Вы находитесь на странице: 1из 17

JOURNAL READING

Diagnosis, Tata Laksana dan Komplikasi Abses Peritonsil


Erna M. Marbun
Staf Pengajar Bagian THT Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana
Alamat Korespondensi: Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Pembimbing :
dr. Bambang Suprayogi, Sp.THT-KL

Disusun oleh :
Atika Rahmah
1361050177

KEPANITERAAN ILMU PENYAKIT THT


PERIODE 02 NOVEMBER - 04 OKTOBER 2017
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
ABSTRAK
Abses Peritonsil adalah abses yang paling sering
ditemukan di antara abses leher dalam, disebut juga
dengan Quinsy.

Abses Peritonsil merupakan komplikasi tonsilitis akut,


yang dapat mengancam jiwa jika tidak diobati dengan
adekuat dan cepat.

Abses terjadi di antara tonsil dan kapsulnya, infeksi dapat meluas


menyebabkan obstruksi saluran napas, abses dapat pecah, terjadi
asfiksia pus dan nekrosis menghasilkan sepsis atau perdarahan.
PENDAHULUAN

Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam
sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorok
dan sekitarnya.
Morbiditas dan mortalitas abses leher dalam berkisar antara 1,6 - 40%. Pada abses
peritonsil ditemukan kumpulan pus yang berlokasi antara kapsul fibrosa tonsil
palatina dan otot konstriktor faringeal superior.
ANATOMI
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI

Abses peritonsil kira-kira 30% dari abses leher dalam dan merupakan komplikasi
dari tonsilitis akut.
Abses peritonsil biasanya ditemukan pada orang dewasa, remaja dan jarang sekali
pada anak-anak.
Pada penelitian di seluruh dunia dilaporkan insidens abses peritonsil ditemukan 10-
37 per 100.000 orang, di Amerika dilaporkan 30 kasus per 100 orang per tahun,
45.000 kasus baru per tahun. Biasanya unilateral, jika bilateral jarang ditemukan.
Abses peritonsil dapat terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling sering terjadi
pada umur 20-40 tahun.
ETIOLOGI

Grup A beta-hemolitik streptococci (GABHS) Group B, C, G streptococcus

Kuman Aerob
Haemophilus influenza Staphylococcus aureus
Haemophilus parainfluenzae
Neisseria species
Mycobacteria sp.

Fusobacterium Peptostreptococcuse

Kuman Anaerob
Streptococcus sp.
Eipstein-Barr Adenovirus Influenza A dan B
Herpes simplex
Parainfluenza
PATOFISIOLOGI

Abses peritonsil terjadi Infeksi memasuki


sebagai akibat komplikasi kapsul tonsil sehingga Terjadi pembentukan
tonsilitis akut terjadi peritonsilitis nanah

Stadium berlanjut (pembekakan


peritonsil akan mendorong tonsil Stadium Permulaan
ke tengah, depan, bawah, dan (tampak palatum mole Infiltrasi supurasi ke
uvula bengkak terdorong ke sisi membengkak dan ruang potensial
kontra lateral) hiperemis) tonsil

Peradangan jaringan
di sekitarnya
menyebabkan iritasi Trismus
pada m. Pterigoid
interna
GEJALA KLINIK
Odinofagi
Hipersaliva
Mulut berbau (foetor ex ore)
Regurgitasi
Otalgia
Trismus
Suara bergumam (hot potato voice)
Palatum mole tampak membengkak
Tonsil membengkak dan hiperemis
DIAGNOSIS

Dilakukan aspirasi dengan jarum pada daerah yang paling fluktuatif.


Pemeriksaan gold standar untuk mendiagnosis abses peritonsil adalah dengan
mengumpulkan pus dari abses dengan menggunakan jarum aspirasi.
Pada pemeriksaan penunjang dapat dilakukan pemeriksaan darah lengkap,
pemeriksaan radiologi polos posisi antero-posterior untuk menunjukkan distorsi
dari jaringan, pemeriksaan CT Scan terlihat daerah hipodens pada tonsil.
DIAGNOSIS BANDING

