Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Piutang adalah uang atau hak pemerintah yang dapat dinilai dengan uang
yang diharapkan dapat diterima di masa yang akan datang.
Piutang dapat timbul akibat perjanjian, kewenangan pemerintah
berdasarkan peraturan perundangundangan atau akibat lainnya yang sah.
Berdasarkan waktu penerimaan (jatuh temponya), piutang diklasifikasikan
ke dalam piutang jangka pendek dan piutang jangka panjang
SAP Basis Akrual tidak mengatur tentang piutang jangkapanjang
Piutang Jangka Pendek
a. Piutang Pajak dan PNBP dicatat sebesar nilai nominalnya (sebesar hak
pemerintah yang tercantum dalam surat ketetapan/surat tagihan)
b. Bagian Lancar Pinjaman kepada perusahaan negara/perusahaan daerah/lembaga
internasional/ dicatat sebesar jumlah yang akan diterima pembayarannya di
tahun depan, berdasarkan naskah pinjaman yang telah ditetapkan
c. Bagian Lancar TP/TGR/TPA dicatat sebesar jumlah yang akan diterima
pembayarannya di tahun depan, berdasarkan SKTM (Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak) dan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan. SKTM
menunjukkan bahwa penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (di
luar pengadilan). SKTM merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti
kerugian tersebut. Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan melalui
jalur pengadilan, pengakuan piutang baru dilakukan setelah ada surat ketetapan
yang telah diterbitkan oleh instansi yang berwenang
d. Piutang kemitraan dicatat sebesar hak pemerintah yang dapat dinilai dengan
uang yang sampai dengan berakhirnya periode pelaporan belum dilunasi oleh
mitra kerjasamanya, berdasarkan naskah perjanjian yang telah ditetapkan
e. Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian penjualan
yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. Apabila dalam
perjanjian dipersyaratkan adanya potongan pembayaran, maka nilai piutang
harus dicatat sebesar nilai bersihnya
f. Piutang pemberian pinjaman dinilai sebesar uang yang dikeluarkan dari kas
negara/daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai
wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut. Apabila dalam naskah
perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga dan denda, maka pada
akhir periode pelaporan harus diakui adanya piutang bunga, denda, commitment
fee dan/atau biaya lainnya yang belum diterima pembayarannya
g. Piutang dalam mata uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca (tanggal pelaporan)
Jurnal Standar Piutang Jangka Pendek
a. Jurnal Piutang Terkait Timbulnya Hak atas Pendapatan
Hanya dibuat oleh SAI dalam Buku Besar Akrual
SAKUN tidak pernah membuat jurnal piutang
Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk dan dibukukan pada setiap akhir
semester
Pengukuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Tabel Jenis dan Nilai Agunan yang Diperhitungkan sebagai Pengurang dalam
Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jenis Agunan Nilai yang
Dapat
Dikurangkan
surat berharga yang diterbitkan oleh BI, surat berharga negara, garansi bank, 100%
tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas dan logam mulia
tanah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) berikut 80% dari nilai
bangunan di atasnya yang diikat dengan hak tanggungan hak tanggungan
Jenis Agunan Nilai yang
Dapat
Dikurangkan
tanah bersertifikat (SHM), HGB, atau hak pakai, berikut bangunan di atasnya 60% dari NJOP
yang tidak diikat dengan hak tanggungan
tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) atau bukti 50% dari NJOP
kepemilikan non sertifikat lainnya yang dilampiri surat pemberitahuan pajak
terhutang (SPPT) terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% dari nilai
hipotik
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% dari nilai
jaminan fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai 50% dari nilainya
ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan
Tabel Jenis dan Nilai Barang Sitaan yang Diperhitungkan sebagai Pengurang
dalam Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jenis Barang Sitaan Nilai yang Dapat
Dikurangkan
Surat Berharga BI, Negara, garansi Bank, tabungan& deposito yg diblokir bank, 100%
logam mulia
Tanah yang bersertifikat (SHM/SHGB) dan bangunan di atasnya yg diikat dg Hak 80% x nilai hak
tanggungan tanggungan
tanah (SHM/SHGB/hak pakai), berikut bangunan di atasnya yang tidak diikat 60% x NJOP
dengan hak tanggungan
Tanah (Girik/letter C atau bukti kepemilikan non sertifikat Lainnya) yang 50% x NJOP
dilampiri SPPT terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% x nilai
hipotik nya
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% x nilai
jaminan fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai 50% x nilainya
ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan
Jurnal Standar Penyisihan Piutang Tak
Tertagih
SAP Basis Akrual tidak mengatur tentang piutang jangka panjang dan dalam
contoh format neraca tidak ada penyajian pos tersendiri untuk piutang jangka
panjang.
Penjualan BMN secara angsuran, tuntutan ganti rugi, tuntutan perbendaharaan
yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan dalam disajikan dalam Pos Aset Lainnya.
Sementara itu, pinjaman yang diberikan kepada BUMN/BUMD/Pemerintah Daerah
yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan, yang juga disajikan dalam SAP Basis
Akrual dilaporkan dalam Pos Investasi Jangka Panjang Non Permanen
PMK Nomor 219 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat,
memberikan alternatif penerapan yang Penjualan BMN secara angsuran, tuntutan
ganti rugi, tuntutan perbendaharaan yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan,
pinjaman yang diberikan kepada BUMN/BUMD/Pemerintah Daerah yang jatuh
temponya lebih dari 12 bulan, semuanya disajikan dalam satu pos yang sama, yaitu
pos Piutang Jangka Panjang
Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan; Bagian Lancar
Pinjaman kepada; Bagian Lancar TGR/TPA/TP; Piutang Lainnya disajikan sebagai
Aset Lancar di neraca.
Setelah disajikan di neraca, informasi mengenai akun piutang harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan pengukuran
piutang
b. Rincian per jenis saldonya menurut umur untuk mengetahui tingkat kolektibilitasnya
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih ada di kementerian negara/lembaga atau
sudah diserahkan pengurusannya kepadaKPKNL
d. Jaminan atau sita jaminan jika ada
Penyisihan piutang tidak tertagih disajikan di neraca sebagai kontra akun
(perkiraan lawan) dari akun piutang, yaitu merupakan unsur pengurang piutang,
oleh karena itu, penyisihan piutang disajikan dengan menggunakan tanda di dalam
kurung
Penyajian dan Pengungkapan Piutang