disebabkan oleh parasit berupa cacing. Cacing umumnya tidak menyebabkan penyakit berat sehingga sering kali diabaikan walaupun sesungguhnya memberikan gangguan kesehatan. Tetapi dalam keadaan infeksi berat atau keadaan yang luar biasa, kecacingan cenderung memberikan analisa keliru ke arah penyakit lain dan tidak jarang dapat berakibat fatal (Margono, 2008). Definisi Cacingan Definisi infeksi kecacingan menurut WHO (2011) adalah sebagai infestasi satu atau lebih cacing parasit usus yang terdiri dari golongan nematoda usus. Diantara nematoda usus ada sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah atau biasa disebut dengan cacing jenis STH yaitu Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Trichuris trichuira dan Ancylostoma duodenale (Margono et al., 2006). A. lumbricoides (Cacing gelang) Patofisiologi Gangguan dapat disebabkan oleh larva yang masuk ke paru-paru sehingga dapat menyebabkan perdarahan pada dinding alveolus yang disebut sindroma Loeffler. Gangguan yang disebabkan oleh cacing dewasa biasanya ringan. Kadang-kadang penderita mengalami gangguan usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang, diare dan konstipasi. Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi gangguan penyerapan makanan (malabsorbtion). Keadaan yang serius, bila cacing mengumpal dalam usus sehingga terjadi penyumbatan pada usus (Ileus obstructive). (Effendy, 1997). Gejala Batuk-batuk Mata pucat dan kotor Eosinofilia seperti sakit mata Lesu (rembes) Tidak bergairah Batuk pilek Konsentrasi belajar Perut sering sakit kurang Diare Perut nampak buncit Nafsu makan kurng T. trichiura (cacing cambuk) Patofisiologi Cacing cambuk pada manusia terutama hidup di sekum dapat juga ditemukan di dalam kolon ascendens. Pada infeksi berat, terutama pada anak cacing ini tersebar diseluruh kolon dan rektum, kadang-kadang terlihat pada mukosa rektum yang mengalami prolapsus akibat mengejannya penderita sewaktu defekasi. Cacing ini memasukkan kepalanya ke dalam mukosa usus hingga terjadi trauma yang menimbulkan iritasi dan peradangan mukosa usus. Pada tempat pelekatannya dapat menimbulkan perdarahan. Disamping itu cacing ini menghisap darah hospesnya sehingga dapat menyebabkan anemia Gejala Infeksi ringan Infeksi Berat Biasanya tidak Diare memberikan Disentri gejala klinik yang Anemia jelas atau tanpa gejala Berat badan menurun Prolapsus rektum Biasanya disertai infeksi cacing lainnya atau protozoa A. duodenale & N.americanus (cacing tambang) Patofisiologi Cacing tambang hidup dalam rongga usus halus tapi melekat dengan giginya pada dinding usus dan menghisap darah. Infeksi cacing tambang menyebabkan kehilangan darah secara perlahan-lahan sehingga penderita mengalami kekurangan darah (anemia) akibatnya dapat menurunkan gairah kerja serta menurunkan produktifitas. Tetapi kekurangan darah (anemia) ini biasanya tidak dianggap sebagai cacingan karena kekurangan darah bisa terjadi oleh banyak sebab Gejala Lesu Tidak bergairah Konsentrasi belajar kurang Pucat Rentan terhadap penyakit Prestasi kerja menurun Anemia (anemia hipokrom micrositer) S.stercorali s Patologi dan Gejala Klinis Bila larva filariform dalam jumlah yang besar menembus kulit , maka menimbulkan kelainan kulit yang disebut creeping eruption yang sering disertai dengan gatal yang hebat. Sedangkan pada cacing dewasa menyebabkan kelainan pada mukosa usus muda yang dapat menimbulkan rasa sakit seperti tertusuk-tusuk di daerah epigostrum tengah dan tidak menjalar dan serta memungkinkan dapat terjadi mual dan muntah, diare dan kostipasi saling begantian.(Tjokronegoro.A ,2000)