Вы находитесь на странице: 1из 23

MANAJEMEN

ASFIKSIA & BBLR


PENDAHULUAN
Setiap tahun 120 juta bayi asfiksia di dunia
1 juta meninggal dunia
Indonesia 27 % meninggal karena asfiksia
Asfiksia : keadaan bayi tidak bernapas secara
spontan dan teratur segera setelah bayi lahir

Penyebab :
1. Keadaan ibu
2. Keadaan tali pusat
3. Keadaan bayi
1. Keadaan ibu
- Preeklampsia dan eklampsia
- Perdarahan abnormal
- Partus lama dan partus macet
- Demam selama persalinan
- Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC, HIV)
2. Keadaan Tali Pusat
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat
3. Keadaan bayi
Bayi prematur ( < 37 mgg )
Persalinan sulit (letak sungsang, bayi kembar,
distosia bahu, ekstraksi vakum, forsep)
Kelainan kongenital
Air ketuban bercampur mekonium
(kehijauan)
Gawat janin
Apakah gawat janin ?
Reaksi ketika janin tidak memperoleh
oksigen yg cukup
Bagaimana mengetahui gawat janin ?
- DJJ < 100 atau > 180 x/mnt
- Berkurangnya gerakan janin ( > 10 x / hari)
- Ketuban bercampur mekonium, kehijauan
(letak kepala)
Bagaimana mencegah gawat janin ?
- Gunakan partograf untuk memantau persalinan
- Anjuran ibu untuk sering berganti posisi
Bagaimana mengidentifikasi gawat janin ?
- Periksa DJJ setiap 15 - 30 menit
- Periksa air ketuban ada tidak bercampur mekonium
Bagaimana menangani gawat janin ?
- Minta ibu rubah posisi
- Berikan cairan oral atau IV
- Beri Oksigen
- Periksa DJJ setiap 10 15 menit
- Tidak ada perubahan Rujuk
- Bila merujuk tidak mungkin siap tolong BBL asfiksia
Persiapan Resusitasi
1. Persiapan Keluarga
Bicarakan dengan keluarga kemungkinan yg
terjadi pada ibu dan bayi
2. Persiapan Tempat Resusitasi
- Gunakan ruangan yg hangat dan terang
- Tempatnya datar, rata, keras, bersih, kering
- Sebaiknya dekat pemancar panas (lampu
60 watt atau lampu petromak)
Persiapan Alat Resusitasi
Kain ke-1 : untuk mengeringkan bayi
Kain ke-2 : untuk menyelimuti bayi
Kain ke-3 : untuk ganjal bahu bayi
Alat penghisap lendir DeLee
Tabung dan sungkup / Balon dan sungkup
Kotak alat resusitasi
Sarung tangan
Jam atau pencatat waktu
Persiapan Diri
Memakai alat pelindung diri
Lepaskan perhiasan, cincin dan jam tangan
Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
Keringkan dengan kain / tisu bersih
Gunakan sarung tangan
Bagan Alur Manajemen Bayi Baru Lahir
PERSIAPAN

1. Apakah bayi cukup bulan ?


2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium ?
3. Apakah bayi menangis atau bernapas ?
4. Apakah tonus otot bayi baik ?

Bayi tdk cukup bulan, dan atau tidak


Bayi menangis Air ketuban
menangis atau tidak bernapas atau
atau bernapas bercampur
megap-megap dan atau tonus otot tidak
spontan mekonium
baik

