Вы находитесь на странице: 1из 37

AKUNTANSI PIUTANG

Bayu Triyo Prihatin


Dyiah Palupi
Jian Afrido Sinatra
Zafirah Vania Pradipta Kelompok 2
Piutang

Piutang adalah uang atau hak pemerintah yang dapat dinilai dengan uang
yang diharapkan dapat diterima di masa yang akan datang.
Piutang dapat timbul akibat perjanjian, kewenangan pemerintah
berdasarkan peraturan perundangundangan atau akibat lainnya yang sah.
Berdasarkan waktu penerimaan (jatuh temponya), piutang diklasifikasikan
ke dalam piutang jangka pendek dan piutang jangka panjang
SAP Basis Akrual tidak mengatur tentang piutang jangkapanjang
Piutang Jangka Pendek

Piutang jangka pendek adalah piutang yang diharapkan dapat diterima


dalam jangka waktu 12 bulan atau kurang sejak terjadinya
Jenis-Jenis Piutang Jangka Pendek

a. Piutang Jangka Pendek yang berasal dari pungutan pendapatan negara


1) Piutang Pajak
Piutang Pajak adalah piutang yang timbul atas pendapatan pajak sebagaimana diatur dalam
undang-undang perpajakan, yang belum dilunasi sampai dengan akhir periode laporan
keuangan
2) Piutang PNBP
Piutang PNBP adalah piutang yang timbul dari pungutan negara selain pajak
b. Piutang Jangka Pendek yang Berasal dari Perikatan
Ada beberapa bentuk perikatan yang lazim dibuat pemerintah, yaitu pemberian
pinjaman, penjualan dan kemitraan
1) Bagian Lancar Pinjaman kepada perusahaan negara/perusahaan daerah/lembaga
internasional/.
2) Bagian Lancar Tagihan Penjualan Angsuran
3) Piutang Kemitraan
4) Piutang atas Pemberian Fasilitas/Jasa
c. Piutang Jangka Pendek yang berasal dari Tuntutan Ganti Rugi
1) Bagian Lancar Tuntutan Perbendaharaan
Tuntutan Perbendaharaan (TP) dikenakan kepada bendahara yang karena lalai atau perbuatan
melawan hukum mengakibatkan kerugian negara/daerah
2) Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) merupakan piutang yang timbul karena pengenaan ganti kerugian
negara/daerah kepada pegawai negeri bukan bendahara atau pihak lain, sebagai akibat
langsung ataupun tidak lagsung dari suatu perbuatan melanggar hukum yang dilakukan oleh
orang yang terkait atau kelalaian dalam pelaksanaan tugas yang menjadi kewajibannya.

d. Piutang yang timbul karena sebab lainnya (Piutang Lainnya)


Misalnya piutang kelebihan transfer, piutang atas bagian laba BUMN/BUMD
Pengakuan Piutang Jangka Pendek
1. Piutang Pajak dan atau PNBP diakui ketika bukti pendukungnya, yang berupa
surat penagihan atau ketetapan Pajak dan atau PNBP yang belum dibayar atau
dokumen lain yang sah, yang tersedia
2. Piutang atas Bagian Lancar TPA; TP; TGR diakui pada akhir tahun berdasarkan
surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan
3. Piutang atas bagian laba BUMN/BUMD diakui ketika terdapat bagian laba
pemerintah (yang ditetapkan dalam RUPS) yang belum diterima pembayarannya.
Bukti yang digunakan sebagai dasar pengakuan tersebut disesuaikan dengan
ketentuan perundang-undangan yang ada
4. Piutang yang timbul dari pemberian pinjaman diakui pada saat terjadi realisasi
pengeluaran dari kas negara. Bukti pendukungnya berupa naskah perjanjian
pinjaman antara pihakpihak terkait dan surat ketentuan penyelesaiannya
5. Piutang dari penjualan diakui berdasarkan naskah perjanjian penjualan dan Berita
Acara Serah Terima Barang yang telah ditandatangani kedua belah pihak. Apabila
dalam perjanjian dipersyaratkan adanya potongan pembayaran, maka nilai
piutang harus dicatat sebesar nilai bersihnya
Pengukuran Piutang Jangka Pendek

