Вы находитесь на странице: 1из 24

Administrasi Dan Manajemen

Kesehatan Lingkungan Di Dinas


Kesehatan Provinsi

KELOMPOK 5.
1. ANTIKA PUJININGTYAS
2. DINDA AULIA SHAKINAH
3. FAKHRY MUHAMMAD
4. FITRA HERNAYANTI

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II


Kesehatan Lingkungan
MANAJEMEN PELAYANAN
KESEHATAN

1. Fasilitasi dan Penyusunan Perencanaan


Pembangunan Kesehatan
2. Monitoring dan Evaluasi Program
Pembangunan Kesehatan
3. Pengembangan Jaminan Kesehatan
Masyarakat (JKM)
4. Penyusunan Sistem Kesehatan Provinsi
RUANG LINGKUP KESEHATAN
LINGKUNGAN
Di Indonesia, ruang lingkup kesehatan lingkungan diterangkan dalam Pasal 22

ayat (3) UU No 23 tahun 1992 ruang lingkup kesling ada 8, yaitu:

1. Penyehatan Air dan Udara

2. Pengamanan Limbah padat/sampah

3. Pengamanan Limbah cair

4. Pengamanan limbah gas

5. Pengamanan radiasi

6. Pengamanan kebisingan

7. Pengamanan vektor penyakit

8. Penyehatan dan pengamanan lainnya, sepeti keadaan pasca

bencana
Sistem Pelaksanaan
Perencanaan Kesehatan
Lingkungan di Dinas
Kesehatan Provinsi
Macam-macam Perencanaan
1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana
Rencana jangka panjang (long term planning

Rencana jangka menengah (medium range planning)

Rencana jangka pendek (short range planning)

2. Dilihat dari tingkatannya

Rencana induk (masterplan)

Rencana operasional (opertional planning)

Rencana harian (day to day planning)

3.Ditinjau dari ruang lingkupnya

Rencana strategi (strategic planning)

Rencana taktis (tactical planning)

Rencana menyeluruh (comprehensive planning)

Rencana terintegrasi (intergrated planning)


Ciri-Ciri Perencanaan Kesehatan
Bagian dari sistem administrasi.
Dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan.
Berorientasi pada masa depan.
Mampu menyelesaikan masalah.
Mempunyai tujuan.
Bersifat mampu kelola.
Proses Pelaksanaan Perancanaan Program Kesehatan
di Dinas Kesehatan Provinsi

Proses perancanaan program kesehatan di Dinas Kesehatan


Provinsi merupakan tugas dari Sub. Bagian Perencanaan di
Dinas Kesehatan Provinsi yang dipimpin oleh seorang Kepala
Sub. Bidang dan mempunyai tugas pokok yaitu
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi serta melakukan
koordinasi kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan
dan evaluasi serta melaksanakan kegiatan lain yang diberikan
oleh atasan langsung.
Langkah-langkah yang dimaksud diatas dapat dirinci sebagai
berikut:
Langkah-langkah Perencanaan Kesehatan di
Dinkes Provinsi
1. Menyusun rencana kegiatan/program layanan penyusunan
perencanaan dan program kesehatan.
2. Membuat tata cara kerja dan menelaah kegiatan pejabat
struktutal/fungsional Bidang Bina Program Kesehatan
3. Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan /
rapat koordinasi/ pencatatan dan pelaporan dilingkungan
Sub Bidang Perencanaan Kesehatan.
4. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan layanan
penyusunan perencanaan dan program kesehatan.
5. Melaksanakan manajemen penyusunan program.
6. Menyusun rancangan awal Program Kesehatan wilayah Provinsi,
menelaah data dan informasi situasi kesehatan di wilayah Provinsi dan
hasil pelaksanaan program kesehatan tahun sebelumnya serta proyeksi
kegiatan yang akan datang.
7. Menyusun rancangan awal Juklak penyusunan perencanaan dan program
kesehatan bagi seluruh satuan organisasi di wilayah Provinsi.
8. Menyusun dan mengkoordinasikan awal rencana anggaran baik
bersumber dari APBN, APBD, BLN, dan sumber- sumber lain.
9. Melaksanakan kegiatan layanan penyusunan perencanaan dan program
kesehatan.
10. Membuat laporan berkala.
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
12. Menyusun rencana kegiatan/program penyusunan evaluasi dan
pelaporan berdasarkan pedoman kerja Dinas Kesehatan Provinsi
Setempat dan Juklak kerja Bidang Bina Program Kesehatan
13. Melakukan Evaluasi Program Kesehatan
14. Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan / rapat
koordinasi / pencatatan dan pelaporan
15. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan penyusunan evaluasi dan
pelaporan hasil pelaksanaan program kesehatan wilayah Provinsi
16. Melaksanakan manajemen pemantauan/evaluasi, pengendalian dan
pelaporan.
17. Melaksanakan kegiatan penyusunan pemantauan/evaluasi,
pengendalian dan pelaporan.
18. Melaksanakan koordinasi kegiatan penyunan pemantauan/evaluasi,
pengendalian dan pelaporan pada seluruh satuan organisasi di
Provinsi
19. Menyusun rancangan awal laporan kegiatan Dinas Kesehatan Provinsi
Setempat
20. Menyusun rancangan awal laporan program keseahatan dan situasi
kesehatan masayarakat Provinsi.
21. Membuat laporan berkala kembali.
22. Menyusun rencana kegiatan/program layanan penyajian data dan
informasi kesehatan.
23. Menyusun rencana kegiatan pengawasan dan bimbingan/rapat
koordinasi/pencatatan dan pelaporan di lingkungan Sub Bidang
Evaluasi dan Informasi Kesehatan.
24. Menyusun rencana pelaksanaan kegaiatan layanan penyajian data
dan informasi kesehatan.
25. Melaksanakan manajemen data dan informasi kesehatan.
26. Melaksanakan koordinasi kegiatan layanan penyajian data dan
informasi kesehatan.
27. Melaksanakan koordinasi kegiatan pengembangan sistem
informasi kesehatan di wilayah Provinsi.
28. Rencana evalusi untuk menilai sejauh mana tujuan-tujuan yang
telah ditetapkan tersebut telah dicapai.
Contoh Program Kesehatan
Lingkungan Untuk Dinas
Provinsi Jawa Barat
1. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular dengan kegiatan sebagai berikut:
1. Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
2. Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
3. Pengadaan vaksin penyakit menular
4. Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
5. Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit
menular
6. Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
7. Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
Peningkatan Imunisasi
8. Peningkatan surveillance epideminologi dan penaggulangan
wabah
9. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie)
pencegahan dan pemberantasan penyakit
2. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Dengan Kegiatan Sebagai Berikut:
1. Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
2. Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
3. Sosialisasi kebijakan lingkungan sehat
4. Peningkatan sarana prasana lingkungan sehat
5. Inspeksi sarana prasana lingkungan
6. Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
7. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
8. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
3. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Pengembangan media promosi dan informasi