Abses Retrofaring
Abses Parafaring
Abses Submandibular
Angina Ludovici
PENATALAKSANAAN
Gold standar tata laksana pada abses peritonsil adalah insisi dan drainase abses (pus
yang diambil dilakukan pemeriksaan kultur dan resistensi test).
Penanganan meliputi :
1. Menghilangkan nyeri
2. Antibiotik yang efektif mengatasi Staphylococcus aureus dan bakteri anaerob
Pada stadium infiltrasi, diberikan antibiotika dosis tinggi, obat simptomatik dan
kumur-kumur dengan cairan hangat.
Penisilin merupakan drug of choice pada abses peritonsil dan efektif pada 98%
kasus jika dikombinasikan dengan metronidazole.
TEKNIK INSISI
1. Dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan anestesi lokal
2. Faring disemprotkan dengan anestesi topikal
3. Kemudian 2 cc Xilocain dengan adrenalin 1/100.000 disuntikkan
4. Dilakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan ada pus
5. Pisau tonsil no.12 atau no.11 dengan plester untuk mencegah penetrasi yang dalam

Lokasi Insisi biasanya dapat diidentifikasi pada :


Dipalpasi padadaerah yang paling fluktuatif dan paling menonjol
Pada titik yang terletak dua pertiga dari garis khayal
Pada pertengahan garis horizontal antara pertengahan basis uvula dan M3 atas

Tonsilektomi merupakan indikasi absolut pada orang yang menderita abses


peritonsilaris berulang atau abses yang meluas pada ruang jaringan sekitarnya.
KOMPLIKASI

Dehidrasi
Abses pecah spontan
Aspirasi paru
Abses parafaring
Trombus sinus cavernosus, meningitis, dan abses otak
Endokarditis, nefritis, dan peritonitis
PROGNOSIS

Pemberian antibiotik yang adekuat dan drainase


abses merupakan penanganan yang
menunjukkan baik.

Bila pasien tetap mengeluh sakit tenggorok


setelah insisi abses, maka tonsilektomi menjadi
indikasi.

Kekambuhan abses peritonsil pada usia lebih muda dari 30


tahun lebih tinggi terjadi, demikian juga bila sebelumnya
menderita tonsilitas sebelumnya sampai 5 episode.
PENUTUP

Abses peritonsil merupakan infeksi akut yang berlokasi di spatium peritonsiler, yaitu
daerah yang terdapat di antara kapsul tonsil dengan m. Kontriktor superior.

Untuk kebanyakan abses peritonsiler diduga disebabkan karena kombinasi antara


organisme aerobik dan anaerobik.

Gejala klinis berupa rasa sakit tenggorok terus-menerus, demam tinggi, odinofagi,
hot potato voice.

Вам также может понравиться

  • Referat Cover
    Referat Cover
    Документ5 страниц
    Referat Cover
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Bab I
    Bab I
    Документ3 страницы
    Bab I
    Mutia Diansafitri Suhud
    Оценок пока нет
  • Asma Bronkial
    Asma Bronkial
    Документ5 страниц
    Asma Bronkial
    vivin
    Оценок пока нет
  • 3 Dfhahah
    3 Dfhahah
    Документ36 страниц
    3 Dfhahah
    novriadi suhendra
    Оценок пока нет
  • Plexus Brachialis
    Plexus Brachialis
    Документ30 страниц
    Plexus Brachialis
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Referat Dr. Yohannes
    Referat Dr. Yohannes
    Документ18 страниц
    Referat Dr. Yohannes
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • PLEKSUS BRAKIALIS
    PLEKSUS BRAKIALIS
    Документ24 страницы
    PLEKSUS BRAKIALIS
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Referat Dr. Yohannes
    Referat Dr. Yohannes
    Документ1 страница
    Referat Dr. Yohannes
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • PLEKSUS BRAKIALIS
    PLEKSUS BRAKIALIS
    Документ24 страницы
    PLEKSUS BRAKIALIS
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Tonsilitis Akut
    Tonsilitis Akut
    Документ12 страниц
    Tonsilitis Akut
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Gambar Dan Ada Uncorrected Proof
    Gambar Dan Ada Uncorrected Proof
    Документ6 страниц
    Gambar Dan Ada Uncorrected Proof
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • 20.1 Kulit Nyeri Dan Gatal
    20.1 Kulit Nyeri Dan Gatal
    Документ86 страниц
    20.1 Kulit Nyeri Dan Gatal
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Case Report Atika Serumen (Fix Maju)
    Case Report Atika Serumen (Fix Maju)
    Документ21 страница
    Case Report Atika Serumen (Fix Maju)
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет
  • Ujian Ikm
    Ujian Ikm
    Документ40 страниц
    Ujian Ikm
    Atika Rahmah
    Оценок пока нет