Вы находитесь на странице: 1из 42

PRESENTASI KASUS

Gravida 2 Para 1 Abortus 0 Usia 36 tahun Usia Kehamilan 37 minggu, janin


tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala, punggung kanan, Inpartu Kala I
Fase Laten dengan Struma

Pembimbing:
dr. Edy Priyanto, Sp.OG, M. Kes

Oleh:
Dhita Hestilana Anindyajati G4A014035
Galuh Ajeng Parandhini G4A014036

SMF ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN


RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO
2015
PENDAHULUAN
Berbagai penyakit endokrin banyak ditemui pada
kehamilan
Penyakit endokrin pada kehamilan yang paling umum
dijumpai adalah diabetes mellitus dan kelainan tiroid
Struma adalah pembesaran kelenjar tiroid yang
disebabkan oleh penambahan jaringan kelenjar tiroid itu
sendiri
Berdasakan fisiologisnya struma dapat diklasifikasikan
menjadi eutiroidisme, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme
Angka kekerapan hipertiroidisme pada wanita hamil
diperkirakan 2 : 1000 dari semua kehamilan, namun bila
tidak terkontrol dapat menimbulkan krisis tiroid,
persalinan prematur, abortus dan kematian janin
LAPORAN KASUS
Identitas
Nama : Ny. R
No.CM : 00961762
Usia : 36 tahun
Jenis kelamin : Wanita
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Krangean, RT 03/10. Kertanegara.
Agama : Islam
Suku Bangsa : Jawa
Status : Menikah
Tanggal masuk RSMS : 27 Agustus 2015/ 12.55 WIB
Anamesis
Keluhan Utama : Kenceng-kenceng
Keluhan Tambahan :
Pasien mengaku telah merasa keluar lendir dan
darah sejak jam 11.00, namun tidak disertai
adanya pengeluaran cairan ketuban. Selain itu,
pasien mengaku memiliki benjolan di bagian
leher berukuran kecil dan disertai adanya rasa
sering berdebar-debar dan kerap berkeringat.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang sendiri ke IGD RSUD.Prof.Dr. Margono Soekarjo
Puwokerto tanggal 27 Agustus 2015 pukul 12.55 dengan
keluhan kenceng-kenceng sejak jam 11.00 kenceng-kenceng
disertai adanya pngeluaran lendir dan darah. Namun
pengeluaran air belum dirasakan oleh pasien. Pasien mengaku
kehamilan yang sekarang ini adalah kehamilan kedua. Anak
pertama pasien berjenis kelamin laki-laki, usia 8 tahun, lahir
secara spontan di bidan dengan berat 3,3 kg. Hari pertama
haid terakhir (HPHT) pasien tanggal 10 Desember 2014,
sehingga hari perkiraan lahir (HPL) adalah tanggal 17
September 2015 dan usia kehamilan pasien sekarang 37
minggu. Pasien mengaku menikah 1x/ 8 tahun, riwayat
menstruasi teratur dengan lamanya 7 hari.Tidak ada nyeri
berlebihan saat menstruasi dan tidak mengalami perdarahan
di luar siklus. Pasien mengaku rutin melakukan ANC di bidan.
Pasien menggunakan KB IUD.
Pasien mengeluh memiliki benjolan yang berukuran kecil
pada leher. Benjolan tersebut dirasa pasien timbul sejak
usia 25 tahun. Benjolan tersebut tidak disertai nyeri. Pasien
mengaku tidak ada gangguan dengan adanya benjolan
tersebut sehingga tidak pernah memeriksakan diri ke dokter.
Namun, satu bulan terakhir pasien merasa sering berdebar-
debar dan kerap berkeringat. Tanggal 26 Agustus 2015,
akhirnya pasien memeriksakan keluhan tersebut ke poli
penyakit dalam RSMS. Pasien juga melakukan pemeriksaan
laboratorium dan mendapatkan hasil nilai FT4 0.56 ng/dL,
FT3 3.70 pg/dl, dan TSH 0.30 IU/mL. Oleh dokter spesialis
penyakit dalam pasien diberikan obat PTU 2x1 tab/hari dan
Propanolol 2x1 tab/hari.
Hari pertama haid terakhir : 10 Desember 2014
Hari perkiraan lahir : 17 September 2015
Usia kehamilan : 37 minggu
Riwayat Menstruasi
Menarche : 16 tahun
Lama haid : 7 hari
Siklus haid : teratur
Dismenorrhea : tidak ada
Jumlah darah haid : normal (sehari pembalut 2-3 kali)
Riwayat Menikah
Pasien menikah satu kali, lama menikah 8 tahun
Riwayat Obstetri:
G2P1A0: I. Laki-laki/ 8 tahun/ Spontan/ Bidan/ 3,3 kg
II. Hamil ini
Riwayat KB
Pasien mengaku menggunakan KB IUD.
Riwayat ANC
Pasien rutin kontrol kehamilan ke bidan setiap bulan sesuai waktu yang
dijadwalkan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
RiwayatKuretase : disangkal
Penyakit lain : struma sejak usia 25 tahun.
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit Jantung : disangkal
Penyakit Paru : disangkal
Penyakit Diabetes Melitus : disangkal
Penyakit Ginjal : disangkal
Penyakit Hipertensi : disangkal
Riwayat Alergi : disangkal
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Sedang