a. Piutang Pajak dan PNBP dicatat sebesar nilai nominalnya (sebesar hak
pemerintah yang tercantum dalam surat ketetapan/surat tagihan)
b. Bagian Lancar Pinjaman kepada perusahaan negara/perusahaan daerah/lembaga
internasional/ dicatat sebesar jumlah yang akan diterima pembayarannya di
tahun depan, berdasarkan naskah pinjaman yang telah ditetapkan
c. Bagian Lancar TP/TGR/TPA dicatat sebesar jumlah yang akan diterima
pembayarannya di tahun depan, berdasarkan SKTM (Surat Keterangan Tanggung
Jawab Mutlak) dan surat ketentuan penyelesaian yang telah ditetapkan. SKTM
menunjukkan bahwa penyelesaian atas TP/TGR dilakukan dengan cara damai (di
luar pengadilan). SKTM merupakan surat keterangan tentang pengakuan bahwa
kerugian tersebut menjadi tanggung jawab seseorang dan bersedia mengganti
kerugian tersebut. Apabila penyelesaian TP/TGR tersebut dilaksanakan melalui
jalur pengadilan, pengakuan piutang baru dilakukan setelah ada surat ketetapan
yang telah diterbitkan oleh instansi yang berwenang
d. Piutang kemitraan dicatat sebesar hak pemerintah yang dapat dinilai dengan
uang yang sampai dengan berakhirnya periode pelaporan belum dilunasi oleh
mitra kerjasamanya, berdasarkan naskah perjanjian yang telah ditetapkan
e. Piutang dari penjualan diakui sebesar nilai sesuai naskah perjanjian penjualan
yang terutang (belum dibayar) pada akhir periode pelaporan. Apabila dalam
perjanjian dipersyaratkan adanya potongan pembayaran, maka nilai piutang
harus dicatat sebesar nilai bersihnya
f. Piutang pemberian pinjaman dinilai sebesar uang yang dikeluarkan dari kas
negara/daerah dan/atau apabila berupa barang/jasa harus dinilai dengan nilai
wajar pada tanggal pelaporan atas barang/jasa tersebut. Apabila dalam naskah
perjanjian pinjaman diatur mengenai kewajiban bunga dan denda, maka pada
akhir periode pelaporan harus diakui adanya piutang bunga, denda, commitment
fee dan/atau biaya lainnya yang belum diterima pembayarannya
g. Piutang dalam mata uang asing harus dikonversikan ke dalam mata uang rupiah
dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca (tanggal pelaporan)
Jurnal Standar Piutang Jangka Pendek
a. Jurnal Piutang Terkait Timbulnya Hak atas Pendapatan
Hanya dibuat oleh SAI dalam Buku Besar Akrual
SAKUN tidak pernah membuat jurnal piutang

Buku Besar Akrual SAI


Tgl Uraian Debet Kredit
Piutang Jangka Pendek(sesuai jenisnya) xxxxx
Pendapatan-LO (uraian MAP) xxxxx
b. Jurnal Piutang Jangka Pendek yang Berasal dari Reklasifikasi Piutang
Jangka Panjang
Hanya dibuat oleh SAI dalam Buku Besar Akrual

Buku Besar Akrual SAI


Tgl Uraian Debet Kredit
Bagian Lancar Piutang Jangka Panjang(sesuai jenisnya) xxxxx
Piutang Jangka Panjang xxxxx
Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan piutang adalah pembentukan cadangan atas sebagian piutang


yang diperkirakan tidak akan dapat ditagih agar nilai piutang yang disajikan
di neraca mencerminkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net
realizable value)
Pembentukan penyisihan piutang tidak tertagih didasarkan pada
penggolongan kualitas piutang
Kualitas Piutang
Kualitas Piutang adalah hampiran atas ketertagihan piutang yang diukur
berdasarkan kepatuhan membayar kewajiban oleh debitor
Kualitas piutang PNBP ditetapkan dalam 4 (empat) golongan berikut:
a. kualitas lancar apabila belum dilakukan pelunasan sampai dengan tanggal jatuh
tempo yang ditetapkan
b. kualitas kurang lancar apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak
tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan
c. kualitas diragukan apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal
Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan
d. kualitas macet apabila:
1) dalam jangka waktu 1 (satu) bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak
dilakukan pelunasan
2) Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara
Pengakuan Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Penyisihan piutang tak tertagih dibentuk dan dibukukan pada setiap akhir
semester
Pengukuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Pembentukan penyisihan piutang tak tertagih dilakukan dengan


memperhatikan:
Kualitas piutang
Tarif Penyisihan Piutang
Nilai barang yang dijaminkan atau barang yang telah disita
Pengukuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Tabel Perhitungan Besaran Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Kualitas Piutang Tarif Dasar Perhitungan


