Вы находитесь на странице: 1из 16

Diangnosa dan

Intervensi
Keperawatan
Gerontik
Kelompok 2
Aris Diyan Yulistiawan
Denny Nur Kholiq
Hazelelfoni Efraim pangi
Natalia Somboallo
Nur Rahma Azis
Keperawatan adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada
masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-kultural dan spiritual yang
berdasarkan pada pencapaian kebutuhan dasar mannusia.
Dalam hal ini asuhan pelayanan keperawatan yang diberikan
bersifat komprehensif, yang ditujukan kepada individu,
kelompok, keluarga dan masyarakat, baik dalam keadaan sehat
maupun sakit, yang mencakup seluruh proses kehidupan
manusia.
Asuhan keperawatan gerontik diberikan berupa bantuan kepada
klien lanjut usia karena adanya:
1. Kelemahan fisik, mental dan sosial.
2. Keterbatasan pengetahuan.
3. Kurangnya kemampuan dan kemauan dalam melaksanakan
aktivitas hidup sehari-hari secara mandiri.
Tujuan asuhan keperawatan lanjut usia :

1. Agar lanjut usia dapat melakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri


2. Mempertahankan kesehatan serta kemampuan dari mereka yang usianya telah
lanjut dengan jalan perawatan dan pencegahan
3. Membantu mempertahankan serta membesarkan daya hidup atau semangat hidup
klien lanjut usia (Life Support).
4. Menolong dan merawat klien lanjut usia yang menderita penyakit atau mengalami
gangguan tertentu (kronis maupun akut).
5. Merangsang para petugas kesehatan (dokter, perawat) untuk dapat mengenal dan
menegakkan diagnosa yang tepat dan dini, bila mereka menjumpai suatu kelainan
tertentu.
6. Mencari upaya semaksimal mungkin, agar para klien lanjut usia yang menderita
suatu penyakit/gangguan, masih dapat mempertahankan kebebasan yang maksimal
tanpa perlu suatu pertolongan (memelihara kemandirian secara maksimal).
Diagnosa Keperawatan Pada Lansia
Di bawah ini dirumuskan diagnosa keperawatan yang lazim muncul pada lansia:
a) FISIK/BIOLOGIS
1. Ketidakseimbangan nutrisi:kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan (b.d) intake
yang tidak adekuat.
2. Defisit perawatan diri b.d penurunan minat dalam merawat diri, penurunan daya ingat,
kelemahan fisik
3. Resiko jatuh b.d penurunan fungsi tubuh
4. Gangguan pola tidur b.d kecemasan, nyeri dan sering urineren
5. Perubahan eliminasi buang air besar: konstipasi b.d menurunnya motilitas gastrointestinal
6. Perubahan eliminasi buang air besar: inkontinensia alvi b.d penurunan fungsi
gastrointestinal
7. Perubahan eliminasi urin: inkontinentia b.d penurunan fungsi genitourinaria
8. Gangguan mobilitas fisik b.d kekakuan sendi
b). PSIKOSOSIAL
1. Harga diri rendah b.d ditolak, merasa tidak berguna
2. Gangguan orientasi b.d demensia
3. Isolasi sosial b.d curiga
4. Menarik diri dari lingkungan b.d perasaan tidak mampu
5. Koping tdk adekuat b.d ketidakmampuan mengemukaan perasaan secara tepat
6. Cemas b.d sumber keuangan yang terbatas