Kesadaran : GCS E4M6V5 ( Compos Mentis)


Vital Sign : TD : 120/80 mmHg
N : 104 x/menit,
RR : 20 x/menit
S : 36,30C
BeratBadan : 53 kg
TinggiBadan : 155 cm
IMT : 22.0
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan kepala
Bentuk kepala: mesocephal, simetris
Mata : simetris, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-
Pemeriksaan leher : tedapat massa pada leher berwarna sama dengan kulit
sekitarnya. Benjolan tidak mengeluarkan darah atau pus. Benjolan
berjumlah satu buah dengan ukuran 5x3 cm, kenyal, permukaan rata,
batas tegas, mobile, nyeri tekan (-).
Pemeriksaan Toraks
Paru
Inspeksi :Dada simetris, ketertinggalan gerak (-), retraksi intercostal (-),
pulsasi epigastrium (-), pulsasi parasternal (-)
Palpasi : Vokal fremitus paru kanan = paru kiri, ketertinggalan gerak(-)
Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Suara dasar vesikuler +/+, Ronkhi basah halus di basal -/-
Ronkhi basah kasar di parahiler -/-, Wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : tidak tampak pulsasi ictus cordis di dinding dada
Palpasi : ictus cordis teraba SIC V 2 jari medial LMCS
Ictus cordis tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
Kanan atas SIC II LPSD
Kiri atas SIC II LPSS
Kanan bawah SIC IV LPSD
Kiri bawah SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, regular, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Cembung gravid
Auskultasi : BU (+) Normal, DJJ (+) 140 x/m
Perkusi : pekak janin
Palpasi : TFU 31 cm
Leopold 1 : Bokong
Leopold 2: Puka
Leopold 3 : Kepala
Leopold 4 : Divergen
His (+) 3x/10/25
Pemeriksaan ekstermitas
Superior , inferior: edema (-/-), sianosis (-/-), akral hangat (+/+)
Pemeriksaan Genitalia
VT : Pembukaan 2 cm, kulit ketuban (+), kepala turun Hodge I, portio lunak.

Diagnosis VK IGD
Gravida 2 Para 1 Abortus 0 Usia 36 Tahun Hamil 37 Minggu Janin Tunggal
Hidup Intra Uterine, Presentasi Kepala, Punggung Kanan, Inpartu Kala I
Fase Laten dengan Struma.

Instruksi dan Terapi (di IGD)


1. Rawat Kamar Bersalin
2. IVFD RL 20tpm
3. Observasi Persalinan
4. Cek DL, PT/APTT, KTG
5. Konsul Penyakit Dalam
6. Pengawasan pemberian obat oral dari Bagian Penyakit Dalam.
JenisPemeriksaan (27/08/15) NilaiRujukan
Hemoglobin 11,5 g/dL (L) 12-16 g/dl
Leukosit 9990/uL 4800-10800/ul
Hematokrit 35 % (L) 37-47 %
Eritrosit 5.0 4.2-5.4/ul
Trombosit 129.000/Ul (L) 150.000-450.000/ul
MCV 69,2 Fl (L) 79-99 Fl
MCH 22,8 pg (L) 27-31 pg
MCHC 33,0% 33-37%
RDW 15,5% (H) 11.5-14.5 %
MPV - 7.2-11.1 fL
HitungJenis
Basofil 0.3% 0-1%
Eosinofil 1,2% (L) 2-4%
Batang 0.7% (L) 2-5%
Segmen 75,9% (H) 40-70%
Limfosit 17.3% (L) 25-40%
Monosit 4.6% 2-8%
PT 9,1 detik (L) 9.3-11.4
APTT 30,3 detik 29.0-40.2
Sero Imunologi (26/08/15) Nilai Rujukan
Free T4 0,56 ng/dL (L) 0,93-1,70
Free T3 3,7 pg/mL 2,0-4,4
TSH 0,30 uIU/mL 0,270-4,20
Laporan Persalinan
Tanggal persalinan : 27-08-2015
Laporan persalinan :
Kala I: partograf tidak melewati garis waspada

