Вы находитесь на странице: 1из 19

PENDAHULUAN

Oleh :
Wahyu Alfa Omega
Rima Lolita Mela Devi
Silahul Mu'min

KEBANKSENTRALAN (B)
Ekonomi Pembangunan 2015
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
1.1 Bank Sentral dan
Perekonomian
dibentuk => menjaga nilai uang (inflasi dan nilai tukar) dan stabilitas
sistem keuangan
Moneter Sistem Pembayaran Makroprudensial
Suku bunga, nilai tukar Pencetakan dan Pengawasan dan
=> C,I,X,M => mengedaran uang pengaturan lembaga
kesejahteraan keuangan
masyarakat
1.2 Bank Sentral, Pemikiran
Akademik, dan Politik Ekonomi
BI menekankan pada
Peran Bank Sentral Hilangnya kepercayaan
stabilitas harga
(mencetak uang dengan terhadap rupiah karena inflasi
(teori Neo Klasik dan
acuan emas) meningkat pada PD II
Keynesian)

Ekspansi Kredit yang cepat, Sistem Keuangan


Great
penggelembungan harga asset Inflasi menurun (suku bunga kredit
Depressian
dan akselerasi hutang yang tinggi menurun)

Lebih baik bank sentral fokus terhadap stabilitas nilai uang namun
juga diperlukan intervensi valuta asing dan manajemen aliran modal
asing (stabilitas harga) untuk memperkuat efektivitas kebijakan
moneter bank sentral
Evolusi dan Reformasi
Bank Sentral
Oleh :
Wahyu Alfa Omega
Rima Lolita Mela Devi
Silahul Mu'min

KEBANKSENTRALAN (B)
Ekonomi Pembangunan 2015
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jember
2.2 Evolusi dan Peran Bank Sentral
Pada tahun 1668 tujuan awal dibentuknya bank sentral adalah untuk memberi
pinjaman kepada pemerintah, sebagai lembaga kliring transaksi keuangan
Pada tahun 1694 bank berfungsi membeli utang pemerintah dua pinjaman rediskonto
melalui bank-bank atau LOLR
Pada tahun 1800 bank sentral berfungsi untuk mencetak dan mengedarkan uang,
menstabilkan inflasi
Pada abad ke 20 bank sentral dibentuk untuk mengonsolidasi berbagai alat
pembayaran uang menjadi satu alat pembayaran yang sah secara nasional,
menstabilkan keuangan

Saat ini bank sentral dikenal sebagai otoritas yang bertanggung jawab atas kebijakan-
kebijakan yang berpengaruh terhadap perputaran uang kredt disuatu negara.
Era standart emas dan Real Bills
Doctrine: 1840-1930

Standart emas menjadi sistem moneter internasional


Bank sentral mempunyai cadangan emas yang besar untuk
menjamin mata uang negaranya
Standar emas bank sentral mempunyai komitmen yang sangat
kuat terhadap stabilitas harga
Standar emas juga mendukung terjaganya sistem stabilitas
keuangan
Kendala
Kebijakan moneter bank sentral terbatasi oleh aturan baku standar emas sehingga
bank sentral kehilangan instrumen untuk pertumbuhan ekonomi, misalnya

Penurunan ekspor > neraca pembayaran menurun > mengurangi uang beredar
> penurunan kredit perbankan dan aktivitas ekonomi riil > turunnya
pertumbuhan ekonomi

Cara untuk mengrekonsiliasi standart emas dengan menjaga stabilitas sistem


keuangan, dengan dilakukannya Real Bills Doctrine
Bank Sentral di bawah Kendali
Pemerintah: 1940-1970
Kegagalan bank sentral dalam menstabilkan nilai mata uang setelah PD II
mengakibatkan fungsi kebijakan moneter bank sentral diambil alih oleh
pemerintah dan sistem keuangan dikenakan peraturan yang tetap -> Inflasi ->
Pengaturan suku bunga dan penjatahan kredit perbankan.
Pada tahun 1950-an bank sentral kembali mendapat fungsi kebijakan
moneternya dan fokus terhadap stabilitas harga
Pada kesepakatan sistem Breton Woods, AS dipercaya menjadi penompang
utama sistem keuangan dunia -> AS tidak konsisten dengan komitmen
inflasinya karena AS melakukan pelonggaran moneter untuk mengatasi
pengangguran -> Inflasi -> runtuhnya Breton Woods pada tahun 1971
Bank Sentral Independen dengan ITF: 1980-2007

