Вы находитесь на странице: 1из 35

HELLO!

Anggota Kelompok :
Denarisa Eka Riani 144101044
Irinedian Sribudaya 144101056
Kemala Utami P 144101050
Lodian Purwa 144101051

1
ANALISIS PROGRAM SANITASI
TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
PILAR STOP BABS
DI PUSKESMAS PURBARATU
KOTA TASIKMALAYA
1
LATAR BELAKANG

3

STBM adalah pendekatan yang cukup efektif untuk
mempercepat akses terhadap sanitasi yang layak melalui
perubahan perilaku secara kolektif dan pemberdayaan
masyarakat. Terdapat 5 pilar STBM:
1. Stop BABS,
1. 2. Cuci tangan pakai sabun,
2. 3. Pengolahan air minum dan makanan rumah tangga,
4. Pengamanan limbah cair rumah tangga
3. 5. Pengamanan Sampah Rumah Tangga

4
Program prioritas di Puskesmas DTP PONED
Purbaratu yang sedang difokuskan adalah pilar
pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan
(BABS).
Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas
puskesmas bidang Kesehatan Lingkungan yaitu
akses masyarakat pada sanitasi layak yang masih
kurang, ketersediaan jamban yang masih belum
memadai dan masih banyak warga yang BABS di
selokan, kolam, sungai, dan tempat pembuangan
terbuka lainnya.

5

Indikator dari pilar pertama (Stop BABS) adalah
meningkatnya persentase penduduk yang menggunakan
akses jamban sehat yaitu 75-80% dan persentase penduduk
yang Stop BABS sebesar 100%.
Sedangkan capaian program di Puskesmas Purbaratu masih
rendah yaitu sebesar 35,11%.
Hal tersebut didasarkan pada standar pelaksanaan pemicuan
yang meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan,
pemantauan dan evaluasi, pencatatan dan pelaporan,
pendampingan dan advokasi.

6
2
RUMUSAN MASALAH

7
Bagaimana Pelaksanaan Program Sanitasi
Total Berbasis Masyarakat Pilar Stop BABS di
Puskesmas Purbaratu Kota Tasikmalaya ?

8
3
TINJAUAN TEORI

9
PENGERTIAN STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN

Menurut Kemenkes (2014:4) Kondisi ketika setiap


individu dalam suatu komunitas tidak lagi
melakukan perilaku buang air besar sembarangan
yang berpotensi menyebarkan penyakit.

10
4
STANDAR PELAKSANAAN
PEMICUAN PILAR STOP
BABS
11
1. INPUT STOP BABS

Sumber Tata Cara Kesanggupan


Sumber tenaga Pelatihan sumber daya Kesanggupan
manusia masyarakat untuk
Sumber modal menjadi tim
Sumber alamiah verifikasi ODF
Penerapan sanksi

12
2. PROSES STOP BABS
1. PERENCANAAN
Beberapa langkah perencanaan dikutip dari Field Book PAMSIMAS tentang
Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (2010) adalah:
Penjelasan awal,
Pengenalan lingkungan desa dan tokoh masyarakat,
Pengenalan peta wilayah desa,
Membuat kesepakatan pertemuan serta memastikan bahwa pertemuan
tersebut dapat dihadiri sebagian besar warga.

13
2. PELAKSANAAN
Proses Pemicuan dilakukan satu kali dalam periode tertentu, dengan lama
waktu pemicuan antara 1-3 jam, hal ini untuk menghindari informasi yang
terlalu banyak dan dapat membuat bingung masyarakat.
Pemicuan dilakukan berulang sampai sejumlah orang terpicu. Orang yang
telah terpicu adalah orang yang tergerak dengan spontan dan menyatakan
untuk merubah perilaku. Biasanya sang pelopor ini disebut dengan natural
leader.

14
LANGKAH-LANGKAH PEMICUAN

Pengantar pertemuan
Pencairan suasana
Identifikasi istilah-istilah yang terkait dengan sanitasi
Pemetaan sanitasi
Transect Walk (Penelusuran Wilayah)
Diskusi
Menyusun rencana program sanitasi
15
3. PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan STBM dilakukan untuk mengukur
perubahan dalam pencapaian program serta mengidentifikasi pembelajaran yang
ada dalam pelaksanaannya, mulai pada tingkat komunitas masyarakat di
desa/kelurahan.
Pemantauan yang dilaksanakan dengan tahapan:
Pengumpulan data dan informasi
Pengolahan dan analisis data dan informasi; dan
Pelaporan dan pemberian umpan balik
16
4. PENCATATAN DAN PELAPORAN SERTA ADVOKASI DAN PENDAMPINGAN
a. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan ini sebagai alat pendukung administrasi dalam program STBM.
Laporan hasil kegiatan tersebut digunakan untuk mendata persentase jumlah penduduk
yang telah mengakses jamban sehat sebagai bahan laporan dan evaluasi pencapaian
target program STBM kepada dinas kesehatan.