Kala II:dilakukan episiotomy dengan indikasi perineum kaku, persalinan


didampingi suami. Selama kala II tidak ada gawat janin, DJJ dipantau setiap 5-
10 menit selama kala II (DJJ rata-rata 140x/menit), tidak ada distosia bahu.
Pukul 22.40 WIB (27 Agustus 2015): DJJ 152x/menit, his (+) 4x/10/45,
pembukaan lengkap, kulit ketuban (-) kepala turun hodge III, dipimpin
persalinan
Pukul 22.47 WIB bayi lahir spontan A/S 8/9/10

Kala III: IMD (inisiasi menyusui dini), dengan lama kala III 3 menit, diberikan
oksitosin10 U IM 1 menit sesudah persalinan, jepit tali pusat dilakukan 2 menit
setelah bayi lahir, tidak dilakukan pemberian ulang oksitosin. Dilakukan
peregangan tali pusat terkendali, kemudian masase uterus, plasenta lahir intak
dan kurang dari 30 menit. Ditemukan laserasi perineum derajat 2 yang
kemudian dijahit dengan anestesi. Jumlah darah yang keluar 200cc
Kala IV: keadaan umum ibu baik dengan TD 120/80, nadi 86x/menit dan nafas
20x/menit
BBL dengan berat badan 3450 gram, PB 48 cm, jenis kelamin perempuan, bayi
lahir normal, dengan APGAR skor 8/9/10.
Diagnosis akhir
P2A0 Usia 36 tahun post partus spontan
fisiologis + Intra Uterine Device dengan
Hipertiroidisme
FOLLOW UP PASIEN 2 JAM POST PARTUS

Jam TD N S TFU UC PPV Urin

23.05 120/80 88 36,3 1 jari bawah pusat Keras 5cc 50cc

23.20 120/80 84 36,3 1 jari bawah pusat Keras 5cc -

23.35 120/80 88 36,3 1 jari bawah pusat Keras 5cc -

23.50 120/80 84 36,3 1 jari bawah pusat Keras 10cc -

00.20 120/70 84 36,7 1 jari bawah pusat Keras 10cc -

00.50 120/80 88 36,7 1 jari bawah pusat Keras 15cc -


FOLLOW UP POST PARTUS
Tanggal S O A P

28 Agustus Nyeri pada jalan Ku/kes: sedang/ Compos Mentis P2A0 Usia 36 tahun - PO Propanolol 2x1 tab
lahir post partus spontan - PO Propiltiourasil 2x1 tab
2015 TD: 120/70
fisiologis + Intra - PO Clindamicin 2x1 tab
N : 80 x/menit Uterine Device - PO AsamMefenamat 2x1
dengan tab
RR: 20 x/menit
Hipertiroidisme
S : 36,5oC

Status Generalis

Mata: CA -/- SI -/-

Pulmo: SD ves +/+, RBH -/-, RBK -/-

Cor: S1>S2, reg, M (-), G (-)

Status Lokalis
Status Genital Eksterna
Abdomen:
PPV (+), FA (-)
I : Cembung
Status Vegetatif
A : BU (+) N
BAB (+) BAK (+) FL (+)
Per : Tympani

Pal : NT (-)
TINJAUAN PUSTAKA
STRUMA
Definisi
Struma disebut juga goiter adalah suatu
pembengkakan pada leher oleh karena
pembesaran kelenjar tiroid akibat adanya
gangguan fungsi atau perubahan susunan
kelenjar dan morfologinya.
KLASIFIKASI

Berdasarkan fisiologisnya, dibagi :


