Вы находитесь на странице: 1из 18

NAMA KELOMPOK

I Gede Andre Krisnandha P07120216074


Ketut Elfirasani P07120216075
Gde Aryya Astawa Putrayana P07120216076

KELAS 1 B
TAHUN AJARAN 2016/2017
OM SWASTYASTU

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA


GANGGUAN KEBUTUHAN RASA
AMAN ANSIETAS
DEFINISI :
Ansietas sangat berkaitan dengan
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya.
Keadaan emosi ini tidak memiliki objek
yang spesifik. Kondisi dialami secara
subjektif dan dikomunikasikan dalam
hubungan interpersonal.
TANDA DAN GEJALA :
FASE 1 :
KEADAAN FISIK SEBAGAIMANA PADA FASE REAKSI
PERINGATAN, MAKA TUBUH MEMPERSIAPKAN DIRI UNTUK
FIGHT (BERJUANG), ATAU FLIGHT (LARI SECEPAT-CEPATNYA)
FASE 2 :
Disamping gejala klinis seperti pada fase satu, seperti gelisah,
ketegangan otot, gangguan tidur dan keluhan perut, penderita juga
mulai tidak bisa mengontrol emosinya dan tidak ada motifasi diri
(Wilkie, 1985)
FASE 3 :
Keadaan kecemasan fase satu dan dua yang tidak teratasi
sedangkan stresor tetap saja berlanjut, penderita akan jatuh
kedalam kecemasan fase tiga
POHON MASALAHBERDASARKAN
PATOFISIOLOGI :
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK :
Dalam pemeriksaan diagnostik tidak
ditemukan adanya tanda yang
bermakna. Pada penderita ansietas
hanya melakukan pemeriksaan fisik dan
wawancara. Dalam pemeriksaan fisik
ditandai dengan respirasi meningkat,
tekanan darah dapat meningkat, dan
tanda lain sesuai keluhan fisiknya.
Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan
pikirannya sendiri, mudah tersinggung.
Merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah
terkejut.
Takut sendirian, takut pada keramaian dan
banyak orang.
Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang
menegangkan.
Gangguan konsentrasi dan daya ingat.
Keluhan-keluhan somatik, misalnya rasa sakit
pada otot dan tulang, pendengaran berdenging
(tinitus), berdebar-debar, sesak nafas, gangguan
pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala
dan sebagainya.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN :
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Nutrisi
Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat Kesehatan Lingkungan
Pemeriksaan Fisik
Pola Fungsi Kesehatan
DIAGNOSA KEPERAWATAN

North American Nursing


Diagnosis Association
Suliswati (2005),
(NANDA) (Nurjannah,
2004),
Ansietas termasuk diagnosa keperawatan dalam klasifikasi
The North American Nursing Diagnosis Association (NANDA)
(Nurjannah, 2004), faktor yang berhubungan :

Terpapar racun. Ancaman kematian.


Konflik yang tidak disadari Ancaman terhadap konsep
tentang nilai-nilai utama diri.
atau tujuan hidup. Stress.
Berhubungan dengan Substance abuse
keturunan atau hereditas. Perubahan dalam : status
Kebutuhan tidak terpenuhi. peran, status kesehatan,
Transmisi interpersonal. pola interaksi.
Krisis situasional atau Fungsi peran
maturasional. Lingkungan status ekonomi
Menurut Suliswati (2005), diagnosa keperawatan
yang mungkin muncul pada klien dengan ansietas
adalah :
Panik berhubungan dengan penolakan
keluarga karena bingung dan gagal
mengambil keputusan.
Kecemasan berat berhubung dengan
konflik perkawinan.
Kecemasan sedang berhubungan
dengan tekanan finansial.
Ketidakefektifan koping individu
berhubung dengan kematian saudara.
RENCANA KEPERAWATAN
Tujuan khusus :
Klien mampu untuk :
1. Membina hubungan
saling percaya.
2. Melakukan aktifitas
sehari-hari.
3. Mengekspresikan dan
Tujuan umum : Klien
mengidentifikasi tentang
akan mengurangi
kecemasannya.
ansietasnya dari tingkat
4. Mengidentifikasi situasi
ringan hingga panik
yang menyebabkan
ansietas.
5. Meningkatkan
kesehatan fisik dan
kesejahteraannya.
6. Klien terlindung dari
bahaya.
Rencana keperawatan berdasarkan tingkat
ansietasnya dijelaskan sebagai berikut :

Ansietas Ringan.