sadar hidup sehat
2. Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
3. Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
4. Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh
kesehatan
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
4. Program Pengawasan Makanan dengan kegiatan
sebagai berikut:
1. Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat
di bidang makanan
2. Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan
bahan berbahaya
3. Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan
makanan
4. Peningkatan penyidikan dan penegakan hukum di
bidang makanan
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5. Program standarisasi pelayanan kesehatan
dengan kegiatan sebagai berikut:

1. Penyusunan standar kesehatan


2. Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan
kesahatan
3. Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar
pelayanan kesehatan
4. Penyusunan standar analisis belanja pelayanan
kesehatan
5. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
SISTEM MONITORING DAN
EVALUASI
Monitoring berfokus pada penelusuran dan
pelaporan mengenai masukan, kegiatan, dan
terutama keluaran.

Evaluasi lebih berfokus pada keluaran serta


terutama hasil/manfaat dan juga dampak
(impacts).
Monitoring
Monitoring merupakan fungsi manajemen yang dilakukan pada
saat suatu kegiatan sedang berlangsung apabila dilakukan oleh
pimpinan maka mengandung fungsi pengendalian. Mencakup
antara lain:
1. penelusuran pelaksanaan kegiatan dan keluarannya (outputs)
2. pelaporan tentang kemajuan
3. dentifikasi masalah-masalah pengelolaan dan pelaksanaan.
contoh: Untuk setiap program pembangunan, monitoring dapat
berupa pelaporan setiap enam bulan tentang kegiatan yang telah
dilakukan dan/atau keluaran (outputs) yang telah dicapai dalam
hal seperti imunisasi, pengadaan sistem air bersih
Evaluasi
Evaluasi merupakan fungsi manajemen yang dilakukan setelah
kurun waktu tertentu atau setelah suatu kegiatan telah berlalu.
Mencakup antara lain:
1. Penilaian atas dampak kolektif baik positif maupun negative
dari semua (atau sebagian besar) kegiatan yang telah
dilakukan, pada lokasi dan/atau kelompok sasaran yang
berbeda-beda.
2. Deskripsi keluaran dan hasil/manfaat sebagaimana dilihat dari
sudut pandang penerima manfaat. Mengenai kegiatan yang
disebut di atas.
Misalnya, evaluasi dapat dilakukan terhadap jumlah balita yang
telah diimunisasi serta tingkat penurunan angka penyakit yang
disebabkan oleh program imunisasi tersebut. Contoh lain, sejauh
mana frekuensi penyakit yang menular lewat air berkurang akibat
pengadaan sistem air bersih.
Sumber referensi
http://dinkes.bengkuluprov.go.id/ver1/index.php/bidang/khaidir
http://manzae.blogspot.com/2013/01/perencanaan-kesehatan.html
http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1289
http://riekie-mambarimbei.blogspot.com/2011/05/langkah-langkah-
membuat-perencanaan.html
http://ditawahyukesling.blogspot.com/2013/05/kesehatan-
lingkungan.html
http://www.jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1289

Вам также может понравиться