Eutiroid : stimulasi kelenjar tiroid yang berada
di bawah normal sedangkan kelenjar hipofisis
menghasilkan TSH dalam jumlah yang
meningkat, biasanya tidak menimbulkan
gejala.
Hipotiroidisme : sintesis dari hormon tiroid <<

Hipertiroid: sintesis hormon tiroid >>


Berdasarkan klinisnya struma dibagi :
Struma toksik: struma yang menimbulkan gejala
klinis pada tubuh. Terdiri dari struma diffusa toksik
(dapat menyebar luas ke jaringan lain), dan
struma nodusa toksik (benjolan yang secara klinik
teraba hanya satu)
Struma non toksik: disebabkan oleh kekurangan
yodium yang kronik, tidak menimbulkan gejala
klinis pada tubuh, sering disebut juga dengan
gondok endemik. Sama halnya dengan struma
toksik yang dibagi menjadi struma diffusa non
toksik dan struma nodusa non toksik.
HIPERTIROID
Definisi
Hipertiroidisme menunjukan aktifitas kelenjar tiroid yang
berlebihan dalam mensistensi hormone tiroid, sehingga
meningkatkan metabolisme dijaringan perifer

Etiologi
- Penyakit Graves
- Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
- Toxic Nodular Goiter
- Produksi TSH yang Abnormal
- Konsumsi Yodium Berlebihan
- Karsinoma tiroid
PATOGENESIS
DIAGNOSIS
Gejala Klinis
- berat badan menurun
- nafsu makan meningkat
- keringat berlebihan
- kelelahan
- sesak napas
- jantung berdebar-debar
- tremor pada tungkai bagian atas
- mata melotot (eksoftalamus)
- diare
- haid tidak teratur

Untuk mendiagnosis Hipertiroid berdasarkan anamnesis dan pemerikaan fisik yang


teliti, digunakan Index Wayne (Hipertiroid jika nilai >20), Index New Catle (Hipertiroid
ika nilai +40 - +80. Penegakan diagnosis yang pasti adalah dengan pemeriksaan
kadar hormon tiroid dalam darah. Serum yang diperiksa yakni kadar tiroksin bebas
(FT4), TSH, dan TRH yang akan memastikan keadaan dan lokalisasi masalah di
tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid (Kusrini, 2010).
PENATALAKSANAAN
Kelompok Obat Efeknya Indikasi

Obat Anti Tiroid Menghambat sintesis hormone Pengobatan lini pertama pada
Propiltiourasil (PTU) tiroid dan berefek imunosupresif hipertiroid. Obat jangka pendek
Metilmazol (MMI) (PTU juga menghambat konversi prabedah/pra-RAI
Karbimazol (CMZ MMI) T4 T3
Antagonis adrenergic-

B-adrenergic-antagonis Mengurangi dampak hormone Obat tambahan kadang sebagai


Propanolol tiroid pada jaringan obat tunggal pada tiroiditis
Metoprolol
Atenolol
Nadolol

Bahan mengandung Iodine Menghambat keluarnya T4 dan Persiapan tiroidektomi. Pada


Kalium iodida T3. krisis tiroid bukan untuk
Solusi Lugol Menghambat T4 dan T3 serta penggunaan rutin.
Natrium Ipodat produksi T3 ekstratiroidal
Asam Iopanoat
- Iodium Radioaktif atas indikasi
- Tindakan operatif yaitu Subtotal Tiroidektomi atas
indikasi
KOMPLIKASI

Krisis tirotoksik
takikardia, agitasi, tremor, hipertermia

Penyakit jantung

Oftalmopati Graves

Dermopati Graves
PEMBAHASAN
Diagnosis IGD :
G2P1A0 Usia 36 tahun Usia Kehamilan 37 minggu, janin
tunggal hidup intrauterine, presentasi kepala, punggung kanan,
Inpartu Kala I Fase Laten dengan Struma.

G2P1A0
Pasien hamil untuk kedua kalinya dengan riwayat menikah 1
kali selama 8 tahun. Riwayat mens teratur dan pasien rutin
kontrol ANC di bidan. Pasien memiliki satu anak lahir hidup
berjenis kelamin perempuan, usia 8 tahun, lahir spontan di
bidan dengan berat 3,3 kg dan belum pernah mengalami
keguguran.
Usia
Usia pasien ini 36 tahun. Menurut Depkes (2010), usia
termasuk salah satu faktor risiko pada ibu hamil dimana usia
dengan kehamilan risiko tinggi adalah usia dibawah 20
tahun dan diatas 35 tahun. Maka dari itu dilihat dari usianya,
pasien ini tergolong kehamilan yang beresiko tinggi.

