Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Pembimbing :
dr. Bambang Suprayogi, Sp.THT-KL
Disusun oleh :
Atika Rahmah
1361050177
Abses leher dalam terbentuk di dalam ruang potensial di antara fasia leher dalam
sebagai akibat penjalaran infeksi dari berbagai sumber seperti gigi, mulut, tenggorok
dan sekitarnya.
Morbiditas dan mortalitas abses leher dalam berkisar antara 1,6 - 40%. Pada abses
peritonsil ditemukan kumpulan pus yang berlokasi antara kapsul fibrosa tonsil
palatina dan otot konstriktor faringeal superior.
ANATOMI
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Abses peritonsil kira-kira 30% dari abses leher dalam dan merupakan komplikasi
dari tonsilitis akut.
Abses peritonsil biasanya ditemukan pada orang dewasa, remaja dan jarang sekali
pada anak-anak.
Pada penelitian di seluruh dunia dilaporkan insidens abses peritonsil ditemukan 10-
37 per 100.000 orang, di Amerika dilaporkan 30 kasus per 100 orang per tahun,
45.000 kasus baru per tahun. Biasanya unilateral, jika bilateral jarang ditemukan.
Abses peritonsil dapat terjadi pada umur 10-60 tahun, namun paling sering terjadi
pada umur 20-40 tahun.
ETIOLOGI
Kuman Aerob
Haemophilus influenza Staphylococcus aureus
Haemophilus parainfluenzae
Neisseria species
Mycobacteria sp.
Fusobacterium Peptostreptococcuse
Kuman Anaerob
Streptococcus sp.
Eipstein-Barr Adenovirus Influenza A dan B
Herpes simplex
Parainfluenza
PATOFISIOLOGI
Peradangan jaringan
di sekitarnya
menyebabkan iritasi Trismus
pada m. Pterigoid
interna
GEJALA KLINIK
Odinofagi
Hipersaliva
Mulut berbau (foetor ex ore)
Regurgitasi
Otalgia
Trismus
Suara bergumam (hot potato voice)
Palatum mole tampak membengkak
Tonsil membengkak dan hiperemis
DIAGNOSIS
Abses Retrofaring
Abses Parafaring
Abses Submandibular
Angina Ludovici
PENATALAKSANAAN
Gold standar tata laksana pada abses peritonsil adalah insisi dan drainase abses (pus
yang diambil dilakukan pemeriksaan kultur dan resistensi test).
Penanganan meliputi :
1. Menghilangkan nyeri
2. Antibiotik yang efektif mengatasi Staphylococcus aureus dan bakteri anaerob
Pada stadium infiltrasi, diberikan antibiotika dosis tinggi, obat simptomatik dan
kumur-kumur dengan cairan hangat.
Penisilin merupakan drug of choice pada abses peritonsil dan efektif pada 98%
kasus jika dikombinasikan dengan metronidazole.
TEKNIK INSISI
1. Dilakukan dengan posisi duduk dengan menggunakan anestesi lokal
2. Faring disemprotkan dengan anestesi topikal
3. Kemudian 2 cc Xilocain dengan adrenalin 1/100.000 disuntikkan
4. Dilakukan aspirasi terlebih dahulu untuk memastikan ada pus
5. Pisau tonsil no.12 atau no.11 dengan plester untuk mencegah penetrasi yang dalam
Dehidrasi
Abses pecah spontan
Aspirasi paru
Abses parafaring
Trombus sinus cavernosus, meningitis, dan abses otak
Endokarditis, nefritis, dan peritonitis
PROGNOSIS
Abses peritonsil merupakan infeksi akut yang berlokasi di spatium peritonsiler, yaitu
daerah yang terdapat di antara kapsul tonsil dengan m. Kontriktor superior.
Gejala klinis berupa rasa sakit tenggorok terus-menerus, demam tinggi, odinofagi,
hot potato voice.