B C
A
Manajemen Manajemen air
Manajemen bayi baru
asfiksia bayi baru ketuban bercampur
lahir normal
lahir mekonium
MANAJEMEN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR
Penatalaksanaan Resusitasi
Tahap I : Langkah awal
1. Jaga bayi tetap hangat :
- Letakkan bayi di atas kain yg ada di atas
perut ibu / dibawah perineum (45 cm)
- Selimuti bayi dengan kain tersebut
- Pindahkan bayi ditempat resusitasi
2. Atur posisi bayi
- Baringkan bayi terlentang dengan kepala di
dekat penolong
- Ganjal bahu agar kepala sedikit ekstensi
3. Isap lendir
- Isap lendir mulai dari mulut lanjut hidung
- Isap saat pengisap ditarik keluar, tidak waktu
memasukkan
- Jangan isap terlalu dalam ( 5 cm ke dalam mulut, 3 cm
ke dalam hidung)
bisa menyebabkan jantung bayi lambat
atau tiba-tiba berhenti napas
4. Keringkan dan rangsang bayi
- Keringkan bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
tubuh lain dengan sedikit tekanan
- Lakukan rangsang taktil :
1. Menepuk/menyentil telapak kaki
2. Menggosok punggung/perut/dada/tungkai dengan
telapak tangan
5. Atur kembali posisi kepala bayi dan selimuti
bayi
- Ganti kain basah dengan kain kering
- Selimuti dengan kain kering, jangan tutup
muka dan dada memantau pernapasan
- Atur posisi kepala bayi sedikit ekstensi
Lakukan penilaian bayi
- Bila bayi bernapas normal : lakukan asuhan
pasca resusitasi
- Bila bayi megap-megap atau tidak bernapas
: mulai lakukan ventilasi bayi
TAHAP II : VENTILASI
1. Pasang sungkup
menutupi mulut, hidung, dan dagu bayi
2. Ventilasi 2 kali
- Lakukan tiupan/pemompaan dengan tekanan 30
cm Air
- Lihat apakah dada bayi mengembang
Bila tidak mengembang :
- Periksa posisi sungkup, tdk ada yg bocor
- Periksa posisi kepala, sedikit ekstensi
- Periksa cairan atau lendir di mulut
- Lakukan tiupan 2 kali tekanan 30 cm Air, bila
dada mengembang lakukan tahap berikut
3. Ventilasi 20 kali dalam 30 menit
- Jika bernapas spontan, hentikan ventilasi
bertahap &lakukan asuhan pasca resusitasi
- Jika megap-megap / tdk bernapas, lanjutkan
ventilasi
4. Ventilasi, setiap 30 detik hentikan dan lakukan
penilaian ulang
- Jika bernapas, asuhan pasca resusitasi
- Jika megap-megap/tdk bernapas, teruskan
ventilasi dalam 30 detik & lakukan penilaian
ulang setiap 30 detik
5. Siapkan rujukan jika bayi belum bernapas
spontan sesudah 2 menit resusitasi
- Minta keluarga untuk siap rujuk
- Teruskan resusitasi sambil siapkan rujukan
6. Lanjutkan ventilasi, pertimbangkan untuk
menghentikan resusitasi jika bayi belum
bernapas spontan sesudah 10 menit
resusitasi kerusakan otak sehingga akan
cacat berat atau meninggal
TAHAP III : ASUHAN PASCA RESUSITASI
Resusitasi berhasil
Pemantauan tanda-tanda bahaya pada bayi
- adanya napas megap-megap
- apakah bayi merintih
- adanya tarikan dinding dada
- apakah tubuh dan bibir biru
- apakah bayi teraba dingin/demam
- frekuensi napas (<40 x atau > 60 x/mnt)
- frekuensi jantung (<120 x atau >160 x/mnt)
- apakah tubuh bayi pucat
- apakah tubuh bayi kuning
- apakah bayi lemas
- apakah ayi kejang
Rujuk segera bila ada salah satu tanda
bahaya di atas
Pemantauan dan perawatan tali pusat
Bila napas dan warna kulit normal, berikan
bayi kepada ibunya
Pencegahan hipotermi
Pemberian vitamin K
Pencegahan infeksi
Pemeriksaan fisik
Pencatatan dan pelaporan
Tindakan Resusitasi BBL Jika Air
Ketuban Bercampur Mekonium
Apakah mekonium itu ?
Feses pertama BBL hijau kehitaman
Kapan mekonium dikeluarkan ?
Normalnya sesudah persalinan (12 24 jam
pertama) 15 % kasus mekonium dikeluarkan
sebelum persalinan
Apa bahaya air ketuban bercampur mekonium
warna kehijauan?
- Bisa masuk ke paru-paru pneumonia dan
mungkin kematian
Tindakan Resusitasi BBL jika Air Ketuban Bercampur
Mekonium
Langkah-langkah resusitasi sama dengan bayi
yang air ketubannya tidak bercampur mekonium
hanya berbeda pada :
Jika menangis/napas normal, potong tali pusat
dengan cepat, tidak diikat dan tidak dibubuhi
apapun, dilanjutkan dengan langkah awal
Jika megap-megap/tidak bernapas, buka mulut
lebar, usap mulut dan isap lendir, potong tali
pusat dengan cepat, tidak diikat dan tidak
dibubuhi apapun, dilanjutkan dengan langkah
awal

Вам также может понравиться