Hamil aterm
Usia kehamilan pasien berdasarkan keterangan hari pertama
haid terakhir adalah 37 minggu. Usia kehamilan ini termasuk
hamil aterm. Hamil aterm merupakan usia kehamilan antara
37-42 minggu. Sehingga periode kehamilan ini merupakan
periode terjadinya persalinan normal bagi seorang ibu
(Muchtar, 2008).
Inpartu Kala I Fase Laten
Pasien datang dengan karena merasa sudah mulai kenceng-kenceng sejak 3 jam

sebelum masuk RSMS. Pasien juga merasa terdapat pengeluaran lendir dan darah,

namun pengeluaran air belum dirasakan. pada pemeriksaan dalam atau vagina

toucher didapatkan hasil pasien sudah mengalami pembukaan pada serviks sebesar

2cm, kulit ketuban (+), penurunan kepala di Hodge I, portio lunak. Sesuai dengan

definisi diatas, pasien telah dalam persalinan atau inpartu.

Menurut Cunningham (2013) pada persalinan, kala 1 ditandai dengan pembukaan

serviks dimana terbagi menjadi fase laten dan fase aktif. Awal fase laten adalah titik

dimana ibu mengalami kontraksi yang reguler dan serviks berdilatasi sampai 3cm.

Sementara fase aktif dimulai dari bukaan 3 cm sampai pembukaan serviks lengkap.
STRUMA

Pada pasien ini mengeluhkan adanya pembesaran pada bagian


leher dengan ukuran yang tergolong kecil. Pembesaran tersebut
telah dirasakan pasien sejak berusia 25 tahun namun tidak
memunculkan gejala. Adanya pembesaran pada kelenjar tiroid sering
disebut sebagai struma.
Selain adanya pembesaran pada kelenjar tiroid, pasien juga
mengeluhkan sering berdebar-debar dan kerap berkeringat.
Sebelumnya pasien pernah memeriksakan diri satu kali ke poli
penyakit dalam satu hari sebelum ke VK IGD karena keluhan
tersebut. Dari hasil pemeriksaan laboratorium nilai FT4 0.56 ng/dL,
FT3 3.70, dan TSH 0.30 IU/mL Oleh dokter spesialis penyakit
dalam pasien diberikan obat PTU 2x1 tab/hari dan Propanolol 2x1
tab/hari.
Menurut Kusrini (2010), apabila kadar TSH serum < 0,3
IU/mL atau FT4 > 2 ng/dl dapat dinyatakan sebagai
hipertiroid.
Pada pasien ini tidak mengalami peningkatan pada FT4
maupun penurunan pada TSH. Namun, beberapa peneliti
melaporkan bahwa kadar FT4 dan FT3 sedikit menurun
pada kehamilan, sehingga kadar yang normal saja sudah
dapat menunjukkan hipertiroidisme.
Adanya kelainan endokrin yang menyertai juga merupakan
salah satu faktor pada kehamilan risiko tinggi. Maka dari itu
dilihat dari adanya kelainan endokrin sebagai penyerta
menjadikan pasien ini tergolong dalam kehamilan beresiko
tinggi.
TATALAKSANA PADA KASUS
Pada kasus ini, pada tanggal 27-8-2015 pukul 15.30 pasien
diinstruksikan untuk dikonsultasikan ke bagian penyakit dalam,
observasi tanda-tanda persalinan, serta rawat di kamar bersalin.
Pukul 18.00 pasien meminum propanolol 1 tab per oral dan pada
pukul 19.00 meminum PTU 1 tab per oral. Pukul 20.50 bagian
penyakit dalam memberikan jawaban instruksi bahwa
diperbolehkan untuk dilakukan persalinan pervaginam.

Pengobatan hipertiroidisme dalam kehamilan terletak pada pilihan


antara penggunaan obat-obat anti tiroid dan tindakan
pembedahan. Namun obat-obat anti tiroid hendaklah
dipertimbangkan sebagai pilihan pertama.
Obat-obat anti tiroid yang banyak digunakan adalah golongan
tionamida yang kerjanya menghambat sintesis hormon tiroid.
Contoh obat golongan tionamida adalah propylthiouracil (PTU)
dan metimazol telah banyak digunakan pada wanita hamil
hipertiroidisme.

