnya
dibandingkan dengan batas atas dan
batas bawah. Jika jumlah yang lebih
rendah masih berada diantara batas atas
dan batas bawah maka jumah yg lebih
rendah ini yang dicantumkan dalam neraca.
E. Pencatatan Metode LCM
3prosedur yang dapat digunakan untuk
mencatat LCM
1. Metode pengurangan persediaan langsung,
di mana kerugian penurunan harga
persediaan tidak dilaporkan.
2. Metode pengurangan persediaan langsung,
di mana hanya kerugian penurunan harga
persediaan akhir yang dilaporkan tersendiri.
3. Metode cadangan persediaan, di mana
kerugian penurunan harga persediaan awal
dan akhir dilaporkan tersendiri.
XVIII. AKUNTANSI ASET TETAP
18.Akuntansi Aktiva Tetap
KLASIFIKASI ;
Ativa Lancar
Diperoleh untuk digunakan, bukan
untuk diperjualbelikan dalam
operasi normal perusahaan
Memiliki masa manfaat lebih dari
satu tahun/ satu periode akuntansi
B. Pengeluaran untuk aset
tetap
1. Pengeluaran pada waktu perolehan
aktiva tetap
2. dan pengeluaran setelah aktiva tetap
tersebut, dimana pengeluaran ini dapat
dirinci menjadi;
a. pengeluaran pendapatan (revenue
expenditure)
b. dan pengeluaran modal (capital
expenditure).
C. Pencatatan Perolehan
Aset Tetap
Aset tetap dapat dicatat dengan
beberapa cara, antara lain; (1) Diperoleh
dengan harga gabungan (lumpsump), (2)
diperoleh dengan pembayaran berkala,
(3) pembelian dengan cara leasing, (4)
perolehan dengan trade-in, (5) Perolehan
dengan menerbitkan surat berharga, (6)
perolehan dari donasi, (7) dan dibangun
sendiri.
Diperoleh dengan harga
gabungan (lumpsump)
Suatu harga untuk beberapa aktiva (gabungan)
Harga gabungan harus dialokasi kepada setiap
jenis aktiva dengan menggunakan perbandingan
harga taksiran masing-masing aktiva dengan
harga gabungan aktiva tersebut
Jurnal yang dibuat untuk mencatat;
Tanggal Keterangan Debet kredit
Aktiva tetap 1 Rp
Aktiva tetap 2 Rp
Kas Rp
diperoleh dengan
pembayaran berkala,
Diperoleh dengan pembayaran angsuran
Pencatatan aktiva sebesar harga tunai
2 variasi pencatatan;
Harga tunai diketahui
Harga tunai tidak diketahui
D. Penggunaan Aset Tetap
Oleh karena aktiva tetap digunakan untuk memperoleh
pendapatan,
Untuk menghubungkan biaya aset tetap dengan revenue
yang diperoleh, maka biaya tersebut harus dicatat dan
dilaporkan sebagai BEBAN pada tahun-tahun manfaatnya
(depresiasi).
Jurnal yang dibuat untuk mencatat depresiasi, adalah
Depresiasi bukanlah teknik untuk menilai aset tetap dan
dengan melakukan depresiasi tidaklah otomatis
perusahaan menyisihkan uang untuk membeli aset tetap.
Faktor-faktor yang mempengaruhi depresiasi;
1. Cost dari aktiva tetap
2. Umur ekonomis aktifa tetap
3. Nilai residu
4. Pola penggunaan aktiva tetap tersebut
E. Metode depresiasi
1. Metode garis lurus
2 cara perhitungan depresiasi dengan metode
garis lurus;
a. (Cost nilai residu) : umur
b. Ditentukan % penyusutan, kemudian
mengalikan % tersebut dengan cost yang
disusutkan
2. Metode saldo menurun (2 kali dari %
penyusutan garis lurus)
3. Metode output (hasil)
Membandingkan jumlah produk yang dihasilkan
dengan taksiran output yang akan dihasilkan
sampai aset tetap diafkir.
F. Penjualan Aktiva Tetap
Menghitung Nilai buku aktiva

cost aktiva tetap akum. Penyus aktiva tetap

Membandingkan harga jual dengan nilai


buku saat penjualan aktiva
Harga jual = nilai buku

Tanggalc Keterangan Debet Kredit


Kas Rp
Akum. Penyusutan Rp
Aset tetap Rp

Harga jual < nilai buku

Tanggal Keterangan Debet Kredit


Kas Rp
Akum. Penyusutan Rp
Rugi Penjualan Aktiva Rp
Tetap
Aset tetap Rp
Dijual > nilai buku

Tanggalc Keterangan Debet Kredit


Kas Rp
Akum. Penyusutan Rp
Aset tetap Rp
Laba Penjualan Aset
tetap
19. Akuntansi Aset Tetap Tidak
Berwujud
A.Pengakuan
1. Memenuhi definisi aset tetap
2. Memenuhi kriteria pengakuan;
a. Memberi manfaat pada
entitas dimasa depan
b. Biaya perolehan dapat
diukur secara andal
B. Pengukuran
1. Model biaya perolehan
Nilai Buku = Biaya Perolehan Akum. Amortisasi Akum.
Rugi Penurunan Nilai

2. Model revaluasi
Selisih Revaluasi = Nilai Buku : Nilai Wajar
Amortisasi
Setelah pengakuan awal, selanjutnya
menentukan masa manfaat terbatas atau tidak
terbatas.
Untuk masa manfaat terbatas, aktiva ini harus
diamortisasi, sedangkan untuk masa manfaat
tidak terbatas, tidak diamortisasi.
Masa manfaat tidak terbatas bukan berarti masa
manfaat tak terhingga, namun ditentukan
berdasarkan rencana pengekaran masa
deoan yang dibutuhkan untuk merawat aset
pada standar kinerjanya
Amortisasi dilakukan setiap akhir periode
Deplesi
Pengurangan nilai suatu aktiva yang
berupa sumber daya alam yang tidak
bisa diperbaharui.
Biaya untuk memperoleh hak
Tarif Deplesi = penambangan

Hasil yang akan diperoleh

Jurnal penyesuaian
Beban Deplesi Rp
Akum. Deplesi Rp

Вам также может понравиться