Вы находитесь на странице: 1из 136

Fisiologi

kardiovaskuler
PENDAHULUAN
Jantung komponen sistem sirkulasi
Sistem sirkulasi
sistem transpor tubuh
terdiri dari :
a. Jantung (pompa)
b. Pembuluh darah (saluran)
c. Darah (medium transpor)
JANTUNG

Jantung pompa ganda


yang menghasilkan tekanan
pendorong bagi darah
untuk mengalir melalui:
1. Sirkulasi paru
(pulmonalis)
2. Sirkulasi sistemik
ANATOMI JANTUNG
Terletak di atas diafragma, dalam ruang
mediastinum rongga dada
Batas jantung:
Depan: sternum
Belakang: kolumna vertebralis
Kiri dan kanan: paru
Ukuran: sebesar tinju individu pemiliknya,
berat 300 gram
PERIKARDIUM
Perikardium berbentuk kantong, membungkus dan
melindungi jantung
Perikardium terdiri atas:
a. Perikardium fibrosa
b. Perikardium serosa
terdiri atas 2 lapisan:
1. Lapisan parietal
2. Lapisan viseral epikardium
Rongga perikardial: terletak antara lapisan parietal dan
viseral, berisi cairan serosa (cairan perikardial)
Fungsi cairan perikardial: mencegah terjadinya gesekan
antara kedua lapisan parietal dan viseral saat gerakan
dinding jantung akibat kontraksi miokardium
Perikardium
DINDING JANTUNG
Dinding jantung terdiri dari:
1. Epikardium (lapisan terluar)
dibentuk oleh lapisan
perikardium serosa bagian
viseral
2. Miokardium (lapisan tengah)
lapisan otot
3. Endokardium (lapisan dalam)
lapisan endotel
Otot jantung (miokardium)
Miokardium terdiri dari berkas-berkas serat otot
jantung
Masing-masing sel otot jantung saling berhubungan
membentuk serat yang bercabang-cabang, sel-sel yang
berdekatan disatukan ujungnya oleh diskus
interkalaris
Pada diskus interkalaris terdapat taut membran:
Desmosom
Taut celah (gap junction)
RONGGA JANTUNG
Jantung memiliki 4 rongga : masing-masing paruh
terdiri dari :
a. 1 atrium (rongga masukan vena)
b. 1 ventrikel (rongga keluaran arteri)
Septum (sekat jantung): suatu partisi berotot
kontinyu yang memisahkan sisi kanan dan kiri
jantung dan mencegah pencampuran darah dari
ke dua sisi jantung
KATUP JANTUNG
Fungsi katup jantung mengalirkan darah ke arah
yang benar dan mencegah darah mengalir balik

1. Katup AV (antara atrium dan ventrikel)


a. Katup trikuspid : katup AV kanan
b. Katup bikuspid (mitral) : katup AV kiri
Korda tendinea : mencegah katup terbalik
2. Katup semilunar (antara ventrikel dan arteri-arteri
besar)
a. katup aorta
b. katup pulmonal
Antara atrium dan vena tidak terdapat katup
Katup AV
Katup
semilunar
Aliran darah
melalui jantung
Nutrisi otot jantung
Otot jantung diberi oksigen dan nutrisi oleh
darah yang disampaikan kepadanya melalui
sirkulasi koronaria
bukan dari darah di dalam rongga-rongga
jantung itu sendiri
Sebagian besar darah koronaria mengalir
sewaktu diastol
karena sewaktu sistol otot jantung yang
berkontraksi menekan pembuluh-pembuluh
koronaria
FUNGSI JANTUNG
Generating blood pressure
Routing blood: separates pulmonary and
systemic circulations
Ensuring one-way blood flow: valves
Regulating blood supply
Changes in contraction rate and force match
blood delivery to changing metabolic needs
Aktivitas listrik jantung
OTOT JANTUNG
Bagian-bagian serat otot jantung:
a. Sarkolema: pembungkus serat otot
b. Miofibril
c. Filamen aktin dan filamen miosin
d. Sarkoplasma
e. Retikulum sarkoplasmik