Pemberian beta blocker seperti propanolol berujuan untuk


mengurangi dampak hormone tiroid pada jaringan.
FISIOLOGI TIROID PADA KEHAMILAN

TBG meningkat sehingga sebagai hasilnya


terjadi penurunan turn over rate T4 dan juga
kadar Free T4. Oleh karena itu perlu waspada
dalam menilai angka laboratorik kadar T4 total
dan T3 total seseorang yang diperkirakan
mempunyai perubahan TBG
Faal kelenjar tiroid dipengaruhi oleh 3 perubahan, yaitu :

1. Akibat peningkatan kadar TBG ini akan terjadi kenaikan kadar


Protein Binding Iodine mulai minggu ke 12 yang mencapai 2
kali kadar normal.

2. Terjadi peningkatan sekresi Thyroid Stimulating Factors (TSF)


dari plasenta terutama Human Chorionic Gonadotropin (HCG).

3. Kehamilan disertai dengan penurunan persediaan yodium


didalam kelenjar tiroid karena peningkatan klirens ginjal
terhadap yodium dan hilangnya yodium melalui kompleks
feto-plasental pada akhir kehamilan.
PENGARUH HIPERTIROIDISME PADA
KEHAMILAN
Komplikasi terhadap Ibu
- Payah jantung
- Krisis Tiroid
- Pregnancy induced hyprtension (PIH)

Komplikasi terhadap janin dan neonatus


Pada hipertiroidisme maternal yang tidak terkontrol janin
mengalami resiko intrauterine growth retardation (IUGR),
stillbirth dan prematuritas. Resiko prematuritas
meningkat dari 11% menjadi 55% pada ibu yang tidak
diobati, resiko stillbirth meningkat dari 5%-24%
DIAGNOSIS
Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan:
Gejala klinis hipertiroid pada kehamilan, seperti penjelasan
sebelumnya, namun tanda hipertiroid seperti berat badan turun,
dapat menjadi tidak jelas oleh kenaikan berat badan karena
kehamilan.

Pemeriksaan Laboratorium : Kadar T4 dan T3 total , kadar FT4


dan FT3, TSH, TSI
PENATALAKSANAAN
Obat anti-tiroid adalah pilihan terapi, dengan PTU sebagai pilihan
pertama. Tujuan dari terapi adalah menjaga kadar T4 dan T3 bebas
dari ibu dalam batas normal-tinggi dengan dosis terendah terapi
anti-tiroid.

Dosis PTU pada awal kehamilan dapat diberikan dimulai dari


dosis 100 sampai 150 mg setiap 8 jam. Jika sudah ada perbaikan
klinis dan penurunan kadar T4 serum, dosis hendaknya diturunkan
sampai 50 mg 4 kali sehari. Bila sudah eutiroid, dosis PTU
diberikan 150 mg/hari dan setelah 3 minggu diberikan 50 mg 2
kali sehari.

Pada trimester kedua dan ketiga, dosis PTU sebaiknya diturunkan


serendah mungkin.
Beta-blocker khususnya propanolol dapat digunakan selama
kehamilan untuk membantu mengobati palpitasi yang
signifikan dan tremor akibat hipertiroid.
Propranolol dapat menyebabkan plasenta yang kecil,
hambatan pertumbuhan janin, gangguan respons terhadap
anoksia, bradikardia postnatal dan hipoglikemia pada
neonatus. Oleh karena itu propranolol tidak dianjurkan
sebagai obat pilihan pertama jangka panjang terhadap
hipertiroidisme pada wanita hamil. Walaupun demikian
cukup banyak peneliti yang melaporkan bahwa pemberian
beta bloker pada wanita hamil cukup aman.
Terapi pembedahan atas indikasi (trimester 2)
Terapi radioiodin merupakan kontraindikasi dalam
pengobatan hipertiroid selama kehamilan.
KESIMPULAN
Hipertiroidisme menunjukan aktifitas kelenjar tiroid yang berlebihan
dalam mensistensi hormone tiroid, sehingga meningkatkan metabolisme
dijaringan perifer.
Penegakan diagnosa hipertiroid pada wanita hamil mutlak ditegakkan
lewat pemeriksaan laboratorium kadar FT4, TSHs, TSH maupun TRH
Dampak buruk akibat hipertiroid dalam kehamilan seperti resiko
preeklamsia yang tinggi dan gagal jantung kongestif adalah beberapa
komplikasi yang mungkin terjadi pada pasien dengan pengendalian
kondisi yang rendah
Prioritas penatalaksanaan hipertiroidisme dalam kehamilan adalah dengan
pemberian obat-obat anti tiroid dan PTU merupakan obat pilihan yang
paling aman.atau dapat dilakukan subtotal tiroidektomi bila menjadi
indikasi operasi.
Penanganan yang tepat pada hipertiroid dalam kehamilan sangat
dibutuhkan unuk mencegah timbulnya komplikasi baik pada ibu maupun
janin.
DAFTAR PUSTAKA
Casey BM, Dashe JS, Wells CE, McIntire DD, Leveno KJ, Cunningham FG. Subclinical hyperthyroidism and
pregnancy outcomes. Obstet Gynecol 2006;107:337-41.