17
b. Advokasi dan Pendampingan
Kegiatan pendampingan perlu dilakukan oleh tenaga kesehatan, kader atau relawan
pasca kegiatan pemicuan. Tujuan dari pendampingan program ini untuk mendorong
masyarakat agar terus terpicu dan sadar akan pentingnya BAB di jamban sehat. Kegiatan
pendampingan yang kurang baik pasca pemicuan berisiko 12,7 kali bagi seseorang untuk
BABS kembali.
Kegiatan advokasi dilaksanakan dengan cara bermitra kepada perusahaan swasta
seperti Bank dan Koperasi serta Kepala Desa melalui dukungan berupa dana dari
anggaran dana Desa (ADD) untuk sanitasi masyarakat. Kegiatan advokasi yang telah
dilakukan akan turut mengembangkan komitmen bersama dalam pembangunan sanitasi
desa.
18
3. OUTPUT DAN OUTCOME STOP BABS

Setiap individu dan komunitas Menurunnya kejadian penyakit


mempunyai akses terhadap diare dan penyakit berbasis
sarana sanitasi dasar sehingga lingkungan lainnya yang
dapat mewujudkan komunitas berkaitan dengan sanitasi dan
yang bebas dari buang air di perilaku
sembarang tempat (ODF)

19
5
RENCANA PENELITIAN

20
Variabel Penelitian

Variabel Terikat
Pelaksanaan program Stop BABs.

Variabel Bebas
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pemantauan dan Evaluasi
4. Pencatatan dan Pelaporan serta Advokasi dan Pendampingan

21
6
DEFINISI OPERASIONAL

22
Skala
No. Variabel DO Kategori dan Kriteria
Pengukuran
1 Perencanaan Jumlah kegiatan yang Baik : responden Nominal
dilakukan oleh responden melakukan langkah
sesuai dengan pedoman program STBM sesuai
terhadap 4 checklist dengan pedoman dan
lembar observasi setelah di cross check
mengenai perencanaan keberadaan dokumen
pemicuan Stop BABS ada dan benar

Buruk : jika responden


tidak melakukan
langkah program STBM
dan setelah di cross
check keberadaan
dokumen tidak ada.
23
Skala
No. Variabel DO Kategori dan Kriteria
Pengukuran
2 Pelaksanaan Jumlah kegiatan yang Baik : jika responden Nominal
dilakukan oleh responden melakukan langkah
sesuai dengan pedoman program STBM sesuai
observasi mengenai dengan pedoman
pelaksanaan pemicuan pelaksanaan dari
Stop BABS Kemenkes RI
Buruk : jika responden
tidak melakukan
langkah program STBM
sesuai dengan
pedoman pelaksanaan
dari Kemenkes RI

24
Skala
No. Variabel DO Kategori dan Kriteria
Pengukuran
3 Permantauan Pemantauan dan evaluasi Baik : jika hasil Nominal
yang dilakukan responden pemantaun dan
dan Evaluasi sesuai dengan pedoman evaluasi sesuai dengan
Kemenkes RI Nomor 3 capaian indikator
(2014) pedoman Kemenkes RI

Buruk : jika hasil


pemantaun dan
evaluasi tidak sesuai
dengan capaian
indikator pedoman
Kemenkes RI

25
Skala
No. Variabel DO Kategori dan Kriteria
Pengukuran
4 Pencatatan dan Pencatatan dan pelaporan Baik : petugas sanitasi Nominal
serta advokasi dan melakukan pencataatn
peaporan serta pemantauan sesuai dan pelaporan selain itu
advokasi dan dengan pedoman STBM juga melakukan
advokasi dan pemicuan
pendampingan

Buruk : petugas sanitasi


tidak melakukan
pencataatn dan
pelaporan selain itu
juga melakukan
advokasi dan pemicuan

26
7
METODE PENELITIAN

27
METODE PENELITIAN

SAMPEL
Petugas sanitarian
POPULASI yang khusus
menangani program
Seluruh
METODE Stop BABS di
petugas Puskesmas
Metode sanitarian di Purbaratu.
Kualititatif Puskesmas Teknik sampling
Purbaratu. yang dipakai adalah
purposive sampling.

28
8
REVIEW JURNAL

29
JURNAL PENDUKUNG

JURNAL PENDUKUNG

30
31
32
33
34
TERIMA KASIH
Any questions?

35

Вам также может понравиться