Sinsitium otot jantung: jika satu sel jantung secara


spontan mengalami potensial aksi, impuls listrik
menyebar ke semua sel lain yang disatukan oleh taut celah
di massa otot sekitar sehingga sel otot jantung
berkontraksi secara bersamaan
OTOT JANTUNG
Terdapat 2 jenis sel otot jantung :
1. Sel-sel otoritmik
1% dari sel otot jantung
tidak berkontraksi
khusus memulai dan menghantarkan potensial
aksi
2. Sel kontraktil
99% sel jantung lainnya
berkontraksi sebagai respon terhadap
penyebaran potensial aksi yang dimulai oleh sel
otoritmik
Sel-sel otoritmik (non kontraktil)
Sel-sel jantung non kontraktil yang mampu melakukan
otoritmisitas terletak di :
a. Nodus sinoatrialis (nodus SA)
Potensial aksi/menit: 70-80
b. Nodus atrioventrikularis (nodus AV)
Potensial aksi/menit: 40-60
c. Berkas His (berkas atrioventrikular) Potensial
aksi/menit:
d. Serat Purkinye 20-40
Sel otoritmik (non kontraktil)
Sel otoritmik:
Tidak memiliki potensial istirahat
Mampu menimbulkan rangsangan pada diri
sendiri (self excitable)
Mampu menimbulkan impuls secara berulang
dan berirama (ritmik)
Fungsi sel otoritmik:
Sebagai pemacu (pace maker) kontraksi atau
denyutan yang berirama bagi keseluruhan otot jantung
Sebagai sistem konduksi, menghantarkan impuls
dari pace maker ke seluruh otot jantung
Potensial pemacu sel otoritmik
Pergeseran lambat potensial membran sel otoritmik
ke ambang : potensial pemacu
melalui siklus berulang tersebut, sel-sel
otoritmik memicu potensial aksi, yang
selanjutnya menyebar ke seluruh jantung untuk
memicu denyut berirama tanpa rangsangan saraf
apapun.
Impuls jantung berasal dari nodus SA, yaitu pemacu
jantung yang memiliki kecepatan tertinggi
depolarisasi spontan ke ambang
Potensial pemacu sel otoritmik...

Paruh pertama potensial


pemacu disebabkan oleh
menutupnya saluran K+,
sedangkan paruh kedua
disebabkan oleh
terbukanya saluran Ca2+
tipe T
Jika ambang telah tercapai
maka fase naik pada
potensial aksi disebabkan
oleh pembukaan saluran
Ca2+ tipe L, sedangkan fase
turun disebabkan oleh
membukanya saluran K+
Potensial aksi sel otoritmik
Setelah terbentuk, potensial aksi menyebar
ke seluruh atrium kanan dan kiri, sebagian
difasilitasi oleh jalur penghantar khusus tetapi
sebagian besar karena penyebaran impuls dari
sel ke sel melalui taut celah
Impuls berjalan dari atrium ke dalam
ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya
titik kontak listrik antara rongga-rongga
tersebut.
Potensial aksi sel otoritmik...
Potensial aksi tertunda sesaat di nodus AV, untuk
memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi
ventrikel agar pengisian ventrikel sempurna
Impuls kemudian merambat cepat menuruni sekat
antar ventrikel melalui berkas His dan cepat
menyebar ke seluruh miokardium melalui serat
Purkinye.
Sel-sel ventrikel sisanya diaktifkan oleh penyebaran impuls
dari sel ke sel melalui taut celah
Atrium berkontraksi sebagai satu kesatuan , diikuti
setelah suatu jeda singkat oleh kontraksi ventrikel terpadu
Nodus SA Serat atrium Nodus AV

Sel ventrikel Serat Purkinye Berkas His


Potensial aksi sel-sel kontraktil jantung
Potensial aksi di sel-sel kontraktil jantung dipicu oleh sel-
sel nodus pemacu
membran sel kontraktil pada hakikatnya
tetap pada keadaan istirahat (-90mV)
sampai tereksitasi oleh aktivitas listrik yang
menjalar dari pemacu
Potensial aksi sel-sel kontraktil jantung
memperlihatkan fase positif berkepanjangan, atau fase
datar, disertai oleh periode kontraksi yang lama,
untuk memastikan waktu ejeksi yang memadai.
fase datar terutama disebabkan oleh pengaktifan
saluran Ca2+ tipe L lambat
Potensial aksi sel kontraktil otot jantung