Cunningham, F. Gary, Leveno, Kenneth J., Bloom, Steven L., Hauth, John C., Rouse, Dwight J. & Spong,
Catherine Y. eds. 2010. Williams Obstetrics. 23rd. United States : The McGraw Hill Companies, Inc.

Cunningham, F. Gary, et al. 2013. Obstetri Williams. Edisi 23 Volume 2. Jakarta: EGC.

Djokomoeljanto, R. 2006. Kelenjar tiroid, hipotiroidisme, dan hipertiroidisme. Buku Ajar Penyakit Dalam Jilid
III, Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Penyakit Dalam FKUI.

De Groot, Leslie J., Green, Alex Stagnaro & Vigersky, Robert (2007) The Hormone Foundations Patient Guide
to the Management of Maternal Hyperthyroidism Before, During, and After Pregnancy. The Journal of Clinical
Endocrinology & Metabolism. Vol 92, No. 9 0.

Dumont, J.E., Opitz, R., Christophe, D., Vassart, G., Roger, P.P. & Maenhaut, C. (2008) The Phylogeny,
Ontogeny, Anatomy and Regulation of the Iodine Metabolizing Thyroid. Belgium : IRIBHM, School of Medicine,
University of Brussels. Germany : Leibniz-Institute of Freshwater Ecology and Inland Fisheries, University of
Berlin.

Gardner, David G, Dolores Shoback. 2007. Basic and Clinical Endocrinology. Jakarta : Sagung Seto

Girling, Joanna. 2008. Thyroid Disease in Pregnancy. The Obstetrician & Gynaecologist, 10, pp. 237-243.

Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
Harrison, Tinsley

R. 2005. Harrisons Principles of Internal Medicine 16th Edition. United States of America :
MCGraw-Hill Companies
Inoue, Miho, Arata, Naoko, Koren, Gideon & Ito, Shinya . 2009. Hyperthyroidism during
Pregnancy. Canadian Family Physician, Vol 55 July, pp. 701-703.
Jamson, L. 2005. Diseases of Tyroid Gland. Harrisons Principles of Internal Medicine, 16 th
edition, Mcgraw-Hill Medical Publishing Division
Kusrini, I. Kumorowulan, S. 2010. Nilai Diagnostik Indeks Wayne Dan Indeks Newcastle Untuk
Penapisan kasus Hipertiroid. Balai Penelitian dan Pengembangan GAKI, Kementrian kesehatan
RI.
Marx, Helen, Amin, Pina & Lazarus, John H. (2008) Hyperthyroidism and Pregnancy. British
Medical Journal, Vol 336 March, pp. 663-667.
Muchtar, A.B; Kristanto, H. 2008. Kehamilan Posterm. Dalam Wiknjosastro H, Ilmu Kebidanan.
Edisi Ketiga Cetakan Ketujuh. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Pp: 686.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit.
Jakarta: EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Sjamsuhidajat., Jong, W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah: Sistem endokrin. Jakarta: EGC
Sibernagl, Stefan, Florian Lang. 2006. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Sudoyo, Aru W., et al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FKUI.
Supadmi, Sri. Emilia, O. Kusnanto, H. 2007. Hubungan Hipertiroid dngan Aktivitas Kerja Pada
Usia Subur. Berita Kedokteran Masyarakat. Vol 23. No. 3 September 2007
Rubenstein, D. Wayne D. Bradley. 2013. Lecture Note on Clinical Medicine. Blackwell Science
Ltd.
Tandra, Hans. 2011. Penyakit Tiroid. Jakarta: Gramedia.

