Вы находитесь на странице: 1из 16

OSTEOARTRITIS

DEFENISI
Osteoartritis yang dikenal sebagai penyakit sendi
degeneratif (terdapat inflamasi) merupakan kelainan
sendi yang paling sering ditemukan dan kerapkali
menimbulkan ketidakmampuan (disabilitas).
(Smeltzer , C Suzanne, 2002 hal 1087)
Penyakit Sendi Degeneratif (osteoarthritis) adalah
penyakit kerusakan tulang rawan sendi yang
berkembang lambat dan gangguan pada sendi yang
bergerak ( Price & Wilson,1995).
ETIOLOGI Umur
Jenis kelamin
Genetik
Kegemukan dan penyakit
metabolic
Cedera sendi, pekerjaan dan olah
raga
Kelainan pertumbuhan
KLASIFIKASI

Osteoartritis diklasifikasikan menjadi :


Tipe primer (idiopatik) tanpa kejadian atau
penyakit sebelumnya yang
berhubungan dengan osteoartritis
Tipe sekunder seperti akibat trauma, infeksi dan
pernah fraktur
Rasa nyeri pada sendi
Kekakuan dan
keterbatasan fisik
Peradangan
MANIFESTASI
Mekanik
KLINIS Pembengkakan Sendi
Deformitas
Gangguan Fungsi
PATOFISIOLOGI
Penyakit sendi degeneratif merupakan suatu penyakit progresif lambat, yang
juga merupakan proses penuaan, rawan sendi mengalami kemunduran dan
degenerasi disertai dengan pertumbuhan tulang baru pada bagian tepi sendi.
Osteoarthritis mengenai kartiloago artikuler, tulang subkondrium ( lempeng
tulang yang menyangga kartilago artikuler).Faktor-faktor mekanis seperti
trauma sendi, aktivitas olahraga dan pekerjaan juga termasuk sebagai penyebab
osteoartrtis. Factor-faktor ini mencakup kerusakan pada ligamentum
krusiatum,robekan menikus,dan aktivitas fisik yang berat.
Proses degenerasi ini disebabkan oleh proses pemecahan kondrosit yang
merupakan unsur penting rawan sendi. Pemecahan tersebut diduga diawali oleh
stress biomekanik tertentu. Pengeluaran enzim lisosom menyebabkan
dipecahnya polisakarida protein yang membentuk matriks di sekeliling kondrosit
sehingga mengakibatkan kerusakan tulang rawan. Sendi yang paling sering
terkena adalah sendi yang harus menanggung berat badan, seperti panggul lutut
dan kolumna vertebralis. Sendi interfalanga distal dan proksimasi.
PATWAY
KOMPLIKASI

1. Gangguan/kesulitan gerak
2. Kelumpuhan
3. Resiko jatuh
4. Patah tulang
PENATALAKSANAAN

Medikamentosa
Perlindungan sendi
Diet
Dukungan psikososial
Fisioterapi
Operasi
Terapi konservatif
PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Sinar-X.
2. Tes darah.
3. Analisa cairan engsel
4 . Artroskopi
5. Foto Rontgent
6. Serologi dan cairan sinovial dalam batas normal
PENCEGAHAN

Untuk mencegah osteoarthritis, lakukan hal-hal berikut:


1. Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayur dan kacang-kacangan.
2. Minum obat yang direkomendasikan dokter.
3. Pertimbangkan untuk menggunakan alat bantu saat beraktivitas untuk mengurangi
bahaya
4. Jaga gerakan yang dapat menyebabkan cidera tulang.
5. Jika mengangkat benda, usahakan beban terbagi merata pada seluruh
sambungan tulang.
6. Ketahui batas kemampuan gerakan dan kemampuan mengangkat beban.
7. Teknik relaksasi juga dapat membantu, seperti mengambil napas dalam.
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Biodata pasien : nama,usia ,jenis kelamin,pekerjaan agama.
Anamnesis
keluhan utama : kekakuan dan keterbatasan gerak,ketidaknyamanan dan kelelahan.
a. Riwayat penyakit saat ini
adanya keluhan sakit dan kekakuan pada tungkai
b. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan pernah merasakan radang sendi sejak lama akibat kelelahan
pada saat melakukan aktivitas.
c. Riwayat penyakiy keluarga
DIAGNOSA

1. Nyeri akut / kronis berhubungan dengan distensi jaringan oleh


akumulasi cairan/proses inflamasi, distruksi sendi.
2.Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas sendi
3. Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan
dengan Perubahan kemampuan melakukan tugas-tugas umum,
Peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
4. Kurang Perawatan Diri berhubungan dengan Kerusakan Auskuloskeletal
antara lain Penurunan Kekuatan, Daya tahan, nyeri pada waktu bergerak,
Depresi.
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan interprestasi
NIC : Diagnosa Keperawatan I : Nyeri akut / kronis berhubungan
dengan distensi jaringan oleh akumulasi cairan/proses inflamasi,
distruksi sendi.
Kaji keluhan nyeri; catat lokasi dan intensitas nyeri (skala 0 10). Catat faktor-
faktor yang mempercepat dan tanda-tanda rasa nyeri non verbal
Beri matras/kasur keras, bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai kebutuhan
saat klien beristirahat/tidur.
Bantu klien mengambil posisi yang nyaman pada waktu tidur atau duduk di
kursi. Tingkatan istirahat di tempat tidur sesuai indikasi.
Dorong klien untuk sering mengubah posisi.
Bantu klien untuk mandi hangat pada waktu bangun tidur.
Bantu klien untuk mengompres hangat pada sendi-sendi yang sakit beberapa
kali sehari.
Dorong penggunaan teknik manajemen stress misalnya relaksasi progresif
sentuhan terapeutik bio feedback, visualisasi, pedoman imajinasi hipnotis diri
dan pengendalian nafas.
Libatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu.Beri obat
sebelum aktivitas/latihan yang direncanakan sesuai petunjuk.
THANKYOU

Вам также может понравиться