Selama fase naik potensial aksi,


potensial membran secepatnya
berbalik ke nilai +30mV, akibat
pengaktifan saluran Na+
berpintu voltase
Fase datar dipertahankan oleh
pengaktifan saluran lambat
Ca2+ tipe L dan penurunan
permeabilitas K+ di membran sel
Fase turun ditimbulkan oleh
inaktivasi saluran Ca2+ dan
pengaktifan tertunda saluran K+
berpintu voltase
Mechanism and Events of
Contraction
The membrane depolarization of contractile myocytes
causes opening of sodium channels and allows sodium to
enter, which is responsible for the rising phase of the action
potential curve. Depolarization also opens slow Ca2+
channels; Ca2+ entry prolongs the period of depolarization
(creates the plateau).
Ca 2+ released by the SR and entering from the
extracellular space couples the action potential to sliding of
the myofilaments. Compared to skeletal muscle, cardiac muscle
has a prolonged refractory period that prevents tetany.
Penggabungan
eksitasi-
kontraksi di sel
kontraktil
jantung
Siklus kontraksi
Siklus kontraksi (cont...)
Siklus kontraksi (cont...)
Jembatan silang aktin miosin
Hubungan suatu potensial aksi dan periode
refrakter dengan respon kontraktil di otot jantung
EKG
Gelombang depolarisasi yang dicetuskan di jantung akan
menyebar ke segala arah, bahkan hingga ke permukaan
tubuh
Penyebaran aktivitas listrik ke seluruh jantung dapat
direkam dari permukaan tubuh.
EKG rekaman gelombang depolarisasi atau
potensial aksi yang dihasilkan serat otot
jantung
EKG dapat memberi informasi bermanfaat tentang status
jantung
Sadapan elektrokardiogram
Sadapan ekstremitas

Ke-6 sadapan ekstremitas mencakup sadapan I, II,


III, aVR, aVL dan aVF
Sadapan I, II, III adalah sadapan bipolar karena
digunakan 2 elektroda perekam.
Rekaman mencatat perbedaan potensial antara 2
elektroda
Contoh : sadapan I merekam perbedaan potensial yang
terdeteksi di lengan kanan dan lengan kiri
Elektroda yang diletakkan di tungkai kanan berfungsi
sebagai elektroda tanah dan bukan elektroda perekam
Sadapan ekstremitas (cont...)

Sadapan aVR, aVL dan aVF adalah sadapan


unipolar
meskipun digunakan 2 elektroda, namun hanya
potensial sebenarnya dibawah satu elektroda,
elektroda eksplorasi, yang direkam.
Elektroda yang lain diset pada potensial nol dan berfungsi
sebagai titik referensi netral.
contoh : sadapan aVR merekam potensial yang mencapai
lengan kanan dibandingkan dengan bagian tubuh lain
Sadapan dada

Enam sadapan dada V1-V6, juga merupakan


sadapan unipolar
Elektroda eksplorasi terutama merekam potensial listrik
otot jantung yang terletak tepat dibawah elektroda di
enam lokasi berbeda di sekitar jantung
Bentuk gelombang elektrokardiogram di sadapan II
Gelombang P:
depolarisasi
atrium
Kompleks
QRS:
depolarisasi
ventrikel
Gelombang T:
repolarisasi
ventrikel
Siklus jantung
Siklus jantung: peristiwa yang terjadi di
jantung dari permulaan suatu denyutan sampai
ke denyutan berikutnya
Setiap siklus jantung diawali oleh timbulnya
potensial aksi secara spontan di nodus
SA, selanjutnya dihantarkan ke semua bagian
kedua atrium, kemudian melalui bundel AV ke
semua bagian kedua ventrikel
Siklus jantung...
Siklus jantung terdiri atas:
a. Diastolik: periode relaksasi atau periode pengisian
darah ke dalam ruang jantung
b. Sistolik: periode kontraksi yaitu masa kontraksi untuk
mengeluarkan darah dari ruang jantung
Hubungan siklus jantung dengan EKG
Gelombang P: ditimbulkan oleh depolarisasi atrium;
gelombang P diikuti kontraksi atrium dan peningkatan
tekanan di atrium
Kompleks QRS: ditimbulkan oleh depolarisasi ventrikel,
diikuti kontraksi ventrikel dan peningkatan tekanan dalam
ventrikel
kompleks QRS muncul sesaat sebelum sistolik
ventrikel
Gelombang T: ditimbulkan repolarisasi ventrikel, diikuti
relaksasi ventrikel
gelombang T muncul sesaat sebelum berakhirnya
kontraksi ventrikel
Siklus
jantung
Bunyi jantung
Penutupan katup menimbulkan 2 bunyi jantung normal.
Bunyi jantung pertama
disebabkan oleh penutupan katup atrioventrikel
(AV) dan menandakan awitan sistol ventrikel
Bunyi jantung kedua
disebabkan oleh penutupan katup aorta dan
pulmonalis pada awitan diastol
Gangguan katup jantung