Menekan Pertumbuhan
Inflasi Penerapan Suku bunga
stabilitas kredit yang
meningkat ITF rendah
harga tinggi

Lembaga tabungan dan kredit


Krisis ekonomi rumah bangkrut (harga saham Suku bunga naik
anjlok)
Bank Sentral dan Krisis Keuangan
Global 2008/09
Evolusi bank sentral dalam menjalankan kebijakn moneter dan
stabilitas sistem keuangan dipengaruhi oleh
1. Kondisi ekonomi,
2. Tekanan politik dan
3. Pandangan teoritis yang berkembang
2.3 Reformasi Kebijakan Bank Sentral

1. Kebijakan Moneter, Stabilitas Harga dan Nilai Tukar

2. Stabilitas Nilai Tukar dan Aliran Modal Asing

3. Stabilitas Moneter dan Sistem Keuangan

4. Stabilitas Sistem Pembayaran


Kebijakan Moneter
Stabilitas Harga
Nilai Tukar

Pengambilan Menstabil ekonomi Diimbangi


Inflasi pra
kebijakan melalui stabilitas dengan nilai
PD II
moneter harga tukar
Stabilitas Nilai
Tukar dan Vontalitas Nilai Tukar dan
Aliran Modal Aliran Modal asing dapat
Asing mengakibatkan ketidak
seimbangan makro
ekonomi dan system
Pembayaran
Stabilitas Saat Terjadinya Krisis
Moneter dan Keuangan Global
system 2008/09 kembali pada
Keuangan mandat awal, Bank
sentral difokuskan pada
Mandat Stabilitas Harga
(dan Nilai Tukar) melalui
Kebijakan Moneter
Fungsi bank sentral dalam system pemabayaran berkaitan
erat dengan tugasnya dalam kebijakan moneter dan
Stabilitas Sistem stabilitas Keuangan
Pembayaran Sistem Pembayaran telah berkembang pesat :
1. Sistem Pembayaran Ritel
Exp : ATM, Kartu Debit/Kredit, Mobile dan internet Banking
2. Munculnya Sistem Keuangan FinTech
Kelancaran dan Keamanan system pembayaran sangat
penting bagi stabilitas, efisiensi, dan efektivitas system
Keuangan
Tujuan Pengaturan dan Pengawasan Bank Sentral :
(i) Mencegah Resiko Sistemik
(ii) Mendorong Efisiensi system dan instrument Pembayran
(iii) Menjamin keamanan dan Kepercayaan Publik
(iv) Melindungi saluran transmisi kebijakan Moneter
2.4 Reformasi Kelembagaan Bank Sentral

Kredibilitas, Independensi, dan Akuntabilitas


Kredibilitas
Bank sentral harus memiliki kredibiitas yang tinggi agar memiliki ruang lebih longgar
dalam merumuskan kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter lainnya. Kredibilitas
dapat dicapai apabila bank sentral mampu untuk memiliki sifat indepensi dan akuntabilitas.
Independensi
Bank sentral harus konsisten dengan kebijakanyang telah dikeluarkan.
Akuntabilitas
Kemampuan bank sentral dalam mengatasi masalah ekonomi terkait fungsinya.
Transparan dan Komunikasi
Kredibilitas bank sentral memerlukan penguatan transparansi dan
komunikasi dengan tujuan :
1. Menentuka best practices
2. Adanya masukan dari sejumlah teori dan analisis yang
berkembang terkait kebbijakn moneter, dasar pertimbangan
maupun pengaruhnya kepada perekonomian
3. Menguranginya asimetri informasi
4. Meningkatkan transparansi dapat membantu pengendalian inflasi
Pranata Kelembagaan dan Koordinasi
Independensi bank sentral buk berarti absolut, dalam arti negara.
Independensi berlaku atas kewenangan kebijakan yang telah
diberikan dalam undang-undang. Efektivitas kebijakan bank sentral
tergantung pada interaksi dan koordinasi dengan kebijakan lainnya.
TERIMA KASIH

Вам также может понравиться