Lancar Minimal 5% dari jumlah piutang yang memiliki kualitas lancar
Kurang Lancar 10% dari jumlah piutang dengan kualitas kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan

Diragukan 50% dari piutang dengan kualitas diragukan setelah dikurangi


dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan

Macet 100% dari piutang dengan kualitas macet setelah dikurangi


dengan nilai agunan atau nilai barang sitaan
Pengukuran Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Persentase penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan


berdasarkan kualitas piutang pada tanggal pelaporan dengan
mengabaikan persentase penyisihan piutang tak tertagih periode
pelaporan sebelumnya
Penyisihan piutang tak tertagih ditetapkan setiap semester
berdasarkan kondisi kualitas piutang pada saat itu dan tidak
dilakukan akumulasi atas penyisihan piutang seperti dalam
penyusutan aset tetap
Jenis dan Nilai Agunan atau Barang Sitaan yang
Dapat Diperhitungkan dalam Pembentukan
Penyisihan Piutang

Tabel Jenis dan Nilai Agunan yang Diperhitungkan sebagai Pengurang dalam
Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jenis Agunan Nilai yang
Dapat
Dikurangkan
surat berharga yang diterbitkan oleh BI, surat berharga negara, garansi bank, 100%
tabungan dan deposito yang diblokir pada bank, emas dan logam mulia
tanah bersertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) berikut 80% dari nilai
bangunan di atasnya yang diikat dengan hak tanggungan hak tanggungan
Jenis Agunan Nilai yang
Dapat
Dikurangkan
tanah bersertifikat (SHM), HGB, atau hak pakai, berikut bangunan di atasnya 60% dari NJOP
yang tidak diikat dengan hak tanggungan
tanah dengan bukti kepemilikan berupa Surat Girik (letter C) atau bukti 50% dari NJOP
kepemilikan non sertifikat lainnya yang dilampiri surat pemberitahuan pajak
terhutang (SPPT) terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% dari nilai
hipotik
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% dari nilai
jaminan fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai 50% dari nilainya
ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan
Tabel Jenis dan Nilai Barang Sitaan yang Diperhitungkan sebagai Pengurang
dalam Pembentukan Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Jenis Barang Sitaan Nilai yang Dapat
Dikurangkan
Surat Berharga BI, Negara, garansi Bank, tabungan& deposito yg diblokir bank, 100%
logam mulia
Tanah yang bersertifikat (SHM/SHGB) dan bangunan di atasnya yg diikat dg Hak 80% x nilai hak
tanggungan tanggungan
tanah (SHM/SHGB/hak pakai), berikut bangunan di atasnya yang tidak diikat 60% x NJOP
dengan hak tanggungan
Tanah (Girik/letter C atau bukti kepemilikan non sertifikat Lainnya) yang 50% x NJOP
dilampiri SPPT terakhir
Pesawat udara dan kapal laut dengan isi kotor paling sedikit 20 meter kubik 50% x nilai
hipotik nya
Kendaraan bermotor yang diikat dengan fidusia 50% x nilai
jaminan fidusia
Pesawat udara, kapal laut, dan kendaraan bermotor yang tidak diikat sesuai 50% x nilainya
ketentuan yang berlaku dan disertai bukti kepemilikan
Jurnal Standar Penyisihan Piutang Tak
Tertagih

Buku Besar Akrual SAI


Kode Uraian Debet Kredit
Akun
xxxxxx Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxxxx

xxxxxx Penyisihan Piutang Tak Tertagih xxxxx


Pemberhentian Pengakuan Piutang selain
Pelunasan
Umumnya penghentian pengakuan piutang dilakukan ketika piutang tersebut
dilunasi, baik dengan dibayar secara tunai maupun dengan melaksanakan sesuatu
sehingga hak tagih dianggap sudah habis/lunas
Namun demikian pemberhentian pengakuan piutang selain pelunasan juga dapat
dilakukan melalui: penghapustagihan yang berkaitan dengan perdata dan
penghapusbukuan yang berkaitan dengan akuntansi untuk piutang
Piutang negara dapat dihapuskan secara bersyarat atau mutlak dari pembukuan
Pemerintah Pusat, kecuali mengenai piutang negara yang cara penyelesaiannya
diatur tersendiri dalam undang-undang
Penghapusan secara bersyarat dilakukan dengan menghapuskan piutang negara
dari pembukuan Pemerintah Pusat tanpa menghapuskan hak tagih negara
(penghapusbukuan)
Penghapusan Secara Mutlak dilakukan dengan menghapuskan hak tagih Negara
(penghapustagihan)
Penghapusbukuan Piutang (Write-off)