Gangguan fungsi katup menyebabkan turbulensi


aliran darah, yang terdengar sebagai murmur
(bising) jantung.
Kelainan katup jantung dapat berupa stenosis (tidak
membuka sempurna) atau insufisiensi (tidak menutup
sempurna)
Volume jantung
Volume diastolik akhir adalah jumlah darah di ventrikel
ketika pengisian telah tuntas pada akhir diastol (135ml)
Volume sistolik akhir adalah jumlah darah yang tersisa
di ventrikel ketika penyemprotan darah telah selesai akhir
sistol (65ml)
Isi sekuncup (stroke volume) adalah jumlah darah
yang dipompa keluar oleh masing-masing ventrikel setiap
kali berdenyut (70ml)
Curah jantung
Curah jantung : jumlah darah yang disemprotkan oleh
masing-masing ventrikel setiap menit, ditentukan oleh
kecepatan jantung kali isi sekuncup
Curah jantung = frekuensi x isi sekuncup
Cardiac output (COP) = heart rate (HR) x stroke volume (SV)

Isi sekuncup: volume darah yang dipompa per denyut


Curah jantung...
Faktor-faktor yang mempengaruhi curah jantung:
Kecepatan metabolisme tubuh
Aktivitas fisik
Usia
Ukuran tubuh
Limit curah jantung
Jantung memiliki keterbatasan jumlah darah yang dapat
dipompakannya.
Normal: limit curah jantung 13liter/menit (2,5x curah
jantung normal)
Jantung hiperefektif: kemampuan pompa
jantung yang lebih baik dari normal
Jantung hipoefektif: kemampuan pompa jantung
di bawah normal
Jantung hiperefektif
Cara meningkatkan kemampuan pompa jantung untuk
menyebabkan hiperefektivitas jantung;
1. Peningkatan kemampuan pompa jantung oleh
stimulasi saraf
kombinasi stimulasi simpatis dan inhibisi parasimpatis:
Peningkatan frekuensi denyut jantung
Peningkatan kekuatan kontraksi otot jantung
2. Peningkatan efektivitas pompa jantung karena
hipertrofi otot jantung
Jantung hipoefektif
Semua faktor yang menurunkan kemampuan jantung
untuk memompakan darah akan menyebabkan
hipoefektivitas jantung:
inhibisi rangsangan saraf ke jantung
Semua faktor patologis penyebab gangguan irama dan
denyut jantung
Penyakit katup jantung
Peningkatan resistensi pemompaan darah
Penyakit jantung kongenital
Miokarditis
Anoksia jantung
Kerusakan otot jantung
Pengaturan kerja jantung
Mekanisme dasar regulasi pemompaan darah oleh jantung:
Regulasi pemompaan intrinsik jantung sebagai
respon terhadap perubahan volume darah yang
masuk ke jantung
Pengendalian kerja jantung oleh sistem saraf
otonom
Kontrol
curah
jantung
Pengaturan pompa intrinsik jantung-
mekanisme Frank Starling

Mekanisme Frank Starling:


semakin besar regangan yang terjadi pada otot jantung
sewaktu periode pengisian, semakin besar pula kekuatan
kontraksi otot jantung dan semakin banyak pula darah
yang dapat dipompakan ke dalam aorta
Pengaruh saraf otonom pada potensial
nodus SA

Kecepatan jantung bervariasi sesuai perubahan


keseimbangan pengaruh parasimpatis dan simpatis
pada nodus SA.
Stimulasi parasimpatis (vagal) mengurangi kecepatan
depolarisasi nodus SA sehingga membran mencapai ambang
lebih lambat dan potensial aksi yang terbentuk lebih sedikit
Stimulasi simpatis meningkatkan kecepatan
depolarisasi nodus SA sehingga membran mencapai ambang
lebih cepat dan potensial aksi yang terbentuk lebih sering
Pengaruh frekuensi denyut jantung
terhadap fungsi pompa jantung