c). SPIRITUAL
1. Reaksi berkabung/berduka b.d ditinggal pasangan
2. Penolakan terhadap proses penuaan b.d ketidakpuasan menghadapi kematian
3. Perasaan tidak tenang b.d ketidakmampuan melakukan ibadah secara tepat
Intervensi Keperawatan Pada Lansia
perencanaan asuhan keperawatan kesehatan pada lansia
disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah :
perumusan masalah, rencana tindakan keperawatan yang akan
dilaksanakan dan kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.
Pemberian asuhan keperawatan dasar bagi lansia dapat
dibedakan atas dua golongan sasaran lansia, yaitu:
a) Lansia aktif : mereka yang kondisi fisiknya masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain,
sedemikian sehingga taraf aktivitas sehari-harinya masih tergolong mandiri.
b) Lansia pasif : golongan lansia yang kondisi fisiknya menyebabkan mereka memerlukan banyak
pertolongan orang lain seperti kelumpuhan atau penyakit yang dideritanya.
Adapun strategi intervensi bagi kedua golongan itu meliputi:
a) Intervensi kepada lansia yang tergolong masih aktif.
Bentuk intervensi disini meliputi: aspek perawatan diri, aspek kebersihan
lingkungan, aspek gizi, pencegahan kecelakaan atau keselamatan, pemenuhan
kebutuhan istirahat, serta aspek psikososial lansia.
b) Intervensi kepada lansia yang tergolong pasif.
Strategi intervensi bagi kelompok pasif ini terutama mereka yang dirawat di
tempat tidur adalah mencakup aspek perawatan diri, kebersihan lingkungan
tempat tidur dan ruangan, aspek pencegahan dekubitus, serta aspek perawatan
lansia di institusi (panti wreda atau ruang perawatan).
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana keperawatan:
1) Sesuaikan dengan tujuan yang spesifik di mana diarahkan pada
pemenuhan kebutuhan dasar.
2) Bekerja sama dengan profesi kesehatan lainnya.
3) Tentukan prioritas
4) Cegah timbulnya masalah-masalah.
5) Sediakan klien cukup waktu untuk mendapat input atau pemasukkan.
6) Dokumentasikan rencana keperawatan yang telah dibuat.
MENENTUKAN INTERVENSI KHUSUS UNTUK LANSIA:
A. MELAKUKAN BMBINGAN REKREATIF
B. MELAKUKAN BIMBINGAN SOSIAL
C. MELAKUKAN BIMBINGAN
KETERAMPILAN
D. MELAKUKAN BIMBINGAN ROHANI
Berikut ini diuraikan rencana tindakan/intervensi untuk mencapai tujuan dari masing-masing diagnosa
keperawatan yang lazim terjadi pada lansia
A. PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
a) Kalori
Laki-laki : 2100 kal
Perempuan: 1700 kal
Dapat dimodifikasi tergantung keadaan lansia misal; gemuk/kurus atau disertai penyakit Diabetes
Melitus, dll

b) KARBOHIDRAT
60% dari jumlah kalori yang dibutuhkan
LEMAK
Tidak dianjurkan karenalemak menyebabkan hambatan pencernaan dan terjadinya penyakit pada
lansia (15% - 20% dari total kalori yang dibutuhkan)

c) PROTEIN
Untuk mengganti sel yang rusak
20 25% dari total kalori yang dibutuhkan
VITAMIN & MINERAL
Kebutuhannya sama dengan usia muda
AIR
Kebutuhan cairan bagi lansia, minum sebanyak 6 8 gelas/hari
B. PEMENUHAN KEBUTUHAN SELF CARE: KULIT, KUKU, KAKI,
MULUT DAN GIGI
Upaya yg dilakukan untuk kebersihan diri antara lain:
a) Ruangan luas lansia leluasa jalan, menggunakan kursi roda
b) Adanya handrail/pegangan yang lain
c) Peralatan tersedia dan mudah terjangkau
d) Pendidikan kesehatan:
e) Mendampingi/membantu lansia melakukan upaya
kebersihan diri
C. PENCEGAHAN RESIKO CIDERA KLIEN/LANSIA :
1. Klien/Lansia
a) Biarkan lansia menggunakan alat bantu untuk meningkatkan keselamatan
b) Latih lansia berpindah dari tempat tidur ke kursi dan sebaliknya
c) Biasakan menggunakan pengaman tempat tidur
d) Bila mengalami masalah fisik mis: rematik latih klien menggunakan alat bantu berjalan
e) Menggunakan kaca mata bila berjalan atau melakukan sesuatu
f) Upayakan ada yang menemani bila bepergian