Вам также может понравиться

  • Dengue
    Dengue
    Документ26 страниц
    Dengue
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Referat Endometriosis Fix
    Referat Endometriosis Fix
    Документ28 страниц
    Referat Endometriosis Fix
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Referat Depresi
    Referat Depresi
    Документ12 страниц
    Referat Depresi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Analisa Jurnal Radiologi
    Analisa Jurnal Radiologi
    Документ5 страниц
    Analisa Jurnal Radiologi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Документ1 страница
    Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Pengaruh Obat Terhadap Jantung
    Pengaruh Obat Terhadap Jantung
    Документ31 страница
    Pengaruh Obat Terhadap Jantung
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Kecepatan Distribusi Obat
    Kecepatan Distribusi Obat
    Документ1 страница
    Kecepatan Distribusi Obat
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • REPRODUKSI
    REPRODUKSI
    Документ2 страницы
    REPRODUKSI
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Документ38 страниц
    Guideline Batu Saluran Kemih IAUI
    Resti Fratiwi Fitri
    100% (1)
  • Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Документ9 страниц
    Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Dian Permata Putra
    Оценок пока нет
  • Referat Patologi Anatomi
    Referat Patologi Anatomi
    Документ12 страниц
    Referat Patologi Anatomi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Pemeriksaan Bakteri
    Pemeriksaan Bakteri
    Документ9 страниц
    Pemeriksaan Bakteri
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Документ1 страница
    Patofisologi terjadinya bula hipopion pada impetigo bulosa
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • HOUSE Film Review
    HOUSE Film Review
    Документ2 страницы
    HOUSE Film Review
    Abamvc Muhammad Akbar
    Оценок пока нет
  • Kecepatan Distribusi Obat
    Kecepatan Distribusi Obat
    Документ1 страница
    Kecepatan Distribusi Obat
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • LAPORAN Farmako 2
    LAPORAN Farmako 2
    Документ17 страниц
    LAPORAN Farmako 2
    Atep Lutpia Pahlepi
    Оценок пока нет
  • Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Документ9 страниц
    Perkembangan Terbaru Onikomikosis
    Dian Permata Putra
    Оценок пока нет
  • LAPORAN Farmako 2
    LAPORAN Farmako 2
    Документ17 страниц
    LAPORAN Farmako 2
    Atep Lutpia Pahlepi
    Оценок пока нет
  • Patologi Tulang
    Patologi Tulang
    Документ7 страниц
    Patologi Tulang
    Gilang Ananda
    Оценок пока нет
  • Sindroma Kompartemen
    Sindroma Kompartemen
    Документ3 страницы
    Sindroma Kompartemen
    Mammam Tzeno
    Оценок пока нет
  • 1"Undescended Testes: Pendahuluan, Tanda dan Gejala, Patofisiologi
    1"Undescended Testes: Pendahuluan, Tanda dan Gejala, Patofisiologi
    Документ15 страниц
    1"Undescended Testes: Pendahuluan, Tanda dan Gejala, Patofisiologi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • LAPORAN pbl1 - Respi
    LAPORAN pbl1 - Respi
    Документ17 страниц
    LAPORAN pbl1 - Respi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • LAPORAN pbl1 - Respi
    LAPORAN pbl1 - Respi
    Документ17 страниц
    LAPORAN pbl1 - Respi
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Sindroma Kompartemen
    Sindroma Kompartemen
    Документ3 страницы
    Sindroma Kompartemen
    Mammam Tzeno
    Оценок пока нет
  • Tuberkulosis
    Tuberkulosis
    Документ7 страниц
    Tuberkulosis
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Kecepatan Distribusi Obat
    Kecepatan Distribusi Obat
    Документ1 страница
    Kecepatan Distribusi Obat
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Patofis Colitis
    Patofis Colitis
    Документ1 страница
    Patofis Colitis
    Dhita Hestilana Anindyajati
    Оценок пока нет
  • Streptococcus 001
    Streptococcus 001
    Документ5 страниц
    Streptococcus 001
    Irfani Ryan
    Оценок пока нет