Semakin sering jantung berdenyut, dalam batas tertentu,


akan semakin banyak darah yang dapat dipompakan
Jika frekuensi denyut jantung meningkat melampaui level
kritis (100-150x/menit pada stimulasi artifisial atau 170-
220x/menit pada stimulasi simpatis), kekuatan kontraksi
akan berkurang, kemungkinan karena otot jantung
kehabisan substrat metabolik
Pengaruh ion kalium dan ion kalsium
terhadap fungsi jantung
Pengaruh ion kalium pada fungsi pompa jantung:
Kelebihan ion K+ di ekstraseluler: jantung dilatasi,
lembek (flaksid), penurunan frekuensi denyut, blok
konduksi impuls jantung dari atrium ke ventrikel
melalui bundel AV
Pengaruh ion kalsium pada fungsi pompa jantung:
Kelebihan ion Ca2+ di ekstraseluler: kontraksi spastik
otot jantung
Defisiensi ion Ca2+di ekstraseluler: otot jantung
menjadi flaksid
Pengaruh suhu terhadap fungsi jantung
Peningkatan suhu tubuh akan meningkatkan frekuensi
denyut jantung
Pada peningkatan suhu, permeabilitas membran
otot terhadap ion-ion akan meningkat sehingga
terjadi akselerasi proses self-excitation
Penurunan suhu tubuh akan mengurangi frekuensi denyut
jantung
Kontrol kecepatan jantung
oleh sistem saraf otonom

Stimulasi parasimpatis memperlambat


kecepatan jantung, stimulasi simpatis
mempercepatnya
Isi sekuncup (stroke volume)
Isi sekuncup tergantung pada :
1. Tingkat pengisian ventrikel, dengan peningkatan
volume diastolik akhir menyebabkan peningkatan isi
sekuncup melalui hubungan panjang-tegangan (hukum
Frank starling untuk jantung, suatu bentuk kontrol
intrinsik)
2. Tingkat stimulasi simpatis, dengan peningkatan
stimulasi simpatis menyebabkan peningkatan
kontraktilitas jantung, yaitu peningkatan kekuatan
kontraksi dan peningkatan isi sekuncup pada volume
diastolik akhir yang sama (kontrol ekstrinsik)
Kontrol intrinsik dan ekstrinsik isi
sekuncup
Kontrol intrinsik isi sekuncup
Panjang serat otot jantung, yang ditentukan oleh tingkat
pengisian vena, dalam keadaan normal lebih kecil daripada
panjang optimal yang menghasilkan tegangan maksimal
Sehingga, peningkatan volume diastolik akhir (yaitu peningkatan
aliran balik vena), dengan menggeser panjang serat otot jantung
mendekati panjang optimal, meningkatkan tegangan kontraktil
serat-serat pada sistol berikutnya
Kontraksi yang lebih kuat memompa keluar darah lebih banyak.
Jadi, lebih banyak darah kembali ke jantung dan volume
diastolik meningkat, maka isi sekuncup jantung secara
otomatis juga bertambah
Efek stimulasi simpatis pada isi sekuncup
Pendahuluan

Bahan-bahan dapat dipertukarkan antara berbagai


bagian tubuh dan dengan lingkungan eksternal melalui
anyaman pembuluh darah (mengangkut darah ke dan
dari semua organ)

Otak sangat rentan terhadap penurunan aliran darah


pemeliharaan aliran yang adekuat ke otak merupakan
prioritas utama dalam fungsi sirkulasi
Aliran darah
Laju aliran darah melalui suatu pembuluh :
berbanding lurus dengan gradien tekanan
berbanding terbalik dengan resistensi
F = P
R
F : laju aliran melalui suatu pembuluh
P : gradien tekanan
R : resistensi pembuluh darah

Tekanan yang lebih tinggi di awal pembuluh dihasilkan oleh


tekanan yang ditimbulkan pada darah oleh kontraksi jantung

Tekanan yang lebih rendah di akhir pembuluh disebabkan gesekan


sewaktu darah mengalir menggesek dinding pembuluh darah
Resistensi aliran darah

Bergantung pada 3 faktor :


