Вы находитесь на странице: 1из 12

KEJANG DEMAM DAN

BRONCHPNEUMONIA
DEFINISI Kejang Demam

Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak yang biasanya
terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan demam tetapi
tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu
(Mansjoer, 2000)
ETIOLOGI Kejang Demam

Menurut Lumbantobing,2001 Faktor yang berperan dalam menyebabkan kejang demam:


Demam itu sendiri
Efek produk toksik dari pada mikroorganisme (kuman dan virus terhadap otak).
Respon alergik atau keadaan imun yang abnormal oleh infeksi.
Perubahan keseimbangan cairan atau elektrolit
Ensefalitis viral (radang otak akibat virus) yang ringan yang tidak diketahui atau
ensekalopati toksik sepintas.
Gabungan semua faktor tersebut di atas.
PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM

Pada keadaan demam kenaikan suhu 10 C akan mengakibatkan kenaikan


metabolisme basal 10-15% dan kebutuhan O2 akan meningkat 20%. Kenaikan suhu
tubuh dapat mengubah keseimbangan dari membran sel neuron dan dalam waktu
yang singkat terjadi difusi ion k+ maupun Na+, melalui membran tersebut sehingga
terjadi lepas muatan listrik, hal ini bisa meluas ke seluruh sel maupun ke bembran sel
sekitarnya dengan bantuan neuron transmiter dan terjadilah kejang. Kejang yang
berlangsung lama disertai dengan apnea, meningkatkan kebutuhan O2 dan energi
untuk kontraksi otot skelet yang akhirnya terjadi hipoksemia, hiperkapnea
dll,selanjutnya menyebabkan metabolisme otak meningkat hingga terjadi kerusakan
neuron otak selama berlangsungnya kejang lama.
MANIFESTASI KLINIS KEJANG DEMAM

Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung singkat
dengan sifat bangkitan dapat berbentuk tonik-klonik, klonik, fokal, atau akinetik. Umumnya
kejang berhenti sendiri. Setelah kejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun sejenak,
tetapi setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar kembali tanpa defisit
neurologis. Kejang dapat diikuti oleh hemiparesis sementara (Hemiparesis Todd) yang
berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. Kejang unilateral yang lama diikuti oleh
hemiparesis yang menetap. Bangkitan kejang yang berlangsung lama sering terjadi pada kejang
demam yang pertama.
KOMPLIKASI KEJANG DEMAM

Menurut Lumbantobing ( 1995: 31) Dan Staff Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI
(1985: 849-850).Komplikasi kejang demam umumnya berlangsung lebih dari 15
menit yaitu :
o Kerusakan otak
Terjadi melalui mekanisme eksitotoksik neuron saraf yang aktif sewaktu kejang
melepaskan glutamat yang mengikat resptor MMDA ( M Metyl D Asparate ) yang
mengakibatkan ion kalsium dapat masuk ke sel otak yang merusak sel neuoran
secara irreversible.
Retardasi mental
Dapat terjadi karena deficit neurolgis pada demam neonatus.
DEFINISI BRONCHOPNEUMONIA

Bronchopneumonia adalah radang pada paru-paru yang mempunyai


penyebaran bercak, teratur dalam satu area atau lebih yang berlokasi di
dalam bronki dan meluas ke parenkim paru (Brunner dan Suddarth, 2001).
ETIOLOGI BRONCHOPNEUMONIA

Penyebab Bronchopneumonia yang biasa ditemukan adalah:


Bakteri : Diplococus Pneumonia, Pneumococcus, Stretococcus Hemoliticus Aureus,
Haemophilus Influenza, Basilus Friendlander (Klebsial Pneumoni), Mycobacterium
Tuberculosis.
Virus : Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik.
Jamur : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides,
Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia. Aspirasi benda asing.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah
1. Faktor Predisposisi
2. Faktor Pencetus
PATOFISIOLOGI BRONCHOPNEUMONIA

Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus


penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi
peradangan broncus dan alveolus dan jaringan sekitarnya. Inflamasi pada bronkus
ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi
positif dan mual. Setelah itu mikroorganisme tiba di alveoli membentuk suatu proses
peradangan yang meliputi empat stadium, yaitu :
A. Stadium I (4 12 jam pertama/kongesti)
B. Stadium II/hepatisasi (48 jam berikutnya)
C. Stadium III/hepatisasi kelabu (3 8 hari)
D. Stadium IV/resolusi (7 11 hari)
MANIFESTASI KLINIS BRONCHOPNEUMONIA

Biasanya didahului infeksi traktus respiratoris atas


Demam (39 0 40 0C) kadang-kadang disertai kejang karena demam
yang tinggi
Anak sangat gelisah,dan adanya nyeri dada yang terasa ditusuk-
tusuk, yang dicetuskan oleh bernapas dan batuk
Pernapasan cepat dan dangkal disertai pernapasan cuping hidung
dan sianosis sekitar hidung dan mulut.
KOMPLIKASI BRONCHOPNEUMONIA

Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau


kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk
hilang.
Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam
rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
THANKS EVERYONE EVERYBODY
YUHUUUU!!!

Вам также может понравиться