Ansietas Sedang

Ansietas Berat
Panik
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas ringan adalah ansietas a) Tidak nyaman. a) Gerakan tidak tenang.


normal dimana motivasi individu b) Gelisah. b) Perhatikan tanda peningkatan
pada keseharian dalam batas c) Insomnia ringan. ansietas.
kemampuan untuk melakukan dan d) Perubahan nafsu makan ringan. c) Bantu klien menyalurkan energi
memecahkan masalah meningkat. e) Peka. secara konstruktif.
f) Pengulangan pertanyaan. d) Gunakan obat bila perlu.
g) Perilaku mencari perhatian. e) Dorong pemecahan masalah.
h) Peningkatan kewaspadaan. f) Berikan informasi akurat dan
i) Peningkatan persepsi fuktual.
pemecahan masalah. g) Sadari penggunaan
j) Mudah marah. mekanisme pertahanan.
h) Bantu dalam mengidentifikasi
keterampilan koping yang berhasil.
i) Pertahankan cara yang tenang
dan tidak terburu.
j) Ajarkan latihan dan tehnik
relaksasi.
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

Ansietas sedang adalah cemas a) Perkembangan dari ansietas a) Pertahankan sikap tidak
yang mempengaruhi pengetahuan ringan. tergesa-gesa, tenang bila berurusan
baru dengan penyempitan b) Perhatian terpilih dari dengan pasien.
lapangan persepsi sehngga lingkungan. b) Bicara dengan sikap tenang,
individu kehilangan pegangan c) Konsentrasi hanya pada tugas- tegas meyakinkan.
tetapi dapat mengikuti pengarahan tugas individu. c) Gunakan kalimat yang pendek
orang lain. d) Suara bergetar. dan sederhana.
e) Ketidaknyamanan jumlah waktu d) Hindari menjadi cemas, marah,
yang digunakan. dan melawan.
f) Takipnea. e) Dengarkan pasien.
g) Takikardia. f) Berikan kontak fisik dengan
h) Perubahan dalam nada suara. menyentuh lengan dan tangan
i) Gemetaran. pasien.
j) Peningkatan ketegangan otot. g) Anjurkan pasien menggunakan
k) Menggigit kuku, memukul- tehnik relaksasi.
mukulkan jari, menggoyangkan kaki h) Ajak pasien untuk
dan mengetukkan jari kaki. mengungkapkan perasaannya.
i) Bantu pasien mengenali dan
menamai ansietasnya
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi

a) Perasaan terancam.
Pada ansietas berat a) Isolasi pasien dalam
b) Ketegangan otot yang berlebihan.
lapangan persepsi c) Diaforesis. lingkungan yang aman dan
d) Perubahan pernapasan. tenang.
menjadi sangat e) Napas panjang.
f) Hiperventilasi.
b) Biarkan perawatan dan
menurun. Individu
g) Dispnea. kontak sering sampai konstan.
cenderung memikirkan h) Pusing.
i) Perubahan gastrointestinalis.
c) Berikan obat-obatan
hal yang sangat kecil j) Mual muntah. pasien melakukan hal untuk
k) Rasa terbakar pada ulu hati.
saja dan mengabaikan dirinya sendiri.
l) Sendawa.
hal yang lain. Individu m) Anoreksia. d) Observasi adanya tanda-
n) Diare atau konstipasi.
tidak mampu berfikir tanda peningkatan agitasi.
o) Perubahan kardivaskuler.

realistis dan p) Takikardia. e) Jangan mennyentuhpasien


q) Palpitasi.
tanpa permisi.
membutuhkan banyak r) Rasa tidak nyaman pada prekokardia.
s) Berkurangnya jarak persepsi secara berat. f) Yakinkan pasien bahwa dia
pengarahan, untuk
t) Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi. aman.
dapat memusatkan u) Rasa terbakar.
v) Kesulitan dan ketidaktepatan pengungkapan.
g) Kaji keamanan dalam
pada daerah lain. w) Aktivitas yang tidak berguna. lingkungan sekitarnya.
x) Bermusuhan.
Deskripsi Batasan Karakter Intervensi
Adalah tingkat dimana a) Hiperaktif atau imobilitasi a) Tetap bersama pasien ;
individu berada pada bahaya berat. minta bantuan.
terhadap diri sendiri dan b) Rasa terisolasi yang b) Jika mungkin hilangkan
orang lain serta dapat ekstrim. beberapa stressor fisik dan
menjadi diam atau menyerang c) Kehilangan desintegrasi psikologisdari lingkungan.
dengan cara kacau. kepribadian. c) Bicara dengan tenang,
d) Sangat goncang dan otot- sikap meyakinkan,
otot tegang. menggunakan nada suara yang
e) Ketidakmampuan untuk rendah.
berkomunikasi dengan kalimat d) Katakan pada pasien
yang lengkap. bahwa anda (staf) tidak akan
f) Distori persepsi dan membahayakan dirinya sendiri
penilaian yang tidak realistis atau orang lain.
terhadap lingkungan dan e) Isolasikan pasien pada
ancaman. daerah yang aman dan nyaman.
g) Perilaku kacau dalam f) Lanjut dengan perawatan
usaha melarikan diri. ansietas berat.
OM SANTIH,SANTIH,SANTIH OM

Вам также может понравиться