Penghapusbukuan piutang adalah kebijakan internal manajemen, yang


umumnya dikarenakan rasa pesimistis yang tinggi atas kemampuan pihak
berutang (debitur) dalam membayar utangnya.
Penghapusbukuan piutang merupakan proses dan keputusan akuntansi,
dimana sebagian atau seluruh jumlah piutang pihak tertentu dihapus
penyajiannya dalam neraca
Piutang yang sudah dihapusbukukan harus dieliminasi dari neraca dan
dibukukan secara ekstrakomptabel serta diungkapkan di dalam CaLK
Kriteria Penghapusbukuan Piutang

Penghapusanbukuan piutang (penghapusan secara bersyarat) hanya dapat


dilakukan setelah Piutang Negara diurus secara optimal oleh Panitia Urusan
Piutang Negara (PUPN) sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan
di bidang pengurusan Piutang Negara
Pengurusan Piutang Negara dinyatakan telah optimal, jika telah dinyatakan
sebagai piutang untuk sementara belum dapat ditagih (PSBDT) oleh PUPN. PSBDT
ditetapkan jika masih terdapat sisa utang, namun :
1. Penanggung Utang tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikannya
2. Barang jaminan tidak ada, telah dicairkan, tidak lagi mempunyai nilai ekonomis, atau
bermasalah yang sulit diselesaikan
Satuan kerja yang telah melimpahkan penagihan piutangnya ke Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) tetap membukukan piutangnya di neraca
dengan memberikan catatan bahwa penagihan atas piutang tersebut telah
dilimpahkan ke KPKNL
Penghapusbukuan atas Piutang Negara dari pembukuan dilaksanakan
dengan ketentuan :
1. Dalam hal piutang berupa Tuntutan Ganti Rugi, setelah piutang ditetapkan sebagai
PSBDT dan terbitnya rekomendasi penghapusan secara bersyarat dari Badan
Pemeriksa Keuangan; atau
2. Dalam hal piutang adalah selain piutang Tuntutan Ganti Rugi, setelah piutang
ditetapkan sebagai PSBDT.
Setelah upaya penagihan yang dilakukan KPKNL tidak berhasil,
berdasarkan dokumen PSBDT pengajuan penghapusbukuan piutang
tersebut dapat dilakukan.
Penghapusan Secara Bersyarat, sepanjang menyangkut Piutang Negara,
ditetapkan oleh :
1. Menteri Keuangan untuk jumlah sampai dengan Rp10.000.000.000,00
2. Presiden untuk jumlah lebih dari Rp10.000.000.000,00 sampai dengan
Rp100.000.000.000,00
3. Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat untuk jumlah lebih dari
Rp100.000.000.000,
Pengakuan Penghapusbukuan Piutang

Penghapusbukuan piutang dilakukan ketika surat keputusan


penghapusbukuan atau dokumen lain yang dianggap sama terbit.
Dokumen tersebut sumber untuk bukti akuntansi penghapusbukuan
piutang.
Berdasarkan
dokumen tersebut dibuatlah memo penyesuaian untuk
membukukan penghapusbukuan piutang
Pengukuran Penghapusbukuan Piutang

Piutang dihapusbukukan sebesar jumlah yang tertera dalam surat


keputusan penghapusbukuan
Penghapustagihan Piutang

Dalam bahasa akuntansi, penghapusan mutlak atas piutang dikenal


penghapustagihan piutang
Penghapustagihan piutang adalah penghapusan hak tagih atau upaya tagih
secara perdata atas suatu piutang
Kriteria Penghapustagihan Piutang