a. Kekentalan (viskositas) darah
b. Panjang pembuluh
c. Jari-jari pembuluh
Resistensi pembuluh darah...
Resistensi (hambatan terhadap aliran darah melalui suatu
pembuluh), terutama dipengaruhi oleh jari-jari
pembuluh
Resistensi berbanding terbalik dengan pangkat 4 jari-jari,
sehingga perubahan kecil pada jari-jari akan
berpengaruh besar pada aliran.
dengan membesarnya jari-jari, resistensi
menurun dan aliran meningkat
R 1
r4
Sistem
kardiovaskuler
Jenis pembuluh darah
Darah mengalir dalam suatu lingkaran tertutup antara
jantung dan organ-organ
Arteri mengangkut darah dari jantung ke
seluruh tubuh
Arteriol mengatur jumlah darah yang
mengalir ke masing-masing organ.
Kapiler adalah tempat sebenarnya
pertukaran bahan antara darah dan sel
jaringan sekitar
Vena mengembalikan darah dari tingkat jaringan
kembali ke jantung
Arteri
Arteri :
saluran bergaris tengah besar, beresistensi rendah
dari jantung ke organ
berfungsi sebagai reservoar tekanan
bersifat elastis
arteri mengembang untuk mengakomodasi
volume ekstra darah yang dipompa ke
dalamnya oleh kontraksi jantung kemudian
mengecil (recoil) untuk terus mendorong
darah ketika jantung melemas
Tekanan arteri
Tekanan darah : gaya yang ditimbulkan darah terhadap
dinding pembuluh darah

Bergantung pada :
a. Volume darah yang terkandung dalam pembuluh
b. Compliance (distensibilitas) dinding pembuluh
Tekanan arteri...
Tekanan sistole adalah tekanan puncak yang ditimbulkan
oleh semburan darah terhadap dinding pembuluh darah
sewaktu sistole jantung

Tekanan diastole adalah tekanan minimal di arteri


ketika darah terkuras ke dalam pembuluh di sebelah hilir
sewaktu diastol

Tekanan pendorong rerata sepanjang siklus jantung adalah


tekanan arteri rerata, yang dapat diperkirakan dengan
rumus :
Tekanan arteri rerata = tekanan diastol + 1/3 tekanan nadi
Pengukuran tekanan arteri
Perubahan tekanan arteri sepanjang siklus jantung dapat
diukur secara tidak langsung dengan sfigmomanometer
Tekanan di manset yang dapat dikembungkan dapat
diubah-ubah untuk menghambat atau memungkinkan
darah mengalir di arteri brakialis di bawahnya
Bunyi yang terdengar saat memeriksa tekanan darah
bunyi Korotkoff, terjadi akibat getaran aliran darah
turbulen
Ketika tekanan manset lebih besar
daripada 120 mmHg dan melebihi
tekanan di sepanjang siklus
jantung :
Tidak ada darah mengalir melalui
pembuluh darah
1. Tidak terdengar bunyi karena
tidak ada aliran
Ketika tekanan manset berada antara 120-
80 mmHg:
Darah mengalir melalui pembuluh bersifat
turbulen setiap kali tekanan darah
melebihi tekanan manset
2. Bunyi jantung pertama terdengar
pada pada puncak tekanan sistolik
3. Terdengar suara intermiten karena aliran
semburan aliran turbulen sewaktu
tekanan darah secara siklis melebihi
tekanan manset
Ketika tekanan manset lebih kecil daripada
80 mmHg dan berada dibawah tekanan
darah di sepanjang siklus jantung :
Darah mengalir melalui pembuluh dalam
aliran laminer
4. Bunyi terakhir terdengar pada
tekanan diastolik minimal
5. Tidak terdengar bunyi setelah itu karena
aliran darah telah laminer, lancar, dan
tidak terputus
Arteriol
Arteriol adalah pembuluh resistensi utama
Tingginya resistensi arteriol menyebabkan tekanan
rerata antara arteri dan kapiler turun drastis.

Penurunan ini meningkatkan aliran darah


karena membentuk perbedaan tekanan antara jantung
dan organ
Arteriol...
Tonus : aktivitas kontraksi basal, dipertahankan di arteriol setiap
saat

Vasodilatasi arteriol:
peningkatan kaliber arteriol diatas kadar tonik
menurunkan resistensi
meningkatkan aliran darah melalui pembuluh
Vasokonstriksi arteriol:
penyempitan pembuluh
meningkatkan resistensi
mengurangi aliran