2. LINGKUNGAN
a) Tempatkan klien dekat kantor shg mudah diawasi
b) Tempat tidur rendah dan kuat
c) Letakkan bel di bawah bantal dan ajarkan cara menggunakannya
d) Pasang pegangan/handrail di kamar mandi dan ruang-ruang lainnya
e) Hindari lampu yan redup dan menyilaukan, sebaiknya gunakan lampu 70-100 watt
f) Jika pindah dr ruang gelap ke ruang terang anjurkan klien untuk memejamkan mata sejenak
g) Gunakan sandal/sepatu yg beralas karet
h) Gunakan perabot yang penting-penting saja di kamar lansia
i) Upayakan lantai tidak licin
j) Hindari keset, permadani kecil
k) Atur ruangan sehingg aman untuk lansia
D. MEMELIHARA KESEIMBANGAN ISTIRAHAT/TIDUR
a) Sediakan waktu untuk tidur
b) Sediakan tempat tidur yang nyaman
c) Ciptakan lingkungan cukup ventilasi dan bebas dari bau-bauan
d) Latih lansia latihan fisik ringan untuk memperlancar sirkulasi dan melenturkan
otot (dapat disesuaikan dengan hobi)
e) Berikan minuman hangat sebelum tidur mis:susu hangat
f) Anjurkan buang air kecil sebelum tidur
g) Anjurkan berdoa sebelum tidur
h) Ajarkan teknik relaksasi dan anjurkan lansia melakukan sebelum tidur
i) Gunakan lampu tidur yang sesuai kebutuhan lansia

E. PEMENUHAN ELIMINASI BUANG AIR BESAR: Menanggulangi Konstipasi


a) Lakukan terapi aktivitas untuk memperlancar bang air besar (b.a.b.)
b) Beri cukup minum dan kandungan serat
c) Observasi pola eliminasi, kalau perlu lapor dokter kemungkinan adanya kanker
F. PEMENUHAN ELIMINASI BUANG AIR BESAR: resiko/ inkontinensia alvi
a) Cegah inkontinensia (dorong lansia untuk tidak menahan b.a.b
b) Lansia inkontinensia
Pahami adanya inkontinentia alvi
Jaga pakaian tetap kering
Jika perlu (k/p) kenakan pampers
Latih latihan Kegel

G. PEMENUHAN ELIMINASI: urin


Cegah inkontinentia (dorong lansia untuk buang air kecil setiap 2 jam, tidak menahan buang air
kecil
Lansia inkontinentia

H. PENINGKATAN HARGA DIRI


a) Beri tanggung jawab self care k/p dibantu
b) Akui keberadaannya, ikutkan dalam kegiatan sesuai kemampuannya
c) Akui prestasinya di masa lalu
d) Beri penghargaan atas keberhasilannya
e)
Sekian dan
Terima Kasih

Вам также может понравиться

  • Manajemen Della
    Manajemen Della
    Документ9 страниц
    Manajemen Della
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Woc KDP 2019
    Woc KDP 2019
    Документ1 страница
    Woc KDP 2019
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Litrev
    Litrev
    Документ17 страниц
    Litrev
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Kritis
    Kritis
    Документ18 страниц
    Kritis
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Proposal Terapi Modalitas
    Proposal Terapi Modalitas
    Документ9 страниц
    Proposal Terapi Modalitas
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Lansia
    Pengkajian Lansia
    Документ26 страниц
    Pengkajian Lansia
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Ekg Abnormal
    Ekg Abnormal
    Документ9 страниц
    Ekg Abnormal
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет
  • Kerangka Konsep
    Kerangka Konsep
    Документ1 страница
    Kerangka Konsep
    Al Della Noviana
    Оценок пока нет