Piutang Negara dapat dihapuskan secara mutlak dari pembukuan


Pemerintah Pusat, kecuali mengenai Piutang Negara yang cara
penyelesaiannya diatur tersendiri dalam Undang-Undang
Piutang Negara yang akan dihapustagihkan, diusulkan oleh
Menteri/Pimpinan Lembaga yang berpiutang kepada pihak yang berwenang
Penghapustagihan Piutang Negara dari pembukuan dilaksanakan dengan
ketentuan :
a. diajukan setelah lewat waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal penetapan
Penghapusbukuan piutang dimaksud; dan
b. Penanggung Utang tetap tidak mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan sisa
kewajibannya, yang dibuktikan dengan keterangan dari Aparat/Pejabat yang
berwenang
Jurnal Standar Penghapusbukuan Piutang

Buku Besar Akrual SAI


Kode Uraian Debet Kredit
Akun
xxxxxx Penyisihan Piutang xxxxx

xxxxxx Piutang xxxxx


Penerimaan Tunai atas Piutang yang Telah
Dihapusbukukan

Buku Besar Kas SAI


Kode Uraian Debet Kredit
Akun
xxxxxx Diterima dari Entitas Lain xxxxx

xxxxxx Pendapatan LRA - Pajak/PNBP xxxxx


Buku Besar Akrual SAI
Kode Uraian Debet Kredit
Akun
xxxxxx Diterima dari Entitas Lain xxxxx

xxxxxx Pendapatan LO PNBP Lainnya xxxxx

Buku Besar Kas & Akrual SAKUN


Kode Uraian Debet Kredit
Akun
xxxxxx Kas dan Setara Kas xxxxx

xxxxxx Diterima dari Entitas Lain xxxxx


Piutang Jangka Panjang

SAP Basis Akrual tidak mengatur tentang piutang jangka panjang dan dalam
contoh format neraca tidak ada penyajian pos tersendiri untuk piutang jangka
panjang.
Penjualan BMN secara angsuran, tuntutan ganti rugi, tuntutan perbendaharaan
yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan dalam disajikan dalam Pos Aset Lainnya.
Sementara itu, pinjaman yang diberikan kepada BUMN/BUMD/Pemerintah Daerah
yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan, yang juga disajikan dalam SAP Basis
Akrual dilaporkan dalam Pos Investasi Jangka Panjang Non Permanen
PMK Nomor 219 Tahun 2013 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat,
memberikan alternatif penerapan yang Penjualan BMN secara angsuran, tuntutan
ganti rugi, tuntutan perbendaharaan yang jatuh temponya lebih dari 12 bulan,
pinjaman yang diberikan kepada BUMN/BUMD/Pemerintah Daerah yang jatuh
temponya lebih dari 12 bulan, semuanya disajikan dalam satu pos yang sama, yaitu
pos Piutang Jangka Panjang
Penyajian dan Pengungkapan Piutang
Piutang yang berasal dari peraturan perundang-undangan; Bagian Lancar
Pinjaman kepada; Bagian Lancar TGR/TPA/TP; Piutang Lainnya disajikan sebagai
Aset Lancar di neraca.
Setelah disajikan di neraca, informasi mengenai akun piutang harus diungkapkan
dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi dimaksud dapat berupa:
a. Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penilaian, pengakuan, dan pengukuran
piutang
b. Rincian per jenis saldonya menurut umur untuk mengetahui tingkat kolektibilitasnya
c. Penjelasan atas penyelesaian piutang, masih ada di kementerian negara/lembaga atau
sudah diserahkan pengurusannya kepadaKPKNL
d. Jaminan atau sita jaminan jika ada
Penyisihan piutang tidak tertagih disajikan di neraca sebagai kontra akun
(perkiraan lawan) dari akun piutang, yaitu merupakan unsur pengurang piutang,
oleh karena itu, penyisihan piutang disajikan dengan menggunakan tanda di dalam
kurung
Penyajian dan Pengungkapan Piutang

Piutang yang sudah dihapusbukukan tidak disajikan lagi di neraca, tetapi


pencatatannya tetap dipelihara secara ekstrakomptabel
Untuk itu, diperlukan laporan off balance sheet tentang piutang yang
dihapusbukukan tetapi secara yuridis-formil belum dihapus, dan atau belum
diberitahukan kepada pihak berutang serta masih harus terus ditagih secara
intensif
Dalam CaLK dijelaskan dasar pertimbangan penghapusbukuan piutang dan
jumlahnya

Вам также может понравиться