Kaliber arteriol dikontrol oleh 2 mekanisme : kontrol


intrinsik dan ekstrinsik
Kontrol lokal jari-jari arteriol
Kontrol lokal
terutama melibatkan perubahan kimiawi lokal
berkaitan dengan perubahan tingkat aktivitas metabolik
suatu organ
Perubahan pada faktor-faktor metabolik lokal
menyebabkan pelepasan mediator vasoaktif dari
sel endotel sekitar
contoh :
nitrat oksida penyebab vasodilatasi
endotelin penyebab vasokonstriksi
Kontrol lokal jari-jari arteriol ...
Mediator vasoaktif
bekerja pada otot polos arteriol
menimbulkan perubahan sesuai pada kaliber
arteriol yang mendarahi organ bersangkutan
Mekanisme kontrol lokal mengatur aliran darah
ke organ untuk menyamai kebutuhan metabolik sesaat
ogan tersebut
Kaliber arteriol dapat disesuaikan secara independen pada
organ-organ yang berbeda oleh faktor kontrol lokal
Penyesuaian ini penting dalam mendistribusikan curah
jantung
Kontrol ekstrinsik jari-jari arteriol
Kontrol ekstrinsik terutama dilakukan oleh :
sistem saraf simpatis
pengaruh hormon pada otot polos arteriol
(dalam derajat yang lebih rendah)
Kontrol ekstrinsik penting untuk mempertahankan
tekanan arteri rerata
Kontrol ekstrinsik jari-jari arteriol ...
Arteriol
mendapat banyak persarafan simpatis
peningkatan aktivitas simpatis menyebabkan :
vasokonstriksi generalisata
peningkatan resistensi perifer total
sehingga tekanan arteri rerata meningkat

penurunan aktivitas simpatis menyebabkan :


vasodilatasi arteriol generalisata
penurunan tekanan arteri rerata.

Penyesuaian ekstrinsik kaliber arteriol membantu tubuh


mempertahankan tekanan utama yang mendorong darah ke jaringan
Vasokonstriksi
dan vasodilatasi arteriol
Kapiler
Kapiler
berdinding tipis, berjari-jari kecil, dan bercabang luas
tempat ideal untuk pertukaran antara darah
dan sel jaringan sekitar
melalui kapiler, luas permukaan untuk pertukaran
dimaksimalkan dan jarak difusi diminimalkan
karena luas potongan melintangnya yang besar,
kecepatan aliran darah melalui kapiler relatif
rendah sehingga tersedia cukup waktu untuk
berlangsungnya pertukaran
Anyaman kapiler
Efek saling
melengkapi
antara sfingter
prakapiler dan
arteriol dalam
menyesuaikan
aliran darah
melalui suatu
jaringan sebagai
respon terhadap
perubahan
kebutuhan
metabolik
Difusi
Terdapat dua jenis pertukaran pasif yang berlangsung
menembus kapiler yaitu :
difusi
bulk flow

Masing-masing zat terlarut dipertukarkan terutama melalui


difusi menuruni gradien konsentrasi :
Bahan-bahan larut lemak berpindah langsung
menembus lapisan tunggal sel endotel dinding kapiler
Bahan larut air berpindah melalui pori berisi air
yang terdapat diantara sel-sel endotel
Protein plasma umumnya tidak dapat keluar dari
kapiler
Pertukaran independen
masing-masing zat terlarut
menuruni gradien konsentrasi
menembus dinding kapiler
Bulk flow
Ketidakseimbangan tekanan fisik di kedua sisi dinding
kapiler menyebabkan terjadinya bulk flow cairan keluar masuk
melalui pori-pori antara plasma dan cairan interstisium
1. Cairan didorong keluar di bagian pertama kapiler
(ultrafiltrasi)
tekanan keluar (terutama tekanan darah kapiler) melebihi
tekanan masuk (terutama tekanan osmotik koloid plasma)
2. Cairan dikembalikan ke kapiler di sepanjang paruh
terakhir, ketika tekanan keluar turun di bawah tekanan
masuk
Penyebab pergeseran keseimbangan di sepanjang kapiler ini
adalah terus turunnya tekanan darah kapiler sementara tekanan
osmotik koloid plasma tidak berubah
Bulk flow dan sistem limfe
Bulk flow
penentu distribusi cairan ekstrasel antara
plasma dan cairan interstitium
dalam keadaan normal, cairan yang difiltrasi
sedikit lebih banyak daripada yang
direabsorpsi

Kelebihan cairan, protein yang bocor, dan bakteri di


jaringan diserap oleh sistem limfe
Bakteri dihancurkan sewaktu limfe melewati
limfonodus dalam perjalanannya kembali ke sistem
vena
Bulk flow menembus dinding kapiler
Edema
Adalah pembengkakan jaringan akibat kelebihan
cairan interstitium
Terjadi jika terlalu banyak cairan interstitium yang
menumpuk, akibat salah satu gaya yang bekerja melintasi
dinding kapiler menjadi abnormal karena suatu hal
Penyebab edema
Berkurangnya konsentrasi plasma protein
Meningkatnya permiabilitas dinding kapiler
Meningkatnya tekanan vena
Sumbatan pembuluh limfe
Vena
Vena
saluran berjari-jari besar
beresistensi rendah
tempat darah mengalir kembali dari organ ke
jantung
mengakomodasi berbagai volume darah sehingga
berfungsi sebagai reservoir darah
pembuluh berdinding tipis,sangat mudah
diregangkan serta dapat teregang pasif (untuk
menampung volume darah dalam jumlah besar)
Kapasitas vena untuk menampung darah dapat berubah
banyak dengan sedikit perubahan pada tekanan vena
Aliran vena
Gaya
utama yang menyebabkan aliran
vena:
a. gradien tekanan antara vena dan atrium (yaitu yang
tersisa dari tekanan pendorong utama yang ditimbulkan
pada darah oleh kontraksi jantung)
b. vasokonstriksi vena yang diinduksi oleh :
o aktivitas simpatis
o kompresi eksternal vena karena kontraksi otot
rangka sekitar mendorong darah keluar dari vena
Efek-efek ini membantu tubuh melawan efek gravitasi
pada sistem vena
c. pompa respirasi dan efek penghisapan jantung
Katup vena satu arah memastikan bahwa darah
terdorong ke arah jantung dan tidak mengalir
balik ke jaringan
Pompa respirasi meningkatkan aliran balik vena :
Aktivitas pernapasan menghasilkan tekanan yang lebih rendah daripada tekanan
atmosfer di rongga thoraks sehingga terbentuk gradien tekanan eksternal yang
mendorong aliran dari vena di tungkai yang terpajan ke tekanan atmosfer ke vena
dada yang mengosongkan isinya ke jantung
Tekanan yang sedikit negatif yang tercipta di atrium sewaktu sistol ventrikel dan di
dalam ventrikel sewaktu diastol ventrikel menghasilkan efek menghisap yang
meningkatkan aliran balik vena dan mempermudah pengisian jantung
Tekanan darah
Pengaturan tekanan arteri rerata bergantung pada
kontrol dua penentu utama, curah jantung dan
resistensi perifer total

Kontrol curah jantung bergantung pada regulasi


kecepatan jantung dan isi sekuncup

Resistensi perifer total terutama ditentukan oleh


derajat vasokonstriksi arteriol
Regulasi jangka pendek tekanan darah
Regulasi jangka pendek tekanan darah dilakukan terutama
oleh reflek baroreseptor

Baroreseptor sinus karotis dan arkus aorta


secara terus menerus memantau tekanan arteri rerata
Jika terdeteksi penyimpangan dari normal maka
kedua baroreseptor tersebut memberi sinyal ke
pusat kardiovaskuler medula, yang berespon
dengan menyesuaikan sinyal otonom ke jantung dan
pembuluh darah untuk memulihkan tekanan darah
ke normal
Lokasi
baroreseptor
arteri
Reflek baroreseptor untuk memulihkan tekanan
darah ke normal
Efek sistem saraf simpatis dan parasimpatis pada
faktor yang mempengaruhi tekanan darah arteri
Regulasi jangka panjang tekanan darah
Kontrol jangka panjang tekanan darah melibatkan
pemeliharaan volume plasma yang sesuai
melalui kontrol ginjal atau keseimbangan
garam dan air

Tekanan darah dapat meningkat secara abnormal


(hipertensi) atau terlalu rendah (hipotensi)

Hipotensi yang berat dan menetap yang menyebabkan


kurang memadainya penyaluran darah secara umum
dikenal sebagai syok sirkulasi
Konsekuensi
dan
kompensasi
perdarahan
Semoga bermanfaat.....

Terima kasih
POTENSIAL AKSI PADA OTOT
JANTUNG
Potensial listrik:
Selalu ada di setiap membran sel tubuh
Timbul akibat perbedaan konsentrasi ion-ion di bagian dalam dan luar
membran sel
Potensial listrik di membran sel potensial membran
Jika sel mendapat rangsangan, terjadi perubahan
permeabilitas membran susunan ion-ion di bagian luar
dan dalam sel berubah
Dalam keadaan istirahat:
Ion Na+ lebih banyak terdapat di luar membran sel
Ion K+ lebih banyak terdapat di dalam membran sel
potensial membran istirahat polarisasi
Jika sel mengalami perangsangan permeabilitas
membran sel berubah
Saluran Na terbuka membran sangat permeabel
terhadap Na.

Вам также может понравиться